Anda di halaman 1dari 44

ALKALOID DAN STEROID

DISUSUN OLEH :
ALFAN RAHMAN (1910612066)
PENGERTIAN ALKALOID
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen
yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan.
Senyawa alkaloid banyak ditemukan di alam
Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil
Tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid
dengan kadar yang sedikit.
dalam Meyer’s Conversation Lexicons tahun 1896
dinyatakan bahwa alkaloid terjadi secara karakteristik di
dalam tumbuh tumbuhan, dan sering dibedakan
berdasarkan kereaktifan fisiologi yang khas. Senyawa ini
terdiri atas karbon, hidrogen, dan nitrogen, sebagian besar
diantaranya mengandung oksigen. Sesuai dengan namanya
yang mirip dengan alkali (bersifat basa) dikarenakan adanya
sepasang elektron bebas yang dimiliki oleh nitrogen
sehingga dapat mendonorkan sepasang elektronnya
Alkaloid secara umum mengandung paling
sedikit satu buah atom nitrogen yang
bersifat basa dan merupakan bagian dari
cincin heterosiklik.
Dari segi biogenetik, alkaloid diketahui
berasal dari sejumlah kecil asam amino
yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan
alkaloid alisiklik, fenilalanin dan
tirosin yang menurunkan alkaloid jenis
isokuinolin, dan triftopan yang
menurunkan alkaloid indol. 
SIFAT FISIK ALKALOID
Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa
senyawa yang kompleks, spesies aromatik berwarna contoh
berberin  berwarna kuning dan betanin berwarna merah.
Umumnyam basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut
organik, meskipun beberapa pseudo dan proto alkaloid larut
dalam air. Garam alkaloid quartener sangat larut dalam air.
Biasanya merupakan kristal tak berwarna, tidak mudah
menguap, tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik.
Beberapa alkaloid berwujud cair dan larut dalam air.
Umumnya mempunyai 1 atom N meskipun ada beberapa
yang memiliki lebih dari 1 atom N seperti pada Ergotamin
yang memiliki 5 atom N. Atom N ini dapat berupa amin
primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat
basa (tingkat kebasaannya tergantung dari struktur molekul
dan gugus fungsionalnya)
SIFAT KIMIA ALKALOID
alkaloid bersifat basa (pahit, racun).sifat
tergantung pada adanya pasangan elektron
pada nitrogen. Jika gugus fungsional yang
berdekatan dengan nitrogen bersifat
melepaskan elektron, sebagai gugus alkil
maka ketersediaan elektron pada nitrogen
naik dan senyawa bersifat basa.
Dapat membentuk endapan dengan larutan
asam fosfowolframat, asam fosfomolibdat,
asam pikrat, dan kalium merkuriiodida. (1;
16)
Mempunyai efek fisiologis serta aktif optis.
KLASIFIKASI ALKALOID
Sistem klasifikasi menurut Hegnauer, alkaloid
dikelompokkan sebagai:
Alkaloid Sesungguhnya
Alkaloid sesungguhnya adalah racun, senyawa
tersebut menunjukkan aktivitas fisiologi yang luas,
hampir tanpa terkecuali bersifat basa; lazim
mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik;
diturunkan dari asam amino; biasanya terdapat
“aturan” tersebut adalah kolkhisin dan asam
aristolokhat yang bersifat bukan basa dan tidak
memiliki cincin heterosiklik dan alkaloid quartener,
yang bersifat agak asam daripada bersifat basa.
Protoalkaloid
Protoalkaloid merupakan amin yang relatif
sederhana dimana nitrogen dan asam amino tidak
terdapat dalam cincin heterosiklik. Protoalkaloid
diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino
yang bersifat basa. Pengertian ”amin biologis”
sering digunakan untuk kelompok ini. Contohnya
adalah meskalin, ephedin dan N,N-
dimetiltriptamin.
Pseudoalkaloid
Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor
asam amino. Senyawa biasanya bersifat basa. Ada
dua seri alkaloid yang penting dalam khas ini,
yaitu alkaloid steroidal. Contohnya: konessin dan
purin (kaffein).
A. Berdasarkan atom nitrogennya
digolongkan atas :
Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
Dimana atom nitrogen terletak pada cincin
karbonnya. Yang termasuk pada golongan
ini adalah:
1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon
Reduksi
mengandung 1 atom nitrogen.
N N
Struktur inti: H
Piridin Piperidin
Golongan ini dibagi dalam 4 sub golongan:
Turunan Piperidin, meliputi piperini yang diperoleh dari
Piperis Nigri Fructus; yang berasal dari tumbuhan Piperis
nigri (famili: Piperaceae) berguna sebagai bumbu dapur.
Turunan Propil-Piperidin, meliputi konini yang diperoleh
dari Conii Fructus; yang berasal dari tumbuhan Canium
maculatum (famili: Umbelliferae) berguna sebagai
antispasmodik dan sedatif.
Turunan Asam Nikotinan, meliputi arekolin yang diperoleh
dari Areca Semen; yang berasal dari tumbuhan Areca
catechu (famili: Palmae) berguna sebagai
anthelmentikum pada hewan.
Turunan Pirinin dan Pirolidin, meliputi nikotin yang
diperoleh dari Nicoteana Folium; yang berasal dari
tumbuhan Nicotiana tobaccum (famili: Solanaceae)
berguna sebagai antiparasit, insektisida, dan antitetanus.
2. Alkaloid Tropan
Mengandung satu atom nitrogen dengan
gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat
termasuk yang ada pada otak maupun
sumsum tulang belakang.
Struktur inti:

