Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR HUKUM BISNIS

OLEH : IHSANUL MAARIF, S.H.,M.H.


PENGERTIAN HUKUM
S.M. Amin, S.H. : Hukum adalah peraturan, kumpulan peraturan yang
terdiri dari norma dan sanksi-sanksi.
Utrecht : Hukum adalah himpunan petunjuk, perintah dan larangan
yang mengatur masyarakat dan harus ditaati oleh seluruh masyarakat.
Mochtar Kusumaatmadja: Hukum merupakan suatu alat untuk
memelihara ketertiban dalam masyarakat.
TUJUAN HUKUM
Gustav Radbruch

Keadilan Kemanfaatan Kepastian


FUNGSI HUKUM
1. Mengatur kehidupan masyarakat
2. Melindungi kepentingan masyarakat
3. Memberikan rasa keadilan, kepastian, dan kemanfaatan

*Dimana ada masyarakat disitu ada hukum (Ubi Societes Ibi Ius)
pendapat CICERO
SUBJEK DAN OBJEK
HUKUM
1. Subjek Hukum
a. Orang Perorangan (Naturlijk Persoon); dan
b. Badan (Korporasi/Perusahaan).

2. Objek Hukum
Suatu hal yang dapat dimiliki (Eigenar) dan dikuasai (Bezit) oleh subjek
hukum.
SUMBER DAN JENIS
HUKUM
SUMBER HUKUM JENIS HUKUM

MATERIL TERTULIS

FORMIL TIDAK TERTULIS


PERNYATAAN KAIDAH/NORMA HUKUM

Berlaku Umum Berlaku Individual

Peraturan Per-UU-an Perjanjian atau KTUN


(Regelings) (Contract atau Beschikking)

7
TUJUAN PEMBELAJARAN HUKUM BISNIS

Menerapkan Teori kedalam


Mampu memahami dasar- studi kasus bisnis dalam Memecahkan masalah-masalah
dasar Hukum Bisnis kerangka hukum hukum bisnis
LATAR BELAKANG HUKUM BISNIS

Perkonomian yang sehat menjadi Perekonomian yang sehat lahir Bisnis yang sehat tentu
pondasi penting guna pembangunan melalui kegiatan bisnis, perdagangan mempunyai aturan (hukum)
kesejahteraan umat manusia ataupun usaha yang sehat. yang menjamin kelancaran
bisnis tsb.
PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN HUKUM BISNIS

Pengertian
Hukum Bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari suatu perjanjian-perjanjian maupun
perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis.

Tujuan dan Fungsi


Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak dan kewajibannya
dalam praktek bisnis, agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan,
wajar, dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum dan Kemanfaatan)
ASPEK POKOK DALAM HUKUM BISNIS

1. Aspek kontrak (perjanjian) yang menjadi 2. Aspek kebebasan membuat


sumber hukum utama dimana masing- perjanjian dimana para pihak bebas
masing pihak tunduk pada perjanjian yang membuat dan menentukan isi dari
telah disepakati bersama. perjanjian yang disepakati bersama
SUMBER HUKUM BISNIS

2. Asas kebebasan Adapun menurut Munir


Sumber hukum berkontrak, dimana para Fuady, sumber-sumber
Yang dimaksud bisnis yang utama/pokok pihak bebas untuk hukum bisnis adalah :
dengan sumber hukum adalah Pasal 1338 ayat 1 membuat dan • Perundang-undangan
bisnis disini adalah KUHPerdata yaitu : menentukan isi dari • Perjanjian
dimana kita bisa 1. Asas kontrak kontrak yang mereka
menemukan sumber • Traktat
(perjanjian) itu sendiri sepakati.
hukum bisnis itu. Yang yang menjadi • Secara umum sumber hukum
• Jurisprudensi
mana nantinya sumber sumber hukum utama, bisnis (sumber hukum • Kebiasaan
hukum tersebut dijadikan dimana masing-masing perundangan) tersebut adalah : • Pendapat sarjana hukum
• Hukum Perdata (KUHPerdata)
sebagai dasar hukum pihak terikat untuk (doktrin)
• Hukum Dagang (KUHDagang)
berlakunya hukum yang tunduk kepada kontrak • Hukum Publik (Pidana • Sumber-sumber hukum
dipakai dalam yang telah disepakati Ekonomi/KUHPidana) bisnis :
menjalankan bisnis (kontrak yg dibuat • Peraturan Perundang-undangan
tersebut. diberlakukan sama diluar KUHPerdata, KUHPidana,
KUHDagang
dengan Undang-undang).
SUMBER HUKUM BISNIS: Perundang-undangan

