115220004
BAB I
PENGERTIAN, SUBYEK DAN OBJEK SERTA BENTUK HUKUM
A. PENGERTIAN HUKUM
1.Definisi hukum menurut beberapa ahli
a. J. Van kan : hukum adalah keseluruhan ketentuan-ketentuan kehidupan yang
bersifat memaksa yang melindungi kepentingan-kepentingan orang dalam masyarakat.
(Inleiding tot de Rechts wetenschap)
b. Han Kelsen : hukum terdiri dari kaidah-kaidah bagaimana orang harus berlaku.
(Reine Rechtslehre).
c. Wirjono Prodjodikoro: hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan mengenai
tingkah laku orang-orang sebagai anggota suatu masyarakat dan bertujuan
mengadakan tata tertib di antara anggota-anggota masyarakat itu.
2. Unsur-unsur Hukum
A. Norma atau kaidah (yang mengandung nilai-nilai)
B. Mengatur hubungan manusia (baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat) dalam
masyarakat, termasuk antar negara.
C. Menuju ketertiban, kedamaian, keadilan, kesejahteraan, kebahagiaan 3
D. Bersifat memaksa, disertai sanksi
E. Masyarakat menegara (nasional & internasional
3. Ciri-ciri hukum
A. adanya perintah dan/atau larangan
B. perintah dan/atau larangan yang ada, harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap orang maupun
lembaga/badan hukum.
C. adanya sanksi
4. Sifat hukum
Peraturan-peraturan hidup yang mengatur dan memaksa biar masyarakat bias mentaati tata tertib
yang dibuat.Hukum juga sebagai kekuasaan hidup yang mengatur dan memaksa.
5. Tujuan Hukum
Mengatur pergaulan hidup secara damai agar manusia bisa merasakan perlindungan
jiwa,harta,dan benda yang berharga
6. Sumber-sumber hukum
A. undang-undang
B. kebiasaan
C. traklat(perjanjian internasional),perjanjian harus dipenuhi(pacta sunt servanda)
D. yurisprudensi(keputusan hakim)
E. doktrin(pendapat para sarjana hukum)
7. Pembagian hukum
a.Menurut daya kerjanya,hukum dapat dibagi dalam
Benda sesuai yang diatur dalam Pasal 504 BW terbagi atas 2 benda :
- Benda bergerak/benda tidak tetap dan (Ps. 509 s.d. 518 BW) jenis benda bergerak diatur
dalam (Ps. 509 s.d. 518 BW). Misalnya : kendaraan bermotor (dalam BW : kapal)
- Benda tidak bergerak/benda tetap. jenis benda tidak bergerak diatur dalam (Ps. 506 s.d.
508 BW). Misalnya : tanah beserta tanaman atau rumah.
Sedangkan Benda sesuai yang diatur dalam Pasal 504 BW terbagi atas 2 benda juga, yaitu :
•Benda bergerak/benda tidak tetap dan (Ps. 509 s.d. 518 BW)
•Jenis-jenis benda bergerak diatur dalam (Ps. 509 s.d. 518 BW)
Misalnya : kendaraan bermotor (dalam BW : kapal)
•Benda tidak bergerak/benda tetap
Jenis-jenis benda tidak bergerak diatur dalam (Ps. 506 s.d. 508 BW)
Misalnya : tanah beserta tanaman atau rumah
C. BENTUK HUKUM
1. HUKUM PRIVAT (HUKUM SIPIL)
Hukum privat (sipil) terdiri dari :
a.Hukum privat dalam arti luas,
b.Hukum privat dalam arti sempit
2. HUKUM DAGANG (lex specialis) yang diatur dalam Buku III KUH Perdata(lex
generalis)Hukum Dagang sebagian besar terletak pada Buku III tentang perikatan, karena
hukum dagang mengatur juga perikatan-perikatan yang timbul dalam lapangan harta kekayaan.
