PENGERTIAN/DEFINISI HUKUM
Hukum : recht (belanda), legal/law (inggris)
: norma/kaedah, kebiasaan.
Hukum adalah berupa peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat
dan dibentuk oleh badan resmi (yang berwajib) serta apabila dilanggar dikenakan tindakan
hukuman tertentu (sanksi).
J. Van kan : keseluruhan ketentuan-ketentuan kehidupan yang bersifat memaksa yang
melindungi kepentingan-kepentingan orang dalam masyarakat. (Inleiding tot de Rechts
wetenschap)
Rudolf von Ihering : keseluruhan kaidah-kaidah yang memaksa yang berlaku dalam suatu
negara. (Der Zweek im Recht)
Han Kelsen : hukum terdiri dari kaidah-kaidah bagaimana orang harus berlaku. (Reine
Rechtslehre).
Wirjono Prodjodikoro: rangkaian peraturan-peraturan mengenai tingkah laku orang-
orang sebagai anggota suatu masyarakat dan bertujuan mengadakan tata tertib di antara
anggota-anggota masyarakat itu.
O. Notohamidjodjo : keseluruhan peraturan yang tertulis dan tidak tertulis yang biasanya
bersifat memaksa untuk kelakuan manusia dalam berjenis pergaulan hidup dan pergaulan
negara (serta antar negara), yang mengarahkan kepada keadilan, demi tata serta damai,
dengan tujuan memanusiakan manusia dalam masyarakat.
UNSUR-UNSUR HUKUM :
• Peraturan tingkah laku manusia dalam masyarakat
• Dibuat oleh badan resmi (yang berwajib)
• Bersifat memaksa
• Sanksi tegas (Pidana Penjara, ganti rugi)
1
CIRI-CIRI HUKUM :
• Adanya perintah dan larangan
• Perintah dan larangan harus ditaati setiap orang
SIFAT HUKUM :
• Mengatur dan memaksa
• Memberikan sanksi tegas (hukuman) bagi yang melanggar
TUJUAN HUKUM :
• Hukum mengabdi pada tujuan negara agar mendatangkan kemakmuran dan
kebahagiaan rakyatnya.
• Diciptakan oleh negara agar tercipta suasana aman, tentram dan sejahtera.
SUMBER-SUMBER HUKUM :
• Undang-undang
• Kebiasaan
• Keputusan Hakim (yurisprudensi)
• Perjanjian Internasional (traktat)
• Pendapat para sarjana hukum (doktrin)
PEMBAGIAN HUKUM
MENURUT BENTUKNYA :
• Hukum Tertulis
• Hukum Tidak Tertulis (Hukum Kebiasaan)
MENURUT ISINYA :
• HUKUM PRIVAT (SIPIL), yang mengatur hubungan antar orang untuk kepentingan
perorangan. (Hk. Dagang, Hk. Perkawinan, Hk. Perdata, Hk. Perjanjian dll)
• HUKUM PUBLIK (HK. NEGARA), yang mengatur negara dengan aparat dan
warga negaranya. (HTN, HAN, Hk. Pidana, HI, Hk. Pajak, dll.)
HUKUM PRIVAT
Terdiri dari :
• Hukum Sipil dalam arti luas, meliputi hukum perdata dan hukum dagang.
• Hukum Sipil dalam arti sempit, hanya meliputi hukum perdata.
Sumber Utama :
HUKUM PRIVAT/PERDATA adalah KUH Perdata (Burgelijk Wetbook/BW), yang
terdiri dari 4 BUKU :
I. Perihal Orang, memuat hukum perorangan dan kekeluargaan
2
II. Perihal Benda , memuat hukum benda dan waris (menganut sistem tertutup :
karena semua ketentuan berkaitan dengan benda termasuk harta waris sudah
ditentukan dan tidak boleh dirubah)
III. Perihal Perikatan, memuat hukum harta kekayaan berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban yang berlaku bagi orang/pihak tertentu. (menganut sistem
terbuka, artinya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat
untuk mengadakan perjanjian, asalkan tidak bertentangan dengan kesusilaan dan
ketertiban umum (Pasal 1337 BW).
IV. Perihal Pembuktian dan Kadaluwarsa, memuat alat pembuktian dan lewat waktu
terhadap hubungan hukum.
HUKUM DAGANG
HUKUM DAGANG (lex specialis) yang diatur dalam Buku III KUH Perdata (lex
generalis)
Hukum Dagang sebagian besar terletak pada Buku III tentang perikatan, karena hukum
dagang mengatur juga perikatan-perikatan yang timbul dalam lapangan harta kekayaan.
Dalam buku ketiga diatur tentang : perjanjian jual beli, perikatan yang lahir dari kontrak
(jual beli, sewa menyewa dll), tukar menukar, sewa-menyewa, pinjam pakai, pinjam
peminjam (perjanjian kredit), pertanggungan (hipotik), pinjam pakai dan hapusnya
perikatan dan perjanjian dst.
Dalam KUHD :
Firma (Ps. 16), Perseroan Komanditer (Ps. 19), Perseroan Terbatas (Ps. 36 s.d. 56),
komisioner, CV, Kepailitan, Asuransi,, dst