Anda di halaman 1dari 5

Sedangkan Hukum Waris mengatur pemindahtanganan harta benda seseorang

setelah ia meninggal dunia.

Family law atau hukum keluarga mengatur hubungan hukum yang bersumber
pada pertalian kekeluargaan.

Hukum perorangan adalah Hukum tentang orang mengatur tentang orang (nama
orang, tempat tinggal, kecakapan hukum) dan badan hukum sebagai subyek
hukum. Berlakunya seorang manusia sebagai pembawa hak (subyek hukum
ialah mulai saat ia dilahirkan dan berakhir pada saat ia meninggal dunia).

TUGAS DAN FUNGSI

Pelaksanaan hukum materiil, khususnya hukum materiil perdata, dapat berlangsung secara diam-diam
antara warga masyarakat, tanpa bantuan atau turun tangan pejabat resmi pemerintah. Bahkan, dapat
dikatakan bahwa setiap orang dengan sadar atau mungkin sering tanpa disadari, setiap hari
melaksanakan hukum. Apabila terjadi pelanggaran hukum materiil, maka ada orang yang merasa
dirugikan. Dalam kenyataan seperti ini, disatu pihak, orang yang merasa dirugikan tentu
membutuhkan perlindungan hukum dan dilain pihak,hukum perdata materiil sebagai sarana
perlindungan manusia, yang dilanggar itu pun harus ditegakkan. Untuk ini, diperlukan "hukuman
perdata formal atau hukum acara perdata" (objective law), sebagai rangkaian dari hukum perdata itu
sendiri, untuk menegakkan hukum materiil perdata ini. Hukum acara perdata merupakan peraturan
hukum yang menentukan bagaimana cara menjamin pelaksanaan hukum perdata materiil. Dengan
demikian, ketentuan hukum acara perdata pada umumnya tidak membebani hak dan kewajiban
seperti dalam hukum perdata materiil, melainkan melaksanakan dan menegakkan kaidah hukum
perdata materiil, dalam hal adanya tuntutan hak yang konkrit untuk melindungi hak perseorangan,
melalui lembaga pengadilan
SIFAT

- Hukum mengatur adalah hukum memuat peraturan – peraturan berupa


perintah dan larangan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
hidup bermasyarakat demi terciptanya ketertiban dalam masyarakat.

- Hukum memaksa adalah hukum dapat memaksa anggota masyarakat


untuk mematuhinya. Apabila melanggar hukum akan menerima
sanksi yang tegas.

WUJUD

Tertulis

Merupakan hukum yang tertulis dalam peraturan


perundang-undangan. Hukum tertulis dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
· Hukum tertulis yang telah dikodifikasikan.
Contoh: KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), KUHPdt
(Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), KUHD (Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang, dan KUHAP (Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana).
· Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan.
Contoh: Undang-undang No. 25 Tahun 2007, Undang-undang
No. 40 Tahun 2007, dan lain-lain.
Tak Tertulis
Merupakan kaidah yang hidup diyakini oleh masyarakat serta
ditaati sebagai kaidah hukum. Hukum demikian biasanya
disebut sebagai hukum kebiasaan. Contoh hukum tidak tertulis
adalah hukum adat, hukum yang berasal dari suatu tradisi
yang berproses secara turun-temurun dalam suatu masyarakat
tertentu.

RUANG
Berdasarkan ruang lingkup Hukum berdasarkan ruang lingkup berlakunya hukum atau tempat
terbagi menjadi tiga, di antaranya:

Hukum lokal yaitu hukum yang hanya berlaku di suatu daerah tertentu.

Hukum nasional adalah hukum yang hanya berlaku di negara tertentu.

Hukum internasional yakni hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau lebih.
Biasanya hukum internasional bersumber dari dua hal yakni
● a) perjanjian bilateral antar dua negara dan perjanjian multilateral yang
mencakup lebih dari dua negara
● b) lembaga-lembaga internasional

WAKTU

Berdasarkan waktu Hukum berdasarkan waktu berlakunya dibedakan menjadi:

Hukum Ius Constitutum yaitu hukum yang berlaku pada saat ini atau hukum positif.

Hukum Ius Constituendum adalah hukum yang berlaku pada masa yang akan datang (RUU).

Hukum antarwaktu yaitu hukum yang mengatur peristiwa yang menyangkut hukum yang
berlaku pada saat ini dan hukum yang berlaku pada masa yang lalu.
Penggolongan Hukum Menurut Pribadi yang Diaturnya

Menurut pribadi yang diaturnya, hukum digolongkan ke dalam:

Hukum yang berlaku bagi golongan warga negara tertentu (hukum satu
golongan).

Hukum yang berlaku bagi semua golongan warga negara tertentu (hukum semua
golongan).

Hukum antar golongan, hukum yang mengatur hubungan dua orang atau lebih
yang masingmasing tunduk pada sistem hukum yang berlainan (hukum
antargolongan).

A. Hukum Satu Golongan Pengertian hukum satu golongan adalah suatu hukum/
peraturan yang digunakan untuk mengatur satu golongan tertentu dan hanya
berlaku bagi golongan tertentu (berlaku secara khusus), beda dengan hukum
semua golongan yang berlaku bagi semua golongan. Contoh hukum satu
golongan:

1. Pada masa penjajahan hukum yang mengatur khusus golongan timur asing.

2. UU Pes No.40 Tahun 1999

B. Hukum Semua Golongan


Pengertian Hukum Semua Golongan adalah sebuah peraturan/ sebuah hukum
yang dipergunakan untuk mengatur semua golongan warga Negara dan dapat
berlaku untuk semua orang warga negara. Lain halnya hukum satu golongan
yang hanya berlaku secara khusu untuk satu golongan tertentu. Contoh Hukum
Semua Golongan Contoh Hukum semua golongan yaitu:

1. Hukum positif Indonesia yang berlaku sekarang.

2. UU No. 62/58 tentang kewarganegaraan

C. Hukum Antar Golongan Pengertian

Hukum antar golongan adalah hukum/ peraturan yang mengatur dua orang atau
lebih (antar golongan) yang masing-masing taat kepada hukum yang berbeda.
Hukum antar golongan menunjukkn hukum manakah yang berlaku atau
apakah yang menjadi hukum, apabila hubungan antara warga Negara dalam
satu tempat, satu Negara dan satu waktu menunjukkan hubungan dengan
kaidah-kaidah hukum yang berbeda.

Contoh: UU no 2/58 tentang dwi kewarganegaraan RI-RRC

Anda mungkin juga menyukai