Anda di halaman 1dari 20

LANDASAN TERBENTUKNYA

SUATU NEGARA






Numu : Rundy Hiduyut
NM : tooezoos4s
kelut : lll-L Fuh.Huhum










Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia
dan nikmat yang teIah diIimpahkan kepada kita semua. Atas
terseIesaikannya makaIah ini, dengan ini kami mengharapkan
mahasiswa-mahasiswi dapat memahami defenisi LANDASAN
TERBENTUKNYA SUATU NEGARA .apabiIa makaIah ini tidak
sempuurna saya mohon maaf kepada bapak dosen.kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu, dan mempercepat penyeIesaian makaIah ini.
Saya mengharapkan saran yang dapat menyempurnakan
makaIah saya ini semoga makaIah ini bermanfaat bagi semua
mahasiswa / mahasiswi.









BAB I
Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer,
ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi
semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki
pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari
negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah
tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain
keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain
adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.
!engertian Negara menurut para ahli

ProI. Farid S.
Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta
memiliki kedaulatan.
Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman
di wilayah tertentu.
Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
RoeloI Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau
bangsanya sendiri.
Roger H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan
bersama atas nama masyarakat.
ProI. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah
suatu pemerintahan yang sama.
ProI. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada
akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tufuan kesenangan dan kehormatan
bersama.


$&BTAN$I DA$AR NEGARA
Terdapat bermacam-macam dasar negara seperti liberalisme, sosialisme, komunisme. Bangsa
Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar negaranya. Di antara dasar-dasar negara itu ada
persamaan dan ada perbedaannya.

F&NG$I DA$AR NEGARA
Pada umumnya dasar Negara dipergunakan oleh bangsa pendukungnya sebagai berikut:
a. Dasar berdiri dan tegaknya negara
Pemikiran yang mendalam tentang dasar negara lazimnya muncul ketika suatu bangsa hendak
mendirikan negara. Oleh karena itu, dasar negara berIungsi sebagai dasar berdirinya suatu
negara.
b. Dasar kegiatan penyelenggaraan negara
Negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional suatu bangsa yang
bersangkutan, di bawah pimpinan para penyelenggara negara.
c. Dasar Partisipasi Warga Negara
Semua warga negara mempinyai hak dan kewajiban sama untuk mempertahankan negara dan
berpatisipasi dalam upaya bersama mencapai tujuan bangsa.
d. Dasar pergaulan antarwarga negara
Dasar Negara tidak hanya menjadi dasar perhubungan antara warga negara dengan negara,
melainkan juga dasar bagi perhubungan antarwarga negara.
LANDA$AN TERBENT&NYA $&AT& NEGARA
Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya
(rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam
suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita
bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada
suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia
disebut sebagai Undang-Undang Dasar.
Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan
bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan
rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama
sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan,
Iungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan Iungsi
pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman
dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang
berbeda bagi warganya.
A$AL M&LA TERBENT&NYA NEGARA
1.Pendekatan Faktual adalah pendekatan yang didasarkan kenyataan ceritanya, antara lain:
1. Occupatie (pendudukan), suatu wilayah yang tidak berpenghuni dan belum ada yang
menguasai.
2. Cessie (penyerahan), terjadi ketika suatu wilayah diserahkan pada negara lain
berdasarkan perjanjian tertentu.
3. Acessie (penaikan), terjadi karena terbentuknya suatu wilayah akibat penaikan lumpur
sungai atau timbul dari dasar laut.
4. Fusi (peleburan), beberapa negara mengadakan peleburan dan membentuk negara baru.
5. Proklamasi, terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh
bangsa lain mengadakan perjuangan sehingga berhasil merebut wilayahnya kemudian
menyatakan kemerdekaan.
6. Innovation (pembentukan baru), munculnya suatu negara baru diatas wilayah suatu
negara yang pecah dan lenyap karena suatu hal.
7. Anexatie (pencaplokan/penguasaan), suatu negara berdiri disuatu wilayah yang dikuasai
(dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi yang berarti.
2. Pendekatan Teoristis adalah pendekatan yang didasarkan dari pendapat para ahli, antara lain:
1. Teori Ketuhanan menjelaskan negara ada karena kehendah Tuhan.
2. Teori Perjanjian Masyarakat menjelaskan negara tejadi karena adanya perjanjian
masyarakat.
3. Teori Kekuasaan menjelaskan negara terbentuk atas dasar kekuasaan.
4. Teori Hukum Alam menjelaskan bahwa hukum alam bukan buatan negara melainkan
kekuasaan alam yang berlaku setiap waktu dan tempat serta bersiIat universal dan tidak
berubah



Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik
yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk
menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan masyarakat, semua kebijakan ini
tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan
Undang-Undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk
terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam
organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu
negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara
demokratis pula


&N$&R &N$&R TERBENT&NYA NEGARA
Terjadinya Negara $ecara !rimer
ang dimaksud dengan terjadinya negara secara primer (!rimaries Wording) adalah teori yang
membahas tentang terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya.
Terjadinya negara secara primer dimulai dari masyarakat yang paling sederhana kemudian berevolusi
ketingkat yang lebih maju.
Menurut teori ini perkembangan negara secara primer melalui Iase:
a. ase genootschap (Genossenschaf),
b. ase Reich (Rifk),
c. ase Staat,
d. ase democratische Natie dan ase Diktator.

A. Fase Genootschap (kelompok)
Pada Iase iniu merupakan pengelompokkan dari orang-orang yang menggabungka diri untuk
kepentingan bersama, dan didasarkan pada persamaan. Awal kehidupan manusia dimulai dari keluarga,
kemudian terus berkembang menjadi kelompok-kelompok masyarakat hukum tertentu (suku). Suku
sangat terkait dengan adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan yang disepakati. Pimpinan suku (kepala suku
aatau kepala adat) berkewajiban mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bersama. Mereka menyadari
bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan kepemimpinan disini dipilih secara primus inter
pares. Peranan kepala suku dianggap sebagai primus inter pares artinya orang yang pertama diantara
yang sederajat. Kemudian, satu suku, terus berkembang menjadi dua, tiga suku, dan seterusnya menjadi
besar dan kompleks. Perkembangan tersebut bisa terjadi karena Iaktor alami atau karena penaklukan-
penaklukan antar suku. Jadi yang penting pada masa ini adalah unsur bangsa.

B. Fase Reich/Rijk (Kerajaan)
Pada Iase ini orang-oranng yang menggabungkan diri telah sadar akan hak milik atas tanah
hingga muncullah tuan yang berkuasa atas tanah dan orang-orang yang menyewa tanah. Sehingga timbul
sistem Ieodlisme. Kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat hukumnya kemudian mengadakan
ekspansi dengan penaklukan-penaklukan ke daerah lain. Hal ini mengakibatkan berubahnya Iungsi kepala
suku dari primus inter pares menjadi seorang raja dengan cakupan wilayah yang lebih luas dalam bentuk
kerafaan. Pada tahap berikutnya karena Iaktor saran transportasi dan komunikasi yang tidak lancar,
banyak daerah taklukkanny yang memberontak. Menghadapi keadaan demikian, nraja segera bertindak
dengan mencari dan sebanyak-banyaknya melalui perdagangan untuk membeli senjata guna membangun
tentara yang kuat dan sarana vital lainnya. Denagn tentara yang kuat, raja menjadi berwibawa terhadap
daerah-daerah kekuasaannya sehingga mulai tumbuh kesadaran akan kebangsaan dalam bentuk negara
nasional.

C. Fase Staat (Aegara)
Pada Iase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara menjadi bernegara dan mereka telah
sadar bahwa mereka berada pada satu kelompok. Pada awalny negara nasional diperintah oleh raja yang
absolute denga sistem pemerintah tersentralisasi.semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak dan perintah
raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Jadi yang penting pada masa ini adalah bahwa unsur daripada
negara ialah bangsa. Wilayah dan pemerintah yang berdaulat sudah terpenuhi.

