Anda di halaman 1dari 4

Nama : NOOR FAJARI ROZIQ

NIM : 201310110311050
Kelas :A
Tugas : a. Hubungan Antar PIH dan PHI
b. Ruang Lingkup PHI
c. Klasifikasi Hukum

A. HUBUNGAN ANTARA PIH DAN PHI

Baik PIH maupun PHI, sama-sama merupakan mata kuliah dasar, keduanya
merupakan mata kuliah yang mempelajari hukum.Istilah PIH dan PHI pertama
kalinya dipergunakan sejak berdirinya Perguruan Tinggi Gajah Mada tanggal 13
Maret 1946. Selanjutnya pad atahun 1992 bersamaan dihapusnya jurusan di fakultas
hukum istilah PTHI dalam kurikulum berubah menjadi PHI (Pengantar Hukum
Indonesia). Namun demikian adanya perubahan istilah diatas bukan berarti materi
ajarnya juga mengalami perubahan karena pada dasarnya baik PTHI maupun PHI
sama mempelajari tata hukum Indonesia (hukum positif = ius constitutum).
Perbedaan antara PIH dengan PHI dapat dilihat dari segi obyeknya yaitu PHI
berobyek pada hukum yang sedang berlaku di Indonesia sekarang ini, atau obyeknya
khusus mengenai hukum positif (ius constitutum). Sedangkan obyek PIH adalah
aturan tentang hukum pada umumnya, tidak terbatas pada aturan hukum yang berlaku
pada suatu tempat dan waktu tertentu. PIH mendukung atau menunjang kepada setiap
orang yang akan mempelajari hukum positif Indonesia (Tata Hukum Indonesia).PIH
menjadi dasar dari PHI, yang berarti bahwa, untuk mempelajari PHI (Tata Hukum
Indonesia) harus belajar PIH dahulu karena pengertian-pengertian dasar yang
berhubungan dengan hukum diberikan di dalam PIH. Sebaliknya pokok-pokok
bahasan PHI merupakan contoh kongkrit apa yang dibahas di dalam PIH. Sebagai
ilmu yang mengajarkan dan menanamkan dasar-dasar hukum di Indonesia bagi para
calon sarjana hukum yang menuntut ilmu di Indonesia yang penting bagi mereka
untuk memahami pengetahuan dan pengertian tentang hukum ditingkat pendidikan
yang lebih tinggi. Mengantar setiap orang yang akan mempelajari hukum yang
sedang berlaku di Indonesia (hukum positif). Maka dapat disimpulkan Pengantar Tata
Hukum Indonesia (PTHI) atau sekarang Pengantar Hukum Indonesia (PHI) adalah
suatu ilmu yang mengajarkan tentang tata hukum Indonesia dan segala seluk beluk
yang terdapat di dalamnya. Jadi yang ,menjadi objek pembicaraan dalam pengantar
hukum Indonesia ialah hanya tata hukum Indonesia (hukum positif) seperti HTN,
HAN, Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Dagang, dll.

B. RUANG LINGKUP PHI

Pengantar ilmu hukum (PHI) merupakan terjemahan dari mata kuliah inleiding tot
de recht sweetenschap yang diberikan di Recht School (RHS) atau sekolah tinggi
hokum Batavia di jaman Hindia Belanda yang didirikan 1924 di Batavia (Jakarta
sek.) istilah itupun sama dengan yang terdapat dalam undang-undang perguruan
tinggi Negeri Belanda Hoger Onderwijswet 1920. Di zaman kemerdekaan pertama
kali menggunakan istilah “pengantar ilmu hokum .” adalah perguruan tinggi Gajah
Mada yang didirikan di yogyakarta 13 maret 1946.
1

C. KLASIFIKASI HUKUM

1
Panji onggo,Hubungan PHI dan PIH, dalam http://panji-onggo.blogspot.com, access
16 September 2013.

1
1. Berdasarkan sifatnya :
Sifat yang khas dari peraturan hukum ialah memaksa, memaksa bukan berarti
senantiasa dapat dipaksakan dalam arti yang sebenarnya tidak mungkin tercapai.
Berarti dalam keadaan apa pun keterikatan hukum tidak dapat disimpangi. Barang
siapa melanggar peraturan hukum harus mempertanggung jawabkan perbuatanya.
Sedang hukum yang bersifat mengatar adalah hukum yang dapat dikesampingkan jika
pihak-pihak menghendakinya dengan begitu hukum yang memaksa dan memerintah
itu dimaksudkan aturan hukum yang dalam keadaan kongkrit dan tidak dapat
dikesampingkan oleh perjanjian yang diadakan para pihak dari setiap clausua
perjanjian.

2. Berdasarkan fungsinya, dapat dibedakan menjadi :


Hukum materil
Yaitu : segala kaidah yang menjadi patokan manusia dalam bersikap, misalnya tidak
boleh membunuh, harus melunasi hutang dan lain sebagainya.
Contoh hukum materiil : Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP), Kitab Undang-
Undang Perdata (KUHPerdata), UU No. 1 Tahun 1974.

Hukum formil (hukum acara),


yaitu aturan main penegakkan hukum materiil tersebut. Dengan bahasa lain hukum
formil merupakan berisi kaidah-kaidah yang mengatur cara-cara mempertahankan
atau cara menjalankan hukum materiil, misalnya dalam mengajukan gugatan seorang
penggugat (orang yang menggugat) harus mengajukan surat gugatan ke pengadilan
tempat kediaman tergugat (orang yang digugat) sesuai asas actor sequitur forum rei,
atau dalam menanggapi surat gugatan penggugat tergugat harus membuat surat
jawaban dan lain sebagainya.Contoh hukum formil : Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata (dalam HIR), Hukum Acara Tata
Usaha Negara, dll.

