Anda di halaman 1dari 13

HUKUM BERDASARKAN

BEBERAPA PENGGOLONGAN
HUKUM

ARDIKA NURFURKON, S.STP, MH


• Hukum dapat dibedakan atau digolongkan atas beberapa macam
menurut cara membedakaannya/menggolongkannya yaitu
menurut sumbernya, isinya, kekuatan mengikatnya, dasar
pemeliharaannya, keadaannya, tempat berlakunya, waktu
berlakunya, bentuknya dan penerapannya.
Sumber hukum

• Hukum Undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan.


• Hukum kebiasaan dan adat istiadat, yaitu hukum yang terdapat dalam kebiasaan dan adat istiadat
masyarakat.
• Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh dua atau beberapa negara yang mengadakan
perjanjian bilateral ataupun multilateral.
• Hukum Yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena putusan pengadilan.
• Hukum ilmu (doktrin),
Isi hukum

• Hukum Publik ialah hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum yang menyangkut kepentingan
umum;
• Hukum Privat ialah hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum yang menyangkut kepentingan
pribadi.
Kekuatan mengikatnya

• Hukum pelengkap (hukum fakultatif, aanvullend recht) ialah peraturan hukum


yang boleh dikesampingkan atau disimpangi oleh orang-orang yang
berkepentingan. Peraturan hukum tersebut hanya berlaku jika orang-orang
yang berkepentingan tidak mengatur sendiri kepentingannya.
• Hukum memaksa (hukum imperatif, dwingen recht) ialah peraturan hukum
yang tidak boleh dikesampingkan atau disimpangi oleh orang-orang yang
berkepentingan. Peraturan hukum tersebut mau tidak mau harus ditaati oleh
orang-orang yang berkepentingan.
Dasar Pemeliharaan

Berdasarkan pemeliharaannya hukum dapat digolongkan/ dibedakan atas dua


macam:
• Hukum material ialah hukum yang mengatur isi hubungan-hubungan hukum
dalam masyarakat.
• Hukum formal ialah hukum yang mengatur tentang bagaimana caranya
mempertahankan atau menegakkan hukum material.
Wujud

Menurut wujudnya hukum dapat dibedakan/digolongkan atas dua macam, yaitu:


• Hukum Obyektif ialah segala macam hukum yang ada dalam suatu negara yang berlaku
umum. Hukum ini hanya menyebut peraturan hukum saja yang mengatur hubungaan-
hubungan hukum.
• Hukum Subyektif ialah peraturan hukum (hukum obyektif) yang dihubungkan dengan
seseorang tertentu dan dengan demikian menimbulkan hak dan kewajiban. Hukum
subyektif timbul jika hukum obyektif beraksi karena adanya hubungan hukum.
Hubungan hukum yang diatur hukum obyektif menimbulkan “hak” pada satu pihak
dan “kewajiban” pada pihak lain. Namun pada umumnya hukum subyektif ini hanya
disebut “hak” saja tidak termasuk kewajiban, sehingga hanya bersifat sepihak.
Tempat Berlaku
Menurut tempat berlakunya hukum dapat dibedakan/ digolongkan atas:
• Hukum Nasional, yaitu hukum yang berlaku di wilayah satu negara saja. Contoh: UUD RI Tahun 1945, UU Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Kementrian Dalam Negeri, dan
lain sebagainya.
• Hukum Internasional, yaitu hukum yang berlaku di wilayah berbagai negara. Contoh
 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diselenggarakan di Kota San Fransisco tanggal 10 Desember 1948.
 Ketentuan mengenai hukum perang sebagaimana diatur dalam THE FOURTH GENEVA CONVENTION RELATIVE TO
THE PROTECTION OF CIVILIAN PERSON IN TIME OF WAR OF 12 AUGUST 1949.
 Konvensi PBB mengenai hukum laut 1982
 Konvensi Perlindungan Lapisan Ozon Tahun 1985.
 Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim 1992.
 Dan lain-lain.
Waktu Berlaku

Menurut waktu berlakunya, hukum dapat dibedakan/ digolongkan atas:


• IUS CONSTITUTUM (hukum positif) ialah hukum yang berlaku dalam
suatu negara pada saat sekarang. Hukum yang berlaku sekarang di
Indonesia dinamakan ius constitutum atau juga sering disebut “Tata
Hukum” Indonesia.
• IUS CONSTITUENDUM ialah hukum yang diharapkan atau dicita-citakan
berlaku pada waktu yang akan datang. Ius Constituendum masih belum
menajdi norma/kaidah dalam bentuk formal (undang-undang atau
bentuk lainnya).
Bentuk

Menurut bentuknya, hukum dapat dibedakan/digolongkan atas:


• Hukum tertulis (GESCHREVEN RECHT) ialah hukum sebagaimana tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Yaitu yang
tercantum dalam:
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Ketetapan Majlis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
6. Keputusan Presiden;
7. Peraturan Menteri;
8. Keputusan Menteri;
9. Peraturan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Kepala Daerah Provinsi, Kaabupaten/Kota;
11. Peraturan Desa;
12. Keputusan Kepala Desa;
13. Dan lain sebagainya.
• Hukum Tak Tertulis (ONGESCHREVEN RECHT) ialah hukum yang
hidup dalam masyarakat, meskipun tidak tertulis tetapi ditaati
dalam pergaulan hukum di masyarakat.
Mengenai hukum tak tertulis ini, ada kemungkinan hukum tersebut
betul-betul tidak tertulis, dan ada pula hukum tidak tertulis yang
tercatat, artinya mungkin dicatat oleh pemimpin-pemimpin formal
dan informal atau oleh sarjana atas dasar penelitiannya.
Penerapan

Menurut penerapannya, hukum dapat dibedakan/digolongkan atas:


• Hukum in abstracto ialah semua peraturan hukum yang berlaku
pada suatu negara yang belum diterapkan terhadap sesuatu kasus
oleh pengadilan.
• Hukum in concrito ialah peraturan hukum yang berlaku pada suatu
negara yang telah diterapkan oleh pengadilan terhadap sesuatu
kasus yang terjadi dalam masyarakat.
REFERENSI

• Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Aneka Cara Pembedaan Hukum, Bandung,
Alumni, 1980, Hlm.36
• C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, Jakarta, Penerbit
Rineka Cipta, Hlm.394.
• Wirjono Prodjodikuro, Asas-asas Hukum Perdata, Bandung, Sumur Bandung Cet.V. 1996, Hlm.9
• Lili Rasjidi dan Ira Tania Rasjidi, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Bandung, Citra Aditya
Bakti, 2004, Hlm.84
• Kees Bertens, Etika: Seri Filsafat Atma Jaya, Jakarta, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,
2000, Hlm246-249

Anda mungkin juga menyukai