D. Fase Democratische Aatie dan Fase Dictatuur
Fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari Iase staat, dimana democratische natie ini
terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi nasional kesadaraan akan adanya kedaulatan ditangan
rakyat. Secara bertahap rakyat mempunyai kesadarn batin dalam bentuk perasaan kesadaran adanya
kekuasaan raja yang mutlak menimbulkan keinginan rakyat untuk memegang pemerintahan sendiri,
diman kedaulatan / kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat. Rakyat berhak memilih pimpinannya
sendiri yang dianggap dapat mewujudkan aspirasi mereka. Ini dikenal dengan kedaulatan rakyat.
Pemikiran seperti ini mendorong lahirnya negara demokrasi.
Fase Diktatuur
Mengenai Iase diktatuur ini timbul dua pendapat yaitu:
1. Menurut sarjan Jerman
Mereka berpendapat bahwa bentuk diktatuur ini merupan perkembangan lebih lanjut daripada
democratische natie.
2. Menurut sarjana lainnya
Mereka berpendapat bahwa diktatuur ini bukanlah merupakn perkembangan lebih lanjut daripada
democratie natie tapi merupakan variasi atau penyelewengan daripada democratische natie

Terjadinya Negara $ecara sekunder
II.2. Terjadinya Negar $ecara $ekunder ($taats Wording $econdaire)
ang dimaksud dewngan terjadinya negar secara sekunder adalah teori yang membahas tentang
terjadinya negara dihubungkan dengan negara-negar yang telah ada sebelumnya. Namun karena adanya
revolisi, intervensi, dan penaklukan, timbul negara yang menggantikan negara yang telah ada tersebut.
Kenyataannya terjadinya negara secara sekunder tidak dapat dipungkiri meskipun cara terbentuknya
kadang tidak syah menurut hukum. Jadi yang paling penting dalam pembahasan terjadinya negara secara
sekunder ini adalah masalah pengakuan atau rkening.
Mengenai masalah pengakuan atau rkening ini ada tiga macam:
a. !engakuan de facto (sementara)
ang dimaksud dengan pengakuan de Iacto ialah pengakuan yang bersiIat sementara terhadap
munculnya atau terbentuknya suatu negara baru, karena kenyataannya negara baru itu memang ada
tapi apakah prosedurnya melalui hukum, hal ini masih dalam penelitian hingga akibatnya pengakuan
yang diberikan adalah bersiIat sementara. Pengakuan de Iacto ini dapat meningkatkan kepada
pengakuan de jureapabila prosedur munculnya negara baru itu melalui prosedur hukum yng
sebenarnya.
-. !engakuan de jure (pengakuan yuridis)
ang dimaksud dengan pengakuan de jure adalah pengakuan yang seluas-luasnya dan bersiIat tetap
terhadap munculnya atau timbulnya atau terbentuknya nsuatu negara, dikarenakan terbentuknya
negara baru adalah berdasarkan yuridis atau berdasarkan hukum.
c. Pengakuan atas pemerintahan de facto
Pengakuan atas pemerintahan de acto ini diciptakan oleh seorang sarjana Belanda yang bernama
Van Haller pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia.
ang dimaksud dengan pengakuan pemerintahan de facto ialah suatu pengakuan hanya terhadap
pemerintahan dari pada suatu negara jadi yang diakui hanya terhadap pemerintahannya saja. Sedangkan
terhadap wilayahnya tidak diakui. Unsur-Unsur adanya negara ialah harus ada pemerintahan, wilayah dan
rakyat

