Anda di halaman 1dari 10

Manfaat

Sosiologi Hukum

Mia Amalia, SH, MH


• Terdapat dua aliran yang mengembangkan sosiologi
hukum. Pertama, aliran positif. Aliran ini hanya ingin
membicarakan kejadian yang dapat diamati dari luar
secara murni. Mereka tidak mau memasukkan hal-hal
yang tidak dapat diamati dari luar, seperti nilai dan
tujuan. Aliran positif ini dipelopori oleh Donal Black. Dari
proses peralihan ini, dapat dikatakan bahwa pemikiran
awal sosiologi adalah filsafat positivisme. Yang
melatarbelakangi tumbuhnya sosiologi dalam filsafat
positivisme itu sebagai berikut.
• Semua pengetahuan harus didasarkan atas pengamatan
empiris, baik itu alam, manusia dan masyarakat.
• Pengamatan harus diberi nilai tinggi dari suatu gagasan
(representation).
• Dengan demikian, pengetahuan yang benar atau
ilmiah, yang empiris dan yang bukan diturunkan
dari agama dan filsafat. Itulah yang dikatakan
positivisme sebagai pemikiran sosiologi awal.
Pemikiran ini berasal dari Donal Black. Menurutnya,
sosiologi hukum hanya berurusan dengan fakta
yang dapat diamati (observable facts). Ia tidak
memikirkan tentang adanya tujuan hukum, maksud
hukum dan nilai hukum. Baginya, hukum adalah apa
yang kita lihat dan terjadi dalam masyarakat.
Sosiologi hukum bertolak dari amatan yang terjadi
dalam masyarakat tersebut. Hukum, menurut aliran
sosiologi positif merupakan variabel kuantitatif.
Aliran sosiologi hukum yang kedua adalah aliran
normatif. Menurut aliran ini, hukum bukan
merupakan fakta yang teramati tetapi
merupakan suatu institusi nilai. Hukum
mengandung nilai-nilai dan bekerja untuk
mengekspresikan nilai-nilai tersebut dalam
masyarakat. Menurut aliran ini, sosiologi hukum
bersifat derivatif, karena itu tidak dapat
dipisahkan dari institusi primer seperti politik
dan ekonomi.
Manfaat Sosiologi Hukum.
Cara-cara efektif dari hukum dalam pembentukan prilaku
dinamakan ruang lingkup bersama sosiologi hukum. Jadi
pada dasarnya pola-pola prilaku masyarakat dan cara
bertindak berkelakuan yang sama dengan orang lain yang
hidup bersama dalam masyarakat dapat dirumuskan
bahwa sosiologi suatu cabang ilmu pengetahuan yang
meneliti mengapa manusia patuh dan taat hukum serta
faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Sosiologi hukum
merupakan cabang dari sosiologi umum sebagaimana
halnya sosiologi keluarga, sosiologi ekonomi, sosiologi
industri, dapat dipandang sebagai alat dari ilmu hukum
dalam meneliti obyeknya dan dapat pula dipandang
untuk pelaksanaan proses hukum dan beberapa masalah
yang disoroti.
Artinya Sosiologi hukum adalah ilmu pengetahuan
yang secara teoritis analistis dan empiris dapat
menyoroti pengaruh sosial dan terhadap hukum.
Misalnya efek hukum terhadap gejala-gejal sosial
seperti UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan atau
UU No 22 tahun 1997 tentang Narkotika. Kurangnya
perhatian para sosiolog terhadap hukum. Para
sosiolog kesulitan untuk menyoroti sistim hukum yang
semata-mata sebagai kumpulan kaidah-kaidah yang
bersifat normative segabai halnya para yuridis. Para
sosiolog merupakan suatu disiplin yang katagoris dan
adanya kesulitan menguasai keseluruhan data tentang
hukum yang demikian banyaknya yang dihasilkan oleh
beberapa generasi ahli hukum.
Jika itu terlaksana Sosiologi hukum dapat
berjalan bersama dapat mengungka pkan
idiologi dan falsafah pada taraf organisasi
masyarakat. Dapat juga diidentifikasi unsur-
unsur kebudayaan manakah yang saling
mempengaruhi isi dan subtansi hukum. Dapat
mempengaruhi dalam pembentukkan hukum
dan penegakkan hukum serta penerapan hukum
juga membangkitkan kesadaran hukum dari
golongan tertentu dalam masyarakat Abdul
Wahab Afif. Fiqh (Hukum Islam) antara
Pemikiran Teoritis dengan Praktis.
Dengan mempelajari sosiologi hukum, kita akan dapat mengetahui hal-hal
sebagai berikut.
• Kita dapat mengetahui hukum dalam konteks sosialnya atau hukum dalam
masyarakat.
• Kita akan dapat melakukan analisis terhadap efektivitas hukum dalam
masyarakat, baik sebagai sarana pengendalian sosial maupun sebagai
sarana untuk mengubah masyarakat agar mencapai keadaan-keadaan
sosial yang tertentu.
• Melalui sosiologi hukum, efektivitas hukum yang diamati tersebut dapat
dievaluasi, sehingga dapat ditemukan hukum yang hidup dalam
masyarakat.
Dalam kajian manfaat sosiologi hukum ini, muncul pendapat yang
menyatakan bahwa sosiologi hukum harus diberi fungsi yang global. Artinya,
pada sosiologi hukum harus diberikan suatu fungsi sintesa antara hukum
sebagai organisasi sosial dan sebagai sarana keadilan. Dalam fungsinya itu,
hukum dapat memperoleh bantuan yang tidak kecil dari sosiologi hukum.
Selain hal itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa, kegunaan
sosiologi hukum adalah justru dalam bidang penerangan pengkaidahan
Dalam Tahap Kegunaan
Organisasi dalam a. Sosiologi hukum dapat mengungkapkan ideologi dan falsafah yang mempengaruhi
masyarakat perencanaan, pembentukan serta penegakan hukum.
b. Dapat diidentifikasikan unsur-unsur kebudayaan manakah yang mempengaruhi isi atau
substansi hukum.
c. Lembaga-lembaga manakah yang sangat berpengaruh di dalam pembentukan hukum dan
penegakannya.

Golongan dalam a. Golongan manakah yang dapat menentukan penerapan dan pembentukan hukum.
masyarakat b. Golongan manakah yang dirugikan atau yang diuntungkan dengan adanya hukum-hukum
tertentu.
c. Kesadaran hukum dari golongan-golongan tertentu dalam masyarakat.

Taraf individual a. Identifikasi terhadap unsur-unsur hukum yang dapat mengubah perilaku warga masyarakat.
b. Kekuatan, kemampuan, kesungguhan hati dari para penegak hukum dalam melaksanakan
fungsinya.
c. Kepatuhan dari warga-warga masyarakat terhadap hukum, baik yang berwujud kaidah-kaidah
yang menyangkut kewajiban hak-hak maupun perilaku yang teratur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai