Anda di halaman 1dari 3

Nama: Andi Fasli

Npm: 2074201071

Jurusan: Ilmu Hukum

Mata Kuliah: Hukum Perdata

Tugas

1. Apa yang dimaksud dengan azas korkondansi?


Jawab:
Asas Konkordansi adalah suatu asas yang melandasi diberlakukannya hukum Eropa atau
hukum di negeri Belanda pada masa itu untuk diberlakukan juga kepada Golongan Eropa
yang ada di Hindia Belanda (Indonesia pada masa itu).

2. Jelaskan Istilah dan Pengertian Hukum Perdata!


Jawab:
Istilah Hukum Perdata
Kata-kata perdata sebagaimana dimaksudkan pertama kali secara resmi terdapat dalam
perundang-undangan Indonesia ditemui dalam Konstitusi RIS yakni pada Pasal 15 ayat 2,
Pasal 144 ayat 1 dan Pasal 158 ayat 1. Dalam UUDS RI Tahun 1950 istilah perdata dapat
dilihat pada pasal 15 ayat 2, Pasal 101 ayat 1 dan Pasal 106 ayat 3.
Beranjak dari ketentuan –ketentuan tersebut, terutama penggunaan istilah hukum perdata
merupakan alih bahasa dari bahasa Belanda yakni burgerlijk recht, hal ini secara resmi dapat
dilihat dalam Pasal 102 UUDS, demikian juga dapat dilihat dalam Undang-undang Darurat
No. 5 Tahun 1952 Tentang Bank Industri Negara yang termuat dalam Lembaran Negara RI
Tahun 1952 No. 21 pada tanggal 20 Pebruari Tahun 1952 dan diundangkan pada tanggal 28
Pebruari Tahun 1952. Padanan istilah yang sama dengan burgerlijk recht tersebut adalah
civiel recht dan atau privat recht, dalam hal mana burger diartikan sebagai warga
masyarakat, sedangkan privat diartikan dengan pribadi, sebaliknya civiel berarti warga
masyarakat.
Keadaan tersebut, jika dilihat dalam bahasa Inggrisnya, hukum perdata dikenal dengan
istilah civil law. Kata civil berasal dari bahasa Latin yakni “civis”yang berarti warga negara.
Hal tersebut berarti, bahwa civil law atau hukum sipil itu merupakan hukum yang mengatur
tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan hak-hak warga negara dan atau
perseorangan. Beranjak dari itu, jika dilihat dari berbagai literatur yang ditulis para sarjana,
juga dijumpai berbagai macam definisi hukum perdata, terkadang satu sama lainnya
berbeda-beda, namun tidak menunjukan perbedaan yang tidak terlalu prinsipil.
Pengertian Hukum Perdata
Secara umum, pengertian hukum perdata yaitu semua peraturan yang mengatur hak dan
kewajiban perorangan dalam hubungan masyarakat.Hukum perdata disebut pula dengan
hukum private karena mengatur kepentingan perseorangan.

3. Jelaskan subjek dan objek hukum perdata!


Jawab:
Subjek Hukum perdata
Subjek Hukum disini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Manusia
Pengertian secara yuridisnya ada dua alasan yang menyebutkan alasan manusia sebagai
subyek hukum yaitu:
 Pertama, manusia mempunyai hak-hak subyektif.
 kedua, kewenangan hukum, dalam hal ini kewenangan hukum berarti,
kecakapan untuk menjadi subyek hukum, yaitu sebagai pendukung hak dan
kewajiban.
b. Badan Hukum
Selain manusia badan hukum juga termasuk sebagai subjek hukum. Badan hukum
merupakan badan-badan atau perkumpulan. Badan hukum yakni orang yang diciptakan
oleh hukum. Oleh karena itu, badan hukum sebagai subjek hukum dapat bertindak
hukum (melakukan perbuatan hukum) seperti manusia. Dengan demikian, badan hukum
dapat melakukan persetujuan-persetujuan, dengan izin yang sama sekali terlepas dari
kekayaan anggota-anggotanya. Oleh karena itu, badan hukum dapat bertindak sebagai
perantaraan pengurus-pengurusnya

