SOSIOLOGI HUKUM
“ TEORI-TEORI PERUBAHAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI
HUKUM ”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kajian sosiologi hukum adalah bahasan tentang perubahan
hukum dan perubahan masyarakat.
Untuk mengembangkan pengetahuan tentang perubahan hukum dan
perubahan masyarakat, serta hubungan keduanya, kita harus pertama-tama
mengakui bahwa terdapat cara yang berbeda-beda di mana kita dapat bertanya
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana perubahan hukum
dan perubahan masyarakat berkaitan satu sama lain.
Dimana ada masyarakat disana pasti ada hukum (ubi Societas ibi ius).
Hukum ada pada setiap masyarakat manusia dimanapun juga dimuka bumi ini.
Bagaimanapun primitifnya manusia dan bagaimanapun modernnya suatu
masyarakat pasti mempunyai hukum. Oleh karena itu keberadaan hukum
sifatnya universal. Hukum tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat, tetapi
justru mempunyai hubungan timbal balik antara keduanya.
Hukum mengatur kehidupan manusia sejak berada dalam kandungan
sampai meninggal dunia. Hukum mengatur semua aspek kehidupan
masyarakat baik ekonomi, politik, sosial, budaya dan sebagainya. Tidak ada
satupun aspek kehidupan manusia dalam masyarakat yang luput dari sentuhan
hukum. Dengan demikian hukum itu berada dalam masyarakat, karena
masyarakatlah yang membentuk hukum. Keadaan dan perkembangan hukum
senantiasa dipengaruhi oleh masyarakat, sehingga hukum merupakan
manifestasi dari nilai-nilai kehidupan masyarakat dimana hukum itu berlaku.
Dalam kehidupan modern, hukum memiliki posisi yang cukup sentral. Kita
dapat mencatat bahwa hampir sebagian besar sisi dari kehidupan kita telah
diatur oleh hukum, baik yang berbentuk hukum tertulis maupun hukum yang
tidak tertulis.
Hukum sebagaimana dikemukakan di atas adalah hukum dalam arti luas, ia
tidak hanya sekadar peraturan tertulis yang dibuat oleh penguasa atau badan
khusus pembuat undang-undang atau dengan kata lain hukum bukan hanya
sesuatu yang bersifat normatif. Hukum juga merupakan fenomena sosial yang
tertuang dalam perilaku manusia atau lebih tepatnya perilaku sosial.
Penggunaan hukum sebagai suatu alat untuk mengarahkan per ubahan
sosial merupakan sesuatu yang terbentang lebar di dalam se luruh masyarakat
kontemporer baik masyarakat yang masih belum berkembang maupun
masyarakat industri, baik masyarakat demokratis maupun masyarakat totaliter.
Tetapi, pengetahuan sistematis kita tentang bagaimana untuk menggunakan
hukum secara efektif dan efisien agar dapat mencapai lebih banyak tujuan kita
dan seni untuk mem praktikkannya, dapat dikatakan masih nol.
Seperangkat alasan bagi pernyataan tentang hal di atas mencakupi
berbagai faktor yang menarik perhatian dalam penggunaan hukum sebagai
suatu alat untuk mengarahkan perubahan sosial. Faktor-faktor itu, sebagai
contoh, konsep metafisik dari hukum, konsep yang benar benar formal tentang
hukum, keasyikan di dalam fungsi-fungsi lain dari hukum seperti fungsi hukum
sebagai stabilisator, fungsi hukum untuk meramalkan "reinforcement", fungsi
hukum sebagai kekuatan penghalang, dan kewenangan untuk melakukan
pengendalian. Tetapi, daftar panjang dari para pakar klasik dan modern yang
berbeda-beda yang telah mencurahkan usaha mereka untuk mengkaji hukum
dan perubahan sosial, dan mereka yang telah melakukan sumbangan
sumbangan penting terhadap banyak aspek dari permasalahan ini.
Oleh karena itu, pemusatan perhatian yang sifatnya ekslusif tentang hukum
sebagai suatu alat untuk mengarahkan perubahan sosial merupakan suatu
pandangan yang bersifat terobosan, di mana ke kurangan-kekurangan dalam
perspektif minimum yang dibutuhkan, dapat dimengerti dengan mengamati
fenomena itu. Lebih lanjut, ke rangka-kerangka apresiasi tentang pembuatan
kebijakan dan ilmu sosial (di mana dewasa ini hampir memonopoli kajian
tentang hukum dan perubahan sosial) adalah tidak cukup untuk menghadapi
aspek aspek yang berorientasi perspektif dan kebijakan terhadap hukum
sebagai suatu alat untuk pengarahan sosial.
Hukum dapat juga dikatakan sebagai konsensus yang harus diterima
bersama sebagai aturan yang wajib di taati dan didukung oleh suatu kekuasaan
dalam mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan agar selalu berada pada kondisi
kesusilaan dalam mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan
dalam hidupan.
Menurut Gerald Turkel (1996: 3-5) antara lain mengawali bukunya dengan
mengemukakan tentang gerakan populer dan pergeseran dalam hubungan
kekuasaan politik dan kekuasaan ekonomi yang telah menyapu habis
pembagian dan konflik masa lalu.
Pusat perubahan ini adalah memperbarui usaha-usaha penggunaan hukum
untuk mewujudkan keadilan, demokrasi, dan masyarakat yang bersemangat
ekonomi, di mana di dalamnya terdapat nilai yang berjenis-jenis di antara
individu-individu maupun kelompok-kelom pok; serta pengakuan terhadap
pentingnya kelangsungan hidup dalam perhubungan antara proses-proses
sosial dan proses-proses ekonomi dengan the natural world.
Ketika masyarakat berubah secara drastis dan dinamis, hukum, khususnya
perundang-undangan cenderung lamban dan statis di dalam mengejar
perubahan tersebut. Tidak heran kalau muncul pameo hukum yang
mengatakan “het recht hink achter de feiten aan” (hukum senantiasa tertatih-
tatih mengejar peristiwa yang seyogianya diaturnya).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aturan-aturan hukum sebagai suatu Fenomena Sosial?
2. Bagaimana peranan hukum dalam Mempengaruhi Perilaku Manusia?
3. Apa saja teori-teori perubahan ?
BAB II
PEMBAHASAN
2. kebijakan normatif
Analisis kebijakan merupakan suatu perluasan dari analisis system
terhadap persoalan kebijakan yang kompleks yang tidak dapat diukur dan
di wakili oleh model-model yang "exercizeable" yang harus diterapkan
untuk penggunaan hukum sebagai suatu alat untuk mengarahkan
perubahan sosial adalah analisis kebijakan yang di kombinasikan dengan
pengetahuan tentang fenomena substantif dari hukum dan perubahan
sosial, yang harus disediakan melalui studi perilaku yang didesain untuk
menyediakan bantuan "heuristic" yang sistematis dalam menghadapi
persoalan selanjutnya yang saling berhubungan mengenai langkah-langkah
penting dalam arahan pendekatan analisis kebijakan terhadap hukum dan
kebijakan hukum sebagai berikut :
a. Putusan atas strategi utama tentang kebijakan berkaitan dengan
risiko, kadar inovasi, tujuan pokok, bidang yang mungkin untuk
dikerjakan, serta perspektif waktu. Putusan-putusan strategi yang
bersifat eksplisit seperti itu adalah esensial untuk mengubah desain
kebijakan dan tugas-tugas pilihan menjadi dimensi-dimensi yang
penuh makna serta dapat dikendalikan.
b. Desain dari alternatif kebijakan pokok, dengan kombinasi-kombinasi
yang berbeda dari berbagai perubahan di dalam hukum dengan
perubahan di dalam alat kebijakan lain.
c. Prediksi tentang konsekuensi yang mungkin terjadi dari alternatif
kebijakan pokok (with fast elimination of many of them if necessary
so as to make further analysis easier) melalui metode-motode baru
seperti eksperimen "social-legal" dan rangkaian pembuatan putusan
terhadap penggunaan-penggunaan hukum.
d. Pengujian terhadap alternatif kebijakan pokok yang bersifat tetap
yang berkenan dengan kemungkinan konsekuensi-konsekuensi
urutan pertama, kedua, dan ketiga di dalam suatu kerangka kerja
biaya keuntungan (a benefit-cost).
e. Perbandingan dari konsekuensi yang mungkin berkenaan dengan
pilihan-pilihan nilai dengan perhatian khusus untuk mengubah dari
sensitivitas menjadi perbedaan-perbedaan nilai dan untuk
melemahkan fungsi-fungsi lain (including symbolic ones) dari hukum.
f. Penyajian analisis kebijakan ditemukan di dalam suatu bentuk. yang
kondusif bagi pembuatan putusan politik dan eksekutif melalui
putusan yang dapat dijelaskan (explicated judgment).
g. Desain dari "follow-up", evaluasi, dan alat yang mendesain kembali
kebijakan dengan perhatian khusus terhadap akibat alat-alat hu kum
dan bagi kemungkinan-kemungkinan serta biaya-biaya un tuk
mengatur kembali mereka.
Ketujuh persoalan yang telah dikemukakan di atas harus dihadapi di
dalam penggunaan hukum sebagai suatu alat untuk mengarahkan
perubahan sosial, dan merupakan bagian-bagian dari kerangka kerja dasar
untuk melakukan yang demikian itu. Oleh karena itu, analisis kebijakan
harus merupakan salah satu dari fondasi-fondasi pendekatan orientasi
kebijakan terhadap hukum dan perubahan social.
Achmad Ali. 2012. Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Jakarta: Kencana,
Bab. VI, hlm. 239-302.
Achmad Ali. 2012. Resep Hukum Sebuah Bunga Rampai. Jakarta: Kencana, Ed. 1, Bab
VII, hlm. 181-190.
Satjipto Rahadjo. 1979. Hukum dan Perubahan Sosial, hlm. 3 dan 153.
Gerald Turkel. 1996. Law and Society:Critical Approaches, Bab I, hlm. 3-5
Jurnal Lex Suplema. ISSN:2656-6141 (online) Vol. III. No. 1, Maret 2021, hlm. 8-9.