Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK 8

PIH/PTHI
KESADARAN HUKUM DAN KETAATAN TERHADAP HUKUM

OLEH :
TIA RAMADHANI_E1B021103
ARFIDIATI_E1B021127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar belakang

Manusia dilahirkan mempunyai sifat, karakter, bakat, kemauan, dan kepentingan yang
berbeda-beda satu sama lain. Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu
sama lain dalam kehidupan bermasyarakat.Lingkungan masyarakat merupakan tempat untuk
mengembangkan manusia itu sendiri dalam bekerja sama, bergaul, dan mencari nafkah guna
memenuhi kebutuhannya. Namun, karena perbedaan kepentingan dan kemauan seseorang
dengan yang lainnya seringkali terjadi benturan yang menimbulkan konflik dalam
masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan lingkungan pergaulan yang tidak harmonis, tidak
tertib, tidak tenteram, dan tidak aman. Karena itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif
tersebut diperlukan suatu hukum yang mengatur pergaulan dan mengembangkan sikap
kesadaran hukum untuk menjalani kehidupan antar masyarakat.
BAB II
ISI

1. Konsep kesadaran hukum


Kesadaran hukum diartikan secara terpisah dalam bahasa yang kata dasarnya
“sadar” tahu dan mengerti, dan secara keseluruhan merupakan mengetahui dan mengerti tentang
hukum, menurut Ewick dan Silbey : “ Kesadaran Hukum” mengacu ke cara-cara hukum dan
intitusi-institusi hukum, yaitu pemahaman-pemahaman yangmemberikan makna kepada
pengalaman dan tindakan orang-orang. Bagi Ewick dan Silbey, “
kesadaran hukum” terbentuk dalam tindakandan karenannya merupakan persoalan praktik untuk
dikaji secara empiris. Dengan kata lain, kesadaran hukum adalah persoalan “hukum sebagai
perilaku”, dan bukan “hukum sebagai aturan norma atau asas”
Membangun kesadaran hukum tidaklah mudah, tidak semua orangmemiliki kesadaran tersebut.
Hukum sebagai Fenomena sosial merupakan institusi dan pengendalian masyarakat. Didalam
masyarakat dijumpai berbagai intitusi yang masing-masing diperlukan didalam masyarakat untuk
memenuhikebutuhan-kebutuhannya dan memperlancar jalannya pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan tersebut, oleh karena fungsinya demikian masyarakat perlu akan kehadiran institusi
sebagai pemahaman kesadaran hukum.Pentingnya kesadaran membangun masyarakat yang sadar
akan hukuminilah yang diharapkan akan menunjang dan menjadikan masyarakatmenjunjung
tinggi intitusi/ aturan sebagai pemenuhan kebutuhan untukmendambakan ketaatan serta
ketertiban hukum. Peran dan fungsi membangun kesadaran hukum dalam masyarakat pada
umumnya melekat pada intitusi sebagai pelengkap masyarakat dapat dilihat dengan : 1)
Stabilitas, 2)Memberikan kerangka sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam masyarakat, 3)
Memberikan kerangka sosial institusi berwujud norma-norma, 4) Jalinan antar institusi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat tidak sadar akan pentingnya hukum adalah :
 Adanya ketidak pastian hukum
 Peraturan-peraturan bersifat statis
 Tidak efisiennya cara-cara masyarakat untuk mempertahankan peraturanyang berlaku

Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang atau suatu kelompok masyarakat
kepada aturan-aturan atau hukum yang berlaku.Kesadaran hukum sangat diperlukan oleh suatu
masyarakat. Hal ini bertujuan agar ketertiban, kedamaian, ketenteraman, dan keadilan dapat
diwujudkan dalam pergaulan antar sesama. Tanpa memiliki kesadaran hukum yang tinggi, tujuan
tersebut akan sangat sulit dicapai.

Dikalangan pelajar pun demikian, contoh saja terjadinya perkelahian/ tawuran antar pelajar
karena kurang tumbuhnya kesadaran pelajar terhadap hukum. Akibat lemahnya kesadaran
hukum, kehidupan masyarakat akan menjadi resah dan tidak tenteram. Oleh karena itu, kita
hendaknya mengembangkan sikap sadar terhadap hukum.

Kesadaran hukum perlu ditanamkan sejak dini yang berawal dari lingkungan keluarga, yaitu
setiap anggota keluarga dapat melatih dirinya memahami hak-hak dan tanggung jawabnya
terhadap keluarga, menghormati hak-hak anggota keluarga lain, dan menjalankan kewajibannya
sebelum menuntut haknya. Apabila hal ini dapat dilakukan, maka ia pun akan terbiasa
menerapkan kesadaran yang telah dimilikinya dalam lingkungan yang lebih luas, yaitu
lingkungan masyarakat dan bahkan negara.

2. Tingkatan kesadaran hukum

Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat kesadaran hukum dan ketaatan hukum
warganya. Semakin tinggi kesadaran hukum dan ketaatan hukum penduduk suatu negara,
akan semakin tertib kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Faktor kesadaran hukum
dan ketaatan hukum ini mempunyai peran penting dalam perkembangan hukum,artinya
semakin lemah tingkat kesadaran hukum masyarakat, semakin lemah pula ketatan hukumnya
sebaliknya semakin kuat kesadaran hukumnya semakin kuat pula faktor ketaatan hukum.
Kesadaran hukum masyarakat yang pada gilirannya akan menciptakan suasana penegakan
hukum yang baik, yang dapat memberikan rasa keadilan, menciptakan kepastian hukum
dalam masyarakat dan memberikan kemanfaatan bagi anggota masyarakat.

Pada dasarnya masyarakat Indonesia tahu dan paham hukum, tetapi secara sadar pula mereka
masih melakukan perbuatan-perbuatan melanggar hukum. Para pemakai dan pengedar
narkotika tahu bahwa mengkomsumsi dan mengedarkan narkotika secara melawan hukum
adalah tindak pidana, tetapi faktanya perbuatan itu masih tetap dilakukan. Kesadaran
hukum masyarakat dewasa inimasih lemah yang identik dengan ketidaktaatanhukum.

Kesadaran hukum menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah kesadaran seseorang akan
pengetahuan bahwa suatu perilaku tertentu diatur oleh hukum.Kesadaran hukum pada titik
tertentu diharapkan mampu untuk mendorong seseorang mematuhi dan melaksanakan atau
tidak melaksanakan apa yang dilarang danatau apa yang diperintahkan oleh hukum. Oleh karena
itu, peningkatan kesadaran hukum merupakan salah satu bagian pentingdalam upaya untuk
mewujudkan penegakan hukum.Akibat dari rendahnya kesadaran hukum masyarakat adalah
masyarakat yang semena-mena dan tidak patuh terhadap peraturan hukum yang berlaku.

3. Indikator kesadaran hukum

Untuk meningkatkan kesadaran hukum diperlukan adanya pembinaan maupun penyuluhan-


penyuluhan agar warga masyarakat benar-benar mengetahui atau mengerti kegunaan atau
manfaat dari peraturan hukum itu sehingga warga masyarakat dengan suka rela mentaati dan
mematuhi peraturan hukum tersebut.

Setiap manusia normal memunyai kesadaran hukum, masalahnya adalah taraf kesadaran hukum
tersebut, yaitu ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengetahui tingkat kesadaran hukum
masyarakat terdapat empat indikator yang dijadikan tolak ukur yaitu :

a. Pengetahuan hukum

b. Pengetahuan isi hukum

c. Sikap hukum

d. Pola perilaku hukum

Setiap indikator tersebut menunjukan tingkat kesadaran hukum tertentu mulai dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi. Indikator-indikator dari kesadaran hukum hanyalah dapat
terungkapkan apabila seseorang mengadakan penelitian secara seksama terhadap gejala tersebut.
Indikator-indikator tersebut sebenarnya merupakan petunjuk yang relatif nyata tentang adanya
tingkat kesadaran hukum tersebut.

1) Pengetahuan hukum adalah pengetahuan seseorang mengenai suatu

yang di perlukan maupun kondisi yang cukup untuk kesesuaian dengan hukum. Sudah tentu
hukum yang dimaksud adalah hukum yang tertulis dan tidak tertulis. Pengetahuan tersebut erat
kaitanya dengan perilaku yang tidak dilarang oleh hukum. Pemahaman hukum diartikan sebagai
sejumlah informasi yang dimiliki seseorang mengenai isi peraturan dari suatu hukum tertentu.

2) Penetahuan isi hukum adalah jumlah informasi seseorang yang memiliki tentang materi isi
peratuan normatif tertentu.9 Misalnya adanya pengetahuan dan pemahaman yang benar dari
masyarakat tentang hakikat dan arti pentingnya UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.
Pemahaman ini biasanya diwujudkan melalui sikap mereka terhadap tingkah laku sehari-hari.

3) Sikap hukum di jabarkan sebagai berikut:

a) Disposisi untuk menerima beberapa norma hukum atau ajaran karena itu layak hormat sebagai
bagian yang sah dari hukum.

b) Kecenderungan untuk menerima norma hukum atau ajaran karena dihargai karena
menguntungkan atau berguna.

4) Pola perilaku hukum adalah perilaku hukum yang di inginkan. Pola perilaku hukum
merupakan hal yang utama dalam kesadaran hukum, karena disini dapat dilihat apakah suatu
peraturan berlaku atau tidak dalam suatu masyarakat. Dengan demikian sampai seberapa jauh
kesadaran hukum dalam masyarakat dapat dilihat dari perilaku hukum.

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa setiap indikator kesadaran hukum menunjukan tingkat
kesadaran hukum. Apabila masyarakat hanya mengetahui adanya suatu hukum, dapat dikatakan
kesadaran hukum yang dimiliki masih rendah. Dalam hal ini perlu adanya pengertian dan
pemahaman yang mendalam terhadap hukum yang berlaku, sehingga masyarakat akan memiliki
suatu pengertian terhadap tujuan dari suatu peraturan dari dirinya dan masyarakat pada umumnya
serta negara sebagai wadah kehidupan individu dan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, hukum menetapkan ketentuanketentuan yang bersifat normatif,
ketentuan-ketentuan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, Agar ketentuan-
ketentuan itu dipatuhi masyarakat.

Keempat indikator tadi sekaligus menunjukkan tingkatan-tingkatan pada kesadaran hukum


tertentu di dalam perwujudan nya. Apabila seseorang mengetahui hukum. maka bisa dikatakan
bahwa tingkat kesadarahn hukum nya masih rendah. Tetapi jikalau seseorang atau suatu
masyarakat telah berperilaku sesuai hukum, maka tingkat kesadaran hukum nya telah tinggi.
4. Pembinaan hukum nasional

Pembinaan hukum nasional terdidiri atas tiga kata, yaitu pembinaan, hukum dan nasional.
Menurut KKBI, pembinaan berasal dari kata bina atau membina (kata kerja) berarti membangun,
mendirikan; mengusahakan supaya lebih baik (maju, sempurna, dan sebagainya).bina (kata
benda) antara lain berarti akumulasi dan akselarasi secara bertahap dalam tempo, intensitas.
Pembina berarti orang yang membina, alat untuk membina, pembangun. Pembinaan berarti
proses, perbuatan, cara membina (negara dan sebagainya); pembaharuan, penyempurnaan; usaha,
Tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh
hasilyang lebih baik. Pembinaan hukum berarti kegiatan secara berencana dan terarah untuk
lebih menyempurnakan tata hukum yang ada agar sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Menurut arti KBBI, hukum (kata benda) berarti peraturan atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat yang dilakukan oleh penguasa, pemerintah, atau otoritas; undang-undang, peraturan,
dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; patokan (kaidah, ketentuan)
mengenai peristiwa (alam dan sebagainya)yang tertentu; keputusan (pertimbangan) yang
ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan), vonis. Menurut achmad roestandi, SH. Hukun ialah
norma (petunjuk hidup yang berisi perintah dan larangan) yang berasal dan mendapat
pengesahan dari negara, bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat,
serta mempunyai sanksi yang tegas dan nyata dari negara terhadap mereka yang tidak
mentaatinya. N.K.F. Land merumuskan: “hukum adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan
yang mana tiap-tiap orang dalam kehidupan masyarakat wajib mentaatinya. Prof. Dr. R. Sri
Soemantri Martosoewignjo, SH. Memberi Batasan : “…hukum adalah seperangkat aturan
tingkah laku yang dapat tertulis dan dapat pula tidak tertulis…”. Dr. Drs. Astim Riyanto,
SH,MH. Mengajukan rumusan hukum secara komprohensif-integral : “hukum ialah seperangkat
aturan yang dibuat oleh yang berwenang secara tertulis atau tidak tertulis yang bersifat memaksa
dan atau mengatur untuk ditaati oleh pihak yang bersangkutan guna mewujudkan kesejahteraan”.

