Anda di halaman 1dari 11

STAINU

(SEKOLAH TINGGI ISLAM


NAHDLATUL ULAMA )
TASIKMALAYA
HUKUM PERDATA

Pengertian Hukum Perdata


YANTI HARYANTI SH,.MKn
I. Pengertian Hukum Perdata
•Menurut Subekti hukum perdata adalah segala hukum
pokok yang mengatur kepentingan kepentingan
perorangan.
•Menurut Sudikno Mertokusumo hukum perdata adalah
hukum antara perseorangan yang mengatur hak dan
kewajiban orang perorangan yang satu terhadap yang
lainnya dari dalam hubungan kekeluargaan dan dalam
pergaulan masyarakat yang melaksanakannya diserahkan
pada masing-masing pihak.
•Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
hukum perdata adalah serangkaian peraturan hukum yang
mengatur hubungan hukum antara seseorang dan orang
lain, dengan menitik beratkan kepentingan individu atau
perorangan.
• Hukum perdata dalam pengertian lebih luas termasuk
hukum dagang, serta UU tambahan (UU pasar
modal,UU PT dsb) dapat pula diartikan lebih sempit
sehingga tidak termasuk hukum dagang. Istilah hukum
perdata sering juga disebut dengan hukum sipil dan
hukum privat. Karena perkembangan masyarakat yang
dinamis banyak bidang hukum perdata yang telah
diwarnai oleh hukum publik misalnya perkawinan,
perburuhan dll, bidang tersebut tidak bersifat perorangan
tetapi melibatkan banyak pihak.KUH Perdata diartikan
sebagai hukum umum artinya semua hal yang diatur
dalam KUHPerdata merupakn aturan umum, terhadap
hukum dagang sebagai hukum Khusus . Aturan umum
berlaku terhadap hal hal yang khusus dengan mengikat
asas Lex Specialis derogat legi generalis ( hukum
yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang
bersifat umum).
• Berdasarkan isinya hukum perdata dibagi
menjadi dua yaitu :
1. Hukum Perdata Materil yaitu hukum perdata
yang berisi peraturan hukum yang mengatur
hubungan hukum antara seseorang dengan
orang lain contoh peraturan sewa menyewa,
utang piutang perkawinan, dll.
2. Hukum Perdata Formil yaitu hukum perdata
yang mengatur cara mempertahankan/
menjalankan berlakunya hukum perdata materil
(Kitab Undang-Undang hukum acara perdata)
contoh peraturan tentang menyusun surat
gugatan, mengajukan banding, kasasi, dll.
II. Sistematika Hukum Perdata
•Dalam ilmu pengetahuan/doktrin hukum perdata dibagi empat bagian yaitu :
1. Hukum tentang diri seseorang ( persoonenrecht), yang memuat antara lain :
a.peraturan-peraturan manusia sebagai subyek hukum;
b.Peraturan-peraturan tentang kecakapan untuk memiliki hak-hak dan untuk bertindak
sendiri melaksanakan hak-haknya itu;
2. Hukum keluarga ( familierecht), yang memuat antara lain :
•Perkawinan beserta hubungan dalam hukum harta kekayaan antara suami/istri;
•Hubungan antara orang tua dan anak-anak (kekuasaan orang tua-ouderlijke mach);
•Pengampuan (curatele).
3. Hukum harta kekayaan (vermogenrecht), yang mengatur hubungan hukum yang
dapat dinilaikan dengan uang meliputi :
•Hak mutlak, yaitu hak-hak yang berlaku terhadap tiap orang;
•Hak perorangan, yaitu hak-hak yang hanya berlaku terhadap seorang atau suatu pihak
tertentu saja.
4. Hukum waris (erfrecht), yang mengatur tentang benda atau kekayaan seseorang jika
ia meninggal dunia ( mengatur akibat-akibat dari hubungankeluarga terhadap harta
peninggalan seseorang).
•Menurut Pembentuk UU /BW atas empat buku yaitu :
1. Buku I : tentang orang (Van persoonen), yang memuat
hukum perorangan dan hukum kekeluargaan
2. Buku II : tentang benda ( Van Zaken), yang memuat
hukum benda dan hukum waris
3. Buku III : tentang perikatan (Van Verbintenissen), yang
memuat hukum harta kekayaan yang berkenaan dengan
