1. Sumber hukum materiil adalah tempat di mana materi hukum itu diambil. Sumber dalam
arti materiil adalah sumber dalam arti "tempat" di mana hukum materiil berasal.
Beberapa contoh sumber hukum materiil di Indonesia antara lain:
- Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB): Merupakan sumber hukum yang
mengatur prinsip-prinsip dasar dalam pembentukan dan penerapan hukum di
Indonesia
- Burgelik Wetboek (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:
Merupakan sumber hukum yang mengatur hubungan antara individu-individu
dalam masyarakat, termasuk mengenai hak dan kewajiban, perjanjian, dan
tanggung jawab hukum
- Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Werboek van Koopandel):
Merupakan sumber hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum yang
timbul dalam kegiatan perdagangan
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat: Merupakan sumber hukum yang mengatur
larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di Indonesia
- Pancasila: Menurut Fais Yonas Bo’a, Pancasila juga termasuk salah satu
sumber hukum materiil di Indonesia, karena merupakan situasi sosial
ekonomi, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan), perkembangan
internasional, dan keadaan geografis
Sumber hukum materiil ini menentukan isi hukum, yakni tempat di mana hukum materiil
berasal. Sumber hukum materiil berasal dari perasaan hukum masyarakat, pendapat umum,
kondisi sosial-ekonomi, sejarah, sosiologi, hasil penelitian ilmiah, filsafat tradisi, agama, moral,
perkembangan internasional, geografis, politik hukum, dan lain-lain.
2. Sumber Hukum Formal merupakan tempat memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan
dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum formal itu berlaku. Sumber
hukum formal meliputi beberapa jenis, yaitu:
- Undang-Undang: Merupakan peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
lembaga legislatif, yaitu DPR dan DPRD. Undang-undang memiliki kekuatan
hukum yang sangat kuat dan mengikat seluruh warga negara Indonesia
- Peraturan Pemerintah: Merupakan peraturan yang dibuat oleh Presiden
bersama-sama dengan Menteri Kabinet. Peraturan Pemerintah memiliki
kekuatan hukum yang sama dengan undang-undang, namun lebih spesifik dan
terbatas pada bidang tertentu
- Peraturan Presiden: Merupakan peraturan yang dibuat oleh Presiden untuk
mengatur hal-hal yang bersifat teknis dan administratif. Peraturan Presiden
memiliki kekuatan hukum yang sama dengan peraturan pemerintah
- Peraturan Daerah: Merupakan peraturan yang dibuat oleh DPRD Provinsi atau
DPRD Kabupaten/Kota. Peraturan Daerah memiliki kekuatan hukum yang
sama dengan peraturan pemerintah, namun hanya berlaku di wilayah provinsi
atau kabupaten/kota tertentu
- Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan Gubernur, dan Keputusan
Bupati/Walikota: Merupakan peraturan yang dibuat oleh pejabat yang
berwenang dalam lingkup tugas dan wewenangnya. Keputusan ini memiliki
kekuatan hukum yang lebih rendah dibandingkan dengan undang-undang,
peraturan pemerintah, dan peraturan daerah
Sumber hukum formal ini menentukan kekuatan hukum dari suatu peraturan hukum.
Sumber hukum formal ini juga dapat digunakan oleh hakim dalam memutuskan sebuah perkara.
Namun, doktrin yang belum digunakan oleh hakim belum dapat dianggap sebagai sumber hukum
formal. Doktrin harus memenuhi syarat tertentu, yaitu doktrin yang telah menjadi putusan hakim.
D. Subjek Hukum Perdata
Subjek hukum perdata adalah segala sesuatu yang kepadanya dapat menanggung hak dan
kewajiban. Kemampuannya dalam menanggung hak dan kewajiban ini, maka hanya subjek
hukum saja yang dapat melakukan perbuatan hukum. Di Indonesia, terdapat dua subjek hukum
perdata, yaitu manusia dan badan hukum.