Anda di halaman 1dari 32

PENTINGNYA

KONSTITUSI
BAGI NEGARA
PRODI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER
2021 / 2022
 Latar Belakang Konstitusi

Difinisi, konstitusi adalah aturan dasar


mengenai ketatanegaraan suatu negara.
Kedudukannya merupakan hukum dasar dan
hukum tertinggi. Konstitusi memiliki dua sifat
yaitu kaku dan luwes. Adapun fungsi
konstitusi adalah membatasi kekuasaan dan
menjamin HAM.
 Pengertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs.
Inggris) – constitutie (Bhs. Belanda) – constituer
(Bhs. Perancis), yang berarti membentuk,
menyusun, menyatakan. Dalam bahasa
Indonesia, konstitusi diterjemahkan atau
disamakan artinya dengan UUD. Konstitusi
menurut makna katanya berarti dasar susunan
suatu badan politik yang disebut negara.
Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa
kumpulan peraturan untuk membentuk,
mengatur, atau memerintah negara.
 Perkembangan Istilah Konstitusi

Dalam pengertian luas (dikemukakan oleh


Bolingbroke), konstitusi berarti keseluruhan
dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum
dasar. Dalam arti sempit (dikemukakan oleh
Lord Bryce), konstitusi berarti piagam dasar
atau UUD, yaitu suatu dokumen lengkap
mengenai peraturan-peraturan dasar negara.
Contoh di Indonesia adalah UUD 1945.
 Istilah Konstitusi
Istilah konstitusi secara umum
menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara, yaitu
berupa kumpulan peraturan yang
membentuk mengatur atau memerintah
negara, peraturan-peraturan tersebut ada
yang tertulis dan ada yang tidak tertulis.
 Kedudukan Konstitusi
 Konstitusi menempati kedudukan yang
begitu krusial di dalam kehidupan
ketatanegaraan sebuah Negara, sebab
konstitusi menjadi tolok ukur kehidupan
berbangsa dan bernegara yang penuh
dengan fakta sejarah perjuangan para
pahlawannya. Setiap konstitusi yang
mempunyai kedudukan resmi/formal
yang relative sama, yaitu hukum dasar
dan hukum tinggi.
 Macam Konstitusi
 Menurut C.F. Strong konstitusi memiliki bentuk
tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi tertulis
adalah aturan – aturan pokok dasar negara ,
bangunan negara dan tata negara, demikian juga
aturan dasar lainnya yang mengatur
perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan
hukum negara. Konstitusi tidak tertulis/konvensi
adalah berupa kebiasaan ketatanegaraan yang
sering timbul. Secara teoritis konstitusi dibedakan
menjadi konstitusi politik dan konstitusi sosial.
Konstitusi politik adalah berisi tentang norma-
norma dalam penyelenggaraan negara.
 Sifat dan fungsi Konstitusi

Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel


(luwes) dan rigit (kaku). Adapun fungsi
konstitusi adalah: Fungsi pokok konstitusi
adalah membatasi kekuasaan pemerintah
sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
Menjamin hak-hak asasi warga Negara
 Tujuan Konstitusi
 Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk
membatasi tindakan sewenang- wenang
pemerintah, menjamin hak-hak pihak yang
diperintah (rakyat) dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
 Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan

sewenang-wanang pemerintah dan menjamin


hak-hak rakyat yang diperintah, dan
menetapkan pelaksanaan kekuasan yang
berdaulat.
 Substansi Konstitusi
 Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak
tertulis.
 Konstitusi luwes dan konstitusi kaku

(flexible and rigid constitution).


 Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi

derajat tidak tinggi.


 Konstitusi Negara Serikat dan Negara

Kesatuan. Konstitusi Pemerintahan


Presidensial dan pemerintahan Parlementer.

 Pentingnya Konstitusi Dalam
Negara

Konsekuensi logis dari kenyataan


bahwa tanpa konstitusi negara
tidak mungkin terbentuk, maka
konstitusi menempati posisi yang
sangat krusial dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara.
 Perubahan Konstitusi di Negara Indonesia

System renewel adalah bila suatu konstitusi


dilakukan perubahan (dalam arti diadakan
pembaharuan) maka yang berlaku adalah
konstitusi baru secara keseluruhan. Sistem ini
dianut di Negara-negara Eropa Kontinental.
Sistem Amandement adalah bila suatu konstitusi
yang asli tetap berlaku sedang hasil
amandemen tersebut merupakan bagian atau
dilampirkan dalam konstitusi asli. Sistem ini
dianut di Negara- negara Anglo Saxon.
 Klasifikasi Konstitusi

Konstitusi tertulis dan tidak
tertulis.Konstitusi Fleksibel dan
Konstitusi Kaku. Konstitusi derajat tinggi
dan komstitusi derajat tidak tinggi.
Konstitusi serikat dan konstitusi
kesatuan. Konstitusi system
pemerintahan presidensial dan konstitusi
system pemerintahan parlementer.
 UUD 1945 sebagai KONSTITUSI
NEGARA INDONESIA
 Konstitusi adalah ketentuan dan aturan mengenai
ketatanegaraan atau undang-undang dasar suatu
negara. Konstitusi juga berarti hukum dasar.
 Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti

keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau


hukum dasar (droit constitunelle). Konstitusi, ada yg
dalam bentuk dokumen tertulis ada juga yang tidak
tertulis (pelopor Bolingbroke).
 Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi”

berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi


constitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap
mengenai peraturan-peraturan dasar negara, contoh
UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F. Strong).
 Konstitusi merupakan bentuk
pengaturan tentang berbagai aspek
yang mendasar dalam sebuah negara,
baik aspek hukum maupun aspek
lainnya yang merupakan kesepakatan
masyarakat untuk diatur. Aspek lain
dalam pengertian ini dapat berupa
aspek sosial maupun aspek filosofis
dalam arti asas-asas yang didasarkan
pada alasan-alasan tertentu.
 Konstitusimemiliki kedudukan
sebagai aturan main bagi rakyat
untuk konsolidasi posisi politik
dan hukum, untuk mengatur
kehidupan bersama dalam rangka
mewujudkan tujuannya dalam
bentuk Negara.
 Konstitusisebagai suatu kerangka
masyarakat politik (Negara) yang
diorganisir dengan dan melalui
hukum. Dengan kata lain hukum
menetapkan adanya lembaga-
lembaga permanen dengan fungsi
yang telah diakui dan hak-hak
yang telah ditetapkan.
 UUD 1945 adalah hukum dasar
tertulis yang mengikat pemerintah,
lembaga-lembaga negara,
lembaga masyarakat, dan juga
mengikat setiap warga negara
Indonesia dimanapun mereka
berada dan juga mengikat setiap
penduduk yang berada di wilayah
Negara Republik Indonesia.
 Fungsi Pokok Konstitusi atau UUD adalah
untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar
tidak sewenang- wenang, sehingga hak-hak
warga negara dapat terlindungi
(Konstitusionalisme).
 Fungsi Umum, Kontrol Penyelenggaraan

negara.
 Indikator keberhasilan pemerintahan.
 Kontrak sosial antara warga negara dengan

penyelenggara negara.
 Sifat Umum Konstitusi :
 Normatif, aturan yang harus ditaati

oleh penyelenggara negara dan


warga negaranya.
 Nominal, pilihan pasal yg

dilaksanakan oleh penguasa.


 Semantik, UUD hanya sebagai

simbol sedangkan aturan bernegara


menurut kemauan politik penguasa.
 Dalam perkembangan pemerintahan negara
demokrasi, Undang-Undang Dasar mutlak
adanya. Dengan adanya Undang-Undang
Dasar baik rakyat, pemerintah maupun
penguasa negara dapat mengetahui aturan
pokok atau dasar-dasar mengenai
ketatanegaraannya. Kedudukan Undang-
Undang Dasar di suatu negara sangat penting
artinya untuk mengatur sebaik-baiknya
dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara.
 UUD dibuat dengan Cara :
 1. Pemberian, Raja memberikan suatu UUD, dan
kekuasaan akan dijalankan oleh suatu badan
tertentu. UUD itu timbul, karena takut akan
timbulnya revolusi. Dengan UUD kekuasaan raja
dibatasi.
 2. Sengaja Dibentuknya, Pembuatan suatu UUD

dilakukan setelah negara itu didirikan.