hak-hak kewajiban-kewajiban yang berlaku bagi orang-
orang atau pihak-pihak tertentu
4.Buku IV : tentang pembuktian dan daluwarsa/
kadaluwarsa (Van Bewijs En Verjaring) perihal alat-alat
bukti dan akibat –akibat lewat waktu terhadap hubungan-
hubungan hukum.
III. Tentang ORANG Buku I (PERSONENRECHT)
•Hukum Perorangan-Subjek hukum adalah segala sesuatu
yang memiliki hak dan kewajiban dalam lalulintas hukum
•Subjek hukum dibagi menjadi dua bagian :
- Orang /manusia (natuurrlijke person)
- Badan hukum ( rechtsperson)
•Menurut hukum perdata Manusia dan badan hukum
disebut sebagi orang ( persoon) yaitu pembawa hak dan
kewajiban
OBJEK HUKUM (recht Objek) artinya segala sesuatu yang
berguna bagi subjek hukum. dan yang menjadi objek
hukum dari suatu hubungan hukum adalah hak.
•Hubungan hukum adalah : suatu wewenang yang dimiliki
oleh seseorang untuk menguasai sesuatu dari orang lain,
dan kewajiban orang lain untuk berprilaku sesuai dengan
wewenang yang ada.
• Menurut Hukum Perdata Eropa Pasal 503
KUHPerdata benda dibedakan menjadi sebagai
berikut :
1. Benda yang berwujud yaitu segala sesuatu yang dapat
ditangkap oleh pancaindra misalnya rumah, buku dll
2.Benda yang tidak berwujud yaitu segala macam hak
misalnya hak cipta, merek, dll
• Kemudia benda yang berwujud dan benda yang tidak
berwujud dibagi dua yaitu menurut pasl 504
KUHPerdata yaitu :
1. Benda bergerak (benda tidak tetap) yaitu benda benda
yang dapat dipindahkan seperti meja, kursi, sepeda dll
2. Benda tidak gerak ( benda tetap) yaitu benda yang tak
dapat dipindahkan seperti tanah, mencakup pohon,
mesin mesin dll.
Meskipun menurut hukum setiap orang mempunyai atau sebagai
pendukung hak dan kewajiban, tidak selalu mampu atau cakap
melakukan perbuatan hukum. orang orang yang tidak cakap untuk
melakukan sendiri perbuatan hukum yaitu :
- Orang yang belum dewasa (dibawah umur)
- Orang orang yang dibawah pengampuan (curatele) antara lain :
Orang yang terganggu jiwanya, orang yang tidak normal fisiknya,
orang tertentu karena pemboros.( pemboros/pemabuk terbatas hanya
perbuatan hukum bidang hukum harta kekayaan,
- Orang yang dilarang UU untuk melakukan perbuatan hukum tertentu
mislnya orang orang yang dinyatakan pailit.(1330 BW jo UU Kepailitan)
Orang yang cakap untuk melakukan perbuatan hukum adalah orang
yang dewasa, dan sehat akal pikirannya serta tidak dilarang oleh
suatu undang-undang untuk melakukan perbuatan hukum tertentu.
Orang yang belum dewasa, orang yang dibawah pengampuan
(curatele) dalam melakukan perbuatan hukum diwakili orang tua,
walinya, atau pengampunya (curator), adapun penyelesaian utang
piutang orang yang dinyatakan pailit dilakukan oleh balai harta
peninggalan (weeskamer)
•Badan hukum dapat memiliki hak dan kewajiban serta
dapat mengadakan hubungan hubungan hukum
(rechtsbetrekking/rechtsverhouding) baik antara badan
hukum dengan badan hukum atau dengan orang manusia,
oleh karena itu badan hukum dapat melakukan perjanjian
jual beli, tukar menukar dll yang menyangkut harta
kekayaan.
•Syarat badan hukum :
- Adanya harta kekayaan terpisah
- Mempunyai tujuan tertentu
- Mempunyai kepentingan sendiri
- Adanya organisasi yang teratur
•Badan hukum dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Badan hukum publik : badan hukum yang dibentuk atau
diadakan oleh pemerintah berdasarkan hukum publik
contoh Negara RI, Daerah tingkat I,Daerah
tingkat II/kotamadya dan bank bank negara
2. Badan hukum Privat : badan hukum yang
didirikan berdasarkan hukum sipil atau
hukum perdata.

Anda mungkin juga menyukai