Anda di halaman 1dari 25

Agustan Tanuraharja

115220004

BAB I
PENGERTIAN, SUBYEK DAN OBJEK SERTA BENTUK HUKUM

A. PENGERTIAN HUKUM
1.Definisi hukum menurut beberapa ahli
a. J. Van kan : hukum adalah keseluruhan ketentuan-ketentuan kehidupan yang
bersifat memaksa yang melindungi kepentingan-kepentingan orang dalam masyarakat.
(Inleiding tot de Rechts wetenschap)
b. Han Kelsen : hukum terdiri dari kaidah-kaidah bagaimana orang harus berlaku.
(Reine Rechtslehre).
c. Wirjono Prodjodikoro: hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan mengenai
tingkah laku orang-orang sebagai anggota suatu masyarakat dan bertujuan
mengadakan tata tertib di antara anggota-anggota masyarakat itu.

2. Unsur-unsur Hukum
A. Norma atau kaidah (yang mengandung nilai-nilai)
B. Mengatur hubungan manusia (baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat) dalam
masyarakat, termasuk antar negara.
C. Menuju ketertiban, kedamaian, keadilan, kesejahteraan, kebahagiaan 3
D. Bersifat memaksa, disertai sanksi
E. Masyarakat menegara (nasional & internasional

3. Ciri-ciri hukum
A. adanya perintah dan/atau larangan
B. perintah dan/atau larangan yang ada, harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap orang maupun
lembaga/badan hukum.
C. adanya sanksi

4. Sifat hukum
Peraturan-peraturan hidup yang mengatur dan memaksa biar masyarakat bias mentaati tata tertib
yang dibuat.Hukum juga sebagai kekuasaan hidup yang mengatur dan memaksa.

5. Tujuan Hukum
Mengatur pergaulan hidup secara damai agar manusia bisa merasakan perlindungan
jiwa,harta,dan benda yang berharga
6. Sumber-sumber hukum
A. undang-undang
B. kebiasaan
C. traklat(perjanjian internasional),perjanjian harus dipenuhi(pacta sunt servanda)
D. yurisprudensi(keputusan hakim)
E. doktrin(pendapat para sarjana hukum)

7. Pembagian hukum
a.Menurut daya kerjanya,hukum dapat dibagi dalam

B. SUBYEK DAN OBJEK


Pengertian
- adalah sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban
- atau sesuatu yang menurut hukum berhak/berwenang untuk
- hukum (cakap dalam hukum).Juga dapat dikatakan bahwa subyek hukum merupakan
sesuatu pendukung hak menurut hukum berwenang bertindak menjadi pendukung hak.

Benda sesuai yang diatur dalam pasal 503 BW terbagi atas :


- Benda berwujud/bertubuh (sifatnya dapat dilihat, diraba dan dirasakan dengan
pancaindra)
- Benda tidak berwujud (hanya dapat dirasakan oleh pancaindra) contoh : merek, paten,
hak cipta

Benda sesuai yang diatur dalam Pasal 504 BW terbagi atas 2 benda :
- Benda bergerak/benda tidak tetap dan (Ps. 509 s.d. 518 BW) jenis benda bergerak diatur
dalam (Ps. 509 s.d. 518 BW). Misalnya : kendaraan bermotor (dalam BW : kapal)
- Benda tidak bergerak/benda tetap. jenis benda tidak bergerak diatur dalam (Ps. 506 s.d.
508 BW). Misalnya : tanah beserta tanaman atau rumah.

Dasar Hukum Tentang Objek Hukum


- buku II kuhp perdataa mengatur tentang benda : ( wujud , bergerak dan benda tidak
bergerak)
- UUPA (UU No. 5 Tahun 1960) tentang tanah kecuali tentang hipotik : hipotik di hapus
lalu di gantikan dengan hak tanggungan UU No. 4 Tahun 1996)
- Buku II KUHD mengatur tentang benda-benda di laut atau di kapal. sedangkan kurang
dari 20m3 sebagai benda bergerak
- UU No. 6 Tahun 1982 tenang Hak Cipta (mengatur tentang kebendaan khususnya hak
cipta milik penciptta lagu

3. BADAN HUKUM (SEBAGAI SUBYEK HUKUM)


Badan hukum adalah suatu perkumpulan orang yang mengadakan kerjasama di
bidang ekonomi, sosial, politik, agama, kebudayaan dan lain sebagainya
Syarat-syarat Badan Hukum :
- Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggota-anggotanya
- Hak dan kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya
Contoh Badan Hukum yang telah diatur dalam perundang-undangan:
- Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam UU No. 1 Tahun 1995 jo UU No. 40 Tahun
2007 dan Buku I KUHD Bab III bagian ketiga
- Koperasi : UU No. 25 Tahun 1992

4. PEMBAGIAN BENDA (Buku II BW)


Benda sesuai yang diatur dalam Pasal 503 BW terbagi atas :
•​Benda berwujud/bertubuh (sifatnya dapat dilihat, diraba dan dirasakan dengan
pancaindra) dan
•​Benda tidak berwujud (hanya dapat dirasakan oleh pancaindra)
Contoh : merek, paten dan hak cipta

Sedangkan Benda sesuai yang diatur dalam Pasal 504 BW terbagi atas 2 benda juga, yaitu :
•​Benda bergerak/benda tidak tetap dan (Ps. 509 s.d. 518 BW)
•​Jenis-jenis benda bergerak diatur dalam (Ps. 509 s.d. 518 BW)
Misalnya : kendaraan bermotor (dalam BW : kapal)
•​Benda tidak bergerak/benda tetap
Jenis-jenis benda tidak bergerak diatur dalam (Ps. 506 s.d. 508 BW)
Misalnya : tanah beserta tanaman atau rumah

C. BENTUK HUKUM
1. HUKUM PRIVAT (HUKUM SIPIL)
Hukum privat (sipil) terdiri dari :
a.​Hukum privat dalam arti luas,
b.​Hukum privat dalam arti sempit

PEMBAGIAN HUKUM PERDATA (BURGERLIJK RECHT)


•​Hukum perdata dibagi dalam hukum perdata materiil dan hukum perdata formil.
•​Hukum perdata materiil mengatur kepentingan-kepentingan perdata

KUHPer terdiri dari 4 buku ;


a. Buku Kesatu tentang orang (van personen) yang memuat hukum perorangan dan
hukum kekeluargaan.
b. Buku Kedua tentang kebendaan (van zaken) yang memuat hukum benda (zaken
recht) dan hukum waris (erfrecht).
c. Buku Ketiga tentang perikatan (van verbintenniasen) yang memuat hukum harta
kekayaan (vermorgensrecht), yaitu berkenaan dengan hak-hak dan kewajibankewajiban yang
berlaku bagi orang-orang atau pihak-pihak tertentu.
d. Buku Keempat tentang pembuktian dan kedaluwarsa (van bewijs en verjaring),
memuat perihal alat-alat pembuktian dan akibat-akibat lewat waktu terhadap
hubungan-hubungan hukum.

2. HUKUM DAGANG (HANDELSRECHT) ATAU HUKUM BISNIS2


Hukum Dagang bersumber pada :
- KUHPerdata khususnya buku ketiga tentang perikatan dan ketentuan-ketentuan tentang
badan hukum (rechtspersoon)
- Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
- Peraturan dibidang perdagangan diluar KUHD
KUHD terdiri dari 2 buku :
- Buku perdagangan pada umumnya
- Buku tentang hukum laut

D. POKOK-POKOK HUKUM DAGANG


SISTEMATIKA KUHPerdata
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antara perseorangan yang satu dengan
perseorangan yang lain dalam segala usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hukum Perdata dalam KUH Perdata terdiri dari 4 kitab :
- Kitab I berjudul “Perihal Orang” yang mengatur tentang diri seseorang.
- Kitab II berjudul “Perihal Benda” yang mengatur tentang benda dan perkawinan.
- Kitab III berjudul “Perihal Perikatan” yang mengatur tentang harga kekayaan dan
perjanjian.
- Kitab IV berjudul “Perihal Pembuktian dan Kadaluwarsa” yang mengatur tentang
alat-alat pembuktian dan akibat-akibat lampau waktu terhadap hubungan hukum.
Bagian KUH perdata yang mengatur tentang hukum dagang sebagian besar terletak dikitab III
tentang perikatan. Hukum perikatan adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antar 2
orang yang terletak dalam lapangan. Mengapa hukum dagang terletak dalam hukum perikatan,
karena hukum dagang juga mengatur perikatan-perikatan yang timbul dalam lapangan harta
kekayaan yang bersumber pada perjanjian.

2. HUKUM DAGANG (lex specialis) yang diatur dalam Buku III KUH Perdata(lex
generalis)Hukum Dagang sebagian besar terletak pada Buku III tentang perikatan, karena
hukum dagang mengatur juga perikatan-perikatan yang timbul dalam lapangan harta kekayaan.
Dalam buku ketiga diatur tentang : perjanjian jual beli, perikatan yang lahir dari kontrak
(jual beli, sewa menyewa dll

3. HUKUM DAGANG, yang diatur dalam dan di luar KUHD Dalam KUHD : Bentuk-bentuk
perusahaan dan kegiatan perdagangan yang diatur dalam KUHD antara lain : Firma (Ps. 16),
Perseroan Komanditer (Ps. 19), Perseroan Terbatas (Ps. 36 s.d. 56), komisioner, CV,
Kepailitan, Asuransi,, dst
BAB II
PEMBAGIAN BENDA DAN HAK-HAK KEBENDAAN

A. PEMBAGIAN BENDABenda sesuai Pasal 503 BW terdiri dari :


♣Benda berwujud/bertubuh dan
♣Benda tidak berwujud/tidak bertubuh
Contoh : merek, paten dan hak cipta
Benda sesuai Pasal 504 BW terdiri dari :
♣Benda bergerak/benda tidak tetap dan Pasal 505 menyatakan bahwa Tiap-tiap benda
bergerak tidak dapat dihabiskan atau dapat dihabiskan
♣Benda tidak bergerak/benda tetap Jenis-jenis benda tidak bergerak diatur dalam
♣Misalnya : tanah/pekarangan beserta tanaman atau rumah di atasnya
♣Jenis-jenis benda bergerak diatur dalam
♣Misalnya : kendaraan bermotor Di dalam hukum kebendaan terdapat beberapa istilah
yang terkait dengan kepemilikan atas benda, seperti :
istilah bezit.BEZIT, adalah suatu keadaan dimana seseorang menguasai sesuatu benda,
baik sendiri maupun melalui orang lain, seolah-oleh milik sendiri.
Misalnya: Benda yang dijadikan jaminan, oleh karena secara fisik dikuasai oleh kreditur
Maka seakan-akan benda itu miliknya, meskipun sebenarnya milik debitur.
Contoh lain:benda yang tertinggal di suatu tempat, maka seseorang yang menemukan
benda itu , seolah-oleh menjadi pemiliknya, selama benda tersebut tidak diakui oleh si
pemilik yang sebenarnya.Fungsi dari bezit ini, adalah agar si pemegang benda
mendapatkan perlindungan hukum, tanpa mempersoalkan siapa sebenarnya pemilik
benda itu.

B. HAK-HAK KEBENDAAN.
1. HAK GADAI
Pengertian gadai menurut Pasal 1150 BW/KUH Perdata adalah :
- Hak yang diperoleh kreditur atas suatu benda bergerak untuk menjamin suatu hutang,
dan memberikan kreditur untuk memperoleh pelunasan. Dan bendanya dikuasai oleh
kreditur
SIFAT GADAI :
Bersifat asesor , artinya tidak ada perjanjian utang-piutang, maka tidak ada hak
gadai.merupakan jaminan hutang tidak dapat dibagi-bagi , dengan demikian
barang/benda jaminannya tidak dapat diambil oleh debitur, selama hutangnya belum
lunas, meskipun sudah mencapai 90%.
SYARAT/CARA ADANYA GADAI :
Adanya perjanjian hutang piutang adanya benda bergerak dibuat perjanjian
HAK & KEWAJIBAN PENERIMA GADAI :
berhak menahan benda jaminan sampai hutang lunasberhak mengambil pelunasan dari
penjualan benda jaminan, apabila debitur tidak dapat membayar hutangnya.berhak
menggadaikan kembali atas benda jaminan.
HAPUSNYA GADAI :
hutang debitur sudah lunas benda jaminan dilepaskan oleh kreditur dengan suka
relapenerima gadai menjadi pemilik benda jaminan, karena alasan hak tertentu. Caranya:
dilelang untuk melunasi utang debitur, dalam hal si debitur tidak mampu membayar
hutangnya.

2. HIPOTIK
Pengertian Hipotik menurut Pasal 1162 BW adalah
- Hak kebendaan atas suatu benda tidak bergerak untuk mengambil penggantian dari
benda tersebut, untuk pelunasan suatu hutang.

- Setelah adanya UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak tanggungan, benda yang dapat
dibebani hak hipotik yaitu : kapal terbang dan kapal yang berat/volumenya nya di atas
20m3

SIFAT HIPOTIK :
Bersifat asesor jaminan pelunasan hutangtidak dapat dibagi-bagi mengikuti bendanya di tangan
siapa benda itu beradabersifat droit de preference.
SYARAT/CARA ADANYA HIPOTIK :
Adanya perjanjian hutang piutang/kredit sebagai perjanjian pokokadanya benda tidak bergerak ,
selain tanah beserta benda-benda yang ada di atasnya.dibuat perjanjian , sebisa mungkin dengan
akta otentik, karena dalam praktek dalam pemasangan hipotiknya, juga harus dilakukan
olehNotaris dengan dibuatkannya akte pemasangan hipotik dan didaftarkan ke kantor/badan
pertanahan nasional.
ASAS-ASAS HIPOTIK :
perlu diketahui oleh umum dan dirinci secara khusus perlu didaftarkan dalam daftar khusus hal
ini merupakan asas publikasi dan
HAPUSNYA HIPOTIK:
hutang debitur sudah lunasdilepaskan oleh kreditur/penetapan hakim pencabutan hak atas tanah
untuk kepentingan umumtanah yang dibebani hipotik dikuasasi oleh negara sebelum berlakunya
undang-undang hak tanggungan , yaitu UU No. 4 Tahun 1996.

3. FIDUSIA (CREDIET VERBAND)


Pengertian Fidusia menurut Pasal 1 ayat 1 UU No.42/1999 tentang Jaminan Fidusia
1. pengalihan hak milik atas suatu benda atas dasar kepercayaan.
2. JAMINAN FIDUSIA, hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun
tidak berwujud dan benda tidak bergerak yang tidak diatur dalam UUHT atau di luar
tanah dan benda-benda di atasnya.
3. termasuk fidusia dalam UU tentang Rumah Susun No. 16 Tahun 1985.

RUANG LINGKUP :
-untuk setiap perjanjian yang bertujuan pembebanan benda
-tidak berlaku hak tanggungan atas tanah
-tidak berlaku terhadap hipotik atas kapal berukuran 20m3/lebih
-juga hipotik atas pesawat terbang, dan termasuk gadai

SYARAT/CARA ADANYA FIDUSIA :


-Adanya perjanjian hutang piutang/kredit
-adanya benda bergerak/tidak bergerak
-dibuat perjanjian dan sertifikat jaminan fidusia
-didaftarkan di kantor pendaftaran fidusia

HAPUSNYA FIDUSIA :
-hapusnya hutang yang dijamin dengan fidusia
-pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh kreditur/penerima
-musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia
-tanah yang dibebani hipotik dikuasasi oleh negara.

4. HAK TANGGUNGAN
Pengertian hak tangungan menurut Pasal 1 ayat (1) UUHT No. 4 Tahun 1996
adalah :

-Hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah, berikut/tidak berikut benda-benda
lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu.
-Yang memberikan kedudukan yang diutamakan lepada kreditor tertentu terhadap
kreditor-kreditor lain.
OBJEK HAK TANGGUNGAN
-Benda-benda tidak bergerak (khususnya tanah) baik ada maupun tidak ada benda-benda
di atasnya.
-Berupa hak atas tanah tersebut (HM, HGB, HGU dan Hak pakai atas tanah yang
sudah bersertifikat).

SYARAT-SYARAT SEBAGAI OBJEK HAK TANGGUNGAN :


- Dapat dinilai dengan uang
- Memenuhi Asas Publisitas, yaitu termasuk Hak yang didaftar di daftar Umum di kantor
Badan Pertanahan Nasional
- Mempunyai sifat dapat dipindahtangankan
- Memerlukan penunjukkan dengan undang-undang

HAK_HAK ATAS TANAH yang dapat dijadikan sebagai OBJEK HAK


TANGGUNGAN menurut Pasal 4 UUHT, adalah :
-HAK MILIK , hak atas tanah secara turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
dimiliki oleh orang .
-HAK GUNA BANGUNAN , hak untuk menggunakan tanah bukan miliknya untuk
mendirikan bangunan, dalam jangka waktu paling lama 30 tahun
-HAK GUNA USAHA , yaitu hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung
oleh negara, dalam jangka waktu paling lama 25 tahun dan dapat diperpanjang .
-HAK PAKAI , hak untuk menggunakan/memungut hasil atas tanah negara. Dapat
Sebagai objek hak tanggungan jika menurut UU dapat dipindah tangankan

CIRI-CIRI HAK TANGGUNGAN


1)Memberikan kedudukan yang diutamakan kepada pemegangnya/krediturnya (Pasal 1
(1) UUHT)
2)Mengikuti objeknya ditangan siapapun obyek itu berada (Ps.7UUHT)
3)Memenuhi ASAS SPESIALITASdan ASAS PUBLISITAS.
4)Dalam pelaksanaan eksekusi atas objek Hak tanggungan, mudah dan pasti.
5)Objek hak tanggungan tidak masuk dalam ketentuan kepailitan pemberi hak
tanggungan (kreditur diutamakan)

Agar Memenuhi Asas Spesialitas karena dalam APHT (Akta Pemberian


Hak Tanggungan) wajib memuat :
-Identitas & Domisili pemberi dan pemegang hak tanggungan
-Jumlah utang yang dijamin
-Nilai tanggungan
-Benda yang menjadi objek Hak tanggungan
-Memenuhi Asas Publisitas karena Pemberian Hak Tanggungan tersebut wajib
didaftarkan di BPN.

SIFAT-SIFAT HAK TANGGUNGAN


oTidak dapat dibagi-bagi
oBersifat accesoir.
oMengikuti objeknya dalam tangan siapapun objek itu berada.
oHanya dapat dibebankan pada hak atas tanah yang telah ada
oDapat Dibebankan Selain Atas Tanahnya, Juga Berikut Benda-Benda Yang Berkaitan
Dengan Tanah Tersebut
oDapat Diberikan Dengan Disertai Janji-Janji Tertentu

HAPUSNYA HAK TANGGUNGAN


•Hapus/lunasnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan
•dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang hak tanggungan
•pembersihan hak tanggungan berdasarkan penetapan Pengadilan
•hapusnya hak atas tanah yagn dibebani hak tanggunan

ADA BEBERAPA CARA EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN.


1.Penjualan secara di bawah tangan, jika dapat diperoleh harga tertinggi dan
menguntungkan kedua belah pihak .
2.Menjual objek hak tanggungan, atas kekuasaan sendiri dengan cara pelelangan umum
tanpa fiat eksekusi dari Pengadilan .
3.Memberikan kemungkinan penggunaan acara fiat eksekusi melalui pengadilan .
BAB 3
PERIKATAN DAN PERJANJIAN

A. PERIKATAN
Perikatan adalah suatu hubungan hukum mengenai harta kekayaan/harta benda antara dua orang,
yang memberi hak kepada yang satu untuk menuntut sesuatu dari yang lainnya, sedangkan orang
yang lainnya diwajibkan memenuhi tuntutan itu.

LAHIRNYA PERIKATAN
Ada dua hal tentang lahirnya perikatan
Lahir Karena Perjanjian
Lahir Karena Undang-Undang

2. JENIS-JENIS PERIKATAN
PERIKATAN BERSYARAT
Perikatan yang digantungkan pada syarat, yaitu peristiwa yang masih akan terjadi/belum pasti
terjadi, baik dengan menangguhkan maupun dengan membatalkan pelaksanaan perikatan sampai
dengan terjadinya peristiwa

PERIKATAN DENGAN KETETAPAN WAKTU


Pelaksanaan perikatan digantungkan pada waktu yang ditetapkan

3. HAPUSNYA PERIKATAN
Cara hapusnya perikatan menurut pasal 1381 BW :
- PEMBAYARAN
- PENAWARAN PEMBAYARAN TUNAH DIIKUTI PENITIPAN
- PEMBARUAN HUTANG (NOVASI)
- PERJUMPAAN HUTANG (KOMPENSASI)
- PEMBEBASAN HUTANG

B. PERJANJIAN
PERJANJIAN adalah suatu perbuatan di mana satu orang/lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain/lebih untuk melakukan sesuatu/tidak melakukan sesuatu atau memberikan
keuntungan kepada pihak lain dan tidak untuk dirinya sendiri . SYARAT SYAHNYA
PERJANJIAN menurut Pasal 1320 BW :
a. Kesepakatan dari kedua belah pihak-tidak ada paksaan-bukan unsur
kekhilafan/kekeliruan-tidak mengandung unsur penipuan
b. Ada kemampuan membuat perjanjian-mampu mempertanggungjawabkan atas apa yang
diperjanjikan -pihak yang dianggap tidak mampu berada di bawah pengampunan seorang istri
KEDUA syarat a dan b di atas, merupakan syarat subyektifc.
Ada causa/sebab yang halal-Isinya tidak melanggar hukum-objeknya bukan barang terlarang.
Setiap perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Maka Jika perjanjian telah dilahirkan,-pihak yang membuat perjanjian harus
mentaatinya-dalam melaksanakan perjanjian harus dengan itikad baik, dan -tidak boleh
merugikan pihak lain.

PERJANJIAN BERDASAR PADA KEPATUHAN, KEBIASAAN DAN


UNDANG-UNDANG.
Perjanjian tidak hanya mengikat dari isi/hal-hal yang diperjanjikan, tetapi juga mengikat
diwajibkan oleh kepatutan, kebiasaan dan UU .
Penyerahan barang ini harus sudah dalam kekuasaan dan kepunyaan pembeli . Dalam perjanjian
sewa-menyewa barang , bahwa jika barang yang sedang disewa itu musnah karena kesalahan
yang tidak disengaja, maka perjanjian sewa menyewa gugur demi hukum KEADAAN
MEMAKSA , Karena peristiwanya datang tiba-tiba WANPRESTASIartinya keadaan dimana
pihak debitur tidak dapat melaksanakan prestasi/ melaksanakan tidak tepat waktu atau
melaksanakan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Prestasiadalah hal-hal yang harus
dilaksanakan dalam suatu perjanjian . HUBUNGAN PERIKATAN DENGAN
PERJANJIAN.Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa perikatan adalah hukum yang
mengatur hubungan hukum antara dua orang atau lebih yang terletak dalam lapangan harta
kekayaan dimana pihak yang satu wajibberprestasi dan pihak yang lain berhak atas prestasi
tersebut.

Pihak yang wajib berprestasi disebut debitur dan yang berhak atas prestasi disebut kreditur. Jika
pihak debitur tidak melaksanakan kewajibannya, maka pihak kreditur dapat menuntut di muka
hakim. Namun demikian tidak semua hubungan dapat disebut mempunyai akibat hukum.
Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana pihak yang satu berjanji kepada pihak yang lain untuk
melaksanakan suatu hal.

C. PERJANJIAN DALAM KUH PERDATA


1. Perjanjian jual beli tersebut harus dituangkan dalam Akte Jual beli yang dibuat olehPPAT.
2. Jual beli dengan Hak membeli kembali dasarnyaadalah diterbitkannya suatu janji bahwa
adanya kekuasaan untuk membeli kembali atas barang yang telah dijual.
3. Jual Beli adalah jual beli perdagangan , jual beli perniagaan, dan jual beli antar perusahaan
yang satu dengan perusahaan yang lain.

- Syarat locoartinya gudang penjual pembeli menerima barangnya di gudang penjual.


- Syarat F.A.S artinya bebas di samping kapal
- Syarat F.o. B artinya bebas di atas kapal.
- Syarat C.I.F artinya semua ongkos, premi asuransi dan biaya angkutan sampai pelabuhan
pembongkaran menjadi tanggung jawab penjual.
- Syarat C.F.artinya ongkos dan biaya angkutan ditanggung pembeli, namun premi asuransi
ditanggung pembeli.
- Syarat Franco 24artinya penjual harus menyerahkan sampai dengan gudang pembeli.

Syarat pembayaran jual beli dalam perdagangan.


Karena sebagian besar cara pembayarannya dilakukan di Bank dengan menggunakan surat-surat
berharga.
1.Konosemen yaitu surat bukti pengangkutan barang
2.Faktur yaitu dokumen yang berisi catatan barang dan harga ditempat penjual.
3.Polis Asuransi Yaitu dokumen yang berisi bahwa barang yang dikirimkan sudah diasuransikan.
4.Keterangan Asli Yaitu surat bukti keaslian barang yang dibuat oleh kamar dagang negara
penjual
5.Daftar Koli yaitu surat bukti pengepakan dan isinya, yang dibuat oleh perusahaan yang
mengepak
6.Daftar Timbangan Yaitu surat bukti daftar timbangan barang di pelabuhan embarkasi
4. SEWA MENYEWA Suatu perjanjian dimana pihak yang satu menyanggupi akan
menyerahkan suatu benda akan dipakai dalam jangka waktu tertentu, dan pihak lainnya
menyanggupi membayar biaya pemakaian dalam jangka waktu yang ditentukan Memelihara
barang yang disewa, sebaik-baiknya seolah-olah milik sendiri.
Dalam hal sewa-menyewa sebuah rumah. Jika ada kerusakan kecil menjadi kewajiban penyewa,
sedangkan untuk kerusakan besar, kewajiban pemilik rumah yang memperbaiki.
5. PEMBERIAN DALAM KUH PERDATA Suatu perjanjian dimana pihak yang satu
menyanggupi dengan Cuma-Cuma dan secara mutlak memberikan suatu benda pada pihak
lainnya Jika benda itu merupakan hak-hak piutang atas nama, harus dilakukan dengan akta
notaris.
6.PERSEKUTUAN Suatu perjanjian dimana beberapa orang bermufakat untuk bekerja sama
dalam lapangan ekonomi, dengan tujuan membagi keuntungan yang akan diperoleh .
Syarat Persekutuan Masing-masing pihak harus memasukan uang, barang ataupun
tenaganya/kreasinya di dalam persekutuan.

D. PERJANJIAN KHUSUS DI LUAR KUH PERDATA


1. PERJANJIAN JUAL BELI DENGAN CARA CICILAN atau SEWA BELI (Huurkoop) :
Adalah jual beli yang dilaksanakan, dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap
dalam waktu tertentu atau waktu yang diperjanjikan, dengan jumlah cicilan yang ditentukan dan
disertai dengan pembayaran bunga tertentu sebagai jasa.
barang tersebut tidak boleh dijual maupun digadaikan. seolah-olah pembeli masih dalam keadaan
menyewa barang, meskipun barang tersebut sudah sebagian dibayar. Jika dilanggar, maka ia
dapat dituntut dengan perkara penggelapan.
Dalam perjanjian yang dinamakan «Koop op Afbetaling»,hak milik sudah berpindah pada saat
penyerahan barang kepada si pembeli, tetapi harganya boleh dicicil.
2. LEMBAGA PEMBIAYAAN
Adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
dana/barang modal dengan tidak menarikdana secara langsung dari masyarakat. Bidang Usaha
Sewa Guna Usaha Modal Ventura Anjak Piutang Pembiayaan Konsumen lainnya.
a.SEWA GUNA USAHA adalah kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan
barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, dengan
pembayaran secara berkala .
Kreditur/lender, sebagai debt holder atas loan participants dalam transaksi leasing.
Supplier, penjual dan pemilik barang yang disewakan.
Kepres. 61 tahun 1992 tentang Lembaga PembiayaanoKepmen Keuangan No. 1251 tahun 1988
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
b. MODAL VENTURA omerupakan pembiayaan yang berupa penyertaan modal ke dalam
perusahaan nasabah .
Ventura ouang yang diinvestasikan ke dalam suatu perusahaan atau perorangan yang berisiko
tinggi bagi investor.
Ventura Capital Company, badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu.
3. PERUSAHAAN EFEK
Perusahaanyang melakukan kegiatan sebagai penjamin emisiefek, perantara pedagang efek,
manajer investasi.
Perseroan yang telah memperoleh ijin usaha dari Bappepam, dan harus ada keahlian dan
permodalan yang kuat.
d. USAHA ANJAK PIUTANG
-UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
-Perusahaan Anjak Piutang adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang/tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan dalam/luar negeri61/1988 jo Pasal 1 butir .

-Ada tiga pihak dalam usaha factoring:


1. Bank
2. Klien
3. Nasabah

PIUTANG yang diperjualbelikan :


1. Surat pengakuan hutang atau
2. Piutang yang terbit dari transaksi dagang melalui pemberitahuan tentang adanya
pengalihan piutang.
Ada 2 bagian pokok produk jasa anjak piutang :
1. Jasa Non Financing
- Credit investigation, yang fungsinya sama dengan credit assessment
- Sales ledger administration, fungsinya sama dengan sales accounting.
- Credit Control, fungsinya sama dengan kedua credit di atas.
- Protection against credit risk, yaitu risiko kredit macet .
2. Jasa Financing.Melalui transaksi, perusahaan faktor dapat memberikan pre financing
80% s.d. 90% dari jumlah piutang dagang.

e. USAHA KARTU KREDIT


Kartu kreditadalah alat pembayaran pengganti uang tunai atau cek.
Para pihak yang terkait, yaitu :
-Pemegang kartu, pihak yang telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh penerbit.
-Penerima pembayaran dengan kartu, biasanya pemilik tempat perbelanjaan , tempat hiburan,
perusahaan jasa, restoran, hotel dan lain-lain.
-Penerbit, perusahaan khusus dan bank
1)jenis charge card, yaitu kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang pelunasan
tagihannya dilakukan secara keseluruhan pada saat tagihan datang.
2)credit card, yaitu pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap dan diberikan pembatasan
kredit
Tempat berlakunya :
1)bersifat lokal, yaitu terbatas hanya berlaku di suatu tempat
2)Bersifat internasional, berlaku untuk seluruh dunia.

Afiliasinya.segi keanggotaannya .
g). Penyertaan Modal Sementara Untuk Mengatasi Kegagalan Kredit.Antara lain :
1.Bantuan dalam bentuk bantuan tenaga ahli
2.Bantuan dalam bentuk modal kerja (sebagai pinjaman atau penyertaan modal), dapat jangka
pendek maupun jangka panjang.
h). Usaha Lain yang lazim dilakukan Bank, Antara lain :
1.Bank Garansi (jaminan yang diberikan oleh bank)
2.Bank Persepsi (bank yang dapat ditunjuk oleh Menkeu untuk menerima setoranpenerimaan
negara) seperti pajak.
3.Swap Bunga (swap adalah transaksi pertukaran dua valuta asing dengan pembelian tunai,
dengan penjualan kembali secara berjangka).4.Membantu administrasi usaha nasabah.

3. FRANCHISE (WARALABA)
a). PengertianWaralaba/franchiseadalah suatu cara melakukan kerja sama di bidang bisnis antara
dua/lebih perusahaan, di mana satu pihak bertindak sebagai franchisor/pemberi dan pihak lain
sebagai franchisee/penerima (Dominique Voillemont).
Pihak franchisor/pemilik suatu merek dan know how, memberikan haknya kepada franchisee
melakukan kegiatan bisnis yang berkaitan dengan merek dan know how tersebut.
Rooseno Harjowidigdo, mengartikan sebagai suatu usaha yang sudah khas atau memiliki ciri
bisnis di bidang perdagangan atau jasa, berupa produk atau bentuk yang diusahakan, identitas
perusahaan (logo, desain, merek), bahkan pakaian dan penampilan karyawannya.
Menurut Martin D. Ferin, ada 4 unsur hak kebendaan yang terdapat dalam Franchise :
a)Hak untuk berusaha dalam bisnis tertentu
b)Adanya hak berupa penggunaan tanda pengenal usaha, sekaligus menjadi ciri pengenal, berupa
merek dagang/jasa.
c)Hak dapat dialihkan ke pihak lain dengan lisensi (penggunaan rencana pemasaran, bantuan
manajemen)
d)Adanya hak franchisor untuk mendapatkan prestasi dalam perjanjian.

HAK-HAK YANG TIDAK DAPAT PENUH DIKUASAI OLEH FRANCHISOR (PEMILIK)


a)Hak untuk berusaha dalam bisnis tertentu.
b)Hak untuk menggunakan identitas perusahaan.
c)Hak untuk menguasai/monopoli keahlian operasional manajemen pemasaran dll.
d)Hak untuk menentukan lokasi usahae
Hak untuk menentukan jumlah perusahaanFigur hukum franchise ini, tidak hanya terdapat pada
hak cipta, hak merek, hak paten, hak desain industri, tetapi juga hak immateriil lainnya (hak atas
keahlian/ketrampilan)Dalam praktek, ada 2 bentuk franchise, yaitu :
a)Franchise distribusi, dalam aktifitasnya hanya menyangkut pendistribusian barang/jasa, dan
tidak memproduksi barang/jasa tersebut.
b)Franchise format, dalam aktifitasnya memproduksi, sekaligus mendistribusikan barang/jasa,
dengan syarat harus mengikuti format yang ditetapkan oleh franchisor (pemilik).
Contoh : Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken dll.Namun obyeknya tetap merupakan Hak
Kekayaan Intelektual.
7.Hal lain yangperlu diketahui franchisee dalam rangka pelaksanaan perjanjian waralaba.Isi
perjanjian, sekurang-kurangnya memuat :
1.Nama, alamat dan tempat kedudukan perusahaan
2.Nama dan jabatan yang berwenang menandatangani perjanjian
3.Nama dan jenis HAKI (sistem manajemen, cara penjualan, penataan, cara distribusi dll) yang
merupakan ciri khusus objek
4.Hak dan kewajiban
5.Wilaya pemasaran
6.Jangka waktu perjanjian dan tata cara/syarat perpanjangan (minimal 5 tahun)
7.Cara penyelesaian perselisihan
8.Cara pemberian imbalan
9.Penggunaan barang atau bahan hasil produksi
10.Pembinaan, bimbingan dan pelatihan franchise.