Sebagai sebuah organisasi, negara memiliki unsur-unsur yang tidak dimiliki oleh organisasi
apapun yang ada di dalam masyarakat. Secara umum, unsur negara ada yang bersiIat konstitutiI
dan ada pula yang bersiIat deklaratiI. Unsur konstitutiI maksudnya unsur yang mutlak atau harus
ada di dalam suatu negara. Sedangkan unsur deklaratiI hanya menerangkan adanya negara.
Adapun unsur-unsur negara yang bersiIat konstitutiI adalah harus ada rakyat, wilayah tertentu,
dan pemertintahan yang berdaulat. Ketiga unsur tersebut bersiIat konstitutiI karena merupakan
syarat mutlak bagi terbentuknya negara. Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada atau tidak
lengkap, maka tidak bisa disebut sebagai negara.
Di samping itu, terdapat pula unsur deklaratiI, yakni harus ada pengakuan dari negara lain. Unsur
deklaratiI ini sangatlah penting karena pengakuan dari negara lain merupakan sebagai wujud
kepercayaan negara lain untuk mengadakan hubungan, baik hubungan bilateral maupun
multilateral.
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa rakyat, mustahil negara
akan terbentuk. Leacock mengatakan bahwa, 'Negara tidak akan berdiri tanpa adanya
sekelompok orang yang mendiami bumi ini.. Hal ini menimbulkan pertanyaan, berapakah
jumlah penduduk untuk membentuk sebuah negara? Plato mengatakan bahwa untuk membentuk
sebuah negara, wilayah tersebut membutuhkan 5040 penduduk. Pendapat ini tentu saja tidak
berlaku di zaman modern ini, lihat saja populasi negara India, Amerika Serikat, Cina, Rusia,
dimana negara tersebut memiliki ratusan juta penduduk.
Rakyat terdiri dari penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah semua orang yang
bertujuan menetap dalam wilayah suatu negara tertentu. Mereka yang ada dalam wilayah suatu
negara tetapi tidak bertujuan menetap, tidak dapat disebut penduduk. Misalnya, orang yang
berkunjung untuk wisata.
Penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan bukan warga negara. Warga
negara adalah mereka yang menurut hukum menjadi warga dari suatu negara, sedangkan yang
tidak termasuk warga negara adalah orang asing atau disebut juga warna negara asing (WNA).
2. Wilayah
Wilayah merupakan unsur kedua, karena dengan adanya wilayah yang didiami oleh manusia,
maka negara akan terbentuk. Jika wilayah tersebut tidak ditempati secara permanen oleh
manusia, maka mustahil untuk membentuk suatu negara. Bangsa ahudi misalnya, dimana
mereka tidak mendiami suatu tempat secara permanen. Alhasil mereka tidak memiliki tanah
yang jelas untuk didiami, tapi dengan kepintaran PBB, diberikanlah Israel sebagai negara bagian
agar mereka merasa memiliki tanah.
Wilayah adalah batas wilayah di mana kekuasaan negara itu berlaku. Wilayah suatu negara
meliputi sebagai berikut.
..1. Wilayah daratan, yakni meliputi seluruh wilayah aratan dengan batas-batas tertentu
dengan negara lain.
... Wilayah lautan, yakni meliputi seluruh perairan wilayah laut dengan batas-batas yang
ditentukan menurut hukum internasional. Batas-natas wilayah laut adalah sebagai berikut.
Batas laut teritorial, ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut
lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang
dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara
tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial disebut laut teritorial. Laut
yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal.
Batas zona bersebelahan, ditentukan sejauh 12 mil laut di luar batas laut teritorial, atau 24 mil
laut jika diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai titik terluar.
Batas Zona Ekonomi EkslusiI (ZEE) adalah laut yang diukur dari garis lurus yang ditarik dari
pantai titik terluar sejauh 200 mil laut. Di dalam wilayah ini, negara yang bersangkutan memiliki
hak untuk mengelola dan memanIaatkan kekayaan yang ada di dalamnya. Namun, wilayah ini
bebas untuk dilayari oleh kapal-kapal asing yang sekedar lewat saja.
Batas landas benua adalah wilayah lautan suatu negara yang batasnya lebih dari 200 mil laut.
Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara
tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Dalam wilayah laut ini negara
yang bersangkutan dapat mengelola dan memanIaatkan wilayah laut tetapi wajib membagi
keuntungan dengan masyarakat internasional.
..3. Wilayah udara atau dirgantara, yakni meliputi wilayah di atas daratan dan lautan negara
yang bersangkutan.
. !emerintahan yang Berdaulat
Pemerintahan yang berdaulat adalah pemerintah yang mempunyai kekuasaan baik ke dalam
maupun ke luar untuk menjalankan tugas dan wewenangnya mengatur ekonomi, sosial, dan
politik suatu negara atau bagian-bagiannya sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan.
Pemerintah sangat diperlukan dalam berdirinya suatu negara, tidak mungkin jika negara muncul
tanpa kemudian diikuti oleh berdirinya pemerintah.
Sistem pemerintahan setiap negara berbeda-beda. Adapun pengelompokan sistem pemerintahan
tersebut, yaitu:
.3.1. Sistem !emerintahan !arlementer
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat
perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem
parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara
saja.
.3.. Sistem !emerintahan !residensiil
Dalam sistem presidensil ini, presiden memiliki kekuasaan yang kuat karena selain sebagai
kepala negara, juga sebagai kepala pemerintahan yang mengetuai kabinet (Dewan Menteri).
Salah satu contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan ini dalaha Amerika Serikat,
dimana menteri-menteri bertanggung jawab kepada presiden, karena presiden sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan.
Untuk mengimbangi kekuasaan pemerintahan maka lembaga parlemen (legeslatiI) benar-benar
diberi hak protes seperti hak untuk menolak, baik perjanjian maupun pernyataan perang terhadap
negara lain.
Ciri-ciri pemerintahan presidensiil yaitu:
Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
Kekuasan eksekutiI presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh
mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
Presiden memiliki hak prerogratiI (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan
menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasan eksekutiI presiden bukan kepada
kekuasaan legislatiI.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatiI.
.3.3. Sistem !emerintahan Campuran
Sistem pemerintahan ini, selain memiliki presiden sebagai kepala negara, juga memiliki perdana
menteri sebagai kepala pemerintahan untuk memimpin kabinet yang bertanggung jawab kepada
parlemen.
Presiden tidak diberi posisi dominan dalam sistem pemerintahan.
.3.4. Sistem !emerintahan !roletariat
Dalam sistem ini, usaha pertama pemerintah sebenarnya juga ditujukan untuk kepentingan rakyat
banyak (kaum proletar), rakyat banyak tersebut kemudian dihimpun dalam suatu organisasi
kepartaian tunggal (tani, buruh, pemuda, dan wanita) yang akhirnya menjadi dominasi partai
tunggal. Partai tunggal tersebut adalah partai komunis.
. !engakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara yang baru berdiri bukanlah merupakan suatu
Iaktor mutlak atau unsur pembentuk negara baru, namun lebih merupakan menerangkan atau
menyatakan telah lahirnya suatu negara baru.
Kita ambil contoh, Negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 baru diakui oleh
Belanda pada tahun 27 Desember 1949.
Pengakuan dari negara lain merupakan modal dasar bagi suatu negara yang bersangkutan untuk
diakui sebagai negara yang merdeka dan mandiri. Pengakuan suatu negara dapat dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu pengakuan secara de Iacto dan pengakuan secara de jure.
.4.1. !engakuan Secara de acto
Pengakuan secara deIacto adalah pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara yang dapat
mengadakan hubungan dengan negara lain yang mengakuinya. Pengakuan de Iacto diberikan
kalau suatu negara baru sudah memenuhi unsur konstitutiI. Pengakuan de Iacto menurut siIatnya
dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pengakuan de Iacto yang bersiIat tetap. Artinya, pengakuan dari negara lain terhadap suatu
negara hanya menimbulkan hubungan di lapangan perdagangan dan ekonomi (konsul).
Sedangkan untuk tingkat duta belum dapat dilaksanakan.
Pengakuan de Iacto bersiIat sementara. Artinya, pengakuan yang diberikan oleh negara lain
dengan tidak melihat jauh pada hari ke depan, apakah negara itu akan mati atau akan jalan terus.
Apabila negara baru tersebut jatuh atau hancur, maka negara lain akan menarik kembali
pengakuannya.
.4.. !engakuan Secara de Jure
Pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh negara lain
dengan segala konsekuensinya.
Menurut siIatnya, pengakuan secara de jure dapat dibedakan sebagai berikut:
Pengakuan de jure bersiIat tetap. Artinya, pengakuan dari negara lain berlaku untuk selama-
lamanya setelah melihat kenyataan bahwa negara baru dalam beberapa waktu lamanya
menunjukkan pemerintahan yang stabil.
Pengakuan de jure bersiIat penuh. Artinya terjadi hubungan antara negara yang mengakui dan
diakui, yang meliputi hubungan dagang, ekonomi dan diplomatik.
Dalam kenyataannya, setiap negara mempunyai pandangan yang berbeda mengenai pengakuan
de Iacto dan de jure. Misalnya, negara Indonesia tetap memandang pengakuan dari negara lain
hanya merupakan unsur deklaratiI. Oleh sebab itu, meskipun Negara Republik Indonesia belum
ada yang mengakui pada saat lahirnya, Indonesia tetap berdiri sebagai negara baru dengan hak
dan martabat yang sama dengan negara lain. Negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus
1945 dan baru diakui oleh negara lain beberapa tahun kemudian (Mesir tahun 1947, Belanda
tahun 1949, PBB tahun 1950).


Bentuk--entuk Negara
Dalam membahas bentuk-bentuk negara dalam hukum internasional Iokus bahasannya
hanya tertuju pada bentuk-bentuk dibawah ini:
a. Negara kesatuan
Negara dengan bentuk ini (unitary states) yaitu suatu negara yang memiliki suatu
pemerintah yang bertanggung jawab mengatur seluruh wilayahnya. Contohnya: Indonesia,
Singapura.
b. Dependent states
Adalah negara-negara yang bertanggung jawab kepada negara-negara lain baik karena
adanya perjanjian untuk menyerahkan hubungan luar negeri kepada negara lain atau karena
adanya pendudukan sebagai akibat perang. Contoh: Negara Jerman.
Ciri-ciri dependent states, diantaranya:
1. Tidak adanya siIat kenegaraan, terutama kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan
negara lain.
2. urisdiksi dan pemerintahannya berada pada negara lain.
3. Kekuasaan luar negerinya ada pada perwakilan negara lain.
4. Adanya campur tangan dari negara lain secara politik.
5. Merupakan subjek hukum dengan ciri khusus (a legal person oI a special type) yang dapat
muncul dalam masyarakat internasional hanya untuk maksud-maksud tertentu saja.
6. Suatu negara yang tidak merdeka untuk melaksanakan suatu tindakan-tindakan tertentu oleh
organ-organnya.
Contoh Dependent States ini dengan membentuk negara protektorat yaitu negara yang
kekuasaan luar negerinya sepenuhnya berada di bawah kekuasaan negara lain. Selain itu ada
namanya Wilayah Trust/Mandat (wilayah perwakilan) merupakan wilayah yang tidak mandiri
yaitu wilayah yang tidak mampu mengadakan hubungan dengan pihak asing tanpa dukungan dari
negara yang mendukungnya. Maksud dari pembentukan wilayah perwakilan ini untuk
meningkatkan kemampuan politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di wilayah tersebut.
c. Federal states
Salah satu bentuk negara yang cukup penting dewasa ini adalah negara Iederal (Iederasi).
Negara yang menganut sistem ini adalah Amerika Serikat, India, Canada, Australia. Bentuk
dasar dari negara Iederal ini yaitu bahwa wewenang terhadap urusan dalam negeri dibagi
menurut konstitusi antara pejabat Iederal dengan anggota-anggota Iederasi. Sedangkan urusan
luar negerinya biasanya dipegang oleh pemerintah Iederal pusat. Karena negara Iederasi ini
dianggap sebagai suatu negara atau subjek hukum internasional, tetapi untuk anggota-anggota
negara dari Iederasi ini tidak dianggap sebagai negara dalam arti sesungguhnya.
Bentuk negara yang mirip dengan negara Iederal (Iederasi) ini adalah konIederasi. Kata
konIederasi ini tidak lain adalah negara Iederal juga, tetapi kekuasaan anggota negara Iederal
(provinsinya) lebih besar.
d. Members oI Commonwealth (Negara Persemakmuran)
Persemakmuran dilatarbelakangi oleh adanya proses dekolonisasi pada negara-negara
tersebut.Proses dekolonisasi terjadi karena ada 2 kemungkinan. Pertama, negara tersebut
merdeka penuh, berdaulat, dan terpisah dari negara yang pernah mendudukinya. Kedua, negara
tersebut terpaksa tergantung kepada negara yang mendudukinya karena negara tersebut kecil
atau terbelakang (miskin), sehingga memberinya kemerdekaan bukanlah jalan yang terbaik.
Untuk negara-negara ini kekuasaan untuk mengatur urusan dalam negerinya tetap berada pada
kekuasaannya, namun ketergantungannya kepada negara yang pernah mendudukinya dalam
beberapa urusan-urusan luar negeri dan pertahanan diserahkan kepada negara induknya. Contoh:
Negara Inggris
e. Negara netral
Adalah suatu negara yang kemerdekaan, politik, dan wilayahnya dengan kokoh dijamin
oleh suatu perjanjian bersama negara-negara besar dan negara-negara ini tidak akan pernah
berpegang melawan negara lain, kecuali untuk pertahanan diri, dan tidak akan pernah
mengadakan perjanjian aliansi yang dapat menimbulkan peperangan. Tujuan netralisasi ini
adalah untuk memelihara perdamaian dengan cara:
1. Melindungi negara-negara kecil dari negara-negara kuat yang berdekatan dengannya.
2. Melindungi dan menjaga kemerdekaan negara netral ini diantara negara negara kuat.
Salah satu negara Iederal adalah Swiss. Swiss menerima jaminan sebagai negara netral
pada kongres Wina tahun 1815 dan dikuatkan kembali dalam pasal 435 Perjanjian Versailles
tahun 1919 dan dengan Pertukaran Nota antara Inggris dan Itali tahun 1938. Kewajiban negara
netral diantaranya:
1. Tidak menyerang atau mengancam wilayah negara netral
2. melakukan intervensi dengan kekuasaan militer apabila negara netral ini diserang oleh
negara lainnya dan negara-negara penjamin ini diminta pertolongannya.