Menurut arti KBBI, nasional berasal dari kata nasion yang berarti bangsa. Nasional bererti
bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa.
koordinator Dosen Kewiraan Jawa Barat merumuskan : “Nasional : bangsa yang telah
mengidentikkan diri dalam kehidupan bernegara (disebut juga bangsa yang menegara).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan pembinaan hukum nasional ialah
kegiatan berencana dan terarah untuk menyempurnakan tata hukum sebagai seperangkat aturan
tingkah laku agar sesuai dengan perkembangan masyarakat suatu bangsa yang menegara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jdih.tanahlautkab.go.id/artikel_hukum/detail/kesadaran-hukum-sejak-dini-bagi-
masyarakat
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/11391/6/BAB%20II.pdf
https://geograpik.blogspot.com/2020/06/apa-saja-indikator-kesadaran-hukum.html
https://www.academia.edu/12221394/pembangunan_dan_pembinaan_hukum_nasional_dalam_m
ewujudkan_masyarakat_sadar_dan_patuh_hukum
https://www.academia.edu/35394452/Makalah_Ketaatan_dan_kesadaran_Hukum_docx
KESADARANHUKUM
DAN
KETAATANTERHADAPHUKUM
OLEH KELOMPOK 8:
Arfidiati_E1B021127
Tia Ramadhani_E1B021103

LatarBelakang
Manusia dilahirkan mempunyai sifat, karakter, bakat, kemauan, dan kepentingan yang
berbeda-beda satu sama lain. Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan
satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat.Lingkungan masyarakat merupakan
tempat untukmengembangkan manusia itu sendiri dalam bekerja sama, bergaul, dan
mencari nafkah guna memenuhi kebutuhannya. Namun, karena perbedaan kepentingan
dan kemauan seseorang dengan yang lainnya seringkali terjadi benturan yang
menimbulkan konflik dalammasyarakat. Hal ini dapat menimbulkan lingkungan
pergaulan yang tidakharmonis, tidaktertib, tidaktenteram, dan tidakaman. Karena itu,
untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif tersebut diperlukan suatu hukum yang
mengatur pergaulan dan mengembangkan sikap kesadaran hukumuntuk menjalani
kehidupan antar masyarakat
KESADARAN HUKUMDAN
KETAATAN TERHADAP HUKUM
Peran dan fungsi membangun kesadaran hukum dalam masyarakat pada umumnya melekat pada intitusi sebagai
pelengkap masyarakat dapat dilihat dengan :
1) Stabilitas,
2)Memberikan kerangka sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam masyarakat,
3) Memberikan kerangka sosial institusi berwujud norma-norma,
4) Jalinan antar institusi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat tidak sadar akan


pentingnya hukum adalah :
 Adanya ketidak pastian hukum
 Peraturan-peraturan bersifat statis
 Tidak efisiennya cara-cara masyarakat untuk mempertahankan
peraturanyang berlaku

Tingkatankesadaranhukum

Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari


tingkat kesadaran hukumdan ketaatan hukum
warganya. Semakin tinggi kesadaran hukum
dan ketaatan hukumpenduduk suatu negara,
akan semakin tertib kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

Pada dasarnya masyarakat Indonesia tahu dan


paham hukum, tetapi secara sadar pula mereka
masih melakukan perbuatan-perbuatan
melanggar hukum.
Indikatorkesadaranhukum
Setiap manusia normal memunyai kesadaran hukum,
masalahnya adalah taraf kesadaran hukum tersebut, yaitu
Untukmeningkatkankesadaran
hukumdiperlukan adanya ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengetahui
pembinaan maupun penyuluhan- tingkat kesadaran hukum masyarakat terdapat empat
penyuluhan agar warga masyarakat
benar-benar mengetahuiatau indikator yang dijadikan tolak ukur yaitu :
mengertikegunaan atau manfaat
dari peraturanhukumitu sehingga • a. Pengetahuan hukum
warga masyarakat dengan suka rela
mentaati dan mematuhiperaturan • b. Pengetahuan isi hukum
hukumtersebut.
• c. Sikap hukum

• d. Pola perilaku hukum

Pembinaanhukumnasional
Menurut KBBI Pembinaan berarti proses, perbuatan, cara membina (negara dan sebagainya);
pembaharuan, penyempurnaan; usaha, Tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya
guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasilyang lebih baik. Pembinaan hukumberarti
kegiatan secara berencana dan terarah untuk lebih menyempurnakan tata hukumyang ada
agar sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Menurut arti KBBI, hukum(kata benda) berarti peraturan atau adat yang secara
resmi dianggap mengikat yang dilakukan oleh penguasa, pemerintah, atau
otoritas; undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk mengatur pergaulan
hidup masyarakat; patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alamdan
sebagainya)yang tertentu; keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim
(dalampengadilan), vonis.

Menurut arti KBBI, nasional berasal dari kata


nasion yang berarti bangsa. Nasional bererti
bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal
dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa.

Anda mungkin juga menyukai