Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilham Fajar Maulana

NIM : 11000123130386
Kelas :O
Semester :1
Prodi : S1 Ilmu Hukum
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum
Dosen : Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum.

Klasifikasi Hukum

1. Hukum Menurut Fungsinya


a) Hukum Materiil (substantive law)
terdiri dari peraturan-peraturan yang memberi hak dan membebani dengan kewajiban- kewajiban.
Contoh Hukum Materiil dapat ditemukan dalam KUHP, KUH Perdata, KUH Dagang
b) Hukum Formil (adjective law)
peraturan hukum yang fungsinya melaksanakan atau menegakkan hukum materiil atau menentukan
kewajiban dalam hal ada pelanggaran hukum atau sengketa. bagaimana caranya melaksanakan hukum
materiil, bagaimana caranya mewujudkan hak

2. Hukum Menurut saat Berlakunya


a) IUS CONSTITUTUM
Hukum yang telah ditetapkan atau hukum yang berlaku sekarang atau lazim disebut hukum
positif. Hukum yang berlaku hanya bagi suatu masyarakat tertentu saja di dalam daerah
tertentu.Contohnya Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Undang-Undang RI Nomor
12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
b) IUS CONSTITUENDUM
hukum yang masih harus ditetapkan, hukum yang akan datang atau hukum yang dicita-citakan.
Misalnya rancangan undang-undang (RUU)
c) IUS NATURALE
d) hukum yang berlaku di mana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia.
Hukum ini tidak mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya (abadi)
terhadap siapapun juga di seluruh tempat. Contohnya keadilan.

3. Hukum Menurut Daya Kerjanya


a) Hukum yang bersifat memaksa atau imperatif (dwingendrecht)
Dwingendrecht atau hukum yang memaksa menekankan pada isi aturan yang memaksa, dimana
hukum yang dalam keadaan konkret harus ditaati atau hukum yang tidak boleh ditinggalkan oleh
para pihak dan harus diikuti. Ketentuan ketentuan yang bersifat memaksa itu berlaku bagi para
pihak yang bersangkutan maupun hakim sehingga hukum imperatif harus ditetapkan meskipun
para pihak mengatur sendiri hubungan mereka. Contohnya, hukuman bagi perkara pidana, maka
sanksinya secara paksa wajib untuk dilaksanakan.
b) Hukum Bersifat Melengkapi (AANVULLENDRECHT)
Hukum fakultatif adalah hukum yang bersifat mengatur, dapat diartikan juga sebagai hukum
pelengkap yang artinya dalam keadaan konkret, hukum tersebut dapat dikesampingkan oleh
perjanjian yang diadakan oleh para pihak.

4. Hukum Menurut Bentuknya


a) Hukum Tertulis
Hukum tertulis merupakan hukum yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan. Aturan
yang dikodekan dan diformalkan berbentuk peraturan resmi. Hukum tertulis dibagi menjadi 2,
yaitu: Hukum tertulis yang telah dikodifikasikan Contoh: KUHP.KUHPer, KUHD, dan KUHAP -
Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan
b) Hukum Tidak Tertulis
Hukum tidak tertulis adalah hukum yang tidak tertulis dalam peraturan perundang-undangan.
Hukum tidak tertulis merupakan peraturan yang berasal dari kebiasaan turun temurun dan
disepakati oleh sekelompok masyarakat. Confah hukum tidak tertulis adalah:
Hukum adat, seperti larangan menikah satu marga pada suku Batak, Pantangan atau pamali.
Dekrit Presiden, Pidato Presiden, Pengambilan keputusan berdasarkan atas musyawarah untuk
mufakat

5. Hukum Menurut Wilayah Berlakunya


a) Hukum Internasional
hukum yang berguna untuk mengatur hubungan hukum antar negara di dalam hubungan
internasional Hukum internasional ini berlaku secara universal, yang berart dapat berlaku secara
keseluruhan terhadap negara- negara yang mengikatkan din dalam perjanjian internasional
tertentu.
b) Hukum Nasional
hukum yang berlaku di dalam wilayah negara tertentu. Hukum nasional hans dilaksanakan oleh
warga negara tersebut.
c) Hukum Asing
hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lainnya.

6. Hukum Menurut Isinya


a) Hukum Privat
hukum yang berkaitan dengan fungsi Negara Hukum publik atau disebut juga hukum negara,
adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan Individu atau warga
negaranya. Hukum publik umumnya menyangkut tentang kepentingan umum atau publik dalam
ruang lingkup masyarakat. seperti HTN, HAN, hukum pidana, hukum acara pidana.
b) Hukum Publik
hukum yang berkaitan dengan kepentingan individu Hukum privat atau yang disebut juga hukum
sipil, adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur hubungan antara individu satu dengan
individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Jenis hukum privat memfokuskan pada
kepentingan perseorangan. Hukum privat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain hukum
perdata dan hukum acara perdata.
7. Hukum Menurut Sumbernya
a) Hukum Undang Undang
hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Contoh Hukum UU: KUHP, PP.
Kepres
b) Hukum Adat
hukum yang diambil dari peraturan-peraturan adat atau kebiasaan yang berlangsung pada
masyarakat. Contoh Hukum adat: silahturahmi saat Idul Fitri bersikap sopan santun, dll.
c) Hukum Yurisprudensi
hukum yang terbentuk dari putusan pengadilan. Contoh: Yusprudensi tentang pencurian arus
listrik. Yurisprudensi tentang pembayaran hutang sepasang suami istri pasca bercerai dengan harta
gono gini, dil
d) Hukum Traktat
hukum yang terbentuk dari putusan pengadilan. Contoh: Yusprudensi tentang pencurian arus
listrik. Yurisprudensi tentang pembayaran hutang sepasang suami istri pasca bercerai dengan harta
gono gini, dil
e) Hukum Doktrin
hukum yang terasaldari pendapat para ahli. Contoh Doktrin yang pernah berlaku di Indonesia
adalah Doktrin TNI dan Doktrin islam Liberal

8. Hukum Menurut Wujudnya


a) Hukum Objektif
Hukum yang mengatur tentang hubungan antar dua orang atau lebih yang berlaku umum. Dalam
artian, hukum di dalam suatu negara ini berlaku secara umum dan tidak mengenai terhadap orang
atau golongan tertentu saja. Contoh Hukum Objektif adalah KUHP
b) Hukum Subjektif
hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau lebih. Hukum
subjektif ini juga sering disebut sebagai hak. Contoh Hukum Subjektif adalah Kitab UU Hukum
Militer

Anda mungkin juga menyukai