HUKUM PERDATA
Mata Kuliah: Pengantar Hukum Indonesia
Dosen Pengampu: H. Achmad Nafis Qurtubi, S.H.I.,Lc., M.A.
Disusun Oleh:
Amri Warman
Candra Pratama
Zubaidi
3. C.S.T Kansil
Hukum perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur
hubungan antar orang yang satu dengan yang lain, dengan menitikberatkan kepada
kepentingan perseorangan.
5. Ronald G. Salawane
Hukum perdata dalam pandangan Ronald G. Salawane adalah seperangkat aturan-
aturan yang mengatur orang atau badan hukum yang satu dengan orang atau badan
hukum yang lain di dalam masyarakat.
6. Soediman Kartohadiprodjo
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur kepentingan perseorangan yang satu
dengan perseorangan yang lainnya.
7. Riduan Syahrani
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang
satu dengan orang lain di dalam masyarakat yang menitik beratkan kepada
kepentingan perseorangan (pribadi).
8. Salim H.S.
Hukum perdata adalah keseluruhan kaidah-kaidah hukum, baik itu yang tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur hubungan antara subjek hukum satu dengan
dengan subjek hukum yang lain dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam
pergaulan kemasyarakatan.
Contoh ini diambil dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Di bagian akhir,
terdapat pula contoh kasus penerapan hukum perdata.
a. Pasal 570 berbunyi: “Hak milik adalah kepemilikan untuk menikmati kegunaan
suatu kebendaan dengan leluasa dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu
dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bertentangan dengan Undang-Undang,
ketertiban umum tanpa mengganggu hak orang lain.”
b. Pasal 1320: “Persetujuan diperlukan empat syarat : Sepakat mereka yang
mengikatkan diri; Kecakapan dalam membuat ikatan; Suatu hal tertentu dengan
sebab yang halal.”
c. Pasal 1338: “Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai sebuah
undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan tersebut tak dapat
ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-
alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.”
Contoh kasus hukum perdata, dikutip dari dosenpendidikan.com. Misalnya ada
seseorang bernama Tono. Ia digugat oleh seorang perempuan yaitu Paulina untuk
membayar ganti rugi atas pembelian gaun baru dan tas serta kerugian immaterial
karena Tono telah mengingkari janji. Ia batal mengajak Paulina menonton pertunjukan
tahun baru di pantai Marina.
Dari sudut pandang hukum perdata, Paulina tidak dapat mengajukan gugatan ke
pengadilan karena tidak memenuhi syarat materiil gugatan. Artinya gugatan yang
diajukan Paulina tidak beralasan dan tidak berdasarkan hukum. Perselisihan yang
terjadi tidak melanggar hak penggugat. Selain itu tidak terdapat ketentuan hukum
perdata yang dilanggar, diabaikan, dan tidak dipenuhi. Maka kasus gugatan Paulina
tidak dapat diproses.