3. Hukum Berdasarkan Isi atau Kepentingan Yang Diaturnya


Berdasarkan isi atau kepentingan yang diaturnya, hukum digolongkan menjadi dua,
yaitu :
a. Hukum privat, adalah hukum yang mengatur kepentingan pribadi. Misalnya
hukum perdata, hukum dagang.
b. Hukum publik, adalah hukum yang mengatur kepentingan umum atau
kepentingan public. Misalnya hukum tata negara, hukum pidana, hukum acara
pidana, dan sebagainya.Adanya perbedaan antara hukum publik dan hukum privat
bukanlah perbedaan yang prinsip, melainkan dilihat dari sifatnya itu sendiri. Hukum
publik a priori memaksa, sedangkan hukum privat tidak, walaupun pada akhirnya
memaksa juga.2

4. Hukum Berdasarkan wujudnya


Berdasarkan kriteria ini hukum dapat terbagi kedalam dua bagian :
a. Hukum obyektif, yaitu kaidah hukum dalam suatu negara yang berlaku umum
dan tidak dimaksudkan untuk mengatur sikap tindak orang tertentu saja.
b. Hukum subyektif, yaitu hukukm yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku
terhadap seseorang tertentu atau lebih. 3
Hukum subyektif ada juga yang menyebut sebagai hak, dan ada juga yang
mengartikan sebagai hak dan kewajiban.

2
Amirrasabou, Klasifikasi Hukum,dalam http://klasifikasihukumblog spot.com access
16 September 2013.
33
Ibid.

2
Contoh : A mengadakan perjanjian jual beli sebidang tanah dengan B. A sebagai
pemilik tanah dan B sebagai pembeli, dan jika tercapai kesepakatan maka timbullah
hak bagi A untuk menerima harga penjualan tanahnya dan berkewajiban
menyerahkan tanah yang dijualnya kepada B. demikian pula B berhak menerima
tanah yang telah dibeli setelah dilunasi dan berkewajiban membayar harga tanah
berdasarkan kesepakatan dengan A.

5. Hukum Berdasarkan waktu /masa berlakunya:


Berdasarkan kriteria masa berlakunya, hukum dapat digolongkan menjadi
- Hukum positif (ius constitutum), yaitu hukum yang berlaku saat ini, pada
masyarakat tertentu, dan wilayah tertentu. Hukum positif, biasa juga disebut
tata hukum.
Contoh : misalnya Hukum Pidana berdasrkan KUHP sekarang.
- Hukum yang dicita-citakan, diharapkan, atau direncanakan akan berlaku pada
masa yang akan datang (ius constituendum). Contoh :misalnya Hukum Pidana
Nasional yang sampai sekarang masih terus disusun.
- Hukum universal, hukum asasi, atau hukum alam yaitu hukum yang dianggap
berlaku tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Berlaku sepanjang masa.
-
6. Berdasarkan Daya Kerjanya :
Hukum Nasional, Hukum Internasional, dan Hukum Asing. Hukum nasional adalah
hukum yang hanya berlaku dalam wilayah negara tertentu. Bagi seorang warga
negara hukum tanah airnya merupakan hukum nasional. hukum ini biasanya
bersumber dari yurispudensi,dokrin, dsb. Hukum internasional merupakan hukum
yang berlaku di wilayah berbagai negara, hukum ini terjadi karena adanya perjanjian-
perjanjian antar negara demi terpenuhinya hak dan kewajiban serta rasa adil bagi
setiap negara. sedangkan hukum asing hanya berlaku di negara lain.

Sebagai ilmu yang mengajarkan dan menanamkan dasar-dasar hukum di Indonesia


bagi para calon sarjana hukum yang menuntut ilmu di Indonesia yang penting bagi
mereka untuk memahami pengetahuan dan pengertian tentang hukum ditingkat
pendidikan yang lebih tinggi.
Mengantar setiap orang yang akan mempelajari hukum yang sedang berlaku di
Indonesia (hukum positif).Maka dapat disimpulkan Pengantar Tata Hukum Indonesia
(PTHI) atau sekarang Pengantar Hukum Indonesia (PHI) adalah suatu ilmu yang
mengajarkan tentang tata hukum Indonesia dan segala seluk beluk yang terdapat di
dalamnya. Jadi yang ,menjadi objek pembicaraan dalam pengantar hukum Indonesia
ialah hanya tata hukum Indonesia (hukum positif) seperti HTN, HAN, Hukum
Pidana, Hukum Perdata, Hukum Dagang, dll.
a. Hukum privat, adalah hukum yang mengatur kepentingan pribadi. Misalnya
hukum perdata, hukum dagang.
b. Hukum publik, adalah hukum yang mengatur kepentingan umum atau
kepentingan public. Misalnya hukum tata negara, hukum pidana, hukum acara
pidana, dan sebagainya.Adanya perbedaan antara hukum publik dan hukum privat
bukanlah perbedaan yang prinsip, melainkan dilihat dari sifatnya itu sendiri. Hukum
publik a priori memaksa, sedangkan hukum privat tidak, walaupun pada akhirnya
memaksa juga.4

DAFTAR PUSTAKA

4
Amirrasabou, Penggolongan Klasifikasi Hukum,dalam http://klasifikasihukumblog
spot.com access 16 September 2013.

3
Amirrasabou, Klasifikasi Hukum, dalam http://klasifikasihukumblog spot.com .

Panji onggo,Hubungan PHI dan PIH, dalam http://panji onggo blogspot.com.

Anda mungkin juga menyukai