Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
FORMULASI SEDIAAN LIP BALM DARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa
bilimbi L.)
PKM PENELITIAN

Disusun oleh :
Indah Permata Sari 2443018009
Martha Desy K. R 2443018103
Dilla Sonia Wahyu Afotia 2443018147

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kosmetik mulai dikenal manusia sejak berabad-abad yang tahun lalu. Pada abad
ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapatkan perhatian, dimana selain untuk
kecantikan bias juga untuk kesehatan (Tranggono dan Latifah, 2007). Bibir merupakan
salah satu bagian pada wajah yang penampilannya mempengaruhi persepsi estetis wajah.
Lapisan korneum pada bibir mengandung sekitar 3 sampai 4 lapis dan sangat tipis
dibanding kulit wajah biasa. Kulit bibir tidak memiliki folikel rambut dan tidak ada
kelenjar keringat yang berfungsi untuk melindungi bibir dari lingkungan luar (Kadu,
dkk., 2014).
Akibat dari fungsi perlindungan yang buruk, bibir sangat rentan terhadap
pengaruh lingkungan serta berbagai produk perawatan kesehatan, kosmetik dan produk
perawatan kulit lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan kulit yaitu bibir menjadi
kering, pecah-pecah, dan warna yang kusam. Selain tidak enak dipandang, bibir yang
pecah-pecah juga menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman (Trookman, dkk., 2009).
Teruatama bagi kuam wanita bibir sangat berpengaruh dalam menunjang penampilan,
apalagi bibir yang sehat terawat sangat diidam-idamkan.
Indonesia memiliki tanah yang sangat subur sehingga kaya akan tumbuh
tumbuhan. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, namun
sangat rendah pemanfaatannya, terutama pada tanaman belimbing wuluh padahal
tanaman belimbing wuluh sangat mudah kita jumpai dan banyak ditemui di pasaran tetapi
masyarakat Indonesia biasanya menggunakan buah belimbing wuluh hanya sebagai
penambah cita rasa makanan,
Sehingga tujuan pada Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) dari
kelompok kami agar buah belimbing wuluh lebih dimanfaatkan terutama dalam bidang
kosmetik karena memiliki kandungan yang sangat baik untuk kesehatan bibir. Maka dari
itu sangat dibutuhkan informasi ilmiah dari hasil penelitian kami mengenai formulasi
sediaan lip balm dari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) agar suatu saat bisa
dipasarkan sebagai produk kosmetik yang memiliki nilai jual.
1.2. Perumusan Masalah
1. Apakah buah belimbing dapat diformulasikan dalam sediaan lip balm?
2. Apakah lip balm dari buah belimbing wuluh dapat mengatasi bibir pecah-pecah?
3. Apakah formulasi lip balm dari buah belimbing wuluh teruji secara organoleptis dan
homogenitas?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah buah belimbing wuluh dapat diformulasikan dalam sediaan
lip balm.
2. Untuk mengetahui apakah lip balm dari buah belimbing wuluh dapat mengatasi bibir
pecah-pecah.
3. Untuk menguji sediaan lip balm yang kami secara fisik (organoleptis dan
homogenitas)
1.4. Luaran yang Diharapkan
1. Dapat membuat suatu inovasi produk yang memiliki manfaat lebih.
2. Sebagai langkah awal dalam pengembangan formulasi lip balm dari buah belimbing
wuluh yang belum pernah dijumpai, agar kedepannya bisa dipasarkan dan juga
meningkatkan pemanfaatan buah belimbing wuluh.
1.5. Manfaat Kegiatan
1. Menciptakan inovasi baru dalam perkembangan formulasi lip balm.
2. Memanfaatkan bahan-bahan alam yaitu buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.
sebagai bahan aktif dari sediaan lip balm.
3. Memberikan informasi ilmiah tentang buah belimbing wuluh yang diformulasikan
dalam sediaan lip balm yang dapat mengatasi bibir pecah-pecah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Pengertian lip balm


Lip balm adalah sediaan kosmetik yang dibuat dengan basis yang sama dengan
basis lipstik, namun tanpa warna, sehingga terlihat transparan. Lip balm sering
mengandung beeswax atau lilin karnauba, setil alkohol, lanolin, parafin, petrolatum dan
bahan-bahan lainnya. Tujuannya untuk melembabkan bibir agar tidak mudah kering dan
pecah-pecah. Biasanya lip balm digunakan untuk bibir yang membutuhkan proteksi,
misalnya pada keadaan kelembaban udara yang rendah atau karena suhu yang terlalu
dingin, untuk mencegah penguapan air dan sel-sel epitel mukosa bibir.

2.2 Tamanan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linnaeus)

a. Klasifikasi Tanaman Belimbung Wuluh


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Avorrhoa dan Oxalis
Spesies : Averrhoa bilimbi

b. Morfologi Tanaman Belimbing Wuluh


Tinggi 5 – 10 m. Tanda bekas daun bentuk ginjal atau jantung. Anak daun bulat
telur atau memanjang, meruncing, 2 – 10 kali 1 – 3 cm, ke arah ujung poros lebih besar,
bawah hijau muda. Malai bunga menggantung, panjang 5 – 20 cm. Bunga semuanya
dengan panjang tangkai putik yang sama. Panjang kelopak ± 6 mm. Daun mahkota tidak
atau hampir bergandengan, bentuk spatel atau lanset, dengan pangkal yang pucat. 5
benang sari di depan daun mahkota mereduksi menjadi staminodia. Bua buni persegi
membulat tumpul, kuning hijau, panjang 4 – 6,5 cm. Tanah asal tidak dikenal. Ditanam
sebagai pohon buah, kadang-kadang menjadi liar.

c. Kandungan Kimia pada Buah Belimbing Wuluh.


Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung banyak vitamin C
alami yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap
berbagai penyakit. Belimbing wuluh mempunyai kandungan unsur kimia yang disebut
asam oksalat dan kalium. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung
golongan senyawa oksalat, minyak atsiri, fenol, flavonoid, dan pectin.
Kandungan gizi buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) per 100 gram adalah
sebagai berikut:
1. Energi : 23 kcal
2. Protein : 0.7 g
3. Lemak : 0.2 g
4. Karbohidrat : 4.5 g
5. Serat kasar : 1.5 g
6. Abu : 0.3 g
7. Kalsium : 8 mg
8. Fosfor : 11 mg
9. Besi : 0.4 mg
10. Refinol : 0
11. Beta-karoten : 100 ug
12. Vitamin : A 17 ug
13. Thiamin : 0.01 mg
14. Riboflavin : 0.03 mg
15. Niacin : 0.3 mg
16. Vitamin C : 18 mg
17. Kadar air : 94,3 g
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah blender, climatic chamber, freeze
dryer, homogenizer, waterbath, skin analyser, timbangan analitik, dan viskometer
Brookfield.

3.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ektrak buah belimbing
wuluh, Cetyl alcohol, Adeps Lanae, Cera alba, Propilen glikol, Phenoxyetanol, Parafin
caira.

3.3 Pembuatan Ekstrak buah belimbing wuluh


Sampel buah belimbing wuluh kemudian diekstraksi dengan cara menghaluskan
buah belimbing wuluh menggunakan blender, hingga memperoleh cairan kental. Cairan
kental buah belimbing wuluh disaring kemudian dikeringkan menggunakan freeze drying
hingga diperoleh ekstrak dari buah belimbing wuluh.

3.4 Rancangan Formulasi Lip Balm


Formulasi sediaan lip balm buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rancangan Formula Lip Balm dari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)

No. Bahan Konsentrasi (%)


1. Ekstrak buah belimbing wuluh 5
2. Cetyl alcohol 8
3. Adeps Lanae 10,5
4. Cera Alba 16
5. Phenoxyetanol 0,5
6. Oleum Citri 0,2
7. Parafin Cair Ad 100

3.5 Pembuatan Sediaan

Lip balm Cera alba dimasukkan ke dalam cawan porselin, di lebur di atas hot
plate kemudian ditambahkan cetyl alcohol, adeps lanae, paraffin cair, phenoxyetanol
dilebur sampai tercampur homogen. Kemudian oleum citri diberikan beberapa tetes
diaduk hingga homogen dan ditambahkan ekstrak buah belimbing wuluh kemudian di
campur hingga homogen. Masukkan dalam wadah bersih yang telah disiapkan.
3.6 Pengamatan organoleptis
Pengamatan sediaan lip balm dilakukan dengan mengamati dari segi warna, bau
dan tekstur.

3.7 Pengujian homogenitas


Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan yang dibuat telah
bercampur atau homogen secara keseluruhan atau tidak.

3.8 Variabel Penelitian


- Variabel Bebas : Ekstrak buah belimbing wuluh.
- Variabel Terikat : Hasil evaluasi organoleptis dan homogenitas.

3. 9 Pengumpulan dan Pengelolaan Data


Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian di analisis lalu di ambil kesimpulan.
BAB IV
ANGGARAN BIAYA

4. 1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan Penunjang
Mortir & Stamper Rp 75.000
Baskom Rp 10.000
Spatel @3 buah Rp 30.000
Cawan 100 ml @2 buah Rp 50.000
Nampan Rp 10.000
Timbangan Analitik Rp 150.000
Total Rp 325.000
2. Bahan habis pakai
Buah belimbing wuluh (10 kg) Rp 90.000
Cetyl alcohol (1 kg) Rp 65.000
Adeps lanae (1 kg) Rp 600.000
Cera Alba (300 g) Rp 75.000
Paraffin cair (200 ml) Rp 66.000
Oleum Citri (500 m) Rp 350.000
Total Rp 1.246.000
TOTAL SELURUH Rp 1.571.000
4.3 Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Peminjaman alat
di Lab
2. Persiapan Alat dan
Bahan

3. Penelitian dan
Pengamatan
4. Membuat laporan
akhir
Daftar Pustaka

Kadu, M., Suruchi, V., and Sonia, S. 2014, Review on Natural Lip Balm, International Journal
of Research in Cosmetc Science, 1-2.

Purwaningsih, E. 2007, Multiguna Belimbing Wuluh. Genesa exact, Indonesia.

Rahayu, P. 2013, ‘Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi L.) terhadap pertumbuhan Candida albicans’ ,Skripsi, Sarjana Kedokteran Gigi,
Universitas Hasanuddin.

Steenis, V. 2013, FLORA. PT Balai Pustaka, Jakarta Timur, Indonesia.

Syakdiah, K. 2018, ‘Formulasi Sediaan Lip Balm yang mengandung minyak buah merah (red
fruit oil) sebagai pelembab bibir.’ Skripsi. Sarjana Farmasi, Universitas Sumatera Utara.

Tranggono, R. I., and Latifah, F. 2007. Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik. PT Gramedia
Pusaka Utama, Jakarta.

Trookman, N.S., Ronald, L., Rosanne, F., Rahul, M., and Vincent, G. 2009, Clinical Assessment
of a Combination Lip Treatment to Restore Moisturization and fullness, The Journal of Clinical
Aesthetic Dermatology, 2:44-45

Yusuf, N. A., Hardianti B., Lestari, I.A. and Sapra, A. 2019, Formulasi dan Evaluasi Lip Balm
Liofilisiat Buah Toat (Solanum lycopersicum L.) sebagai pelembab bibir, Jurnal Ilmiah
Manuntung, 5: 115-121.

Anda mungkin juga menyukai