Nim : A01112035
Review Buku
Hukum secara sosiologis adalah penting dan merupakan suatu lembaga kemasyarakatan
(social institution) yang merupakan himpunan nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan pola-pola
perilakuan yang berkisar pada kebutuhan-kebutuhan pokok manusia. Hukum sebagai suatu
lembaga kemasyarakatan, hidup berdampingan dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan
lainnya dan saling pengaruh mempengaruhi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan tadi.
Untuk mengetahui hukum yang berlaku, sebaiknyha seorang sosiolog harus menganalisis
gejala-gejala hukum di dalam masyarakat secara langsung, dia harus langsung meneliti proses-
proses peradilan, konsepsi-konsepsi hukum yang berlaku dalam masyarakat (misalnya, tentang
keadilan), efektivitas dari hukum sebagai sarana pengendalian social, serta hubungan antara
hukum dengan perubahan-perubahan sosial dan lain-lainnya.
Jadi, sosiologi hukuim berkembang atas dasar suatu anggapan dasar bahwa proses hukum
berlangsung di dalam suatu jaringan atau system sosial yang dinamakan masyarakat. Artinya
adalah, hukum hanya dapat dimengerti dengan jalan memahami sistem sosial terlebih dahulu dan
bahwa hukum merupakan suatu proses.
Memang harus diakui, bahwa pelaksanaan hukum yang efektif memerlukan dukungan
sosial yang luas. Hukum yang berlawanan dengan adat istiadat yang berlaku di dalam suatu
masyarakat, di satu pihak tidak mempunyai dukungan yang diperlukan agar penerapannya
berjalan dengan efektif dan di lain pihak keadaan tadi akan menimbulkan reaksi negative dari
masyarakat yang membahayakan kewibawaan hukum itu sendiri.
Beberapa persoalan yang pada umumnya selalu mendapat sorotan dari para ahli sosiologi
hukum adalah:
Sosiologi hukum sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri, merupakan ilmu sosial,
yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan bersama manusia dengan
sesamanya, yakni kehidupan sosial atau pergaulan hidup, singkatnya sosiologi hukum
mempelajari masyarakat, khususnya gejala hukum dari masyarakat tersebut. Pada hakikat
masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut, yakni sudut structural dan sudut dinamikanya.
Suatu sistem hukum pada hakikatnya merupakan kesatuan atau himpunan dari berbagai
cita-cita dan cara-cara manusia berusaha untuk mengatasi masalah yang nyata maupun potensial
yang timbul dari pergaulan hidup sehari-hari yang menyangkut kedamaian. Semakin kompleks
susunan masyarakat, semakin luas dan mendalam pengaruh hukum dalam mengatur kehidupan
manusia.
Dengan demikian, apabila seorang ingin mempelajari dan mendalami hakikat kehidupan
masyarakat, maka penelitian dan pengetahuannya tidak akan lengkap apabila hukum tidak
dipelajari juga. Hukum bukan saja merupakan bagian yang integral dan masyarakat, akan tetapi
merupakan unsure yang fungsional dari sistem sosial, sehingga perspektif sosiologis serta
penelitian yang bersifat sosiologis sangan diperlukan untuk lebih memahami kehidupan hukum.
1. Hukum tidak memperoleh dukungan yang semestinya dari norma-norma sosial bukan
hukum, misalnya sebab melemahnya value-system dalam masyarakat pada umumnya
sebagai akibat dari moderenisasi.
2. Norma-norma hukum tidak atau belum sesuai dengan norma-norma sosial yang
bukan hukum, misalnya karena hukum yang dibentuk terlalu progresif sehingga
dirasakan sebagai norma-norma asing bagi rakyat. Rakyat tidak merasa terikat oleh
hukum itu. Karena merasa tidak terikat, maka rakyat tidak menaatinya.
3. Tidak ada kesadaran hukum dan kesadaran norma yang semestinya
4. Pejabat-pejabat hukum tidak sadar akan kewajibannya yang mulia untuk memelihara
hukum Negara, lalu mengkorupsikan, meruska hukum Negara itu.
5. Pemerintah pusat dan daerah berusaha membongkar hukum yang berlaku untuk
maksud-maksud tertentu dapat terjadi bahwa pemerintah yang seharusnya
mendukung hukum dengan kewibawaannya, malah mengkhianati hukum yang
berlaku.
Agar hal ini tidak terjadi, ilmu sosial umumnya dan sosiologi pada khususnya dapat
memberikan petunjuk dan manfaat yang banyak demi terciptanya iklim sosial yang
menguntungkan pelaksanaan hukum secara efektif.