Anda di halaman 1dari 19

SUBYEK HUKUM,OBYEK

HUKUM
DAN
PERBUATAN HUKUM
PENGANTAR ILMU HUKUM

KELOMPOK 6
ANGGOTA KELOMPOK :
Rut Natasya Sianipar (2103180618)

Sheinny Priskilla R.B (2103181272)

Sintia Dewi Ragilia P (2103181075)

Siti Aisyah (2103180653)

Tyas Tamudo (2103180148)

Violetta Rachmawati W (2103181237)


Subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai
hak dan kewajiban untuk bertindak dalam hukum.

Jadi subjek hukum adalah pendukung hak dan kewajiban., maka


ia memiliki kewenangan untuk bertindak. Kewenangan untuk
bertindak yang dimaksud adalah bertindak menurut hukum.
Yang dapat dikategorikan sebagai subjek hukum adalah :

• Manusia/orang
1. (Natuurlijk persoon)

• Badan Hukum
2. (Rechts persoon)
Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku
pendukung hak dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum
dimulai sejak lahir hingga meninggal dunia.Bahkan seorang anak yang masih di
dalam kandungan ibunya dianggap sebagai pembawa hak(dianggap telah lahir) jika
kepentingannya memerlukan (menjadi ahli waris).

Ada juga golongan manusia yang tidak dapat menjadi subjek hukum,
karena ‘tidak cakap’ atau ‘kurang cakap’ untuk bertindak sendiri dalam melakukan
perbuatan hukum (Personae miserabile atau handelingsonbekwaam).Mereka
harus diwakili atau dibantu orang lain.
Yang termasuk personae miserabile atau
handelingsonbekwaam yaitu :
1.

Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa dan


belum menikah.

2.

Orang yang berada dalam pengampuan (curatele)


yaitu orang yang sakit ingatan, pemabuk, Pemboros.

3.

Orang perempuan dalam pernikahan (wanita


kawin).
Pengertian badan hukum diberikan oleh dua ahli dibawah ini, yaitu:
1. Prof. Subekti
Badan hukum adalah orang yang diciptakan oleh hukum (rechtspersoon).
2. R. Soeroso
Badan hukum adalah suatu perkumpulan orang-orang yang mengadakan kerjasama dan
atas dasar ini merupakan suatu kesatuan yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan
oleh hukum.

Dari dua pengertian badan hukum yang dikemukakan oleh kedua ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa badan hukum adalah badan yang dibentuk berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku oleh sejumlah orang yang bekerjasama untuk tujuan tertentu dan dengan demikian badan
itu memiliki hak dan kewajiban.
Un t uk dap at i k u t se r t a d al am l al u l i n tas h u k um d an d i ak u i se b agai su b j e k
h u k u m , ada se j u m lah sy ar at y an g h ar u s d i p e nuhi o l e h b ad an h u k u m . Sy ar at -
syarat t e rse b u t adal ah :

Dibentuk dan didirikan secara resmi sesuai


dengan ketentuan hukum yang mengatur perihal
pembentukan/pendirian badan hukum.

Memiliki harta kekayaan yang terpisah dari


harta kekayaan anggotanya.

Hak dan kewajiban hukum yang terpisah


dari hak dan kewajiban anggotanya.
Dalam hukum dikenal adanya dua macam badan hukum, yaitu:

1. Badan hukum public


yaitu badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik dan bergerak di
bidang publik/yang menyangkut kepentingan umum. Badan hukum ini merupakan badan
negara yang dibentuk oleh yang berkuasa berdasarkan peraturan perundang-undangan,
yang dijalankan oleh pemerintah atau badan yang ditugasi untuk itu.

Contoh:
a. Negara Indonesia, dasarnya adalah Pancasila dan UUD 1945
b. Daerah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota, dasarnya adalah Pasal 18, 18 A, dan 18 B
UUD 1945 dan kemudian dielaborasi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda ini telah dirubah sebanyak dua kali)
c. Badan Usaha Milik Negara yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
d. Pertamina, didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971
2. Badan Hukum Privat
yaitu badan hukum yang didirkan berdasarkan hukum perdata dan beregrak di
bidang privat/yang menyangkut kepentingan orang perorang. Badan hukum ini
merupakan badan swasta yang didirikan oleh sejumlah orang untuk tujuan tertentu,
seperti mencari laba, sosial/kemasyarakatan, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan lain sebagainya.

Contoh:
a. Perseroan terbatas (PT), pendiriannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas
b. Koperasi, pendiriannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Koperasi
c. Partai Politik, pendiriannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
tentang Perpol jo Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008.
d. Gereja Indonesia, Masjid,Wakaf, Koperasi Indonesia
Berkenaan dengan badan hukum, terdapat beberapa
teori yang dikemukakan para ahli tentang badan
hukum, yaitu:
1. Teori fiksi
Badan hukum di anggap buatan negara saja, sebenarmya badan hukum itu
tidak ada, hanya orang menghidupkan bayangannya sebagai subjek hukum
yang dapat melakukan perbuatan hukum seperti manusia. Teori ini di
kemukakan F. Carl Von Savigny.

2. Teori harta kekayaan bertujuan (Doel


vermogenstheorie)
Hanya manusia saja yang dapat menjadi subjek hukum. Adanya badan
hukum di beri kedudukan sebagai orang disebabkan badan ini mempunyai
hak dan kewajiban, yaitu hak atas harta kekayaan dan dengannya itu
memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pihak ke tiga. Penganut teori ini
ialah Brinz dan Van der Heijden dari Belanda.
Berkenaan dengan badan hukum, terdapat beberapa
teori yang dikemukakan para ahli tentang badan
hukum, yaitu:
3. Teori organ (Organnen theory)
Badan hukum ialah sesuatu yang sungguh-sungguh ada dalam pergaulan yang mewujudkan
kehendaknya dengan perantaraan alat-alatnya (organ) yang ada padanya (pengurusnya). Jadi
bukanlah sesuatu fiksi tapi merupakan makhluk yang sungguh-sungguh ada secara abstrak dari
konstruksi yuridis. Teori ini dikemukakan oleh Otto von Gierke dan Z. E. Polano.

4. Teori milik bersama (Propriete collectif theory)


Hak dan kewajiban pada badan hukum pada hakikatnya adalah hak dan kewajiban para anggota
secara bersama-sama. Kekayaan badan hukum adalah kepunyaan bersama para anggota.
Pengikut teori ini adalah Star Busmann dan Kranenburg.

5. Teori kenyataan yuridis (Juridische realiteitsleer)


Badan hukum merupakan suatu realitet, konkret, riil, walaupun tidak bisa di raba, bukan khayal,
tetapi kenyataan yuridis. Teori ini di kemukakan oleh Mejers.
Yang dimaksud dengan objek hukum ialah segala sesuatu yang
berguna bagi subjek hukum dan yang dapat menjadi objek sesuatu
perhubungan hukum.

Biasanya objek hukum disebut benda. Menurut Hukum perdata,


benda ialah segala barang-barang dan hak-hak yang dapat dimiliki
orang (vide Pasal 499 Kitab Undang-Undang Hukum Sipil=KUHS)
Menurut Pasal 503 KUHS , benda dapat dibagi dalam:

• Benda yang berwujud, yaitu


segala sesuatu yang dapat diraba oleh
pancaindra, seperti: rumah, pohon,
(1) meja, dll.

• Benda yang tak berwujud (


benda immateriil) yaitusegala macam
hak seperti: hak cipta, hakmerek
(2) dagang, dll.
Benda ber gerak dan benda tetap menur ut pasa 504
kuhs, benda dapat dibagi atas:

• Benda bergerak (benda tidak


tetap) yaitu benda-benda yang dapat
dipindahkan, seperti: sepeda, meja,
(1) hewan, kursi, lemari, dan lain-lain.

• Benda tetap (benda tidak


bergerk) yaitu benda-benda yang
tidak dapat dipindahkan, seperti:
(2) tanah, pohon, gedung, hipotik, dan
lain-lain.
Perbuatan hukum ialah segala sesuatu yang secara sengaja
menimbulkan hak dan kewajiban-kewajiban.

(Misalnya : membuat surat wasiat, membuat persetujuan-


persetujuan)
PERBUATAN HUKUM TERDIRI DARI :
PERBUATAN HUKUM SEPIHAK

Yaitu perbuatan yang dilakukan oleh satu


pihak saja yang menimbulkan hak dan
kewajiban pada satu pihak saja.

Misalnya :
a. Pembuatan surat wasiat ( pasal 875
KUH Perdata )
b. Pemberian hibah suatu benda (
pasal1666 KUH Perdata)
PERBUATAN HUKUM DUA PIHAK

Yaitu perbuatan hukum yang dilakukan oleh


dua pihak dan menimbulkan hak-hak serta
kewajiban-kewajiban bagi kedua pihak (timbal-
balik).

Misalnya :
a. Perjanjian jual beli ( pasal 1475
KUH Perdata )
b. Perjanjian surat sewa-menyewa (
Pasal 1548 KUH Perdata)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai