Soal Ujian
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum perdata !
2. Jelaskan mengapa kaidah hukum perdata bersifat privat !
Soal Ujian
1. Uraikan secara singkat dan padat tentang sejarah Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Indonesia.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum perdata.
3. Sebut isi Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dilihat ilmu
pengetahuan hukum.
1. Hukum Perkawinan/pernikahan
a. Perkawinan Menurut Hukum Perdata
Hukum perkawinan adalah peraturan-peraturan hukum yang
mengatur perbuatan-perbuatan hukum serta akibat-akibatnya antara dua
pihak, yaitu seorang laki-laki dan seorang wanita dengan maksud hidup
bersama untuk waktu yang lama menurut peraturan-peraturan yang
ditetapkan dalam undang-undang.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu perkawinan
menurut hukum perdata barat adalah :
1. Pihak-pihak calon mempelai dalam keadaan tidak kawin;
2. Laki-laki berumur 18 tahun, perempuan 15 tahun;
3. Dilakukan di muka Pegawai Catatan Sipil;
4. Tidak ada hubungan pertalian darah yang terlarang;
5. Dengan kemauan yang bebas (tidak ada paksaan).
2) Syarat-syarat perkawinan
Pada Pasal 6 UU No. 1 Tahun 1974, dinyatakan syarat-syarat
perkawinan, yaitu :
a. Perkawinan harus atas persetujuan kedua calon mempelai;
b. Harus mendapat izin dari kedua orang tuanya bagi yang belum
berumur 21 tahun;
c. Dalam hal salah salah seorang dari kedua orang tua telah
meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan
kehendaknya, maka izin cukup diperoleh dari orang tua yang masih
hidup atau dari orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya;
d. Dalam hak kedua orang tua telah meninggal dunia atau tidak
mampu menyatakan kehendak, maka izin cukup diperoleh dari
wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai
hubungan darah dalam garis lurus ke atas.
e. Syarat umur ditentukan untuk pria berumur 19 tahun, sedang untuk
wanita berumur 16 tahun.
3) Larangan perkawinan
Larangan-larangan bagi seorang pria dan seorang wanita untuk
melangsungkan perkawinan diatur dalam Pasal 8 UU No. 1 Tahun
1974, yaitu :
a. Ada hubungan darah dalam garis keturunan ke atas;
b. Ada hubungan darah dalam garis keturunan menyamping;
c. Ada hubungan semenda, yaitu : mertua, anak tiri, menantu, dan
ibu/bapak tiri;
d. Mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain
yang berlaku, dilarang kawin.
6) Putusnya perkawinan
Perkawinan dapat putus karena :
a. Kematian; b. kematian; dan c. atas keputusan pengadilan.
4. Perwalian (voogdij)
Perwalian adalah pengawasan terhadap di bawah usia yang tidak berada
di bawah kekuasaan orang tua serta pengurusan benda atau kekayaan anak
tersebut diatur oleh undang-undang.
Anak yang berada di bawah perwalian adalah :
a. Anak sah yang kedua orang tuanya telah dicabut kekuasaannya sebagai
orang tua;
b. Anak sah yang orang tuanya telah bercerai;
c. Anak yang lahir di luar perkawinan (natuurlijk kind).
5. Pengampuan (curatele)
Pengampuan (curatele) adalah pengawasan terhadap orang yang sudah
dewasa yang tidak cakap hukum, yaitu : yang dalam keadaan sakit ingatan,
keadaan dungu, pemboros, dan tidak sanggup mengurus kepentingannya
sendiri dengan semestinya.
Permohonan pengampuan ditujukan kepada Pengadilan Negeri dalam
daerah hukum orang yang diminta pengampuan berdomisili. Orang yang
berhak mengajukan permohonan pengampuan adalah suami atau isteri yang
bersangkutan, keluarga sedarah, kejaksaan.
Orang yang berada pengampuan disebut kurandus dan pengampunya
disebut curator. Pengampuan berakhir apabila alasan-alasan yang menjadi
sebab ia berada di bawah pengampuan sudah tidak ada lagi.
Antara pengampuan, perwalian, dan kekuasaan orang tua mempunyai
persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah bahwa kesemuanya itu
mengawasi dan menyelenggarakan hubungan hukum orang-orang yang
dinyatakan tidak cakap bertindak.
Perbedaan antara pengampuan, perwalian, dan kekuasaan orang tua
adalah :
Kekuasaan orang tua : kekuasaan asli dilakukan oleh orang tuanya
sendiri yang masih dalam ikatan perkawinan
terhadap anak-anak yang belum dewasa.
Perwalian : Pemeliharaan dan bimbingan dilakukan oleh
wali, dapat salah satu orang tuanya yang sudah
tidak terikat tali perkawinan atau orang lain
terhadap anak yang belum dewasa.
Pengampuan : Bimbingan dilaksanakan oleh curator terhadap
terhadap orang-orang dewasa yang tidak
cakap/tidak mampu.
Soal Ujian
1. Jelaskan pengertian perkawinan menurut Pasal 1 UU No. 1/1974 !
2. Jelaskan syarat sahnya perkawinan menurut Pasal 2 UU No.
1/1974 !
3. Sebutkan syarat-syarat perkawinan menurut Pasal 6 UU No.
1/1974 !
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perwalian dan sebutkan tiga
macam perwalian menurut hukum perdata !
5. Apa yang dimaksud dengan pengampuan (curatele) ?
6. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara pengampuan,
perwalian, dan kekuasaan orang tua !
Soal Ujian
3. Sumber-sumber Perikatan
Berdasarkan Pasal 1233 KUHPer, perikatan bersumber dari :
a. Perjanjian
Perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada
seorang lain atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan sesuatu hal.
Misalnya : perjanjian jual beli, perjanjian sewa menyewa, dll.
b. Undang-undang
1) Karena perbuatan:
a) Perbuatan hukum
Pasal 1354 KUHPer :
Jika seorang dengan sukarela, dengan tidak mendapat perintah
untuk itu, mewakili urusan orang lain dengan atau tanpa
pengetahuan orang ini, maka ia secara diam-diam mengikat
dirinya untuk meneruskan serta menyelesaikan urusan
tersebut, hingga orang yang diwakili kepentingannya dapat
mengerjakan sendiri urusan itu
b) Perbuatan melanggar hukum
Pasal 1365 KUHPer :
Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian
kepada seorang lan, mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian tersebut.
2) Undang-undang saja
a) Pasal 104 KUHPer
Suami dan isteri, dengan mengikatkan diri dalam suatu
perkawinan, dan hanya karena itupun, terikatlah mereka dalam
suatu perjanjian bertimbal balik, akan memelihara dan mendidik
sekalian anak mereka.
6. Hapusnya Perikatan
Pasal 1381 KUHPer:
Perikatan hapus karena:
Pembayaran
Penawaran pembayaran tunai diikuti penitipan
Pembaharuan hutang (novasi)
Perjumpaan hutang (kompensasi)
Pembebasan hutang
Musnahnya barang yang terutang
Pembatalan
Berlakunya syarat batal
Lewat waktu (daluarsa)
Soal Ujian