Dalam buku ketiga diatur tentang : perjanjian jual beli, perikatan yang lahir dari kontrak
(jual beli, sewa menyewa dll
3. HUKUM DAGANG, yang diatur dalam dan di luar KUHD Dalam KUHD : Bentuk-bentuk
perusahaan dan kegiatan perdagangan yang diatur dalam KUHD antara lain : Firma (Ps. 16),
Perseroan Komanditer (Ps. 19), Perseroan Terbatas (Ps. 36 s.d. 56), komisioner, CV,
Kepailitan, Asuransi,, dst
BAB II
PEMBAGIAN BENDA DAN HAK-HAK KEBENDAAN
B. HAK-HAK KEBENDAAN.
1. HAK GADAI
Pengertian gadai menurut Pasal 1150 BW/KUH Perdata adalah :
- Hak yang diperoleh kreditur atas suatu benda bergerak untuk menjamin suatu hutang,
dan memberikan kreditur untuk memperoleh pelunasan. Dan bendanya dikuasai oleh
kreditur
SIFAT GADAI :
Bersifat asesor , artinya tidak ada perjanjian utang-piutang, maka tidak ada hak
gadai.merupakan jaminan hutang tidak dapat dibagi-bagi , dengan demikian
barang/benda jaminannya tidak dapat diambil oleh debitur, selama hutangnya belum
lunas, meskipun sudah mencapai 90%.
SYARAT/CARA ADANYA GADAI :
Adanya perjanjian hutang piutang adanya benda bergerak dibuat perjanjian
HAK & KEWAJIBAN PENERIMA GADAI :
berhak menahan benda jaminan sampai hutang lunasberhak mengambil pelunasan dari
penjualan benda jaminan, apabila debitur tidak dapat membayar hutangnya.berhak
menggadaikan kembali atas benda jaminan.
HAPUSNYA GADAI :
hutang debitur sudah lunas benda jaminan dilepaskan oleh kreditur dengan suka
relapenerima gadai menjadi pemilik benda jaminan, karena alasan hak tertentu. Caranya:
dilelang untuk melunasi utang debitur, dalam hal si debitur tidak mampu membayar
hutangnya.
2. HIPOTIK
Pengertian Hipotik menurut Pasal 1162 BW adalah
- Hak kebendaan atas suatu benda tidak bergerak untuk mengambil penggantian dari
benda tersebut, untuk pelunasan suatu hutang.
- Setelah adanya UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak tanggungan, benda yang dapat
dibebani hak hipotik yaitu : kapal terbang dan kapal yang berat/volumenya nya di atas
20m3
SIFAT HIPOTIK :
Bersifat asesor jaminan pelunasan hutangtidak dapat dibagi-bagi mengikuti bendanya di tangan
siapa benda itu beradabersifat droit de preference.
SYARAT/CARA ADANYA HIPOTIK :
Adanya perjanjian hutang piutang/kredit sebagai perjanjian pokokadanya benda tidak bergerak ,
selain tanah beserta benda-benda yang ada di atasnya.dibuat perjanjian , sebisa mungkin dengan
akta otentik, karena dalam praktek dalam pemasangan hipotiknya, juga harus dilakukan
olehNotaris dengan dibuatkannya akte pemasangan hipotik dan didaftarkan ke kantor/badan
pertanahan nasional.
ASAS-ASAS HIPOTIK :
perlu diketahui oleh umum dan dirinci secara khusus perlu didaftarkan dalam daftar khusus hal
ini merupakan asas publikasi dan
HAPUSNYA HIPOTIK:
hutang debitur sudah lunasdilepaskan oleh kreditur/penetapan hakim pencabutan hak atas tanah
untuk kepentingan umumtanah yang dibebani hipotik dikuasasi oleh negara sebelum berlakunya
undang-undang hak tanggungan , yaitu UU No. 4 Tahun 1996.
RUANG LINGKUP :
-untuk setiap perjanjian yang bertujuan pembebanan benda
-tidak berlaku hak tanggungan atas tanah
-tidak berlaku terhadap hipotik atas kapal berukuran 20m3/lebih
-juga hipotik atas pesawat terbang, dan termasuk gadai
HAPUSNYA FIDUSIA :
-hapusnya hutang yang dijamin dengan fidusia
-pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh kreditur/penerima
-musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia
-tanah yang dibebani hipotik dikuasasi oleh negara.
4. HAK TANGGUNGAN
Pengertian hak tangungan menurut Pasal 1 ayat (1) UUHT No. 4 Tahun 1996
adalah :
-Hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah, berikut/tidak berikut benda-benda
lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu.
-Yang memberikan kedudukan yang diutamakan lepada kreditor tertentu terhadap
kreditor-kreditor lain.
