Anda di halaman 1dari 4

Dalam sistem hukum di Indonesia, KUH Perdata, KUH Dagang, KUH Pidana, dan KUH

Acara Pidana adalah contoh kodifikasi yang digunakan sampai sekarang.


Seperti yang kita tahu,hukum diindonesia ini sangatlah luas ,Walaupun hukum itu terlalu luas
sekali sehingga orang tak dapat membuat definisi singkat yang meliputi segala-galanya,
namun dapat juga hukum itu dibagi dalam beberapa golongan hukum menurut beberapa asas
pembagian sebagai berikut :
Hukum menurut sumbernya dibagi menjadi berikut :
 Hukum Undang-Undang
Hukum undang-undang adalah jenis hukum yang terletak dan tercantum di dalam
peraturan perundang-undangan.
 Hukum Kebiasaan

Hukum kebiasaan adalah jenis hukum yang berlaku di dalam peraturan-peraturan


atau kebiasaan adat.
 Hukum Traktat

Hukum traktat adalah jenis hukum yang ditetapkan oleh negara-negara melalui
suatu perjanjian antar negara atau traktat.
 Hukum Yurisprudensi

Hukum yurisprudensi adalah jenis hukum yang muncul karena adanya keputusan
hakim, yang menjadi rujukan hakim selanjutnya dalam memberi putusan dalam
pengadilan.

Menurut bentuknya dibagi menjadi berikut :


 Hukum Tertulis

Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan
dalam berbagai peraturan perundang-undangan secara tertulis. Contoh hukum
tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dan lain-lain.
 Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat
dan dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal,
melainkan lahir dan tumbuh di kalangan masyarakat tersebut. Contoh hukum
tidak tertulis adalah hukum adat, hukum agama, dan lain-lain.
 Hukum peradilan,yang dibuat dilembaga peradilan.

Menurut tempat berlakunya hukum dibagi menjadi berikut :


 Hukum Nasional
Hukum nasional adalah jenis hukum yang berlaku di dalam wilayah negara
tertentu. Hukum nasional harus dilaksanakan oleh warga negara tersebut.
 Hukum Internasional

Hukum internasional adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur


hubungan hukum antar negara di dalam hubungan internasional. Hukum
internasional ini berlaku secara universal, yang berarti dapat berlaku secara
keseluruhan terhadap negara-negara yang mengikatkan diri dalam perjanjian
internasional tertentu.
 Hukum Asing

Yakni hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain.

Menurut waktu berlakunya hukum dibagi menjadi berikut :


o Ius Constitutum (hukum positif), adalah hukum yang berlaku sekarang dan
hanya bagi suatu masyarakat tertentu saja di dalam daerah tertentu. Contohnya
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Undang-Undang RI Nomor
12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
 
o Ius Constituendum (hukum negatif), adalah hukum yang diharapkan dapat
berlaku pada waktu yang akan datang. Misalnya rancangan undang-undang
(RUU).

o Hukum antarwaktu yaitu hukum yang mengatur peristiwa yang menyangkut


hukum yang berlaku pada saat ini dan hukum yang berlaku pada masa yang
lalu.

Menurut cara mempertahankannya hukum dapat dibagi dalam :


 Hukum material yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang
mengatur kepentingan-kpentingan dan hubungan-hubungan berwujud
perintah- perintah dan larangan-laranagn. Contoh Hukum Material : Hukum
Pidana, Hukum Perdata, Hukum Dagang, dan lain- lain. Jika orang berbicara
tentang Hukum Pidana, Hukum Perdata, maka yang dimaksudkan adalah
Hukum Pidana Material dan Hukum Perdata Material.

 Hukum Formal yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur


bagaimana cara-cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material atau
peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana cara-caranya mengajukan
sesuatu perkara ke muka pengadilan dan bagaimana cara-cara Hakim memberi
putusan. Contoh Hukum Formal : Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara
Perdata.
Menurut sifatnya, hukum dapat dibagi dalam :
 Hukum yang memaksa yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus
dan mempunyai paksaaan mutlak.
 Hukum yang mengatur yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak
yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam satu perjanjian.

Menurut wujudnya, hukum dapat dibagi dalam :


 Hukum Objektif yaitu hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak
mengenai orang atau golongan tertentu. Hukum ini hanya menyebut peraturan hukum
saja yang mengatur hubungan hukum antara dua orang atau lebih.

 Hukum Subjektif yaitu hukum yang timbul dari Hukum Objektif dan berlaku terhadap
seorang tertentu atau lebih. Hukum subjektif disebut juga HAK. Pembagian hukum
jenis ini kini jarang digunakan orang.

Menurut isinya hukum dibagi menjadi berikut :


 Hukum Publik (Hukum Negara)
Hukum publik atau disebut juga hukum negara, adalah jenis hukum yang
mengatur hubungan antara negara dengan individu atau warga negaranya.
Hukum publik umumnya menyangkut tentang kepentingan umum atau publik
dalam ruang lingkup masyarakat.
Hukum publik dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
1. Hukum Pidana, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait
pelanggaran dan kejahatan, serta memuat larangan dan sanksi.
2. Hukum Tata Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait
hubungan antara negara dengan bagian-bagiannya.
3. Hukum Tata Usaha Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur
tentang tugas dan kewajiban para pejabat negara secara administratif.
4. Hukum Internasional, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait
hubungan antar negara, seperti hukum perjanjian internasional, hukum
perang internasional, dan sejenisnya.
 Hukum Privat (Hukum Sipil)

Hukum privat atau yang disebut juga hukum sipil, adalah jenis hukum yang
berguna untuk mengatur hubungan antara individu satu dengan individu lainnya,
termasuk negara sebagai pribadi. Jenis hukum privat memfokuskan pada
kepentingan perseorangan.
Hukum privat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
1. Hukum Perdata, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan
antar individu secara umum, misalnya yaitu hukum keluarga, hukum
perjanjian, hukum kekayaan, hukum waris, hukum perkawinan, dan
sebagainya.
2. Hukum Perniagaan, adalah jenis hukum privat yang mengatur
hubungan antar individu di dalam kegiatan perdagangan, misalnya yaitu
hukum jual beli, hutang utang piutang, hukum mendirikan perusahaan
dagang, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai