Anda di halaman 1dari 19

SILABI

1. Pengantar Hukum Bisnis

2. Pengantar Hukum Bisnis

3. Kontrak Bisnis

4. Bentuk Usaha/Organisasi Perusahaan

5. Usaha Kecil

6. Ketenagakerjaan

7. Hak Jaminan/Hak Tanggungan

8. Midtest

9. Hak atas Kekayaan Intelektual


10. Monopoli dan Persaingan Usaha
11. Perlindungan Konsumen
12. Sengketa Bisnis
13. Sengketa Bisnis
14. Bisnis Internasional
15. Bisnis Internasional
16. Ujian Akhir Semester

REFFERENCES :

1. Bintang, Sanusi dan Dahlan, Pokok-Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2000.
2. Fuady, Munir, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005.

Ade Djuanda
A. PENGANTAR HUKUM EKONOMI DAN BISNIS

• Pengertian
Hukum adalah peraturan atau ketentuan baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi terhadap pelanggarannya.
Bentuk Hukum :
a. Hukum tertulis
b. Hukum tidak tertulis
Di Indonesia hukum menempati posisi penting (supremacy of law)
• Ekonomi dan Bisnis
Dari “oikonomia” artinya pengaturan rumah tangga
Istilah bisnis memiliki pengertian yang lebih sempit (khusus) daripada istilah ekonomi yang luas (umum).
Bisnis tertuju pada usaha komersial dan interaksi antar para pelakunya, yaitu berkaitan dengan
ekonomi perusahaan/ekonomi mikro.

Karakteristik bisnis terutama terletak pada tujuan pencapaian keuntungan (laba). Kegiatan bisnis meliputi
produksi, distribusi dan penjualan untuk memperoleh laba.
• Hukum Ekonomi dan Bisnis
Hukum ekonomi adalah hukum yang berkaitan dengan berbagai aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi
dalam berbagai bbidangnya ada yang diatur oleh hukum, ada pula yang tidak atau belum diatur oleh
hukum. Jadi, hukum ekonomi (economic law) mempunyai ruang lingkup pengertian yang luas meliputi
semua persoalan berkaitan dengan hubungan antara hukum dan kegiatan ekonomi.

Macam hukum ekonomi Indonesia :

a. Hukum ekonomi pembangunan, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum mengenai cara-
cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi (hukum perusahaan dan hukum penanaman
modal)
b. Hukum ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan danpemikiran hukumm engenai cara-cara
pembagian hasil pembangunan ekonomi secara adil dan merata, sesuai hak asasi manusia (hukum
perburuhan dan hukum perumahan)

Sarjana Hukum membagi hukum menjadi :


a. Hukum privat (perdata) yang mengatur kepentingan pribadi
b. Hukum publik yang mengatur kepentingan umum
Hukum ekonomi disamping meliputi hukum dagang dan hukum bisnis tersebut, juga menjangkau hukum
publik seperti hukum administrasi negara, hukum pidana, dll.
Ciri penting hukum ekonomi adalah adanya keterlibatan negara atau pemerintah dalam pengaturan
berbagai kegiatan perdagangan.

Berbeda dengan hukum dagang dan bisnis yang kaidahkaidahnya berbentuk undang-undang yang
dibuat dengan partisipasi, baik pemerintah maupun wakil rakyat (DPR). Hukum ekonomi banyak yang
dibuat oleh otoritas publik dalam bentuk perundang-undangan dibawah undang-undang, seperti
Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Mentri, Surat Keputusan Bersama (SKB), Surat
Edaran (SE), dsb.

B. HUKUM EKONOMI DAN BISNIS DAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Hukum ekonomi dan bisnis yang memadai akan menunjang pembangunan ekonomi, karena melalui hukum
ekonomi dan bisnis masyarakat dibentuk atau diarahkan untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi (law
as tool of social engineering). Sebaliknya hukum ekonomi dan bisnis yang tidak memadai akan menciptakan
hambatan bagi pembangunan ekonomi.

Ade Djuanda
C. SUMBER HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
1. Perundang-Undangan
Di Indonesia tingkatan perundang-undangan adalah :
a. UUD 1945
b. Tap MPR
c. Undang-Undang (UU)
d. Peraturan Pemerintah (PP)
e. Keputusan Presiden (Keppres)
f. Peraturan pelaksanaan lain seperti, Surat Keputusan Bersama (SKB) yang dibuat oleh beberapa
mentri, Surat Edaran (SE) yang dibuat oleh pejabat Hukum yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi (lex superior derogat legi infiriori)
Apabila terjadi pertentangan antara peraturan yang setingkat maka penyelesaiannya dilakukan atas
dasar asas ‘lex specialis derogat legi generatif)
Dalam UUD 1945 terdapat dua pasal penting yang menjadi sumber hukum bisnis, yaitu pasal 33 dan
pasal 27 ayat (2)

2. Perjanjian
Perjanjian mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan perundang-undangan. Artinya,
perjanjian yang dibuat oleh pihak tertentu dapat dijadikan dasar hukum bagi yang membuatnya.

Perbedaan dengan perundang-undangan adalah dalam hal bahwa perjanjian hanya berlaku bagi
pihak yang mebuatnya saja tidak mengikat orang lain atau masyarakat umum, sedang perundang-
undangan berlaku umum kepada semua pihak yangmenjadi subyek pengaturannya.

Ade Djuanda
Materi 2 - Kontrak bisnis
Pengertian Kontrak

• Istilah kontrak sering disebut dengan istilah‘perjanjian’, sebagai terjemahan dari ‘agreement’ dalam
bahasa inggris atau overeenkomst dalam bahasa belanda.

• Kontrak adalah suatu kesepakatan yang diperjanjikan (promissory agreement) diantara 2 (dua) atau
lebih pihak yang dapat menimbulkan, memodifikasi, atau menghilangkan hubungan hukum (Black, Henry
Campbell, 1968:394).
Kontrak dan Perikatan
Suatu perikatan lahir, baik akrena undang-undang maupun karena kontrak/perjanjian. Adapun yang
merupakan contoh perikatan yang tidak berdasarkan atas kontrak, tetapi berdasarkan atas undang-
undang adalah sebagai berikut :
1. Perikatan yang menimbulkan kewajiban-kewajiban tertentu diantara penghuni pekarangan yang
saling berdampingan.
2. Perikatan yang menimbulkan kewajiban mendidik dan memelihara anak.
3. Perikatan yang timbul karena perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad).
4. Perikatan yang timbul karena perbuatansukarela (zaakwarneming) sehingga perbuatan sukarela
tersebut haruslah dituntaskan
5. Perikatan yang timbul dari pembayaran tidakterhutang.
6. Perikatan yang timbul dari perikatan wajar(naturlijke verbintenissen).

Asas-Asas Kontrak

1. Asas kontrak sebagai hukum mengatur


Hukum mengatur (aanvullen recht,optional law) adalah peraturan-peraturan hukum yang berlaku bagi
subyek hukum, misal para pihak dalam suatu kontrak.Hukum kontrak ini disebut sebagai hukum yang
mempunyai sistem terbuka (open system). Sebagai lawan dari hukum mengatur, adalah apa yang
disebut dengan ‘hukum memaksa’ (dwingend recht,mandatory law). Hukum memaksa adalah aturan
hukum yang berlaku secara memaksa atau mutlak, dalam arti tidak dapat disimpangi oleh para pihak
yang terlibat dalam suatu perbuatan hukum, termasuk oleh para pihak dalam suatu kontrak.
2. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas freedom of contract ini merupakan konsekuensi dari berlakunya asas kontrak sebagai hukum
mengatur. Asas kebebasan berkontrak ini dibatasi oleh rambu-rambu hukum sebagai berikut :
a. Harus memenuhi syarat sebagai seuatukontrak
b. Tidak dilarang oleh undang-undang
c. Tidak bertentangan dengan kebiasan yang berlaku
d. Harus dilaksanakan dengan itikad baik.
3. Asas Pacta Sunt Servanda
Istilah ‘pacta sunt servanda’ berarti janji itu mengikat. Artinya apabila suatu pihak dalam kontrak tidak
menuruti kontrak yang telah dibuatnya, oleh hukum disediakan ganti rugi atau bahkan pelaksanaan
kontrak secara paksa.
4. Asas Konsensual
Bahwa jika suatu kontrak telah dibuat, maka ia telah sah dan mengikat secara penuh, bahkan pada
prinsipnya persyaratan tertulispun tidak disyaratkan oleh hukum, kecuali untuk beberapa jenis kontrak
tertentu, yang memang dipersyaratkan syarat tertulis. Syarat tertulis tersebut misalnya dipersyaratkan
untuk jenis kontrak berikut ini :
a. Kontrak perdamaian
b. Kontrak pertanggungan
c. Kontrak penghibahan
d. Kontrak jual beli tanah
5. Asas Obligatoir
Suatu asas yang menentukan bahwa jika suatu kontrak telah dibuat, maka para pihak telah terikat, tetapi
keterikatannya itu hanya sebatas timbulnya hak dan kewajiban semata-mata. hak milik baru berpindah
setelah adanya kontrak kebendaan tersebut atau yang sering disebut juga dengan serah terima (levering).
Hukum kontrak Indonesia memberlakukan asas obligatoir ini karena hukum kontrak Indonesia
berdasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Ade Djuanda
SYARAT SAHNYA KONTRAK

Persyaratan yuridis syarat sahnya kontrak :


1. Syarat sah yang objektif berdasarkan Pasal 1320 KHUPerdata
a. Perihal tertentu
b. kausa yang diperbolehkan
Suatu kontrak haruslah berkenaan dengan hal yang etrtentu, jelas dan dibenarkan oleh hukum.
Syarat kausa yang diperbolehkan adalah bahwa suatu kontrak haruslah dibuat dengan maksud atau
alasan yang sesuai hukum yang berlaku.Jika salah satu syarat objektif ini tidak dipenuhi adalah bahwa
kontrak tersebut tidak sah dan batal demi hukum (null and void)
2. Syarat sah yang subjektif berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata
a. Adanya kesepakatan kehendak
b. Wewenang berbuat
Hukum umumnya diterima teori bahwa kesepakatan kehendak itu ada jika tidak terjadinya salah satu
unsur-unsur sebagai berikut :
a. Paksaan (dwang,duress)
b. Penipuan (bedrog,fraud)
c. Kesilapan (dwaling,mistake)
Kewenangan berbuat baru dianggap sah oleh hukum jika kontrak dilakukan oleh hukum jika kontrak
dilakukan oleh orang-orang sebagai berikut :
a. orang yang sudah dewasa
b. orang yang tidak ditempatkan di bawah pengampuan.
c. wanita yang bersuami (syarat ini tdk berlaku lagi)
d. Orang yang tidak dilarang oleh undang-undang untukmelakukan perbuatan tertentu. Misalnya antara
suami dan istri tdiak boleh melakukan kontrak jual beli. Atau orang yang melakukan kontrak untuk
dan atas nama orang lain, tetapi surat kuasanya tidak sah.
3. Syarat sah yang umum di luar Pasal 1320 KUHPerdata
a. kontrak harus dilakukan dengan itikad baik
b. kontrak tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku
c. kontrak harus dilakukan berdasarkan asas kepatutan.
d. kontrak tidak boleh melanggar kepentingan umum.Apabila kontrak dilakukan dengan melanggar
salah satu dari 4 prinsip tersebut, maka konsekuensi yuridisnya adalah bahwa kontrak yang
demikian tduiak sah dan batal demi hukum 9null and void).
4. Syarat sah yang khusus
a. syarat tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu.
b. syarat akta notaris untuk kontrak tertentu.
c. syarat akta pejabat tertentu untuk kontraktertentu.
d. syarat ijin dari pejabat yang berwenang untukkontrak tertentu.

PRESTASI DAN WAN PRESTASI


Prestasi adalah pelaksanaan dari isi kontrak yang telah diperjanjikan menurut tata cara yang telah
disepakati bersama.
Model prestasi dari suatu kontrak :
a. memberikan sesuatu
b. berbuat sesuatu
c. tidak berbuat sesuatu
Wan prestasi adalah tidak dilaksanakannya suatu prestasi atau kewajiban sebagaimana yang telah
disepakati bersama.
Wan prestasi dipilah-pilah sebagai berikut :
a. Wan presatsi berupa tidak memenuhi prestasi
b. Wan prestasi berupa terlambat memenuhi prestasi
c. Wan prestasi berupa tidak sempurna memenuhi prestasi

Ade Djuanda
GANTI RUGI

• Komponen ganti rugi :


a. Biaya
b. Rugi
c. Bunga
Model ganti rugi akibat wan prestasi dari sutau kontrak :
1. Ganti rugi dalam kontrak
Ganti rugi hanya dapat dimintakan seperti tertulis dalam kontrak tersebut, tidak boleh dilebihi atau
dikurangi.
2. Ganti rugi ekspektasi
Dihitung juga keuntungan yang seyogianya diperoleh seandainya kontrak tersebut jadi
dilaksanakan.
3. Pergantian biaya
Dimana ganti rugi dibayar sejumlah biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak yang dirugikan
dalam hubungan dengan kontrak tersebut.
4. Restitusi
Restitusi adalah suatu nilai tambah atau manfaat yang telah diterima oleh pihak yang melakukan
wan prestasi, dimana nilai tambah tersebut terjadi akibat pelaksanaan prestasi dari pihak lainnya.
Pihak yang melakukan wan prestasi dalam ilmu hukum sebagai telah ‘memperkaya diri tanpa hak’
(unjust enrichment), dan hal ini tidak dapat dibenarkan.
5. Quantum meruitdalam quantum meruit manfaat atau barang tertentu sudah tidak dapapt lagi
dikembalikan, misalnya manfaat atau barang tersebut sudah dialihkan ke pihak lain, atau sudah
dipakai, musnah atau sudah berubah wujud.
6. Pelaksanaan kontrak
Daloam hal ini pihak yang melakukan wan prestasi ini sering disebut dengan istilah ‘specific
performance’, equitable performance’ atau equitable relieve’.

Ade Djuanda
MATERI 3 JUAL BELI
PENGERTIAN JUAL BELI

• Jual beli adalah suatu kontrak dimana 1 (satu) pihak, yakni yang disebut dengan pihak penjual
mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu benda, sedagkan pihak lainnya, yang disebut dengan
pihak pembeli mengikatkan dirinya untuk membayar harga dari benda tersebut sebesar yang telah
disepakati bersama.

METODE PEMBAYARAN DALAM


TRANSAKSI JUAL BELI
1. Metode pembayaran tunai seketika
Dalam hal ini harga barang diserahkan semuanya, sekaligus pada saat diserahkannya barang objek jual
beli kepada pembeli.
2. Metode Pembayaran dengan cicilan/kredit
Menurut hukum, jual beli dan peralihan hak sudah sempurna terjadi, sementara cicilan yang belu dibayar
menjadi hutang piutang belaka.
3. Metode pembayaran dengan memakai kartu kredit
Pihak pembeli cukup menandatangani suatu resi dan menunjuk kartu kredit kepada toko (penjual).
4. Metode pembayaran dengan memakai kartu debit
Pada pihak penjual tersedia alat yang dengan menekan kode rahasia kartu ATM/debit etrsebut oleh pihak
pembeli, maka rekening pihak pembeli langsung didebit oleh bank dan mengkreditkannya langsung ke
rekening penjual.
5. Metode pembayaran dengan memakai cek
6. Metode pembayaran terlebih dahulu
Pihak penjual baru mengirim barangnya jika telah menerima seluruh pembayaran terhadap harga barang
tersebut.
7. Metode Open Account
Pihak pembeli baru membayar setelah menerima barangnya secara utuh.
8. Metode atas dasar konsinyasi
Pembayaran dilakukan setelah barang dalam toko tersebut laku terjual kepada pihak konsumen dari toko
tersebut.
9. Metode pembayaran secara documentary collection (menggunakan bills of exchange).
10. Metode pembayaran secara documentary credit
Dengan menggunakan L/C letter of credit, jaminan pembayaran telah ada setelah L/C dietrbitkan dan
pembayaran dilakukan via bank perantara tanpa menunggu tibanya barang.

PERKREDITAN DAN PEMBIAYAAN

• Perkreditan adalah suatu penyediaan uang atauyang dipersamakandengannya, yang didasari atas
perjanjian pinjam meminjam antara pihak kreditur dengan debitur. Yang mewajibkan pihak debitur untuk
mulunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu. Sebagai imbalan jasanya kepada pihak kreditur
diberikanhak untuk mendapatkan bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan selama masa kredit
tersebut berlangsung.

• Elemen yuridis dari suatu kredit :


1. Adanya kesepakatan antara debitur dengan kreditur yang disebut perjanjian kredit
2. Adanya pihak yaitu kreditur dan debitur
3. Adanya kesanggupan atau janji untuk membayar hutang
4. Adanya pinjaman berupa pemberian sejumlah uang
5. Adanya perbedaan waktu antara pemberian kredit dengan pembayaran kredit.

Ade Djuanda
Elemen yuridis suatu pembiayaan :
1. Adanya kesepakatan antara pemberi biaya (kreditur) dan penerima biaya (debitur)
2. Adanya para pihak (pemberi dan penerima)
3. Adanya kesanggupan atau janji membayar hutang
4. Adanya pemberian pembiayaan
5. Adanya perbedaan waktu antara pemberian pembiayaan dengan pembayaran.

DASAR HUKUM

• Dasar Hukum Kredit :

1. Kontrak kredit
2. Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang Jaminan Hutang
3. Peraturan Perundang-Undangan lainnya
4. Yurisprudensi tentang perkreditan
5. Kebiasaan, terutama kebiasaan perbankan

• Dasar Hukum Pembiayaan :

1. Kontrak pembiayaan
2. Undang-Undang Jaminan HUtang
3. Peraturan Perundang-Undangan lainnya
4. Yurisprudensi tentang pembiayaan
5. Kebiasaan, terutama kebiasaan perbankan dan pembiayaan

PRISIP PERKREDITAN DAN


PEMBIAYAAN

1. Prinsip Kepercayaan
Kepercayaan dari kreditur bahwa debitur dapat mengembalikan dana.
2. Prinsip Kehati-Hatian
Pihak kreditur harus menganalisis dan mempertimbangkan semua faktor yang relevan.
3. Prinsip Sinkronisasi
Antara pinjaman dengan assets/income dari debitur. Misalnya jangan diberikan kredit/pembiayaan
jangka pendek untuk keperluan invesitasi jangka panjang.
4. Prinsip Kesamaan Valuta
Maksudnya agar resiko fluktuasi mata uang dapat dihindari
5. Prinsip Perbandingan antara Pinjaman dengan Modal Artinya harus dalam suatu rasio wajar.
6. Prinsip Perbandingan antara Pinjaman dengan Aset Harus dalam rasio yang wajar.
7. Prinsip 5 C
a. Character (kepribadian) c. Capital (modal) e. Collateral (agunan)
b. Capacity (kemampuan) d. Condition of economy

PERJANJIAN KREDIT
Perjanjian kredit dibagi menjadi :
1.Perjanjian kredit sebagai perjanjian pinjam pakai habis
2.Perjanjian kredit sebagai perjanjian khusus

JAMINAN KREDIT
Hak jaminan redit konvensional :
1. Hipotik 5. Gadai tanah 9. Corporate Garansi
2. Creditverband 6. Fidusia
3. Hak tanggungan 7. Bank Garansi
4. Gadai benda bergerak 8. Personal Garansi
Hak jaminan non konvensional :
1. Cassie untuk menjamin hutang
Ade Djuanda
2. Pengalihan hak tagih asuransi
3. Kuasa menjual yang tidak dapat dicabut kembali
4. Jaminan untuk menutupi kekurangan biaya
5. Indemnity
6. Bid/Tender Bonds
7. Penyisihan dana dalam escrow account

KREDIT SINDIKASI

Kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan beberapa bank kepada satu debitur, dimana bank-bank
peserta sindikasi tersebut terdapat suatu hubungan lintas kreditur yang dikoordinasikan secara erat dan
kokoh oleh satu bank sebagai koordinator yang disebut dengan lead creditur atau lead manager. Jika terjadi
wan prestasi maka berarti juga dianggap wan prestasi terhadap seluruh kreditur yang lain (cross default).
Model-model kredit sindikasi :
1. Model Direct Participation
Semua kreditur yang tercakup dalam sindikasi kreditur berhubungan secara kotraktual langsung dengan
debitur.
2. Model Indirect participation
Suatu sindikasi kredit dimana sungguhpun di antara para kreditur ada sindikasi tertentu, tetapi ada
diantara mereka yang berpartisipasi dengan cara tidak menjadi pihak dalam loan agreement, tetapi
menjadi kreditur lewat kreditur yang lain.
3. Model Club Deal
Adalah suatu model sindikasi yang mana selain kreditur yang memberi pinjaman uang secara kredit,
terdapat juga kreditur yang memberikannya dengan cara pembiayaan (misal dengan jalan leasing).
Mereka bersamasama bergabung dalam 1 (satu) sindikasi dengan terms dan conditions yang sama
dengan sindikasi kredit biasa.

• SUBJEK PEMBIAYAAN
Subjek yang meberikan pembiayaan adalah :

- Pihak Lembaga Pembiayaan


- bank
- Perusahaan Swasta
- Masyarakat
MODEL-MODEL PEMBIAYAAN

1. Model Pembiayaan Lewat Lembaga Pembiayaan


a. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan lewat penyediaan barang-barang modal untuk digunakan
oleh suatu perusahaan (debitur atau lessee) untuk suatu jangka waktu etrtentu, berdasarkan pembayaran
secara berkala yang disertai atau tanpa disertai atau tanpa disertai dengan hak pilih (opsi) dari
perusahaan (debitur) untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan di akhir masa leasing atau
memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang di sepakati bersama.
a. Adanya para pihak d. Adanya jangka waktu g. Adanya nilai sisanya
b. Adanya biaya e. Pembayaran kembali h. sewa
c. Adanya barang modal f. adanya hak opsi

KEAGENAN DAN DISTRIBUSI


PENGERTIAN KEAGENAN DAN DISTRIBUSI
Agen adalah seseorang atau suatu perusahaan yang mewakili pihak lainnya (yang disebut dengan
prinsipal) untuk melakukan kegiatan bisnis (misalnya menjual produk) untuk dan atas nama prinsipal
Ade Djuanda
kepada pihak ketiga dalam suatu wilayah pemasaran tertentu, dimana sebagai imbalan atas jerih payahnya
itu, agen akan mendapatkan komisi tertentu. Apabila dalam wilayah tertentu hanya ditunjuk satu agen maka
disebut agen tunggal (sole agent).

AGEN, DISTRIBUTOR, KANTOR REPRESENTATIF DAN KANTOR CABANG


Antara Agen dan Distributor memiliki perbedaan sbb:

1. Hubungan dengan prinsipal


Agen akan menjual barang atau jasa untuk dan atas nama pihak prinsipalnya, sementara seorang
distributor bertindak untuk dan atas namanya sendiri (independent tender).
2. Pendapatan perantara
Pendapatan agen berupa komisi sementara bagi distributor berupa laba dari selisih harga beli (dari
prinsipal) dengan harga jual kepada konsumen.
3. Pengiriman Barang
Dalam hal keagenan barang di kirim langsung dari prinsipal kepada konsumen, sedangkan dalam hal
distribusi, barang dikirim kepada distributor dan baru dari distributor di kirim kepada konsumen. Jadi dalam
hal distribusi, pihak prinsipal bahkan tidak mengetahui siapa konsumen itu.
4. Pembayaran Harga Barang
Pihak prinsipal akan langsung menerima pembayaran harga dan pihak konsumen tanpa melalui agen,
sedangkan dalam hal distribusi, pihak distributorlah yang menerima harga bayaran dari konsumen.
Kantor representatif berbeda dengan agen atau distributor sebab kantor representatif bukan pihak luar dari
prinsipal, melainkan orang prinsipil sendiri. Kantor representatif lebih banyak bertugas dalam hal
pemasaran produk saja.

Kantor cabang mempunyai wewenang lebih luas dari kantor representatif. Pada prinsipnya kewenangan
kantor cabang sama dengan kewenangan prinsipal, kecuali dalam melakukan kontrak-kontrak khusus
dimana untuk kontrak khusus tersebut haruslah ditandangani oleh direksi atau kuasa direksi dari prinsipal,
sesuai dengan anggaran dasar perusahaan yang bersangkutan.

KONTRAK KEAGENAN
Transaksi keagenan diatur oleh suatu kontrak yang dibuat di antara pihak prinsipal dengan agen, yang
disebut dengan kontrak keagenan (Agency Agreement). Pada prinsipnya kontrak keagenan ini berisikan hal-
hal sebagai berikut :
• Pengangakatan keagenan
• Hak dan kewajiban prinsipal
• Hak dan kewajiban agen
• Masa berlaku keagenan
• Wilayah berlakunya keagenan
• Spesifikasi produk yang akan dijual oleh agen
• Tentang paten dan merek barang yang akan dijual
• Tentang komisi atau harga barang
• Target yang harus di capai oleh agen
• Pelayanan purna jual
• Kemungkinan pengangkatan sub agen.

ASURANSI
PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM
Asuransi merupakan suatu perjanjian di mana seorang penanggung mengikat diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan pergantian kepada tertanggung kepada suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tidak etrtentu (Pasal 246 KUHDagang)
Elemen yuridis dari suatu asuransi adalah sbb :

1. Adanya pihak tertanggung (pihak yang kepentingannya diasuransikan)


2. Adanya pihak penanggung (pihak perusahaan asuransi yang menjamin akan membayar ganti rugi)
3. Adanya kontrak asuransi (antara tertanggung dan penanggung)
4. Adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan (yang diderita oleh tertanggung)

Ade Djuanda
5. Adanya peristiwa tertentu yang mungkin akan terjadi (misalnya kebakaran dalam asuransi kebakaran.
6. Adanya uang premi yang dibayar oleh penanggung kepada tertanggung (fakultatif)

Dalam suatu kontrak asuransi, prestasi dari pihak tertanggung adalah membayar premi, sedangkan prestasi
pihak penanggung adalah membayarsejumlah ganti rugi jika peristiwa tertentu terjadi, misalnya kebakaran,
kecelakaan, dll. Biasanya pengajuan klaim asuransi disertai dengan beberapa bukti pendukung bahwa
memang telah etrjadi peristiwa yang bersangkutan.

RISIKO DALAM ASURANSI


Risiko dalam hukum asuransi :
1. Risiko Murni
Risiko murni (pure risk) adalah suatu kejadian yang masih tidak pasti bahwa suatu kerugian akan timbul,
di mana jika kejadian tersebut terjadi, maka timbullah kerugian itu. Jika kejadian tersebut tidak terjadi, maka
keadaan sama seperti sediakala (tidak untung dan juga tidak rugi). Risiko murni terdiri dari 3(tiga) jenis
yaitu : risiko perorangan, risiko harta benda dan risiko tanggung jawab.
• Risiko perorangan (personal risk) adalah suatu risiko yang tertuju langsung pada orang yang
bersangkutan,
yakni yang akan mempengaruhi secara langsung terhadap penghasilannya.
• Risiko harta benda (property risk) adalah suaturisiko yang tertuju kepada harta benda milik orang
tersebut,
yakni risiko atas kemungkinan hilang atau rusaknya harta benda tersebut. Misalnya, jika seseorang
memiliki harta benda berupa mobil, maka risikonya adalah kemungkinan rusak atau hilang, karena itu
risiko tersebut dilindungi oleh asuransi kendaraan bermotor.
• Risiko tanggung jawab (liability risk) adalah risiko yang mungkin akan timbul karena seseorang harus
bertanggung jawab karena melakukan sesuatu perbuatan yang menimbulkan kerugian terhadap orang
lain. Misal, seseorang menabrak orang yang menyebabkan penabrak harus membayar kerusakan
kendaraan orang yang ditabrak dan/atau membiayai pengobatannya.
2. Risiko Spekulasi(speculative risk)
Kemungkinan yang muncul adalah keuntungan atau kerugian.
3. Risiko Khusus
Risiko yang terbit dari tindakan individu dengan dampak hanya terhadap seorang tertentu saja. Misal
risiko berupa kebakaran pada mobil seseorang yang tidak menyebabkan kebakaran pada mobil orang lain.
4. Risiko Fundamental
Risiko yang bersumber dari masyarakat umum dan/atau yang mempengaruhi masyarakat luas. Misal,
banjir, kebakaran yang menelan banyak korban.
5. Risiko Statis
Suatu risiko yang tidak berubah dari masa ke masa. Misal, risiko dari banjir, kebakaran,gempa bumi tetap
saja dari dulu sampai sekarang.
6. Risiko Dinamis
Risiko yang berubah-ubah mengikuti perkembangan jaman. Misalnya, patah tangan bagi seorang pemain
bola dahulu bukan risiko, tetapi sekarang merupakan risiko yang dapat dijaminkan.
Masalah risiko dapat ditangani dengan jalan sbb :
- menghindari risiko (avoidance)
- mengurangi risiko (reduction)
- mempertahankan risiko (retention)
- membagi risiko (risk sharing)
- mengalihkan risiko (transfer)

ASURANSI MENURUT KUH PERDATA


• Syarat sahnya suatu kontrak menurut Pasal 1320 sbb ;
- Adanya kesepakatan kehendak
- Cakap berbuat
- Adanya hal tertentu
- Kausa yang halal
KONTRAK ASURANSI
• Asas kontrak asuransi :
1. Asas Idemnity
Jika asuransi kebakaran terhadap suatu rumah dan rumah tersebut terbakar, maka harga rumah tersebut
mesti diganti sebesar yang ditetapkan dalam kontrak asuransi
Ade Djuanda
2. Asas Kepentingan yang dapat diasuransi (insurable interest)

Obyek yang di asuransi haruslahmerupakan suatu kepentingan yang dapat di asuransikan (insurable
interest), yakni kepentingan yang dapat dinilai dengan uang. Sesuai dengan hukum yang berlaku, maka
kepentingan tersebut pada prinsipnya harus sudah ada pada saat kontrak asuransi ditandatangani.
3. Asas Keterbukaan
Jika ada informasi yang tidak terbuka atau tidak benar pada hal informasi begitu penting, sehingga
seandainya perusahaan asuransi mengetahui sebelumnya, dia tidak akan mau menjaminnya, meskipun
tertanggung dalam keadaan itikad baik, membawa akibat terhadap batalnya kontrak asuransi tersebut
(sesuai ketentuan dalam KUHD).
4. Asas Subrograsi untuk Kepentingan Penanggung
Jika pihak tertanggung memperoleh juga ganti rugi dari pihak ketiga, maka pada prinsipnya tertanggung
tidak boleh mendapat ganti rugi 2 (dua) kali, sehingga ganti rugi dari pihak ketiga tersebut akan menjadi
haknya pihak perusahaan asuransi.
5. Asas Kontrak Bersyarat
Kontrak bersyarat seperti kontrak asuransi disebut kontrak dengan syarat tangguh. Artinya jika prestasi
pihak tertentu (pihak penanggung) ditangguhkan terlebih dahulu sebelum peristiwa tersebut terjadi.
6. Asas Kontrak Untung-Untungan
Suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung ruginya baik bagi semua pihak.

HAK MILIK INTELEKTUAL

PENGERTIAN
Hak milik intelektual (Intellectual property rights) merupakan suatu hak kebendaan yang syah dan diakui
oleh hukum atas benda tidak
berwujud berupa kekayaan/kreasi inteletual yang dapat berupa hak cipta, paten, merek
dagang, desain industri, dan lain-lain. Seperti
hak kebendaan lainnya, hak milik intelektual dapat beralih atau dialihkan dan dapat
dipertahankan kepemilikannya kepada siapapun
MEREK
• Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsurunsur tersebut yang memiliki daya perbedaan dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.
• Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersamasama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis
lainnya.
• Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersamasama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis
lainnya.
• Hak atas merek adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam
Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut
memberikannya kepada pihak lain untuk menggunakannya. Suatu merek tidak dapat didaftarkan
manakala mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Merek tersebut bertentangan dengan undangundang yang berlaku.
2. Merek tidak memiliki daya pembeda
3. Telah menjadi milik umum
4. Merupakan keterangan atau ebrkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.
5. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milik orang lain yang
sudah terlebih dahulu terdaftar untuk barang dan/jasa sejenis.
6. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atausingkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau
emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari
pihak yang berwenang.
7. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda ataucap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara
atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.