OBJEK HAK TANGGUNGAN
-Benda-benda tidak bergerak (khususnya tanah) baik ada maupun tidak ada benda-benda
di atasnya.
-Berupa hak atas tanah tersebut (HM, HGB, HGU dan Hak pakai atas tanah yang
sudah bersertifikat).
A. PERIKATAN
Perikatan adalah suatu hubungan hukum mengenai harta kekayaan/harta benda antara dua orang,
yang memberi hak kepada yang satu untuk menuntut sesuatu dari yang lainnya, sedangkan orang
yang lainnya diwajibkan memenuhi tuntutan itu.
LAHIRNYA PERIKATAN
Ada dua hal tentang lahirnya perikatan
Lahir Karena Perjanjian
Lahir Karena Undang-Undang
2. JENIS-JENIS PERIKATAN
PERIKATAN BERSYARAT
Perikatan yang digantungkan pada syarat, yaitu peristiwa yang masih akan terjadi/belum pasti
terjadi, baik dengan menangguhkan maupun dengan membatalkan pelaksanaan perikatan sampai
dengan terjadinya peristiwa
3. HAPUSNYA PERIKATAN
Cara hapusnya perikatan menurut pasal 1381 BW :
- PEMBAYARAN
- PENAWARAN PEMBAYARAN TUNAH DIIKUTI PENITIPAN
- PEMBARUAN HUTANG (NOVASI)
- PERJUMPAAN HUTANG (KOMPENSASI)
- PEMBEBASAN HUTANG
B. PERJANJIAN
PERJANJIAN adalah suatu perbuatan di mana satu orang/lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain/lebih untuk melakukan sesuatu/tidak melakukan sesuatu atau memberikan
keuntungan kepada pihak lain dan tidak untuk dirinya sendiri . SYARAT SYAHNYA
PERJANJIAN menurut Pasal 1320 BW :
a. Kesepakatan dari kedua belah pihak-tidak ada paksaan-bukan unsur
kekhilafan/kekeliruan-tidak mengandung unsur penipuan
b. Ada kemampuan membuat perjanjian-mampu mempertanggungjawabkan atas apa yang
diperjanjikan -pihak yang dianggap tidak mampu berada di bawah pengampunan seorang istri
KEDUA syarat a dan b di atas, merupakan syarat subyektifc.
Ada causa/sebab yang halal-Isinya tidak melanggar hukum-objeknya bukan barang terlarang.
Setiap perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Maka Jika perjanjian telah dilahirkan,-pihak yang membuat perjanjian harus
mentaatinya-dalam melaksanakan perjanjian harus dengan itikad baik, dan -tidak boleh
merugikan pihak lain.
Pihak yang wajib berprestasi disebut debitur dan yang berhak atas prestasi disebut kreditur. Jika
pihak debitur tidak melaksanakan kewajibannya, maka pihak kreditur dapat menuntut di muka
hakim. Namun demikian tidak semua hubungan dapat disebut mempunyai akibat hukum.
Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana pihak yang satu berjanji kepada pihak yang lain untuk
melaksanakan suatu hal.
Afiliasinya.segi keanggotaannya .
g). Penyertaan Modal Sementara Untuk Mengatasi Kegagalan Kredit.Antara lain :
1.Bantuan dalam bentuk bantuan tenaga ahli
2.Bantuan dalam bentuk modal kerja (sebagai pinjaman atau penyertaan modal), dapat jangka
pendek maupun jangka panjang.
h). Usaha Lain yang lazim dilakukan Bank, Antara lain :
1.Bank Garansi (jaminan yang diberikan oleh bank)
2.Bank Persepsi (bank yang dapat ditunjuk oleh Menkeu untuk menerima setoranpenerimaan
negara) seperti pajak.
3.Swap Bunga (swap adalah transaksi pertukaran dua valuta asing dengan pembelian tunai,
dengan penjualan kembali secara berjangka).4.Membantu administrasi usaha nasabah.
3. FRANCHISE (WARALABA)
a). PengertianWaralaba/franchiseadalah suatu cara melakukan kerja sama di bidang bisnis antara
dua/lebih perusahaan, di mana satu pihak bertindak sebagai franchisor/pemberi dan pihak lain
sebagai franchisee/penerima (Dominique Voillemont).
Pihak franchisor/pemilik suatu merek dan know how, memberikan haknya kepada franchisee
melakukan kegiatan bisnis yang berkaitan dengan merek dan know how tersebut.
