Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aditiar Hafiidh Anwar

NPM : 120010239
Prodi/Kelas : Ilmu Hukum/Non-Reg Sore

Tugas Individu Pengganti Kuliah


Penggolongan/Pembidangan/Klasifikasi Hukum

A. Skema
B. Uraian dan Contoh

1. Berdasarkan Bentuknya
 Hukum tertulis, yaitu hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan. Misalnya UU Narkotika, KUHP, dan sebagainya.
 Hukum tidak tertulis, misalnya hukum kebiasaan, hukum adat.

2. Berdasarkan Isi atau Kepentingannya


 Hukum privat, ialah hukum yang mengatur hubungan antara subjek hukum dengan
subjek hukum lain (kepentingan pribadi), sehingga pihaknya adalah perorangan.
Contoh: hukum perdata, hukum ekonomi bisnis, hukum perdata internasional, dan
sebagainya.
 Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara penguasa (negara)
dengan warganegaranya (kepentingan umum), sehingga salah satu pihaknya adalah
penguasa. Contoh: hukum pidana, hukum tata negara, hukum administrasi negara,
hukum internasional publik.

3. Berdasarkan Sifat atau Kekuatan Keberlakuannya


 Hukum yang Mengatur (volunteer), ialah hukum yang mengatur hubungan antara
individu yang berlaku apabila yang bersangkutan tidak menggunakan alternatif lain
yang dimungkinkan oleh hukum. Contoh: rambu-rambu lalu lintas (tidak ada
sanksi).
 Hukum yang Memaksa (compulser), ialah hukum yang mutlak harus ditaati dengan
sanksi yang mengikat. Contoh: semua yang ada sanksi baik privat (perjanjian-
perjanjian) maupun publik (pidana).

4. Berdasarkan Kriteria atau Fungsinya


 Hukum Materiil (substantive law), ialah hukum yang secara isi berlaku umum
mengenai apa yang dilarang dan apa yang dibolehkan. Contoh: hukum pidana,
hukum perdata.
 Hukum Formil (adjective law), merupakan hukum yang mengatur tentang
bagaimana cara melaksanakan dan mempertahankan hukum materiil. Contoh:
hukum acara pidana, hukum acara perdata.

5. Berdasarkan Sumbernya
 Sumber Hukum Materiil, yakni sumber yang menentukan ISI suatu peraturan
hukum. Contohnya agama, kesusilaan, kehendak Tuhan, akal budi, hubungan
sosial, dan sebagainya.
 Sumber Hukum Formil, yakni sumber yang menentukan BENTUK dari suatu
peraturan hukum. Contohnya undang-undang dan yurisprudensi.

6. Berdasarkan Hubungan yang Diatur


 Hukum objektif, adalah hukum yang mengatur hubungan antara dua orang atau
lebih yang berlaku umum. Contoh: perjanjian hutang-piutang.
 Hukum subjektif, ialah hukum yang mengatur kewenangan/hak yang diperoleh
seseorang berdasarkan apa yang diatur oleh hukum objektif dimana di pihak yang
satu menimbulkan hak dan di pihak lain menimbulkan kewajiban. Contoh: isi
peraturan dalam perjanjian hutang-piutang diatas.

7. Berdasarkan Waktu Berlakunya


 Ius Constitutum, ialah hukum yang telah ditetapkan, hukum yang berlaku saat ini,
pada suatu tempat dan waktu tertentu (hukum positif). Misalnya KUHP di
Indonesia
 Ius Constituendum, ialah hukum yang masih dicita-citakan untuk diberlakukan atau
ditetapkan di kemudian hari, misalnya RUU KUHP (masih sebatas rancangan,
belum menjadi UU, belum menjadi hukum).

8. Berdasarkan Tempat Berlakunya


 Hukum Nasional, berlaku dalam batas wilayah suatu negara itu saja. Contohnya
UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
 Hukum Internasional, mengatur hubungan antar negara dan berlakunya tidak
dibatasi oleh wilayah suatu negara. Berlaku secara universal baik secara
keseluruhan maupun terhadap negara-negara yang mengikatkan dirinya pada suatu
perjanjian internasional, dapat juga berlaku secara nasional untuk perjanjian yang
telah diratifikasi. Contohnya Hukum Internasional Hak Asasi Manusia.

9. Berdasarkan Luas Berlakunya


 Hukum Umum, berlaku bagi setiap orang tanpa memandang statusnya. Contoh: KUHP
mengikat semua orang di Indonesia untuk tindak pidana.
 Hukum Khusus, berlaku hanya bagi golongan orang-orang tertentu saja. Contoh: SK
(Surat Keputusan), putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap (in kracht
van gewijsde).

Sumber:

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka, 2010),
hlm. 165-174.

Anda mungkin juga menyukai