Anda di halaman 1dari 5

RESUME

POLITIK HUKUM

“ Politik Hukum Secara Etimologi Dan Terminologi”


A. Etimologi
Secara etimologi, Imam Syaukani dan A. Ahsin Thohari menjelaskan bahwa
istilah politik hukum merupakan terjemahan bahasa Indonesia dari istilah
hukum Belanda rechtspolitiek yang merupakan bentukan dari dua suku kata
yaitu recht dan politiek. Kata politiek dalam kamus bahasa Belanda yang ditulis
oleh Van der Tas mengandung arti beleid. Kata beleid dalam bahasa Indonesia
berarti kebijaksanaan. Jadi secara etimologi politik hukum mempunyai arti
sebagai kebijaksanaan hukum (legal policy).
Sementara itu, bahwa politik hukum sebagai terjemahan dari legal policy,
mempunyai makna yang lebih sempit dari pada politik hukum sebagai
terjemahan dari politics of law atau politics of the legal system. Berdasarkan
dua pandangan tersebut menurut Otong Rosadi istilah politik hukum merupakan
terjemahan dari politics of law atau politics of the legal system, karena studi
politik hukum jangkauannya sangat luas sampai menyentuh pada persoalan
tatan atau sistem hukum.

B. Terminologi

1. Dibawah ini ada beberapa defenisi kebijakan yang di sampaikan oleh


para ahli sebagai berikut:
a. Klein menjelaskan bahwa kebijakan adalah tindakan secara sadar
dan sistematis dengan mempergunakan sarana-sarana yang cocok
dengan tujuan- tujuan politik yang jelas sebagai sasaran yang
dijalankan selangkah demi selangkah.
b. Menurut James E. Anderson kebijakan publik merupakan "A
purposive course of action followed by an actor or set of actors in
dealing with a problem or matter of concern" (Serangkaian tindakan
yang bertujuan dan dilakukan serta diikuti oleh seorang aktor atau
sejumlah aktor berkenaan dengan adanya masalah tertentu).
c. Menurut Thomas R. Dye kebijakan publik merupakan "Public policy
is whatever governments choose to do or not to do" (Kebijakan
publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan
atau tidak dilakukan).

2. Menurut Anderson bahwa definisi kebijakan publik tersebut mempunyai


5 macam implikasi, yaitu
a. Setiap kebijakan pasti bertujuan atau mempunyai tujuan tertentu
yang hendak dicapai.
b. Kebijakan itu terdiri dari serangkaian tindakan atau pola-pola
tindakan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah.
c. Kebijakan itu merupakan apa yang benar-benar dilakukan
pemerintah dan bukanlah apa yang pemerintah berkeinginan
melakukan sesuatu atau hendak melakukan sesuatu.
d. Kebijakan itu bisa berbentuk positif ataupun negatif.
e. Kebijakan publik setidak-tidaknya dalam bentuknya yang positif
didasarkan pada hukum dan karenanya bersifat otoritatif.
Tentunya kelima implikasi tersebut adalah menjadi haknya
Anderson untuk mengemukakannya walaupun definisinya juga
termasuk yang singkat dan substansial.

3. Dibawah ini ada beberapa defenisi politik hukum yang di sampaikan


oleh para ahli sebagai berikut:
a. Menurut Padmo Wahyono Politik Hukum adalah kebijaksanaan
penyelenggara Negara tentang apa yang dijadikan criteria untuk
menghukumkan sesuatu (menjadikan sesuatu sebagai Hukum).
Kebijaksanaan tersebut dapat berkaitan dengan pembentukan
hukum dan penerapannya.
b. Menurut Satjipto Rahardjo, politik hukum adalah aktifitas memilih
dan cara yang hendak dipakai untuk mencapai suatu tujuan sosial
dan hukum tertentu dalam masyarakat.
c. Menurut Sunaryati, didalam bukunya "Politik hukum menuju satu
sistem hukum nasional tidak menjelaskan secara eksplisit
pengertian politik hukum. Namun itu tidak mengabaikan politik
hukum dari sisi praktisnya. Dalam hal ini ia melihat Politik hukum
sebagai suatu sarana dan langkah yang dapat digunakan oleh
pemerintah untuk menciptakan sistem hukum nasional yang
dikehendaki, dan dengan sistem hukum nasional itu akan
diwujudkan cita-cita Bangsa Indonesia.
d. Menurut Abdul Hakim Garuda Nusantara, menyatakan bahwa
Politik hukum nasinal secara harfiah dapat diartikan sebagai
kebijakan hukum (legal Policy) yang hendak diterapkan atau
dilaksanakan secara nasional yang bisa meliputi:
1) pelaksanaan hukum yang ada secara konsisten.
2) pembangunan hukum yang intinya adalah pembaharuan
terhadap ketentuan hukum yang telah ada dan yang dianggap
usang dan penciptaan ketentuan hukum baru yang diperlukan
untuk memenuhi tuntutan perkembangan yang terjadi di
masyarakat.
3) penegasan fungsi lembaga penegak hukum dan pembinaan
anggotanya.
4) meningkatkan kesadaran hukum masyarakat menurut persepsi
elit kelompok pengambil kebijakan.
C. Kesimpulan
Berdasarkan pendapat berbagai ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
kebijakan publik adalah serangkaian “tindakan” (nyata/bukan suatu kehendak)
yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah yang berorientasi pada
tujuan tertentu guna memecahkan masalah-masalah publik atau demi
kepentingan publik. Kebijakan untuk melakukan sesuatu biasanya tertuang
dalam ketentuan-ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang dibuat
pemerintah sehingga memiliki sifat yang mengikat dan memaksa.
Sedangkan Pentingnya peranan politik hukum dapat menentukan
keberpihakan suatu produk hukum dan kebijakan. Produk hukum tersebut
dikeluarkan secara demokratis melalui lembaga yang terhormat, namun
muatannya tidak dapat dilepaskan dari kekuatan politik yang ada di dalamnya.
Suatu negara yang menganut sistem demokrasi, maka segala sesuatunya
harus dirumuskan secara demokrasi, yaitu dengan melihat kehendak dan
aspirasi dari masyarakat luas sehingga produk yang dihasilkan itu sesuai
dengan kengininan hati nurani rakyat.

Anda mungkin juga menyukai