N CH3
Hiosiamin dan Skopolamin
Berasal dari tumbuhan Datura stramonium, D. Metel (fam:
Solanaceae), tumbuh pada daerah yang memiliki suhu
yang panas, daun dan bijinya mengandung alkaloid
Skopolamin; berfungsi sebagai antispasmodik dan sedatif.
Kokain
Senyawa ini berfungsi sebagai analgetik narkotik yang
menstimulasi pusat syaraf, selain itu juga berfungsi
sebagai antiemetik dan midriatik. Zat ini bersal dari daun
tumbuhan Erythroxylum coca, E. Rusby dan E.
Novogranatense (fam: Erythroxylaceae). Kokain lebih
banyak disalahgunakan (drug abuse) oleh sebagian orang
dengan nama-nama yang lazim dikalangan mereka seperti
snow, shabu-shabu, crak dan sebagainya.
Atropin, Apotropin, dan Belladonina
Atropa dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata “Atropos”
yang berarti tidak dapat dibengkokkan atau
disalahgunakan, ini disebabkan karena belladona
merupakan obat yang sangat beracun dan dapat
menyebabkan kematian.
3. Alkaloid Quinolin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen.
Struktur inti:

N
Kinina, Kinidina, Sinkonidin, Sinkonidina
Senyawa ini pada umumnya berguna sebagai
antimalaria, alkaloid ini terdapat pada kulit batang
(cotex) dari tumbuhan Cinchona succirubra (famili:
Rubiaceae). Ada beberapa jenis dari Cinchona
diantaranya C. Calisaya yang berwarna kuning berasal
dari Peru dan Bolivia, C. Officinalis dan C. Ledgeriana
lebih banyak di Indonesia yang ditanam di pulau Jawa.
Akronisina
Berasal dari kulit batang tumbuhan Acronychia bauery
(famili: Rutaceae), berfungsi sebagai antineoplastik
yang telah diuji cobakan pada hewan dan diharapkan
mampu merupakan obat yang efektif untuk kemoterapi
neoplasma pada manusia.
Camptothecin
Diperoleh dari buah, sebagian kayu atau kulit dari
pohon Camptotheca acuminata (famili: Nyssaceae),
suatu pohon yang secara endemik tumbuh di daratan
Cina. Ekstrak dari tumbuhan ini ternyata mempunyai
keaktifan terhadap leukemia limpoid.
Viridicatin
Merupakan subtansi antibiotik dari mycelium jamur
Penicillium viridicatum (famili: Aspergillaceae), senyawa
ini aktif untuk semua jenis Plasmodium (kecuali P.
vivax) penyebab malaria. Penggunaan senyawa ini
memiliki efek samping berupa Cindronism yaitu
pendengaran berkurang.
4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen.
Struktur inti:

Morfin N

Morfin diperoleh dari biji dan buah tumbuhan Papaver somniferum dan
P. Bracheatum (famili: Papaveraceae)
Emetina
Senyawa ini berfungsi sebagai emetik dan ekspektoran, diperoleh dari
akar tumbuhan Cephaelis ipecacuanha dan C. Acuminata (famili:
Rubiaceae)
Hidrastina dan Karadina
Senyawa ini berasal dari tumbuhan Hydrastis canadensis (famili:
Ranunculaceae) dikenal pula sebagai Yellowroot; bagian yang
digunakan berupa umbi akar berkhasiat sebagai adstrigensia pada
radang selaput lendir.
Beberina
Berupa akar dan umbi akar dari tumbuhan Berberis vulgaris (dari
Oregon), B. Amition (dari Himalaya), dan B. aristaca (India) dari famili:
Berberidaceae yang berguna sebagai zat pahit/amara dan antipiretik.
5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol. Struktur
ini :

N
Reserpina H
Merupakan hasil ekstraksi dari akar tumbuhan Rauwolfia
serpentine dari suku Apocynaceae yang terkadang
bercampur dengan fragmen rhizima dan bagian batang yang
melekat padanya. Senyawa ini berfungsi sebagai
antihipertensi.
Vinblastina, Vinleusina, Vinrosidina, Vinkristina
Diperoleh dari tumbuhan Vinca rosea, Catharanthus roseus
(famili: Apocynaceae) berupa herba yang berkhasiat sebagai
antitumor.
Striknina dan Brusina
Berasal dari tumbuhan Strychnos nux-vomica dan S. ignatii (famili:
Loganiaceae) yang terdapat di Filipina, Vietnam dan Kamboja. Bagian
tanaman yang diambil berupa ekstrak biji yang telah kering dengan
khasiat sebagai tonikum dalam dosis yang kecil sedangkan dalam
pertanian digunakan sebagai ratisida (racun tikus).
Fisostigmina dan Eserina
Simplisianya dikenal dengan nama Calabar bean, ordeal bean, chop
nut dan split nut berupa biji dari tumbuhan Physostigma venenosum
(famili: Leguminosae) yang berkhasiat sebagai konjungtiva
pengobatan glaukoma.
Ergotoksina, Ergonovina, dan Ergometrina
Alkaloid ini asalnya berbeda dibandingkan dengan yang lain, sebab
berasal dari jamur yang menempel pada sejenis tumbuhan gandum
yang kemudian dikeringkan. Jamur ini berguna sebagai vasokonstriktor
untuk penyakit migrain yang spesifik dan juga sebagai oxytoksik.
Kurare
Diperoleh dari kulit batang Stricnos crevauxii, C. Castelnaci, C. Toxifera
(fam: Loganiaceae) dan Chondodendron tomentosum (famili:
Menispermaceae) yang berguna sebagai relaksan pada otot.
6. Alkaloid Imidazol
Berupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen.
Struktur inti: N

N
Lingkaran Imidazol
H merupakan inti dasar dari pilokarpin yang
berasal dari daun tumbuhan Pilocarpus jaborandi atau Jaborandi
rermambuco, P. Microphylus atau J. marashm, dan P.
Pinnatifolius atau J. Paraguay dari famili: Rutaceae yang
berkhasiat sebagai konjungtiva pada penderita glaukoma.
7. Alkaloid Lupinan
Alkaloid Lupinan
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N,
Struktur inti:
 
N

Alkaloid ini ditemukan pada Lunpinus luteus, Cytisus scopartus


(famili: Leguminocaea) dan Anabis aphylla (famili:
Chenopodiaceae) berupa daun tumbuhan yang telah
dikeringkan berkhasiat sebagai oksitoksik.
8. Alkaloid Steroid
Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan
1 rangka steroid yang mengandung 4 cincin karbon.
Struktur inti: CH3

CH3

 
Alkaloid steroid terbagi atas 3 golongan yaitu:
Golongan I : Sevadina, Germidina, Germetrina,
Neogermetrina,
Gemerina, Neoprotoperabrena, Veletridina.
Golongan II : Pseudojervina, Veracrosina,
Isorobijervosina.
Golongan III : Germina, Germidina, Germitrina,
Protoveratrin,
Sevadina, Jervina, Rubijervina, Isoveratromina,
Banyak ditemukan pada famili: Solanaceae, Zigadenus
venenosus.
9. Alkaloid Amina
Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan tutrunan
sederhana dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino
fenilalanin atau tirosin.
HO NH2
Struktur inti:
  NH2
COOH
 
Feniletilamin Fenilalanin
Efedrina
Berasal dari herba tumbuhan Ephedra distachya, E. Sinica dan E. Equisetina (famili:
Gnetaceae) berguna sebagai bronkodilator.
Kolkisina
Alkaloid ini berasal dari biji tumbuhan Colchicum autumnalei (famili: Liliaceae)
berguna sebagai antineoplasmik dan stimulan SSP, selain pada biji kormus (pangkal
batang yang ada di dalam tanah) tumbuhan ini juga mengandung alkaloid yang sama.
d-Norpseudo Efedrina
Alkaloid ini diperoleh dari daun-daun segar tumbuhan Catha edulis (famili:
Celastraceae). Nama lain dari tumbuhan ini adalah Khat atau teh Abyssina, tumbuhan
ini berupa pohon kecil atau semak-semak yang berasal dari daerah tropik Afrika Timur.
Khasiat dari simplisia ini adalah stimulan pada SSP.
Meskalina
Diperoleh dari sejenis tumbuhan cactus Lophophora williamsii (famili: Cactaceae)
dikenal dengan nama Peyote yang dapat menyebabkan halusinasi dan euphoria.
10. Alkaloid Purin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen.
Struktur inti: N
N

  N
N
Susunan inti heterosiklik
H yang terdiri dari cincin pirimidin
yang tergabung dengan Imidazole
Kafeina (1,3,7 trimetil Xanthin)
Alkaloid ini diperoleh dari biji kopi Coffe arabica, C.
Liberica (famili: Rubiaceae) mengandung kafein. Aksi dari
kopi pada prinsipnya di dasarkan pada daya kerja kafein,
yang bekerja pada susunan syaraf pusat, ginjal, otot-otot
jantung.
Selain tumbuan kopi ada tumbuhan lain yang juga
mengandung caffein seperti camellia sinensis (famili:
Theaceae), cola nitida (famili: Starculiaceae).
O CH3
H3C N
N

O N N

CH3

Kafeina
 Theobromina (3,7 dimetil Xanthin)
Diperoleh dari biji tumbuhan Theobroma cacao (famili:
Sterculaceae) yang berguna sebagai
O CH3diuretik dan stimulan SSP.
N
HN

O N N

CH3

Theobromina
 Theofilina (1,3 dimetil Xanthin)
Merupakan isomer dari Theobromina yang berguna sebagai
bronkodilator
O
H dan diuretik.
H3C N
N

O N N

CH3

Theofilina
B. Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosilik
Dimana, atom nitrogen tidak terletak pada cincin
karbon tetapi pada salah satu atom karbon pada
rantai samping.
2. Alkaloid Efedrin (Alkaloid Amina)
Mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan
atom Nitrogen pada salah satu atom karbon pada
rantai samping. Termasuk Mescalin dari Lophophora
williamsii, Trichocereus pachanoi, Sophora
secundiflora, Agave americana, Agave atrovirens,
Ephedra sinica, Cholchicum autumnale.
1. Alkaloid Capsaicin
Dari Chile peppers, genus Capsicum. Yaitu:
Capsicum pubescens, Capsicum baccatum,
Capsicum annuum, Capsicum frutescens, Capsicum
chinense.
CARA PENGKLASIFIKASIAN
ALKALOID
1. Berdasarkan jenis cincin heterosiklik
nitrogen yang merupakan bagian dari
struktur molekul. Berdasarkan hal tersebut,
maka alkaloid dapat dibedakan atas
beberapa jenis seperti alkaloid pirolidin,
alkaloid piperidin, alkaloid isokuinolin,
alkaloid kuinolin dan alkaloid indol. Struktur
masing-masing
N N alkaloid N
tersebut adalah
H H
sebagai Piperidin
Pirolidin
berikut: Isokuinolin

N N
H

Kuinolin Indol
2. Berdasarkan jenis tumbuhan dari mana alkaloid ditemukan.
Cara ini digunakan untuk menyatakan jenis alkaloid yang
pertama-tama ditemukan pada suatu jenis tumbuhan.
Berdasarkan cara ini, alkaloid dapat dibedakan atas beberapa
jenis yaitu alkaloid tembakau, alkaloid amaryllidaceae,
alkaloid erythrine dan sebagainya.
Cara ini mempunyai kelemahan yaitu: beberapa alkaloid yang
berasal dari suatu tumbuhan tertentu dapat mempunyai
struktur yang berbeda-beda.
3. Berdasarkan asal-usul biogenetik. Cara ini sangat berguna
untuk menjelaskan hubungan antara berbagai alkaloid yang
diklasifikasikan berdasarkan berbagai jenis cincin heterosiklik.
Dari biosintesa alkaloid, menunjukkan bahwa alkaloid berasal
dari hanya beberapa asam amino tertentu saja. Berdasarkan
hal tersebut, maka alkaloid dapat dibedakan atas tiga jenis
utama yaitu:
Alkaloid alisiklik yang berasal dari asam-asam amino omitin dan lisin.
Alkaloid aromatik jenis fenilalanin yang berasal dari fenilalanin, tirosin
dan 3,4-dihidrofenilalanin.
Alkaloid aromatik jenis indol yang berasal dari triptofan.
FUNGSI ALKALOID PADA
TANAMAN
Fungsi Alkaloid Pada Tanaman
Pada Alkaloid ini dapat berguna sebagai suatu hasil dari
proses pembuangan gas nitrogen, misalnya seperti asam
urat dan juga urea
Bisa untuk dijadiakan sebagai sebuah tempat menyimpan
gas nitrogen, walaupun begitu namun masih sering dapat
difungsikan sebagai metabolisme
Kerap digunakan sebagai pelindung serta menjaga tumbuhan
atas berbagai jenis serangan parasit,misalnya seperti hama,
bahkan bisa juga melindunginya dari pemangsa lainnya.
Kerap digunakan sebagai pengontrol dan pengatur proses
berkembangnya tumbuhan, sebab dengan berdasarkan dari
segi strukturnya pada alkaloid ini dianggap mempunyai
kemampuan dalam merangsang percabangan dan juga
apabila terjadi melambatnya proses perkembangan pada
berbagai tumbuhan.
KEBERADAAN ALKALOID DI
ALAM
Pada buah anggur biasanya dapat kita jumpai senyawa alkaloid
yang disebut Viticine.
Pada umbi seperti kentang biasanya dapat kita jumpai zat aktif
alkaloid yang disebut dengan Salanin.
Pada kulit buah kopi bisa dijumpai senyawa alkaloid yakni
Coffeine
Pada daun pepaya bisa kita jumpai zat alkaloid yang disebut
Papaine.
Kemudian pada bagian kulit buah tomat bisa ditemukan
senyawa alkaloid yang disebut dengan Lycopersine.
Pada bagian kulit batang kina terdapat senyawa alkaloid Kinine.
Pada daun tembakau terdapat senyawa disebut Nicotine.
Pada kulit buah coklat terdapat zat aktif alkaloid Theobromine.
Kemudian pada bunga papaver terdapat zat alkaloid Papaverine
atau disebut juga dengan Morphinet
CARA MEMPEROLEH ALKALOID
Alkaloid biasanya diperoleh dengan cara mengekstraksi bahan tumbuhan
memakai air yang diasamkan yang melarutkan alkaloid sebagai garam,
atau bahan tumbuhan dapat dibasakan dengan natrium karbonat dan
sebagainya dan basa bebas diekstaksi dengan pelarut organik seperti
kloroform, eter dan sebagainya. Radas untuk ekstraksi sinabung dan
pemekatan khusunya digunakan untuk alkaloid yang tidak tahan panas.
Beberapa alkaloid menguap seperti nikotina dapat dimurnikan dengan cara
penyulingan uap dari larutan yang diabasakan. Larutan dalam air yang
bersifat asam dan mengandung alkaloid dapat dibasakan dan alkaloid
diekstaksi dengan pelarut organik , sehingga senyawa netral dan asam
yang mudah larut dalam air tertinggal dalam air.
Cara lain yang berguna untuk memperoleh alkaloid dari larutan asam
adalah dengan penjerapan menggunakan pereaksi Lloyd. Kemudian
alkaloid dielusi dengan dammar XAD- 2 lalu diendapkan dengan pereaksi
Mayer atau Garam Reinecke dan kemudian endapan dapat dipisahkan
dengan cara kromatografi pertukaran ion. Masalah yang timbul pada
beberapa kasus adalah bahwa alkaloid berada dalam bentuk terikat yang
tidak dapat dibebaskan pada kondisi ekstraksi biasa. Senyawa
pengkompleksnya barangkali polisakarida atau glikoprotein yang dapat
melepaskan alkaloid jika diperlakukan dengan asam.
STEROID
PENGERTIAN STEROID
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis
yang didapat dari hasil reaksi penurunan dari terpena atau
skualena.
Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan
struktur dasar sterana jenuh
Steroid merupakan kelompok senyawayang penting dengan
struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic
hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan
17 atom karbon dan 4 cincin. 
Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17
atom karbon yang membentuk tiga cincinsikloheksana dan satu
cincin siklopentana.
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain
terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin
ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
STEROID
Sifat kimia alkaloid :
1. Umumnya bersifat basa tergantung adanya PEB
pada nitrogen
2. Alkaloid mudah terdekomposisi oleh panas dan
sinar denga adanya oksigen
3. Pembentukan garamnya dengan senyawa organic
maupun non dapat mencegah proses
terdekomposisi
4. Gugus 3-hidroksil bersifat alkohol sekunder
5. Gugus 3-hidroksil lebih sukar mengalami
dehidrasi3.Molekul akan lebih stabil apabila
sebagian besar gugus berorientasi ekuatorial
6. Laju reaksi juga di tentukan oleh faktor sterik
7. Gugus fungsi aksial lebih mudah dioksidasi daripada
gugus hidroksil yang ekuatorial
Sifat fisika alkaloid :
1. Isolasi alkaloid dapat membentuk Kristal dengan TL
tertentu, sehingga sedikit yang berbentuk amorf dan
beberapa cairan seperti nikotin dan kaniin
2. Kebanyakan alkaloid tidak berwarna kecuali,
berberin (kuning) dan betanin ( merah)
3. Alkaloid dalam bentuk bebesnya mudah larut dalam
pelarut organic, sedang dalam bentuk garamnya
mudah larut dalam air
4. Mengandung gugus fungsi oksigen
5. 2.mengandung gugus samping c-17banyak yang
mengandung ikatan rangkap C-4 -- C-5 atau C-5 -- C-
6
KEGUNAAN STEROID PADA
TUMBUHAN
meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
menghambat penuaan daun (senescence)
mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-
rumputan
menghambat proses gugurnya daun
menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada
stress lingkungan
menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
 merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat
udara dan endogenus karbohidrat.
KLASIFIKASI STEROID
1. Sterol
Lemak sterol adalah bentuk khusus dari
steroid dengan rumus bangun diturunkan
dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil
pada atom C-3, banyak ditemukan pada
tanaman, hewan dan fungi.
2. Asam Empedu
Asam empedu adalah asam steroid yang diproduksi oleh hati dan
disimpan di dalam empedu. Asam empedu biasa ditemukan di
dalam bentuk kolik dengan kombinasi dengan glisin dan taurin.
Asam empedu utama (primer) yang terbentuk di hati adalah asam
kolat dan asam kenodeoksikolat.
3. Hormon Kelamin
Hormon kelamin dibagi dalam empat kelompok yaitu: a. Hormon
androgen (testosteron dan dihidrotestosteron) b. Hormon estrogen
(estradiol, estron, dan estriol) c. Hormon progestin (progesteron) d.
Obat kontrasepsi.
4. Hormon Adrenokortikoid
Hormon adrenokortikoid merupakan hormon steroid yang disintesis
dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian
korteksMineralokortikoid Aktivitas mineralokortikoid mempengaruhi
elektrolit (mineral) cairan ekstrasel, terutana natriun dan kalium.
Pada manusia, terutama adalah aldosteron. Glukokortikoid dapat
meningkatkan glukosa darah, serta efek tambahan pada
metabolisme protein dan lemak seperti pada metabolisme
karbohidrat. Yang termasuk dalam hormon glukokortikoid adalah
kortisol atau hidrokortisol.
5. Aglikon Kardiak
Aglikon kardiak dam bentuk glikosidanya lebih dikenal
sebagai glikosida jantung dan kardenolida. Tumbuhan
yang mengandung senyawa ini telah digunakan sejak
jaman prasejarah sebagai racun. Glikosida ini mempunyai
efek kardiotonik yang khas. Keberadaan senyawa ini
dalam tumbuhan mungkin memberi perlindungan kepada
tumbuhan dari gangguan beberapa serangga tertentu.
6. Sapogenin
Sapogenin dan bentuk glikosidanya yang dikenal sebagai
saponin. Glikolisasi biasanya terjadi pada posisi C-3.
Saponin adalah senyawa yang dapat menimbulkan busa
jika dikocok dalam air (karena sifatnya yang menyerupai
sabun, maka dinamakan saponin). Saponin bersifat
amfifilik karena sapogenin bersifat lipofilik serta sakarida
yang hidrofilik. Saponin dapat membentuk busa dan
merusak membran sel karena bisa membentuk ikatan
dengan lipida dari membran sel.
SUMBER STEROID
Hewan  Triterpenoid Ianosterol
Tumbuhan  Triterpenoid sikloartenol
1. Pepaya
Mengandung senyawa steroid golongan sterol (compesterol)
yaitu ergost-5-en-3b-ol digunakan sebagai obat penyakit
beri-beri, malaria, kejang perut, penurun panas
2. Kulit Batang Bakau Merah
Senyawa steroid yang terkandung yaitu campuran senyawa
steroid yaitu, compesterol (ergost -5-en-3-ol) dengan rumus
molekul C29H5OO
3. Buah Mahkota Dewa
Senyawa steroid yang terkandung adalah stigmast
4. Kulit Batang Buah Maja
Senyawa steroid yang terkandung adalah stigmasterol
CARA MEMPEROLEH STEROID
1. Ekstraksi
Steroid merupakan golongan senyawa yang sebagian
besar bersifat nonpolar maka ektsraksinya biasanya
juga menggunakan pelarut nonpolar misalnya n-
heksana atau petrelium eter. Dapat juga di gunakan
pelarut etanol atau methanol terlebih dahulu sebagai
pelrut universal kemudian setelah diperoleh ekstraksi
partisis menggunakan pelarut nonpolar. Jika yang
akan di isolasi adalah senyawa steroid yang dterikat
dengan gugus gula, maka ekstraksi dilakukan dengan
menggunakan pelarut semipolar atau bahkan pelarut
polar tergantung pada gugus gula yang terikat.
Ekstraksi juga dapat di lakukan baik dengan
pemansan (soxhletasi) maupun tanpa pemanasan
(maserasi) pada sushu kamar.
2. Ekstrasi
Cara KLT steroid menyerupai KLT triterpenoid.
Kadang-kadang di jumpai campuran rumit beberapa
steroid dalam jaringan tumbuhan tertentu dan
diperlukan cara yang lebih rumit untuk
memisahkannya. Misalnya Steroid, kolesterol, dan
stigmasterol tidak mudah di pisahkan bila berada
bersama-sama dalam sampel, tetapi ketiganya
akan terpisah dengan mudah jika di ubah menjadi
bentuk asetatnya. Cara lain adalah melakukan
pemisahan menggunakan HPLC preparative. Untuk
memisahkan sterol umum dari turunan dihidronya
(misalnya sitosterol dan sitostanol) di perlukan KLT
AgNO3. Eluen yang di pakai adalah kloroform
dengan penampak noda H2SO4. H2O (1:1).
Beberapa steroid dapat di pisahkan menggunakan
menggunakan kromatografi kolom atau KLTP
3. Rekristalisasi
Ekstrak pekat yang di peroleh di larutkan
dalam 100 ml petroleum eter. Kemudian
campuran diuapkan sampai dicapai titik
jenuhnya dan di biarkan selama hingga
terbentuk Kristal tak berwarna yang
mengendap dengan titik leleh 138-144° C.
SOAL OBJECTIVE
1. Senyawa alkaloid bersifat ?
a. Asam c. Netral
b. Basa d. Asin
2. Ciri-ciri alkaloid, kecuali ?
a. Pahit c. Terbentuk kristal
b. Bersifat Asam d. Tidak bewarna
3. Manfaat alkaloid pada tumbuhan adalah ?
a. Mempercepat pembusukan c. Membuat daun menjadi lebar
b. Mengatur fotosintesis d. Melindungi dari hama
4. Senyawa alkaloid sangat mudah mengalami dekomposisi
karena ?
a. Alkaloid bersifat basa c. Alkaloid bersifat bnetral
b. Adanya garam dalam senyawa alkaloid d. Tercampur
dengan senya lain
5. penggolongan alkaloid kecuali ?
a. Alkaloid sejati c. pseudoalkaloid
b. Iodalkaloid d. Protoalkaloid
6. Sifat steroid adalah ?
a. Asam c. Netral
b. Basad. Garam
7. contoh steroid yang bewarna kuning adalah ?
a. Alkohol c. Betanin
b. Berberin d. Sterol
8. Berikut adalah sumber steroid kecuali ?
a. Pepaya c. Mahkota dewa
b. Tulang d. Kulit batang buah maja
9. Asam steroid yang diproduksi dalam hati adalah ?
a. Empedu c. Sterol
b. Sapogenin d. Aglikon kardiak
10. Berikut fungsi steroid pada tumbuha, kecuali ?
a. Mengakibatkan lekuk pada daun rumput
b. Menghambat pengguguran daun
c. Menggugurkan daun
d. Merangsang pertumbuhan pucuk daun
ESSAY
1. Alkaloid adalah ?
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang
kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan.
2. Sebutkan klasifikasi alkaloid menurut Hegnaurer !
Alkaloid Sesungguhnya, Protoalkaloid, dan Pseudoalkaloid
3. Jelaskan manfaat alkaloid bagi tumbuhan !
Pada Alkaloid ini dapat berguna sebagai suatu hasil dari proses
pembuangan gas nitrogen, misalnya seperti asam urat dan juga urea
Bisa untuk dijadiakan sebagai sebuah tempat menyimpan gas
nitrogen, walaupun begitu namun masih sering dapat difungsikan
sebagai metabolisme
Kerap digunakan sebagai pelindung serta menjaga tumbuhan atas
berbagai jenis serangan parasit,misalnya seperti hama, bahkan bisa
juga melindunginya dari pemangsa lainnya.
Kerap digunakan sebagai pengontrol dan pengatur proses
berkembangnya tumbuhan, sebab dengan berdasarkan dari segi
strukturnya pada alkaloid ini dianggap mempunyai kemampuan
dalam merangsang percabangan dan juga apabila terjadi
melambatnya proses perkembangan pada berbagai tumbuhan.
4. Pengertian steroid adalah ?
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak
terhidrolisis yang didapat dari hasil reaksi penurunan dari
terpena atau skualena.
5. Jelaskan manfaat steroid bagi tumbuhan !
meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
menghambat penuaan daun (senescence)
mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
menghambat proses gugurnya daun
menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress
lingkungan
menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
 merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan
endogenus karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Alkaloid
https://www.slideshare.net/fitriasaid/alkaloid-23682563?
from_action=save
http://ilmu-kimia-kimia.blogspot.com/2011/01/sifat-fisika-dan-kimia-
alkaloid.html
http://qiqi-marizha.blogspot.com/2012/05/makalah-alkaloid.html
https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=96656132&escape=false&metadata=%7B%22context
%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A
%22read%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C
%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
https://quipper.co.id/fungsi-alkaloid/#Fungsi_Alkaloid_Pada_Tanaman
https://id.wikipedia.org/wiki/Steroid
https://www.slideshare.net/ranianggrainihikmah/steroid-pptt
http://riapert.blogspot.com/2014/04/alkaloid.html
http://kobafikra77.blogspot.com/2018/09/steroid.html

Anda mungkin juga menyukai