 3. Cara Revolusi, Pemerintahan baru hasil revolusi,

dengan persetujuan rakyat/pemerintah mengambil


suatu permusyawaratan untuk menetapkan UUD.
 4. Cara Evolusi, Melakukann perubahan secara

berangsur-angsur membentuk UUD baru.


 Perubahan UUD dengan Cara :
 1. Oleh Badan Legislatif/ Perundangan Biasa
Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus
dengan syarat yang lebih berat dari pada membuat
undang- undang biasa (bukan Undang-Undang
Dasar).
 2. Referandum, yaitu dengan jalan pemungutan
suara diantara rakyat yang mempunyai hak suara.
 3 . Oleh Badan Khusus, Badan khusus yang bertugas
hanya untuk mengubah Undang-Undang Dasar saja.
 4. Khusus di Negara Federasi, Perubahan UUD itu
baru dapat terjadi jika mayoritas negara-negara
bagian dari federasi itu tadi menyetujui perubahan.
 Undang-undang Dasar 1945 merupakan konstitusi
bagi Negara Indonesia. Sebagai dasar hukum, UUD
1945 memegang peranan dalam mewujudkan nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam ideologi bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan
hukum diatas segala hukum (staats fundamental
norm). Artinya UUD 1945 sebagai dasar hukum, dalam
pembuatannya tidak boleh beretentangan dan harus
mematuhi nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila,
sebab UUD 1945 adalah hukum yang setingkat di
bawah Pancasila (walaupun tidak tertera secara
langsung dalam UU). Maka dari itu, dikenallah sebuah
asas yang berbunyi lex superior derogat legi inferior,
artinya, hukum yang lebih tinggi menjadi acuan
hukum yang lebih rendah atau yang di bawahnya.
 UUD 1945 dalam proses
pelaksanaannya tidak bersifat
sattis/absolut. UUD 1945 dapat
diamandemen sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan negara. Bahkan soal
perubahan UUD ini sudah tertuang
sendiri pada batang tubuh UUD 1945
Pasal 37. Dalam perubahannya ini juga
UUD 1945 harus tetap mematuhi
asas lex superior derogat legi inferior.
 UUD 1945 sudah mengalami 4 kali
amandemen, tepatnya sejak era reformasi.
Setiap warga negara Indonesia beserta
pemerintah wajib mematuhi apa yang sudah
tertulis dalam UUD 1945. Sebab dengan
cara ini, tujuan negara dalam
menyelenggarakan kepentingan umum
tanpa menyingkirkan kepentingan pribadi
dapat terlaksana dengan baik dan
bijaksana.
 PERILAKU KONSTITUSIONAL

 Pengertian Perilaku Konstitusional,


perilaku konstitusional diartikan
sebagai perilaku yang sesuai dengan
konstitusi sebuah negara.
 Sebaliknya, perilaku inkostitusional

ialah perilaku yang tidak sesuai


dengan konstitusi sebuah negara.
 Contoh Perilaku Konstitusional
 PerilakuKonstitusional bagi
Penyelenggara Negara,
 MPR :
 Mengubah dan menetapkan UUD
 Melantik Presiden dan Wakil Presiden
 Memberhentikan Presiden dan atau

Wakil Presiden dalam masa jabatannya


menurut UUD.
 Presiden dan Kementerian
Negara :
 Tidak pernah menghianati negara
 Mampu secara rohani dan jasmani untuk

melaksanakan tugas sebagai presiden dan


wakil presiden
 Mengajukan Rancangan Undang-Undang

(RUU) kepada DPR


 Menetapkan peraturan pemerintah untuk

menjalankan Undang-Undang
 Penerapan Perilaku Konstitusional

 Agar perilaku Konstitusional dapat terwujud,


maka harus dilandasi dengan sikap yang
positif terhadap UUD 1945, yaitu :
 Bersikap terbuka
 Mampu mengatasi masalah
 Menyadari adanya perbedaan
 Memiliki harapan yang realistis
 Menghargai hasil karya bangsa sendiri
 Mau menerima dan memberi umpan balik
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai