Anda di halaman 1dari 4

Nama : Guntur Risqi Mahardika

Npm : 0220057891
Kelas / Semester : Pagi D / V
Mata Kuliah : Sosiologi Hukum
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum.

RESUME VIDEO FUNGSI DAN DISFUNGSI HUKUM

Hukum terjadi dalam masyarakat tidak di ruang yang hampa, Hukum bekerja didalam
masyarakat diruang yang penuh dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi satu
dengan yang lainnya. Menurut teori William J Chambliss dan Robert D Seidman tentang
bekerjanya hukum didalam masyarakat, terdapat 3 domain utama yang terlibat dalam
bekerjanya hukum dan masyarakat yaitu :

1. Lembaga pembuat peraturan hukum, contoh : Presiden, DPR membuat undang-


undang.

2. Pejabat lembaga penerap sanksi, contoh : bidang Eksekutif, Yuridis terutama dibidang
kehakiman, polisi, MA, dll.

3. Pemegang peran atau biasa disebut masyarakat pada umumnya, orang-orang atau
pihak-pihak yang dikenai sebuah peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan
oleh lembaga pembuat peraturan.

Jadi pada prinsipnya lembaga pembuat peraturan membuat suatu aturan tertentu yang
merupakan tuntutan dari masyarakat, dalam hal ini peraturan perundang-undangan
dikeluarkan secara primer, norma primernya adalah menyuruh pemegang peran untuk
berbuat sesuatu sekaligus memerintahkan kepada lembaga penerap sanksi untuk melakukan
kegiatan penerapan sanksi kalau pemegang peran melakukan perbuatan yang melawan atau
melanggar hukum.

Kekuatan social personal dan umpan balik memengaruhi ketiga domain tersebut
diatas bekerja. Social personal merupakan nilai-nilai atau norma-norma non-hukum yang dapat
mempengaruhi bekerjanya 3 domain tersebut berkerja, yang meliputi kaidah keagamaan, kaidah
kesusilaan/moral, kaidah sopan santun. Ketiga kaidah ini akan mempengaruhi bagaimana kaidah
hukum dapat bekerja di dalam masyarakat.
A. Menurut Steven Vago dijelaskan bahwa ada tiga fungsi hukum, yaitu:

1. Hukum sebagai sosial kontrol/ social control

Hukum dapat dikatakan sebagai salah satu media untuk melakukan pengendalian
social yang bersifat khusus untuk masyarakat yang secara political terorganisasi.

Hukum sebagai sosial kontrol untuk masyarakat mempunyai karakteristik, yaitu


sebagai berikut:

a. Explicit rules of conduct

Peraturan yang dipakai untuk mengarahkan atau memerintahkan bersifat


explicit (tertulis, jelas dan rinci).

b. Planned use of sanctions to support the rules

Terdapat sanksi yang direncanakan dan dipakai untuk membackup,


mensupport agar peraturan tersebut dapat dijalankan.

c. Designated officials to interpret and enforce the rules, and often to make them

Terdapat lembaga untuk menginterpretasikan dan menegakkan peraturan-


peraturan tersebut, dan terdapat pula lembaga yang membuatnya.

2. Hukum sebagai dispute settlement, artinya hukum sengaja dijadikan salah satu
alternatif untuk penyelesaian sengketa dan penyelesaian perkara. contohnya
melalui peraturan perundang-undangan.
3. Hukum sebagai social change, artinya fungsi hukum adalah untuk melakukan
perubahan sosial. Menurut Roscoe Pound hukum dipakai sebagai sarana
rekayasa sosial. Jadi secara sengaja hukum dipakai sebagai sarana untuk mengubah
masyarakatdan juga sekaligus memberikan insiasinya.
Tidak hanya fungsi hukum, terdapat juga disfungsi hukum yang artinya hukum tidak berperan
sebagaimana fungsinya.

B. Menurut Steven Vago terdapat empat disfungsi hukum, yaitu :

1. The Law’s concervative tendencies, artinya Hukum digunakan untuk


mempertahankan kekuasaan, sehingga menjadikan perubahan sosial terjadi lebih
dahulu dibandingkan perubahan hukum.
2. The Rigidity Inherent in its formal structure, artinya Hukum beroperasi atau
diberlakukan sama, walaupun dengan kondisi yang berbeda. Contoh : pencurian
yang dilakukan karena kelaparan, atau pencurian yang dilakukan untuk
menguntungkan dirisendiri.
3. The restrictive aspects connected with its control functions, artinya Hukum
bersifat/diberlakukan secara restriktif atau terlalu dibatasi, sehingga hukum tidak
bisa difungsikan untuk sosial kontrol.
4. The fact that certain kinds of discriminations are inherent in the law it self,
artinya Hukum tidak akan berfungsi/berjalan sebagaimana mestinya apabila ada
diskriminasi atau perbedaan. Secara prinsip hukum diberlakukan untuk siapa pun
dan tidak memandang latar belakangnya. hal ini bertentangan dengan prinsip
equality before the law.

C. Prinsip hukum dikatakan sebagai sarana untuk melakukan perubahan sosial


yaitu sebagai berikut:
1. Kemajuan dan perkembangan teknologi khususnya telekomunikasi, multimedia,
dan teknologi informatika atau telematika yang dapat mengubah tatanan
organisasi dan hubungan sosial kemasyarakatan teknologi terus maju.
2. Perubahan pola interaksi sosial yang memunculkan nilai-nilai sosial dan norma
baru yang terkait.
3. Perubahan nilai dan norma mempengaruhi munculnya perbuatan hukum baru.
4. Hukum perlu menyesuaikan dengan perubahan sosial, misal internet (harmonisasi,
mengganti dan membentuk ketentuan hukum baru).

D. Fungsi hukum menurut Hoebel :

1. Menetapkan hubungan masyarakat, terkait hubungan yang dilarang dan


diperbolehkan.

2. Menentukan pembagian kekuasaan dan memperinci siapa yang memerintah, siapa


yangdiperintah, pembagian kekuasaan, dan lain – lain.
3. Menyelesaikan sengketa.
4. Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang dirumuskan kembali.
E. Fungsi hukum menurut A.A.G. Peters :
1. Fungsi hukum : Kontrol sosial, pengguna : polisi, sudut pandang : the policeman
view of the law (hukum untuk mengatur), teori : Emile Durkheim (solidaritas
mekanik, solidaritas organik)
2. Fungsi hukum : Rekayasa sosial, pengguna : pejabat, sudut pandang : the
technocrat view of the law (hukum untuk mengubah secara mekanis), teori : Max
Weber Rasionalisasi hukum (hukum karismatik, hukum empiris (presiden) hukum
kekuasaan sekuler/agama, hukum logis/formal dan sistematis).
3. Fungsi hukum : emansipasi masyarakat, pengguna : Konsumen, sudut pandang :
the bottom’s up view of the law (hukum untuk menampung aspirasi), teori :
Lawrence Rosen (hukum sebagai pernyataan dan perlindungan kepentingan,
hukum sebagai system otonom, batasi pwr, hukum sebagai sarana perubahan
sosial), Nonet Seiznick (hukum represif, hukum otonom (ROL), hukum responsif)

Sumber Referensi : https://youtu.be/GXH8duUBFPA (Serial Kuliah Hukum Dan Masyarakat


Part 8 Prof Suteki)

Anda mungkin juga menyukai