Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FUNGSI HUKUM DALAM KAITANNYA DENGAN KEKUATAN


SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Mata Kuliah : Sosiologi Hukum
Dosen Pengampu : Imma Rahmani Hasanah, S.H.,M.H.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Aca Lingga Marshela (231010201042)
Brigita Rila Laluna (231010201627)
Dimas Jaya Sukron (231010201023)

KELAS 01HUKP020
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas segala karunia dan
rahmat-Nya sehingga makalah Fungsi Hukum dalam Kaitannya dengan Kekuatan
Sosial dalam Masyarakat ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wasallam,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan baik
pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Depok, 14 September 2023


Penyusun,

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan dan Pendekatan .................................................................. 2
2.2 Konsep Pemikiran Sosiologi Hukum ........................................................ 2
2.3 Fungsi Hukum dalam Masyarakat ............................................................ 4
2.4 Contoh Fungsi Hukum Sosial dan Masyarakat ......................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat adalah suatu kesatuan dari individu yang memiliki jalinan
kehidupan sosial dari berbagai macam hubungan antar individu yang menjadi
anggotanya. Dalam pelaksanaan jalinan sosial tersebut maka antar anggota
masyarakat satu dengan lainnya memiliki suatu kebiasaan dan tata tertib atau
hukum guna mengatur tatanan masyarakat. Hukum disini bertujuan untuk
menciptakan hubungan yang tertib dan teratur antar anggota masyarakat.
Hukum memiliki dasar perintah dan sanksi yang tegas dan mengikat
bagi para pelaku hukum. Oleh karena itu hukum dalam masyarakat harus
ditaati dan mengingat eratnya ikatan hukum dan masyarakat sebagai realitas
sosial. Maka makalah ini akan mengulas bagaimana perspektif sosiologi
hukum dalam kerangka hukum sebagai kontrol sosial dan supremasi
penegakan hukum dalam masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu hukum dalam masyarakat?
 Bagaimana konsep pemikiran sosiologi hukum?
 Apa saja fungsi hukum dalam masyarakat?
 Apa contoh fungsi hukum dalam sosial dan masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan


 Untuk mengetahui hukum dalam masyarakat.
 Untuk mengetahui konsep pemikiran sosiologi hukum.
 Untuk mengetahui fungsi hukum dalam masyarakat.
 Untuk mengetahui contoh fungsi hukum dalam sosial dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan dan Pendekatan


Permasalahan dan Pendekatan manusia hidup selalu dengan keinginan-
keinginan untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya. Ada kalanya cara
memperoleh keinginan-keinginan tersebut tidak sesuai atau bertentangan
dengan aturan-aturan hukum yang ada, dimana seringkali kita dengar bahwa
manusia dalam memperoleh sesuatu yang dikehendaki atau diinginkannya
menggunakan segala cara. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan
pelanggaran-pelanggaran hukum. Agar tidak terjadi pelanggaran-pelangaran
hukum tersebut maka kita memerlukan suatu sistem hukum yang berlaku pada
suatu negara, sehingga dapat sebagai pedoman aturan sekaligus memberi
sanksi bagi siapa saja yang melanggarnya. Sehingga "Sistem Hukum" disini
dapat didefinisikan pula sebagai suatu susunan hukum yang terdiri dari
aturan-aturan hukum yang tersusun sedemikian pula sehingga orang dapat
menemukannya bila ia membutuhkannya untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang ada atau dihadapi dalam masyarakat kita.
Sistem hukum berlaku dalam masyarakat karena disahkan oleh
pemerintahan masyarakat itu. Sistem hukum yang sah dan berlaku di suatu
waktu tertentu dan di negara tertentu dinamakan hukum positif "Lius
Costitunum". Sistem hukum dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang senantiasa berkembang. Dalam mempelajari hukum atau
sistem hukum maka di suatu negara kita perlu melakukan beberapa cara atau
metode pendekatan agar terdapat kesamaan persepsi dalam menjalankan atau
dalam memahami sistem hukum tersebut.

2.2 Konsep Pemikiran Sosiologi Hukum


Sejak manusia lahir di muka bumi, manusia telah bergaul,
berkomunikasi dengan manusia yang lainnya yang berada di dalam sebuah
wadah yang bernama masyarakat. Pada awalnya komunikasi paling sederhana
adalah komunikasi dengan orang tuanya dan semakin meningkat umurnya,
semakin luas pula daya cakap pergaulanya. Sementara itu semakin meningkat

2
usia manusia maka meningkat pula pengetahuannya, bahwa dalam
hubungannya dengan manusia lain dari masyarakat bebas, namun dia tidak
boleh berbuat semaunya. Hal ini sebenarnya telah dialami sejak kecil
walaupun dalam arti sangat terbatas. Dari ayah, ibu, dan saudara-saudaranya
dia belajar tentang tindakan-tindakan apa yang boleh dilakkukan dan
tindakan-tindakan apa yang dilarang. Dengan demikian seseorang dengan
tidak sadar dan dalam batas-batas tertentu dapat mengetahui apa yang
sebenarnya menjadi objek atau ruang lingkup dari sosiologi dan ilmu hukum
yang merupakan induk dari sosiologi hukum.
Sosiologi hukum merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang
anatara lain meneliti mengapa manusia patuh pada hukum dan mengapa dia
gagal untuk mentaati hukum tersebut serta faktor-faktor sosial lain yang
mempengaruhinya. Sosiologi hukum merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
secara teoritis analitis dan empiris menyoroti pengaruh gejala sosial lain
terhadap hukum, dan sebaliknya. Kegunaan dari sosiologi hukum yaitu :
1) Sosiologi hukum berguna untuk memberikan kemampuan-kemam
puan bagi pemahaman terhadap hukum di dalam konteks sosial,
2) Penguasaan konsep-konsep sosiologi hukum dapat memberikan
kemampuan-kemampuan untuk mengadakan analisis terhadap
efektifitas hukum dalam masyarakat, baik sebagai sarana
pengendalian sosial, sarana untuk mengubah masyarakat dan
sarana untuk mengatur interaksi sosial agar mencapai keadaan-
keadaan sosial tertentu,
3) Sosiologi hukum memberikan kemungkinan-kemungkinan serta
kemampuan untuk mengadakan evaluasi terhadap efektivitas
hukum di dalam masyarakat. Kegunaan umum tersebut kemudian
dapat secara terperinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Pada tataran organisasi dalam masyarakat
 Sosiologi hukum dapat mengungkapkan ideologi dan
falsafah yang mempengaruh perencanaan, poembentukan,
dan penegakan hukum,
 Dapat diidentifikasikan unsur-unsur kebudyaaan manakah
yang mempengaruhi isi atau substansi hukum,

3
 Lembaga-lembaga manakah yang sangat berpengaruh di
dalam pembentukan hukum dan penegakannya.
2) Pada taraf golongan dalam masyarakat
 Pengungkapan dari golongan-golongan manakah yang
sangat menentukan dalam pembentukan dan penerapan
hukum,
 Golongan-golongan manakah di dalam masyarakat yang
berbentuk dan sebaliknya dirugikan dengan adanya hukum-
hukum tertentu,
 Kesadaran hukum daripada golongan-golongan tertentu
dalam masyarakat.
3) Pada taraf individual
 Identifikasi terhadap unsur-unsur hukum yang dapat
mengubah perikelakukan warga masyarakat,
 Kekuatan, kemampuan, dan kesungguhan hati dari para
penegak hukum dalam melaksanakan fungsinya,
 Kepatuhan dari warga masyarakat terhadap hukum, baik
yang berwujud kaidah-kaidah yang menyangkut kewajiban-
kewajiban hak, maupun perlaku yang teratur.

