Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah Pancasila

Tentang

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DENGAN KONSTITUSI

Oleh :

1. RINTA SILVI NORA (1910613061)


2. GILANG EKA PRATAMA (1910612034)
3. ABDUL JALIL (1910612025)
4. FARHAN SALIM HAS (1910612032)
Dosen pengampuh :
Dr.Dahlil Marjon .SH,MH

Fakultas Peternakan
Universitas Andalas
Padang
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yg telah memberikan


rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Sholawat serta salam tetap kami
junjungkan kepada Sang Revolusioner Nabi uhammad s.a.w. yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang penuh ilmu ini.

Makalah yang berisikan tentang hubungan antara negara dengan konstitusil


ini kami susun guna memenuhi tugas dari Dr.DAHLIL MARJON,S.H,M.H.yang
senantiasa mendampingi kami menimba ilmu.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir baik yang
secara langsung maupun tidak langsung.semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala ikhtiar kita.Aamiin.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian konstitusi
B. Tujuan kostitusi
C. Fungsi konstitusi
D. Sifat-sifat konstitusi
E. Macam-macam konstitusi
F. Cara perubahan konstitusi
G. Hubungan Negara dengan konstitusi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang
yang mempunyai tujuan hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda
antara satu orang dengan orang yang lain.
konstitusi mengatur kehidupan suatu Negara supaya tertatanya
kehidupan dalam Negara. Untuk mengatur kehidupan Negara dan unsur-
unsur didalamnya, konstitusi sangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu
Negara tanpa konstitusi atau undang-undang seperti halnya mobil yang
tanpa stir yang tidak dapat diatur geraknya yang jika dibiarkan akan
menabrak, seperti halnya suatu Negara yang tanpa kostitusi maka semua hal
dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya yang jika dibiarkan
mengakibatkan Negara akan kacau, bobrok, runtuh dan berdampak buruk
dengan hilang keberadannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan konstitusi
2. Apa tujuan kostitusi
3. Apa fungsi konstitusi
4. Apa sifat-sifat konstitusi
5. Apa macam-macam konstitusi
6. Cara perubahan konstitusi
7. Bagaimana hubungan Negara dengan konstitusi

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu konstitusi
2. Mengetahui tujuan kostitusi
3. Mengetahui fungsi konstitusi
4. Mengetahui sifat-sifat konstitusi
5. Mengetahui macam-macam konstitusi
6. Mengetahui cara perubahan konstitusi
7. Mengetahui hubungan Negara dengan konstitusi
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KONSTITUSI

Apa yang dimaksud dengan konstitusi (constitution)? Secara


umum, pengertian konstitusi adalah keseluruhan peraturan-peraturan, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis, yang mengatur secara mengikat tentang cara
penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu negara.

Pendapat lain mengatakan bahwa arti konstitusi adalah adalah dokumen


yang di dalamnya terdapat aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi
pemerintahan. Dalam hal ini, konstitusi tidak selalu berupa dokumen tertulis, tapi
dapat juga berupa kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan
keputusan, kebijakan dan distribusi maupun alokasi.

Dalam ketatanegaraan Republik Indonesia, konstitusi dapat diartikan sebagai


Undang-Undang Dasar (UUD). Dalam hal ini, UUD dianggap sebagai peraturan
dasar dimana di dalamnya terdapat ketentuan-ketentuan pokok yang menjadi
sumber perundang-undangan di Indonesia.

Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu konstitusi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. K. C. Wheare

Menurut K. C. Wheare, pengertian konstitusi adalah keseluruhan sistem


ketatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang
membentuk, mengatur/ memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
2. Richard S. Kay

Menurut Richard S. Kay, pengertian konstitusi adalah pelaksanaan dari


aturan-aturan hukum atau rule of law dalam hubungan masa masyarakat dengan
pemerintahan. Konstitualisme menciptakan situasi yang dapat memupuk rasa
aman sebab adanya batasan pada wewenang pemerintah yang sudah diharuskan
lebih awal.

3. Herman Heller

Menurut Herman Heller, arti konstitusi lebih luas daripada Undang-Undang


Dasar (UUD). Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan
politis.

4. E. C. Wade

Menurut E.C. Wade, pengertian konstitusi adalah suatu naskah yang


memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan suatu negara
dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut.

5. Miriam Budiarjo

Menurut Miriam Budiarjo, pengertian konstitusi adalah keseluruhan


peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara
mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintah diselenggarakan dalam suatu
masyarakat.

6. Chairul Anwar

Menurut Choirul Anwar, arti konstitusi adalah fundamental law tentang


pemerintahan suatu negara dan nilai-nilai fundamentalnya.

B. Tujuan Konstitusi

Secara umum, terdapat tiga tujuan konstitusi dalam kaitannya dengan


penyelenggaraan pemerintahan. Adapun tujuan konstitusi adalah sebagai
berikut:

1. Membuat batasan kekuasaan bagi penyelenggara negara agar tidak


bertindak sewenang-wenang. Dalam hal ini, konstitusi membatasi
kekuasaan penguasa sehingga tidak melakukan tindakan yang
merugikan masyarakat banyak.
2. Konstitusi juga bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap
Hak Asasi Manusia (HAM). Dengan adanya konstitusi maka setiap
penguasa dan masyarakat wajib menghormati HAM dan berhak
mendapatkan perlindungan dalam melakukan haknya.
3. Konstitusi juga bertujuan untuk memberikan pedoman bagi
penyelenggara negara agar negara dapat berdiri dengan kokoh.1

C. Fungsi Konstitusi

Setelah mengetahui tujuannya, tentunya kita juga perlu mengetahui fungsi dan
peranan konstitusi pada suatu negara. Adapun fungsi konstitusi adalah sebagai
berikut:

1. Sebagai sumber hukum tertinggi.


2. Sebagai alat untuk membatasi kekuasaan penyelenggaran negara.
3. Sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan rakyat di dalam
suatu negara.
1
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-ham.html
4. Sebagai piagam lahirnya suatu negara.
5. Sebagai sarana untuk mengendalikan masyarakat.
6. Sebagai simbol persatuan rakyat suatu negara.
7. Sebagai rujukan identitas dan lambang negara.2

D. Sifat Konstitusi

Ada dua sifat utama dari konstitusi atau Undang-Undang Dasar, yaitu Luwes
(flexible) dan Kaku (rigid). Berikut penjelasang singkat mengenai kedua sifat
konstitusi:

1. Konstitusi Bersifat Luwes (flexible); dalam hal ini konstitusi dapat


berubah melalui prosedur seperti membuat Undang-Undang dan
disesuaikan dengan perkembangan jaman.
2. Konstitusi Bersifat Kaku (rigid); yaitu Undang-Undang yang sulit
atau tidak bisa diubah sampai kapanpun, atau hanya dapat diubah
melalui prosedur yang berbeda dengan prosedur membuat Undang-
Undang.3

E. Macam-Macam Konstitusi

Menurut C. F. Strong, konstitusi dapat dibagi menjadi dua jenis. Adapun


macam-macam konstitusi adalah sebagai berikut:

1. Konstitusi Tertulis, yaitu suatu naskah atau dokumen yang di


dalamnya terdapat penjelasan kerangka dan tugas-tugas pokok dari
badan-badan pemerintah serta menentukan bagaimana cara kerja
badan pemerintahan tersebut. Konstitusi tertulis ini disebut juga

2
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-lembaga-sosial.html
3
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-politik.html
dengan Undang-Undang Dasar.
2. Konstitusi Tidak Tertulis, yaitu suatu aturan atau norma yang tidak
tertulis yang telah ada dan dilaksanakan oleh penyelenggaran negara.
Konstitusi ini disebut juga dengan istilah 4

F. Cara perubahan konstitusi

Menurut George Jelinek :


1.    perubahan sengaja
Perubahan yang dilakukan secara sengaja sebagaimana cara dan
prosedur seperti diatur dalam ketentuan konstitusi yang bersangkutan.

2.    perubahan istimewa
     Perubahan yang dilakukan tidak berdasarkan ketentuan forma
sebagaimana yang tercantum dalam konstitusi yang bersangkutan,
melainkan melalui jalur istimewa seperti revolusi, kudeta, dan konvensi. 

Menurut CF. Stroong


Menurut CF. Stroong ada 4 (empat) cara atau prosedur perubahan
konstitusi, antara lain:

1) Perubahan Diserahkan pada Badan Legislatif  dengan Syarat Tertentu.