1. Perundang-Undangan
Undang-undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh alat
perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat masyarakat. Produk
hukum tertulis yang sengaja diciptakan oleh pihak yang berwenang untuk
mengatur kehidupan masyarakat, termasuk dibidang ekonomi dan bisnis.
a. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
KUHD mengatur berbagai perikatan yang berkaitan dengan perkembangan
lapangan hukum perusahaan. Sebagai peraturan yang telah terkodifikasi,
KUHD masih terdapat kekurangan dimana kekurangan tersebut diatur
dengan peraturan perundang-undangan yang lain.

b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)


Bagian-bagian dari KUH Perdata yang mengatur tentang Hukum Dagang
ialah sebagian terbesar dari Kitab III dan sebagian kecil dari Kitab II. Hal-
hal yang diatur dalam Kitab III KUH Perdata ialah mengenai perikatan-
perikatan umumnya dan perikatan-perikatan yang dilahirkan dari
persetujuan dan undang-undang seperti: Persetujuan jual beli,Persetujuan
sewa menyewa,Persetujuan pinjaman uang

c. Praturan Perundang-Undangan
SUMBER HUKUM BISNIS: Perundang-Undangan

Selain KUHD dan KUHPerdata, masih terdapat beberapa peraturan perundang-


undangan lain yang mengatur Hukum Dagang, diantaranya :

1 UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,

2 UU No. 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas (PT),

3 UU No. 7 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta,

4 UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,

5 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen,

6 UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (Go Public),

7 UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (PMA/PMDN)

8 UU No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta,

9 UU No. 37 Tahun 2004 (Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang)

10 Hukum Publik (kejahatan di bidang bisnis : Penyeludupan, illegal logging, korupsi)

11 PP No 28 Tahun 1999 (Merger, Konsolidasi Dan Akuisisi Bank)


SUMBER HUKUM BISNIS: Kebiasaan

2. Kebiasaan

Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan tidak terputus


dan sudah diterima oleh masyarakat pada umumnya serta pedagang
pada khususnya, dapat dipakai juga sebagai sumber hukum pada
Hukum Dagang. Hal ini sesuai dengan Pasal 1339 KUH Perdata
bahwa perjanjian tidak saja mengikat yang secara tegas
diperjanjikan, tetapi juga terikat pada kebiasaan-kebiasaan yang
sesuai dengan perjanjian tersebut. Contohnya tentang pemberian
komisi, jual beli dengan angsuran, dan sebagainya.
SUMBER HUKUM BISNIS: Yurisprudensi

3. Yurisprudensi

Yurisprudensi adalah putusan-putusan Hakim atau Pengadilan yang


telah berkekuatan hukum tetap dan dibenarkan oleh Mahkamah
Agung sebagai Pengadilan kasasi, atau putusan Mahkamah Agung
sendiri yang sudah berkekuatan hukum tetap.
SUMBER HUKUM BISNIS: Perjanjian Internasional

4. Perjanjian Internasional

Perjanjian internasional diadakan dengan tujuan agar pengaturan


tentang persoalan Hukum Dagang dapat diatur secara seragam oleh
masing-masing hukum nasional dari negara-negara peserta yang terikat
dalam perjanjian internasional tersebut. Untuk dapat diterima dan
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat maka perjanjian
internasional tersebut harus diratifikasi oleh masing-masing negara yang
terikat dalam perjanjian internasional tersebut.

Macam perjanjian internasional :


Traktat yaitu perjanjian bilateral yang dilakukan oleh dua negara saja.
Contohnya: traktat yang dibuat oleh Indonesia dengan Amerika yang
mengatur tentang pemberian perlindungan hak cipta yang kemudian
disahkan melalui Keppres No.25 Tahun 1989, Konvensi yaitu perjanjian
yang dilakukan oleh beberapa negara. Contohnya Konvensi Paris yang
mengatur tentang merek.
SUMBER HUKUM BISNIS: Perjanjian Yang Dibuat Para Pihak

5. Perjanjian Yang Dibuat Para Pihak

Berdasarkan pasal 1338 KUH Perdata disebutkan perjanjian yang dibuat


secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Dalam hal ini, persetujuan, perjanjian ataupun kesepakatan
memegang peranan bagi para pihak. Contohnya dalam pasal 1477 KUH
Perdata yang menentukan bahwa selama tidak diperjanjikan lain, maka
penyerahan terjadi di tempat dimana barang berada pada saat terjadi kata
sepakat. Misalkan penyerahan barang diperjanjikan dengan klausula FOB
(Free On Board) maka penyerahan barang dilaksanakan ketika barang
sudah berada di atas kapal.
SUMBER HUKUM BISNIS: Doktrin

6. Doktrin

Pendapat sarjana hukum (doktrin) adalah pendapat seseorang atau


beberapa orang sarjana hukum yang terkenal dalam ilmu pengetahuan
hukum. Doktrin ini dapat menjadi dasar pertimbangan hakim dalam
menjatuhkan putusannya.

Misalnya hakim dalam memeriksa perkara atau dalam pertimbangan


putusannya dapat menyebut doktrin dari ahli hukum tertentu. Dengan
demikian hakim dianggap telah menemukan hukumnya melalui sumber
hukum yang berupa doktrin tersebut.
RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS

1 Kontrak Bisnis, 12 Surat Berharga,


2 Jual-beli, 13 Perburuhan,
Hak Atas Kekayaan
3 Bentuk-bentuk Perusahaan, 14 Intelektual,
4 Perusahaan Go Public Dan Pasar Modal, 15 Anti Monopoli,

5 Penanaman Modal Asing, 16 Perlindungan Konsumen,

6 Kepailitan Dan Likuidasi, 17 Keagenan Dan Distribusi,


7 Merger, 18 Asuransi,
8 Akuisisi, 19 Perpajakan,
Penyelesaian Sengketa
9 Konsolidasi Dan Pemisahan Perusahaan, 20 Bisnis,
10 Perkreditan Dan Pembiayaan, 21 Bisnis Internasional,
11 Jaminan Hutang, 22 Hukum Pengangkutan
RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS

1. Kontrak bisnis
2. Bentuk badan usaha (PT, Firma, CV)
3. Pasar modal dan perusahaan go publik
4. kegiatan jual beli oleh perusahaan
5. Investasi atau penanaman modal
6. Likuidasi dan pailit
7. Merger, akuisisi dan konsolidasi
8 . Pembiayaan dan perkreditan
9. Jaminan hutang
10. Surat-surat berharga
11. Ketenagakerjaan
12. Hak Kekayaan Intelektual Industri
13. Persaingan usaha tidak sehat dan larangan monopoli
14. Perlindungan terhadap konsumen
15. Distribusi dan agen
16. Perpajakan
17. Asuransi
18. Menyelesaikan sengketa bisnis
19. Bisnis Internasional
20. Hukum pengangkutan baik melalui darat, laut, maupun udara
21. Perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pengguna teknologi dan pemilik teknologi
22. Hukum perindustrian atau industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional yang meliputi kegiatan ekspor dan import
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan dan surat-surat berharga
26. Hukum Real estate, bangunan dan perumahan
27. Hukum perdagangan internasional atau perjanjian internasional
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang

Anda mungkin juga menyukai