Anda di halaman 1dari 2

HUKUM DAN PERUBAHAN SOSIAL BIDANG SOSIAL SEMI OTONOM SEBAGAI SUATU TOPIK STUDI YANG TEPAT

Sally Falk Moore

Di dalam sistem politik modern yang sangat terpusat, dengan kemajuan teknologi alatalat komunikasinya, maka cukup menarik berfikir bahwa pembaruhan hukum dapat mempengaruhi perkembangan sosial. Roscore Pound merasa bahwa hukum adalah alat untuk rekayasa social (1965 ; 247-252) Pokok yang mendasari pandangan rekayasa adalah dugaan bahwa hubungan-hubungan social retan terhadap control manusia yang terkendali, dan bahwa alat yang digunakan untuk mencapai control ini adalah hukum. Dalam perumusan semacam itu hukum adalah istilah ringkasan untuk menggambarkan suatu himpunan yang kompleks dan perinsip-perinsip, norma-norma, ide-ide, aturan-aturan, kebiasaan-kebiasaan, untuk kegiatan alatalat perlengkapan Negara yang berkenan dengan perundang-perundangan, pemerintahan, peradilan dan pelaksanaan putusannnya, yang didukung oleh kekuatan politik dan legitimasi. Konsep bidang social semi-otonom merupakan suatu cara mendefinisikan suatu masalah penelitian. Konsep tersebut mengarahkan perhatian pada hubungan antara cara kerja dalam suatu bidang social yang bias diamati dengan pokok-pokok pengucapan dengan konteks yang lebih luas.Bailey (1960) menggunakan suatu kesimpulan mengenai perubahan politik. Secara teoritis, seseorang dapat mengen dalikan beberpa kemungkinan : otonomi secara penuh di dalam bidang social, semi-otonomi, atau ketidaan otoni sama sekali (yaitu dominasi total). Dominasi total juga sulit untuk bias dipahami karena berlangsung ketat menurut aturannya dan memiliki arus bawah yang memiliki otonomi. Gambaran yang diberikan tulisan ini member kesan bahwa bidangbidang otonomi dan cara regulasi sendiri, artinya tidak hanya dalam lingkungan social dimana ia berada, tetapi berguna untuk menunjukan cara bagaimana keduanya berhubungan dengan lingkungan social yang lebih luas. Hukum (dalam arti hukum yang biasa di terapkan oleh negara), hanyalah keputusankeputusan yang di buat orang, tindakan-tindakan yang merka ambil dan hubungan-hubungan yang mereka miliki. Akibatnya aspek-aspek penting dari hubungan antara hukum dan perubahan

sosial yang muncul kalau hukum diperiksa dala konteks sosial yang biasa. Di situ proses-proses umum yang menyangkut kompetisis, bujukan, dan kerja sama, menjadi pengatur tindakan yang efektif. Pembuat perundangan yang secara sosial penting, karena merupakan usaha untuk mengubah kedudukan tawar menawar seseorang dalam urusannya dengan orang lain di dalam lingkungan-lingkungan tersebut. Urusan yang di atur oleh lingkungan sosial dan sifat lingkungannya sosial itu serta transaksi-transaksi yang terjadi di dalamnya. Sering kali tetap tidak tersentuh oleh undang-undang itu, maka, peraturan melalui undang-undang sering hanya menyentuh bagian tertentu dalam hubungan-hubungan yabf ada. Karena saling tergantungan atau kemandirian dari unsus-unsur yang beraneka dalam kencah sosial dan akibat terbatasnya undang-undang yang ada. Dari keaadaan yang sangat berbeda telah di terangkan secara singkat untuk memberikan gambaran tentang butir-butir pemikiran tersebut. Seperti kegiatan di industri gaun yang di analisis, menunjukan apa yang dimaksud dengan konsep lingkungan sosial yang menyelenggarakan pengaturan sendiri, dimana hukum menduduki tempat yang penting tapi terbatas. Industri ini di analisis sebagai suatu sistem sosial dengan perangkat ikatan-ikatan timbale balik yang erat dan huibungan-hubungan serta pertukaran yang saling tergantung , yang dikuasai oleh berbagai aturan-aturan, beberapa di antaranya aturan hukum, dan yang bukan tidak di lihat dari evektifitas aturan tersebut. Kedua bentuk aturan itu efektif. Perbedaan terletak pada agen melalui yang mana sanksi-sanksinya akhirnya dapat di terapkan. Baik aturan hukum maupun aturan non hukum memiliki kesamaan sanksi efektif yang berlangsung berlaku untuk pelanggaran yang dilakukan. Kegagalan bisnis dapat terjadi tanpa campur tangan lembaga hukum. Sudah jelas baik sanksi efektif maupun kemampuan menghasilkan aturan yang mengikat, bukan merupakan monopoli negara. Analisis ini memberikan bahwa banyak peraturan hukum barulah yang akan berlaku efektif bila ada orang-orang di dalam lingkungan sosial yang bersangkutan berada dalam posisi untuk mengancam akan menekan penegaknya. Mereka harus sadar akan hak-hak mereka dan cukup teroganisasi serta bebas untuk menghubungi dan memobilisir kekuatan memaksa dari perintah agar bisa mendapat efek ini. Pengdailan atau badan hukum pembuat undang-undang dapat membuat kebiasaan menjadi hukum. Suatu lingkungan sosial otonom dapat membuat hukum menjadi adat-kebiasaannya

Anda mungkin juga menyukai