2.3 Fungsi Hukum dalam Masyarakat


Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung
dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat. Disamping itu fungsi hukum
dalam masyarakat yang belum maju juga akan berbeda dengan yang terdapat
dalam masyarakat maju. Dalam setiap masyarakat, hukum lebih berfungsi
untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan jaminan pencapaian
struktur sosial yang diharapkan oleh masyarakat. Namun dalam masyarakat
yang sudah maju, hukum menjadi lebih umum, abstrak dan lebih berjarak
dengan konteksnya.
Hukum sebagai sarana perubahan sosial yang dalam hubungannya
dengan sektor hukum merupakan salah satu kajian penting dari disiplin
sosiologi hukum. Hubungan antara perubahan sosial dan sektor hukum
tersebut merupakan hubungan interaksi, dalam arti terdapat pengaruh

4
perubahan sosial terhadap sektor hukum sementara dipihak lain perubahan
hukum juga berpengaruh terhadap suatu perubahan sosial. Perubahan
kekuasaan yang dapat mempengaruhi perubahan sosial sejalan dengan salah
satu fungsi hukum, yakni hukum sebagai sarana perubahan sosial atau sarana
rekayasa masyarakat (Social Engineering). Secara umum dapat dikatakan
bahwa ada beberapa fungsi hukum dalam masyarakat, yaitu :
 Fungsi Menfasilitasi
Dalam hal ini termasuk menfasilitasi antara pihak-pihak
tertentu sehingga tercapai suatu ketertiban.
 Fungsi Represif
Dalam hal ini termasuk penggunaan hukum sebagai alat bagi
elite penguasa untuk mencapai tujuan-tujuannya.
 Fungsi Ideologis
Fungsi ini termasuk menjamin pencapaian legitimasi,
hegemoni, dominasi, kebebasan, kemerdekaan, keadilan dan lain-
lain.
 Fungsi Reflektif
Dalam hal ini hukum merefleksi keinginan bersama dalam
masyarakat sehingga mestinya hukum bersifat netral. Selanjutnya
Aubert mengklasifikasi fungsi hukum dalam masyarakat, antara
lain :
 Fungsi mengatur (Govermence),
 Fungsi distribusi sumber daya,
 Fungsi safeguart terhadap ekspektasi masyarakat,
 Fungsi penyelesaian konflik,
 Fungsi ekspresi dari nilai dan cita-cita dalam masyarakat.

2.4 Contoh Fungsi Hukum Sosial dan Masyarakat


Dibawah ini merupakan contoh fungsi hukum sosial dan masyarakat,
yaitu :
1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menghindari
narkoba.
2. Adanya satpam/security di setiap perumahan.

5
3. Bermusyawarah antar warga jika ingin mencapai keinginan
bersama.
4. Sebagai penyelesaian pertikaian, dua tetangga yang sedang bertikai
dibawa kepada ketua RT untuk menyelesaikan masalahnya.
5. Sebagai pedoman untuk tidak buang sampah sembarangan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hukum sebagai pengendali sosial berperan aktif untuk menentukan
tingkah laku manusia. Tingkah laku yang dianggap menyimpang terhadap
aturan hukum. Sehingga hukum dapat memberikan sanksi terhadap para
pelanggar hukum. Agar fungsi hukum mampu berjalan dengan baik, perlu
adalanya sosialisasi terhadap hukum dan harus ada penegakan hukum yang
berlangsung seadil adilnya.
Hal ini untuk menghindari sebagian masyarakat yang masih sering
main hakim sendiri dalam menyelesiakan kasus-kasus yang dihadapinya.
Sebagai langkah awal untuk menerapkannya maka dalam ilmu sosiologi
hukum, hukum memiliki batasan- batasan yang perlu diperhatikan, dan
dimengerti maka hukum disini mempunyai harapan-harapan positif dalam
mengubah masyarakat serta mendukung pembangunan.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Daud Muhammad daud, 2011, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Hukum Silam di Indonesia, Jakarta: raja Grafindo Persada.
Aspandi, Ali, 2002, Menggugat Sistem Hukum Peradilan Indonesia yang Penuh
Ketidak Pastian, Surabaya: LeKSHI.
Soekanto, Soerjono, 2002, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bedner, Andrian, 2011, dalam I Dewa Gede Atmadja, Sukowiyono, dkk, 2015, Teori
Konstitusi dan Konsep Negara Hukum, Malang: Setara Press.

Anda mungkin juga menyukai