4. PERJANJIAN KREDIT BANK


a). PENGERTIAN KREDIT :
Credere, artinya kepercayaan, namun di kalangan masyarakat umum diartikan sebagai pemberian
sesuatu benda/pinjaman sejumlah uang dengan membayar secara mencicil.
•Fasilitas pinjaman uang berdasarkan persetujuan pinjam meminjam •Dasar pemberian kredit
adalah kepercayaan
•Menurut UU No. 14/1967 (Pokok-pokok Perbankan),kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain, yang mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bungayang ditetapkan.•UU No. 7/1992
menambahkan kata: imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
•Menurut Pasal 1 butir 11 UU No. 10/1998 (Perubahan UU No. 7/1992), kreditadalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

KOLEKTIBILITAS KREDIT Keadaan pembayaran pokok/angsuran pokok dan bunga kredit


oleh nasabah, serta kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan surat-surat
berharga atau penanaman lalinnya.
PENGGOLONGAN KOLEKTIBILITAS KREDIT Diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia
NO. 23 Tahun 1991
1.Lancar, apabila tidak terdapat tunggakan angsuran pokok, tunggakan bunga atau cerukan
karena penarikan.atau, terdapat tunggakan angsuran pokok tetapi belum melampaui 1 bulan (6
bulan untuk KPR)atau, terdapat tunggakan bunga tetapi belum melampui jangka waktu pinjaman
(1 bulan u/ jangka waktu 1 bulan)
2.Kurang Lancar, apabila terdapat tunggakan angsuran pokok lebih dari 1 bulan (untuk KPR 6
bulan)atau, terdapat cerukan karena penarikan yang jangka waktunya melebihi 15 hari kerja
(belum 30 hari kerja)atau, terdapat tunggakan bunga melebihi 1 bulan (kurang 3 bulan) dengan
jangka waktu kredit 1 bulan, melebihi 3 bulan (kurang 6 bulan) untuk kredit jangka waktu lebih
dari 1 bulan.
3.Diragukan,apabila tidak memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar.-kredit dapat diselamatkan
dan agunannya bernilai 75%-kredit tidak dapat diselamatkan, tetapi agunannya bernilai 100%

4.Macet,apabila tidak memenuhi kriteria lancar, tidak lancar dan diragukan, atau, memenuhi
kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 21 bulan, belum ada pelunasan atau, kredit tersebut
penyelesaiannya telah diserahkan ke Pengadilan Negeri/Badan Urusan Piutang
Negara/Asuransig).
RAHASIA BANK Diatur dalamPasal 36 UU No. 14/1967, yang menyatakan bahwa :" Bank
tidak boleh memberikan keterangan keadaan keungan, dan hal-hal lain yang harus dirahasiakan
oleh bank menurut kelaziman dalam dunia perbankan, kecuali yang ditentukan dalam
undang-undang".
Pengecualian Pasal 36 :
•keperluan perpajakan (Prinsip Kehati-hatian (Prudential Regulation),dalam hal :
-kewajiban penyediaan modal minimum,
-kualitas aktifa produktif dan pembentukan cadangan,
-jaminan pemberian kredit, pembatasan pemberian kredit untuk pembelian dan pemilikan
saham-batas maksimum pemberian kredit-pembatasan Transaksi jual beli valuta asing-ketentuan
bank dalam memelihara devisa netto (misalnya : secara keseluruhan, setinggi-tingginya 20% dari
modal)
b.Kesehatan dan sanksi pelanggaran.
Dimaksudkan agar digunakan sebagai :
•Tolak ukur bagi manajemen bank untuk menilai, apakah pengelolaan bank telah dilakukan
sesuai asas-asas perbankan yang sehat.
•Tolak ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank, baik secara individual
maupun industri bank secara keseluruhan.

PENYERTAAN MODAL (EQUITY PARTICIPATION)


Pasal 7 UU Perbankan 1992, menyatakan bahwa bank umum dapat melakukan kegiatan usaha
dalam bidang penyertaan modal, tetapi bersifat sementara.
Antara lain : Sewa Guna Usaha (leasing), Modal Ventura, Perusahaan Efek, Asuransi dan
Penyertaan Modal Sementara untuk mengatasi kegagalan kredit.
2. KREDIT PERUSAHAAN (BADAN HUKUM),antara lain :
•Mengisi formulir (aplikasi) permohonan, dengan dilengkapi, seperti :
•Sertifikat tanah hak (apabila ada bangunannya termasuk IMB)
•Surat Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), apabila jaminannya kendaraan bermotor.
•Surat Kuasa untuk memasang pemberian hak tanggungan (tanah) atau fidusia (kendaraan)
•Akta Pendirian Perusahaan
•Surat Ijian Usaha Perusahaan (SIUP)
•Tanda Daftar Perusahaan
•Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
•Akta Jual beli tanah/bangunan
•Denah lokasi/petas lokasi
•Fotokopi rekening bank untuk 3 bulan terakhir (bila ada)

JAMINAN KREDIT Kegunaannya, adalah :


•Untuk memberikan hak dan kekuasaan kepada bank, mendapatkan pelunasan utang.
•Memberikan dorongan kepada debitur, agar betul-betul menjalankan usaha/proyeknya yang
dibiayai dengan kredit.
Menurut Pasal 24 ayat (1) UU No. 14/1967 dikatakan bahwa "Bank Umum tidak memberikan
kredit tanpa jaminan kepada siapapun"
•jaminan kredit mutlak, baik bersifat materiilmaupun immateriil.
•Jaminan materiil, seperti sebidang tanah kosong (berikut rumah/bangunan), kendaraan
bermotor, dll.
•Jaminan immateriil, seperti jenis usaha debitur (usaha di bidang apa dan bagaimana prospek
masa depannya).
Sedangkan Pasal 8 (1) UU No. 10/1998 menentukan bahwa baik untuk bank umum maupun
berdasarkan prinsip syariah, pemberian jaminan tidak mutlak(khususnya jaminan
tambahan/jaminan materiil), faktor penting yang harus diperhatikan adalah keyakinan atas
keanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai yang diperjanjikan.
5. USAHA WALI AMANAT
a). Pengertian.Pengertian menurut UU Perbankan 1992Wali amanatadalah suatu perjanjian antara
Bank Umum dengan emiten surat berharga, dimana bank umum tersebut, ditunjuk untuk
mewakili kepentingan semua pemegang surat berharga.
Pengertian menurut UU Pasar Modal 1995Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan
pemegang efek yang bersifat hutang.
Hal-hal yang diamanatkan,antara lain :
1.Mewakili pemegang efek (baik perorangan maupun perusahaan), untuk :
•mengadministrasikan,
•mendaftarkan
•dan mengalihkan surat-surat berharga yang dimilikinya.
6.PEMBERIAN KUASA
Yang dimaksud dengan pemberian kuasa adalah suatu perjanjian, di mana seseorang memberi
kekuasaan atau wewenang (lastgeving) kepada orang lain yang menerimanya, untuk dan atas
namanya menyelenggarakan suatu urusan.
Dari Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam suatu pemberian kuasa dari pihak
terkait, terdapat hal-hal penting yang kemungkinan harus dilakukan, antara lain :
-Dapat diserahkan dan diterimakan dalam akta umum, dalam suatu tulisan di bawah tangan,
bahkan boleh melalui sepucuk surat (Ps. 1793 BW)
-Penerima Kuasa mewakili perbuatan hukum si pemberi kuasa
Contoh : Perusahaan A memberikan kuasa kepada salah satu direksi untuk mengadakan
perjanjian jual beli sebuah apartemen
a). ADA DUA PEMBERIAN KUASA, yaitu :
Pemberian Kuasa UmumYaitu mewakili segala kepentingan si pemberi kuasa
Pemberian Kuasa Khususyaitu hanya mewakili satu atau lebih kepentingan si pemberi kuasa.

E.MERANCANG DAN MENYUSUN SUATU PERJANJIAN (CONTRACT DRAFTING)


Yang harus di perhatikan sebagai kerangka konsep dari kontrak atau perjanjian
1. POLA SUATU PERJANJIAN/KONTRAK (ANATOMI AKTA), antara lain :
a). JUDUL (heading) atau nama kontrak
•Diberi nama sesuai dengan isinya (misalnya : perjanjian jual beli, sewa menyewa dan
sebagainya)
•Dapat diberikan nomor kontrak/perjanjian
•Singkat dan jelasb).

b.) PEMBUKAAN (opening).


•Pada akta di bawah tangan :
Dibuka dengan “ yang bertandatangan di bawah ini .......” -Tuan ....... berikutnya : alamat, tanggal
lahir dan seterusnya -menyangkut hal-hal yang terkait dengan identitas para pihak.
•Pada Akta notariil (notaris) :
Umumnya dibuka dengan “padahari ini, ............ hadir dihadapan saya ....-Tuan ......................
Dan selanjutnya
c). KOMPARISI (Para Pihak/parties).Comparitie/verschijning van partijen/menghadap,
merupakan bagian suatu akta yang menyebutkan nama para pihak yang membuat perjanjian
Komparisi,adalah bagian dari akta yang dimuat setelah judul dan awal akta yang mengandung
identitas para pihak yang membuat perjanjian.

Fungsinya :
1.Menjelaskan identitaspara pihak
2.Dalam kedudukan apa para pihak bertindak
3.Berdasarkan apakedudukan para pihak
4.Bahwa ia cakap dan berwenang melakukan tindakan hukum
5.Mempunyai hak untuk melakukan tindakan yang dinyatakan dalam akta
Para pihak (pembuat akta) dapat bertindak :
1.Untuk dirinya sendiri
2.Sebagai kuasa/penerima kuasa
3.Sebagai wakil/yang mewakili
4.Dengan bantuan/persetujuan, karena memerlukan persyaratan khusus mis :-suami/istri yang
menjual harta
5.Lebih dari satu status/peran ganda(misalnya : pemegang saham)
Contoh komparisi subyek:
Tuan….bertindak selaku kuasa dari dan karena itu bertindak untuk dan atas nama tuan…dengan
surat kuasa tanggal…dst
d).PREMISE(recitals)
Dipergunakan sebagai pendahuluan,pengantar,dan alsa mengapa akta dibuat,serta dimulai
dengan kata bahwa
Cth:bahwa pihak pertama hendak menjual tanah berikut bangunannya yang terletak di……Dst.
e)Isi perjanjian
Bagian penting yang merupakan pokok perjanjian ,mencakup ketentuan dan persyaratan,harus
memuat detail objek perjanjian,hak dan kewajiban,uraian dengan system terbuka
Isi perjanjian (pasal-pasal)ada 3 yaitu:
1.Unsur esensialia
2.Unsur Naturalia
3.Unsur Aksidentalia
f)Klasula
Bersifat:arbitrase,force majeure,choice of
Law,entirety,waiver,severability,assignability,domicle,heading,dan lain lain
G)Penutup
H)Tanda tangan para pihak bermaterai

2.Tahap Penyusunan Kontrak


Tahapannya:
-Pra-kontrak
1.Negoisasi
2.Memorandum of Understanding
3.Studi kelayakan
4.Negoisasi lanjutan
-Kontrak
-Pasca Kontrak

Anda mungkin juga menyukai