Objek Hukum Perdata


Obyek Hukum adalah segala sesuatu yang berada di dalam pengaturan hukum dan dapat
dimanfaatkan oleh subyek hukum berdasarkan hak / kewajiban yang dimilikinya atas
obyek hukum yang bersangkutan. Jadi obyek hukum itu haruslah sesuatu yang diaturnya
diatur berdasarkan hukum. Benda yang dalam hukum perdata diatur dalam Buku II BWI,
tidak sama dengan bidang disiplin ilmu fisika, di mana dikatakan bahwa bulan itu adalah
benda (angkasa), sedangkan dalam pengertian hukum perdata bulan itu bukan (belum)
dapat dikatakan sebagai benda, karena tidak / belum ada yang (dapat) memiliki.
Pengaturan tentang hukum benda dalam Buku II BWI ini mempergunakan sistem
tertutup, yaitu orang tidak diperbolehkan mengadakan hak hak kebendaan selain dari
yang telah diatur dalam undang undang ini.
Selain itu, hukum pekerja tunduk (dwingend recht), yaitu harus dipatuhi, tidak boleh
disimpangi, termasuk membuat peraturan baru yang menyimpang dari yang telah
ditetapkan.
Pada masa kini, di samping diatur di Buku II BWI, hukum benda juga diatur dalam:
a. Undang Undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960, diatur hak hak kebendaan yang
berkaitan dengan bumi, udara dan kekayaan yang terkandung didalamnya.
b. Undang Undang Merek No.21 Tahun 1961, pembuktian tentang hak atas penggunaan
merek dan merek perniagaan.
c. Undang Undang Hak Cipta No.6 Tahun 1982, yang mengatur tentang hak cipta sebagai
benda tak berwujud, yang dapat dijadikan obyek hak milik.
d. Undang Undang tentang Hak Tanggungan tahun 1996, tentang pembantuan tentang
hak atas tanah dan bangunan diatasnya sebagai verband hipotik dan crediet.

4. Jelaskan Sumber-sumber hukum perdata!


Jawab:
Sumber Hukum Perdata
Volmare menyatakan, terdapat dua sumber hukum perdata yakni sumber hukum perdata
tertulis dan sumber hukum perdata tidak tertulis, yakni kebiasaan. Dibawahi ini adalah
sebagian sumber hukum perdata tertulis, antara lain yakni:
 Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB), adalah ketentuan umum pemerintah
Hindia Belanda yang diberlakukan di Indonesia.
 Burgelik Wetboek (BW) atau KUH Perdata, adalah ketetapan hukum produk Hindia
Belanda yang diberlakukan di Indonesia menurutu asas koncordantie.
 KUH Dagang atau Wetboek van Koopandhel (WvK), yakni KUH dagang yang terdiri
dari 754 pasal mencakup buku I (tentang dagang secara umum) dan Buku II (tentang
hak dan kewajiban yang muncul dalam pelayaran).
 Undang-Undang No.5 Tahun 1960 mengenai Pokok Agraria, UU ini mencabut
pemberlakuan Buku II KUHP yang berhubungan dengan hak atas tanah, kecuali
hipotek. Secara umum, UU ini mengatur tentang hukum pertanahan yang
mempunyai landasan pada hukum adat.
 Undang-Undang No.1 Tahun 1996 mengenai ketetapan pokok perkawinan
 Undang-Undang No.4 Tahun 1996 mengenai hak tanggungan terhadap tanah dan
juga benda yang berhubungan dengan tanah
 Undang-Undang No. 42 Tahun 1996 mengenai jaminan fidusia.
 Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 mengenai lembaga jaminan simpanan
 Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 mengenai kompilasi hukum Islam.

5. Jelaskan Sistematika menurut KHUPerdata!


Jawab:
sistematika tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
I. Buku I KUHPerdata memuat ketentuan mengenai manusia pribadi dan keluarga
(perkawinan) sedangkan ilmu pengetahuan hukum memuat ketetuan mengenai subjek
hukum pribadi dan badan hukum, keduanya sebagai pendukung hak dan kewajiban.
II. Buku II KUHPerdata memuat ketentuan mengenai benda dan waris. Sedangkan ilmu
pengetahuan hukum mengenai hubungan yang timbul karena hubungan kekeluargaan
(perkawinan dan segala akibatnya, perwalian, pengampuan).
III. Buku III KUHPerdata memuat ketentuan mengenai perikatan. Sedangkan ilmu
pengetahuan hukum memuat ketentuan mengenai harta kekayaan yang meliputi benda dan
perikatan, atau dengan istilah lain adalah hak mutlak[3] dan hak relatif[4]
IV. Buku IV KUHPerdata memuat ketentuan mengenai bukti dan daluwarsa. Sedangkan ilmu
pengetahuan hukum memuat ketentuan mengenai pewarisan, sedangkan bukti dan daluarsa
termasuk materi hukum perdata formal (hukum acara perdata).

Anda mungkin juga menyukai