menurut kalian apakah ada pengaruh dari adanya konstitusi terhadap kekokohan/keutuhan
suatu negara, apabila ada tolong jelaskan
Jawaban :
Tentu ada, Konstitusi dalam arti sempit adalah mengandung norma-norma hukum
yang membatasi kekuasaan yang ada dalam Negara. Sedangkan Konstitusi dalam arti luas
adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar, baik yang tertulis atau
pun tidak tertulis maupun campuran keduanya tidak hanya sebagai aspek hukum melainkan
juga non-hukum (Utomo, 2007:12).
-annisa :
Menurut kalian hubungan antara konstitusi terhadap dasar negara itu apa? coba jelaskan dan
beri sedikit contoh mengenai hubungan tersebut.
Jawaban :
Hubungan antar dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-cita
dan tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Apa perbedaan konstitusi dengan konstitusionalisme? Dan apakah hubungan dari keduanya?
Jawaban :
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis (constituer) yang berarti membentuk.
Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksudkan ialah pembentukan negara atau menyusun
dan menyatakan suatu negara. Secara etimologis antara kata “konstitusi”, “konstitusional”,
dan “konstitusionalisme” inti maknanya sama namun penerapannya berbeda. Konstitusi
adalah segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan (Undang-Undang Dasar dan
sebagainya), atau Undang-Undang Dasar suatu negara. Sedangkan konstitusional adalah
segala tindakan atau perilaku seseorang maupun penguasa berupa kebijakan yang dipatuhi
atau didasarkan konstitusi. Berbeda dengan konstitusionalisme yaitu suatu paham mengenai
pembatasan kekuasaan dan jaminan hak-hak rakyat melalui konstitusi. Jadi hubungan dari
konstitusi dan konstitusionalisme adalah konstitusionalisme membatasi kekuasaan
pemerintah agar tidak sewenang-wenang dalam menyelenggarakan pemerintahan dengan
menerapkan konstitusi (hukum) yang berlaku.
-alam :
Bagaimana cara menentukan konstitusi mana yang akan digunakan oleh suatu negara ?
Jawaban :
Untuk menentukan konstitusi yang akan dijalankan pada suatu negara maka ada 2 hal
yang perlu diperhatikan:
1. konstitusi tersebut haruslah telah disetujui oleh badan legislatif negara tersebut. Badan
legislative akan memilih apakah konstitusi baru yang ada akan dapat dijalankan dengan baik
dan tidak berakibat buruk terhadap negara.
2. konstitusi tersebut haruslah mengandung nilai nilai luhur yang hidup dan berkembang di
bangsa dan negara tersebut. Konstitusi yang tidak mengandung nilai luhur bagsa
bersangkutan dapat menyebabkan ketidaksetujuan rakyat yang menjurus pada konflik rakyat
pada pemerintah.
-fira:
Apabila ada negara persemakmuran, apakah negara tersebut mempunyai konstitusi sendiri,
atau konstitusinya akan mengikuti hukum yang berlaku pada negara yang menyemakmurkan?
Lalu apakah tidak bisa membuat konstitusi sendiri? Bagaimana menurut kalian?
Jawaban :
-fida :
Untuk bentuk negara, apa alasan bentuk negara indonesia itu republik? Kenapa tidak negara
bagian seperti amerika mengingat indonesia juga termasuk wilayah yg besar dan bukankah
akan lebih mudah mengatur dan terjadi pembangunan merata apabila daerah masing2 itu
punya pemerintahan sendiri?
Jawaban :
Berbeda dengan federasi yang menjadi kekhawatiran banyak pihak adalah apabila
Indonesia menerapkan sistem federal maka perpecahan akan mudah terjadi dan memberikan
ancaman bagi seluruh kesatuan negara Indonesia. Sedangkan Indonesia sendiri sejak awal
telah dirumuskan dan ditetapkan menjadi sebuah negara kesatuan, yaitu NKRI.
-fafiki :
mengapa adanya konstitusi negara saat ini tetap tidak membuat negara itu kokoh, dan
bagaimana menurut pendapat kalian konstitusi yang seperti apa yang dapat dijalankan agar
tetap membuat negara kita kokoh dan dapat dijalankan ?
jawaban :
negara serupa bangunan yang mempunyai pondasi untuk menjadikannya kokoh. ada 4 hal
yang diperlukan untuk menjadikan konstitusi sebagai pondasi negara yang kokoh, antara
lain : Pancasila, uud1945, bhineka tunggal ika dan tujuan NKRI. Keempat hal ini disebut
pilar, ke4 pondasi tersebut tidak visa dipisahkan, pernyataan ini dikemukakan oleh Taufik
Kiemas. Keempat hal tersebut bersifat mutlak untuk membangun dan menjaga NKRI.
-ilham :
Menurut kalian apakah mungkin jika suatu negara yang telah terbentuk ternyata salah dalam
menentukan konstitusinya, dan apa dampak dari kesalahan dalam menentukan suatu
konstitusi pada negara tersebut ?
jawaban :
Pada suatu negara di dunia pasti mempunyai konstitusi, karena konstitusi merupakan salah
satu syarat penting untuk mendirikan dan membangun suatu negara yang merdeka, oleh
karenanya begitu pentingnya konstitusi itu dalam suatu negara. Konstitusi merupakan suatu
kerangka kehidupan politik yang sesungguhnya telah dibangun pertama kali peradaban dunia
dimulai, karena hamper semua negara menghendaki kehidupan bernegarayang konstitusional.
Konstitusi di Indonesia sendiri selalu mengalami perubahan, yang pertama kali berlaku
adalah UUD 1945, kemudian disusul UUD RIS pada tahun 1949 yang merupakan konstitusi
kedua yang mengakibatkan bentuk Negara Kesatuan berubah menjadi Negara Serikat.
Kemudian UUDS 1950 yang merupakan konstitusi yang ketiga, walaupun kembali kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi sistem pemerintahannya adalah Parlementer
sampai dikeluarannya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali ke UUD 1945 yang
berlaku hingga reformasi yang menghantarkan amandemen UUD 1945 ke empat kali dan
berlaku sampai sekarang.
-livya :
berdasarkan fungsi dan tugas negara yang sudah kalian jelaskan, menurut kalian apakah
pemerintah bangsa indonesia sendiri sudah menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana
mestinya? Jika sudah sebutkan contoh nyatanya dan jika belum juga sebutkan contoh
nyatanya pula.?
jawaban :
Di Indonesia, untuk fungsi dan tugas negara penyelenggaraan pemerintahan negara sebagian
besar berpijak pada peraturan perundang-undangan, yakni berbagai jenis (bentuk) peraturan
yang mempunyai kekuatan mengikat yang dibuat oleh Pejabat atau Lembaga yang
berwenang. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan yang tertinggi adalah Undang-
Undang Dasar 1945.
penyelenggara negara disebut sebagai Lembaga Negara, yang merupakan perwujudan dari
konsep pembagian kekuasaan yaitu kekuasaan membuat peraturan (legislatif), kekuasaan
melaksanakan peraturan (eksekutif), serta kekuasaan kehakimam (yudikatif). Nah dengan hal
itu, pemerintah Indonesia secara tidak langsung bisa dikatakan sudah menjalankan tugas dan
fungsi agar dapat mencapai tujuan dari negara seperti adanya lembaga peradilan, lembaga
korupsi KPK. walaupun dalam praktiknya masih banyak yang menggunakan uang negara
untuk kepentingan pribadi seperti korupsi contohnya sehingga merugikan bagi bangsa dan
negara