Badan Legislatif yang merubah harus dihadiri dan disetujui anggotanya
dengan kuorum tertentu. Misalnya, dihadiri 2/3 anggota, dan 2/3 yang
hadir setuju.
Membentuk Badan Legislatif Baru untuk melakukan perubahan, badan
legislatif lama dibubarkan. Perubahan diserahkan pada gabungan dua
kamar. Dua kamar/parlemen melakukan sidang bersama/gabungan.
Persyaratan sahnya sidang dan keputusan berdasarkan syarat kuorum
tertentu.

4
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-konstitusi.html
2) Perubahan Diserahkan Langsung pada Rakyat  Melalui Referendum.
Jika ada usul perubahan konstitusi, akan dimintakan pendapat langsung
pada rakyat. Prosedurnya  >> Konsep perubahan dirumuskan oleh
lembaga yang diberi wewenang, selanjutnya diadakan referendum untuk
meminta pendapat rakyat apakah setuju atau tidak terhadap
konsep/rancangan perubahan dimaksud. Umumnya jika mayoritas rakyat
setuju, maka rancangan perubahan tersebut akan ditetapkan sebagai
perubahan konstitusi.  Catatan >> Ketentuan penolakan atau
penerimaan biasanya ditentukan dalam konstitusi yang bersangkutan.

3) Perubahan Diserahkan pada Keputusan Mayoritas Negara-negara Bagian.


Perubahan dengan cara ini berlaku atau bisa dilakukan bila bentuk
negaranya Federasi (Federal) atau Negara Serikat.

4) Perubahan Melalui Special Convention.


Peubahan konstitusi terjadi karena munculnya kebiasaan ketatanegaraan
yang merubah ketentuan yang ada dalam konstitusi. Sebenarnya secara
formal konstitusi tidak berubah, namun prakteknya ketentuan formal
tersebut tidak berlaku, yang berlaku adalah kebiasaan ketatanegaraan.
Misal >> Masa jabatan Presiden AS tiadak ada batasannya (Article II
Konstitusi AS), namun prakteknya masa jabatannya hanya 2 priode.

 menurut K.C. Wheare

1. Perubahan karena Kemauan Kelompok Masyarakat yang Berpengaruh


atau Kekuatan yang Bersifat Primer (Some Primary Forces).
2. Perubahan dengan Cara yang Diatur dalam Konstitusi Bersangkutan
(Formal Amandement).
3. Perubahan Berdasarkan Penafsiran Hukum (Judicial Interpretation).
4. Perubahan berdasarkan Kebiasaan Ketatanegaraan (Usage and
Coinvention)
 menurut Prof. DR. Ismail Suny
Perubahan konstitusi dapat terjadi melalui hal-hal berikut :
1.     Perubahan Resmi.
2.     Penafsiran Hukum.
3.     Konvensi atau Kebiasaan Ketatanegaraan.
G. Hubungan Negara dengan konstitusi
Dasar negara berkedudukan sebagai norma hukum tertinggi negara dan
menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum di bawahnya, salah
satunya adalah konstitusi.
Hubungan antara dasar negara dan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-
cita dan tujuan negara yang terdapat dalam pembukaan UUD suatu negara.
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Dasar negara Pancasila merupakan
pandangan bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa dalam
menentukan konsep dasar dari cita-cita bangsa. Dengan demikian secara tidak
langsung Pancasila mengikat bangsa Indonesia dalam praktik kenegaraan.
Berbeda dengan konstitusi. Konstitusi memuat bangunan negara dan sendi-sendi
pemerintahan negara. Konstitusi bisa tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi tertulis
disebut Undang-Undang Dasar (UUD). Oleh karena itu konstitusi negara RI
adalah UUD 1945.

Menurut Hafizah,2013 Dasar negara dan konstitusi mempunyai hubungan


secara :
a.        Keterkaitan Secara Filosofis
Secara filosofis, konstitusi bangsa Indonesiaselalu didasarkan ada
filosofifilosofi bangsa. Para pendiri negara Republik Indonesia yang arif dan
bijaksana telah berhasil meletakkan dasar negara yang kokoh dan kuat,
yaitu Pancasila. Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri dan mewariskan
landasan konstitusional kepada bangsanya. Kemudian, pada tanggal 18
Agustus 1945 dalam siding Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).
b.       Keterkaitan Secara Yuridis
Secara Yuridis, konstitusi negara RI mengandung pokok-pokok pikiran dasar
negara yang diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal konstitusi negara RI.
c.        Keterkaitan Secara Sosiologi
Secara sosiologis, konstitusi khendaknya dapat menampung seluruh nilai-
nilai yang berkembang dalam masyarakat karena dasar negara merupakan
prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan kehidupan bernegara karena
mengandung nilai-nilai luhur bangsa di suatu negara.

Dalam 3 UUD yang pernah berlaku di Indonesia, yaitu UUD 1945, Konstitusi
RIS 1949, dan UUDS 1950. semua pembukaan atau mukadimahnya
mencantumkan Pancasila. Tidak semua bangsa di suatu negara dapat
merumuskan dasar negaranya secara jelas dan tegas dalam bagian pembukaan
konstitusi seperti bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila menjiwai Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945


yang diuraikan secara terperinci dalam pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan
dalam pasal-pasal UUD 1945.
Oleh karena itu, UUD 1945 yang memuat nilai dasar Pancasila dijadikan
landasan konstitusi rakyat, dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Hal tersebut harus diketahui dan dipahami serta dihayati oleh bangsa
Indonesia.

Hubungan dasar negara dan konstitusi di Indonesia


Dapat dilihat dari hubungan antara sila-sila pancasila yang termuat
pada pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal yang termuat dalam
batang tubuh UUD 1945.
Pasal-pasal UUD adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang ada
dalam pembukaan UUD 1945 (Sulaiman,2013).

Hubungan dasar negara dan konstitusi di negara liberal (As)


Konstitusi yang di buat bertujuan untuk :
- Menegakkan keadilan
- Menjamin keamanan dalam negeri
- Menyediakan pertahanan umum
- Memajukan kesahteraan umum
- Mengamankan kemerdekaan rakyat As yang dianggap sebagai anugerah
dari sang pencipta

Hubungan dasar negara dan konstitusi di negara komunis (Uni


soviet)
Dasar negara Uni soviet adalah komunisme. Hal itu di nyatakan di dalam
pembukaan konstitusi 1977 hubungn dasar negara komunisme dengan pasal-
pasal dalam konstitusi Uni Soviet terdapat di dalam alinea terakhir.
Ajaran komunisme di jabarkan kedalam aturan pokok tentang kehidupan
bernegara yang sesuai dengan komunisme di dalam konstitusi Uni Soviet.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konstitusi mempunyai tujuan dan kegunaan dalam pembentukannya.
Konstitusi dibuat dengan tujuan mencapai tujuan dari suatu negara yang
membuatnya kalau di Indonesia konstitusi dibuat untuk mencapai tujuan yang
berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang sebagai dasar Negara Indonesia.
Sedangkan selain mempunyai tujuan, Konstitusi juga mempunyai kegunaan bagi
penguasa sebagai alat mewujudkan cita-cita dari tujuan Negara yang sesuai
dengan kaedah Negara pembuatnya.
Tampak bahwa begitu banyak tujuan, manfaat dan kegunaan konstitusi
bagi suatu Negara khususnya bagi Indonesia untuk mewujudkan suatu cita-cita
luhur bangsa Indonesia maka konstitusi sangat dibutuhkan bagi Negara
Indonesia yang dapat juga sebagai alat pencapai tujuan Negara berdasarkan
pada Dasar Negara yaitu Pancasila.
Oleh karena itu, dengan adanya konstitusi maka pengaturan dalam
Negara akan berjalan dengan baik, lancar dan tertata sehingga dinamika dan
proses pemerintahan Negara dapat dibatasi dan dikendalikan serta dapat
mewujudkan kehidupan dalam Negara yang dinamis dan terkendali untuk
kepentingan bersama.
Konstitusi adalah instrument wajib yang harus dimiliki oleh suatu Negara, tanpa
Konstitusi Negara tidak akan berjalan dengan baik, karena arah dari erjalanan
suatu Negara ditentukan oleh Konstitusi itu sendiri.
B. Saran
Seluruh warga Negara diharapkan mematuhi dan mentaati konstitusi yang
telah ada di negaranya. Sehingga komponen dalam suatu Negara dapat berjalan
dengan baik, lancar dan tertata, proses pemerintahanpun akan berjalan dinamis
dan terkendali.5

DAFTAR PUSTAKA
5
http://luthfiya-09.blogspot.com/2013/11/hubungan-negara-dan-konstitusi.html

Anda mungkin juga menyukai