Alasan Negara Waji- Di-ela oleh Warganya
1. Fungsi pertahanan.
Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya kelangsungan hidup bangsanya
tetap terpelihara. Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku
setiap warga negaranya. Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan
bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap terpelihara. Sebaliknya jika warga
negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi bangsanya kelangsungan hidup bangsa
akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar.
2. Sejarah Perjuangan bangsa.
!erjuangan penduduk Nusantara untuk mendirikan negara Republik ndonesia yang merdeka
berhasil pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan yang diperoleh bukan sebagai hadiah
atau pemberian dari negara lain, tetapi hasil perjuangan yang panjang dan banyak
mengorbankan harta dan jiwa. Oleh karena itu setiap warga negara wajib ikut serta membela
negaranya jika negara membutuhkan.
. Aspek Hukum
alam UU 1945 pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara. Artinya setiap warga negara memiliki wewenang
menggunakan hak selaku warga negara dalam membela negara. Tidak ada hak untuk orang lain
atau kelompok lain melarangnya. emikian juga setiap warga negara wajib membela negaranya
jika negara dalam keadaan bahaya. Misalnya ada ancaman dari dalam maupun dari luar yang
berupaya mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik ndonesia (NKR). Maka setiap
warga negara harus membela dan mempertahankan tegaknya NKR.
Kata Wajib sebagaimana terdapat dalam UU 1945, mengandung makna bahwa negara dapat
memaksa warga negara untuk ikut dalam pembelaan negara.


BAB II
kCnS1l1uSl engerLlan kedudukan SlfaL lungsl dan SubsLanslnya
engert|an kont|tus|
ualam arLl yang pallng luas berarLl Pukum 1aLa negara yalLu keseluruan aLuran dan keLenLuan (hokum)
yang menggambarkan slsLem keLaLanegaraan suaLu negara ConLoh lsLllah ConLlLuLlonal Law dalam
bahasa lnggrls berarLl Pukum 1aLa negara
ualam arLl semplL berarLl undangundang uasar yalLu saLu aLau beberapa dokumen yang memuaL
aLuranaLudan keLenLuankeLenLuan yang berslfaL pokok

kedudukan konst|tus|
konsLlLusl berkedudukan sebagal hukum dasar dan sekallgus hukum LerLlnggl dalam suaLu negara
konsLlLusl men[adl dasar dan sumber bagl peraLuran perundangan laln yang ada dalam suaLu negara
konsLlLusl berkedudukan pallng Llnggl dalam LaLa uruLan peraLuran perundangan saLu negara

|fat konst|tus|
konsLlLusl aLau uuu ada yang berslfaL supel (blsa dlubah oleh badan pembuaL undangundang) ada pula
yang berslfaL kaku (Lldak dlubah oleh badan pembuaL undangundang karena memerlukan prosedur
khusus yang leblh beraL ConLoh uuu 1943 adalah konsLlLusl yang kaku karena hanya dapaL dlubah
oleh M8 bukan oleh lembaga leglslaLlf seharlharl dl lndonesla yalLu u8 bersama reslden

Iungs| konst|tus|
konsLlLusl aLau uuu mempunyal dua fungsl uLama yalLu menenLukan dan membaLasl kekuasaan
penguasa negara dan pen[amln hakhak asasl manusla Melalul pembaglan kekuasaan negara konsLlLusl
menenLukan dan membaLasl kekuasaan penguasa sedangkan melalul aLuran LenLang hak asasl
konsLlLusl memberl perlnLah agar penguasa negara mellndungl hakhak asasl manusla warga negara
aLau penduduknya

ubstans| konst|tus|
ada umumnya konLlLusl aLau uuu berlsl
aernyaLaan LenLang ldeologl dasar negara aLau gagasangagasan moral kenegaraan
bkeLenLuan LenLang sLrukLur organlsasl negara
ckeLenLuan LenLang perllndungan hakhak asasl manusla
dkeLenLuan LenLang prosedur mengubah undangundang dasar
eLarangan mengubah slfaL LerLenLu darl undangundang dasar
u-ungan Dasar Negara dengan onstitusi
1. Hubungan antara Dasar Negara dan Konstitusi di Indonesia Penjabaran pokok-pokok
pikiran pembukaan (pancasila) ke dalam pasal-pasal pembukaan UUD1945.
2. Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi di Amerika Serikat Penjabaran Ideologi
Liberalisme dalam pasal-pasal konstitusi Amerika Serikat.
3. Hubungan antara Dasar Negara dan Konstitusi di Negara Komunis Penjabaran ideology
Komunisme dalam pasal-pasal Konstitusi Uni Soviet.

O Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan dasar
negara.
O Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-
pasal oleh UUD (Konstitusi)
O Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar
negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar
negara
O Hubungan antara Dasar Negara dan Konstitusi di Indonesia
penjabaran pokok-pokok pikiran pembukaan (pancasila) ke dalam pasal-pasal pembukaan
UUD1945




edaulatan Negara

Negara untuk dapat menjalankan pemerintahannya harus mempu-nyai kedulatan atau kekuasaan.
Kedaulatan adalah kekuasaan penuh untuk mengatur rakyat tanpa dicampuri/ pengaruh dari bangsa
asing/pemerintah negara lain.
Kedaulatan Negara : Kekuasaan tertinggi berada pada negara; Kedaulatan negara ini diperoleh dari teori
kedaulatan ketuhanan, kedaulatan rakyat, kedaulatan negara dan kedaulatan hukum.
Kedaulatan Ketuhanan : Kekuasaan tertinggi ada pada Tuhan (Theokrasi)
Kedaulatan Rakyat : Kekuasaan berada pada rakyat;
Kedaulatan hukum : kekuasaan tertinggi ada pada hukum;

Negara pada pokoknya mempunyai tujuan :
a.memperluas kekuasaan,
b. menyelenggarakan ketertiban umum dan
c.mencapai kesejahtreraan umum.








esimpulan

Terjadinya Negara menurut para sejarawan dan kenegaraan dibedakan atas dua macam, yaitu Primer dan
sekunder. Negara Indonesia terjadi secara sekunder dimana Indonesia muncul karena telah ada negara
sebelumnya. aitu salah satu diantaranya Belanda dan Jepang.


















DAFTAR !&$TAA


1. Siahaan, Parlindungan, S.Pd., 1999. Tata Negara. Mediatama.
2. Budiyanto, 2003. Dasar-dasar Ilmu Tata Negara Untuk SMU. Jakarta. Erlangga.
3. Kansil,C.S.T.,Drs.,S.H., dan Christine S.T. Kansil,S.H., M.H.2001.Ilmu Negara. Jakarta. Pradnya
Paramita.
4. Hutauruk, M.S. H.,1971.Seluk Beluk Negara. Jakarta. Erlangga.
5. Budiyanto, Drs. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara. 2003. Jakarta: Erlangga
6. Kusuma, RM. A.B. ahirnya Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata
Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004.
7. Joeniarto. (1993). Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. ogyakarta: Liberty.
8. Kaelan. (1998). Pendidikan Pancasila uridis Kenegaraan. ogyakarta: Paradigma.
9. Joeniarto. (1993). Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. ogyakarta: Liberty.
10. Drs. Sri Widodo, P. Siahaan. 2005. ewarganegaraan. Putra Angkasa. Solo
11. Kranenburg, R. dan Tk. B. Sabaroedin. lmu Negara Umum. Cetakan Kesebelas. Jakarta: Pradnya
Paramita, 1989.
12. Notonagoro. !ancasila Dasar alsafah Negara. Cetakan keempat. Jakarta: Pantjuran Tudjuh,
tanpa tahun.

Anda mungkin juga menyukai