Rooseno Harjowidigdo, mengartikan sebagai suatu usaha yang sudah khas atau memiliki ciri
bisnis di bidang perdagangan atau jasa, berupa produk atau bentuk yang diusahakan, identitas
perusahaan (logo, desain, merek), bahkan pakaian dan penampilan karyawannya.
Menurut Martin D. Ferin, ada 4 unsur hak kebendaan yang terdapat dalam Franchise :
a)Hak untuk berusaha dalam bisnis tertentu
b)Adanya hak berupa penggunaan tanda pengenal usaha, sekaligus menjadi ciri pengenal, berupa
merek dagang/jasa.
c)Hak dapat dialihkan ke pihak lain dengan lisensi (penggunaan rencana pemasaran, bantuan
manajemen)
d)Adanya hak franchisor untuk mendapatkan prestasi dalam perjanjian.
4.Macet,apabila tidak memenuhi kriteria lancar, tidak lancar dan diragukan, atau, memenuhi
kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 21 bulan, belum ada pelunasan atau, kredit tersebut
penyelesaiannya telah diserahkan ke Pengadilan Negeri/Badan Urusan Piutang
Negara/Asuransig).
RAHASIA BANK Diatur dalamPasal 36 UU No. 14/1967, yang menyatakan bahwa :" Bank
tidak boleh memberikan keterangan keadaan keungan, dan hal-hal lain yang harus dirahasiakan
oleh bank menurut kelaziman dalam dunia perbankan, kecuali yang ditentukan dalam
undang-undang".
Pengecualian Pasal 36 :
•keperluan perpajakan (Prinsip Kehati-hatian (Prudential Regulation),dalam hal :
-kewajiban penyediaan modal minimum,
-kualitas aktifa produktif dan pembentukan cadangan,
-jaminan pemberian kredit, pembatasan pemberian kredit untuk pembelian dan pemilikan
saham-batas maksimum pemberian kredit-pembatasan Transaksi jual beli valuta asing-ketentuan
bank dalam memelihara devisa netto (misalnya : secara keseluruhan, setinggi-tingginya 20% dari
modal)
b.Kesehatan dan sanksi pelanggaran.
Dimaksudkan agar digunakan sebagai :
•Tolak ukur bagi manajemen bank untuk menilai, apakah pengelolaan bank telah dilakukan
sesuai asas-asas perbankan yang sehat.
•Tolak ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank, baik secara individual
maupun industri bank secara keseluruhan.
Fungsinya :
1.Menjelaskan identitaspara pihak
2.Dalam kedudukan apa para pihak bertindak
3.Berdasarkan apakedudukan para pihak
4.Bahwa ia cakap dan berwenang melakukan tindakan hukum
5.Mempunyai hak untuk melakukan tindakan yang dinyatakan dalam akta
Para pihak (pembuat akta) dapat bertindak :
1.Untuk dirinya sendiri
2.Sebagai kuasa/penerima kuasa
3.Sebagai wakil/yang mewakili
4.Dengan bantuan/persetujuan, karena memerlukan persyaratan khusus mis :-suami/istri yang
menjual harta
5.Lebih dari satu status/peran ganda(misalnya : pemegang saham)
Contoh komparisi subyek:
Tuan….bertindak selaku kuasa dari dan karena itu bertindak untuk dan atas nama tuan…dengan
surat kuasa tanggal…dst
d).PREMISE(recitals)
Dipergunakan sebagai pendahuluan,pengantar,dan alsa mengapa akta dibuat,serta dimulai
dengan kata bahwa
Cth:bahwa pihak pertama hendak menjual tanah berikut bangunannya yang terletak di……Dst.
e)Isi perjanjian
Bagian penting yang merupakan pokok perjanjian ,mencakup ketentuan dan persyaratan,harus
memuat detail objek perjanjian,hak dan kewajiban,uraian dengan system terbuka
Isi perjanjian (pasal-pasal)ada 3 yaitu:
1.Unsur esensialia
2.Unsur Naturalia
3.Unsur Aksidentalia
f)Klasula
Bersifat:arbitrase,force majeure,choice of
Law,entirety,waiver,severability,assignability,domicle,heading,dan lain lain
G)Penutup
H)Tanda tangan para pihak bermaterai