Ade Djuanda
PATEN
Hak paten adalah suatu hak khusus yang eksklusif yang berupa penemuan baru yang dapat diterapkan
dalam bidang perindustrian, yang diberikan negara kepada para penemunya atas hasil temuannya di bidang
teknologi selama waktu tertentu, untuk melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan
persetujuan kepada orang lain untuk melaksanakannya. Penemuan disini adalah suatu kegiatan pemecahan
masalah yang spesifik di bidang teknologi yang dapat dalam wujud suatu :
a. Proses
b. Hasil produksi
c. Penyempurnaan dan pengembangan proses
d. Penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi Paten tidak dapat diberikan terhadap
penemuanpenemuan sebagai berikut :
1. Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan.
2. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan atau pembedahan yang diterapkan terhadap
manusia atau hewan.
3. Teori atau metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika
4. Semua makhluk hidup kecuali jasad renik
5. Proses biologis yang esensial untuk memperoduksi tanaman atau hewan, kecuali proses nonbiologis
atau proses mikrobiologis.
6. Mempunyai persamaan pada pokoknya ataukeseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal milik
pihak lain untuk barang atau jasa sejenis.
7. Mempunyai persamaan pada pokoknya ataukeseluruhan dengan indikasi geografis yang sudah
terkenal.
8. Merupakan atau menyerupai nama orangterkenal, foto atau nama badan hukum yang dimiliki orang
lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak.
Jangka waktu paten adalah :
a. 20 tahun untuk paten biasa
b. 10 tahun untuk paten sederhana (jangkawaktu tersebut tidak dapat diperpanjang) Hak paten dapat
beralih atau dialihkan kepada pihak lain dengan jalan sbb:
1. Pewarisan
2. Hibah
3. Wasiat
4. Perjanjian tertulis
5. Atau karena sebab lain

HAK CIPTA

Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau
memberi izin untuk itu dalam bidang pengetahuan, kesenian dan
kesusasteraan, dengan pembatasan-
pembatasan tertentu. Ketentuan pokok tentang hak cipta terdapat dalam suatu undang-undang khusus tentang
hak cipta
Objek pengaturan hak cipta :
1. Buku
2. Program komputer, pamflet, semua hasil karya tulis
3. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lainnya yang diwujudkan dengan cara diucapkan.
4. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
5. Ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, termasuk karawitan dan rekaman suara
6. Tari, koreografi, drama, pantomim
7. Karya pertunjukkan
8. Karya siaran

Ade Djuanda
9. Seni rupa seperti seni lukis, gambar, seni ukkir, kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, seni terapan yang
berupa kerajinan tangan.
10. Arsitektur
11. Peta
12. Seni batik
13. Fotografi
14. Sinematografi
15. Terjemahan, tafsir, saduran

PERLINDUNGAN KONSUMEN
PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Tujuan perlindungan konsumen :


1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan dari ekses negatif pemakaian
barang atau jasa.
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-hak sebagai
konsumen.
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan
informasi serta akses untuk mendapatkan informasi
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usahamengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh
sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
6. Meningkatkan kualitas barang dan ataujasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan atau
jasa kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen
Hak konsumen :
1. Hak mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa konsumen
2. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen
3. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, tidak diskriminatif
4. Hak untuk mendapatkan kompensasi yang layak
5. Hak-hak yang diatur dalam perundangundangan lainnya.
Kewajiban konsumen :
1. Membaca atau mengikuti petunjuk, informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang atau jasa
demi keamanan dan keselamatan.
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa.
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang telah disepakati
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum tentang sengketa konsumen
Hak pelaku usaha :
1. Menerima pembayaran sesuai kesepakatan
2. Mendapatkan perlindungan hukum dari perlakuan konsumen yang tidak beritikad baik.
3. Melakukan pembelaan diri sepatutnya dalam penyelesaian sengketa konsumen
4. Merehabilitasi nama baik apabila etrnyata dalam penyelesaian sengketa dengan konsumen, ternyata
kerugian konsumen bukan disebabkan oleh barang dari pelaku usaha tersebut.
5. Hak-hak lain yang diatur dalam ebrbagai perundang-undangan.
Kewajiban pelaku usaha :
1. Beritikad baik dalam elakukan kegiatan usahanya
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang kondisi dan penggunaan barang dan jasa.
3. Memberlakukan dan melayani konsumen secara benar, jujur dan tidak diskriminatif
4. Menjamin mutu barang/jasa sesuai standar mutu yang berlaku
5. Memebri kesempatan yang masuk akal kepada konsumen dalam hubungan dengan penggunaan
barang/jasa.
6. Memberikan ganti rugi manakala terjadikerugian bagi konsumen dalam hubungan dengan penggunaan
barang/jasa
7. Memberikan ganti rugi manakala terjadikerugian bagi konsumen jika etrnyata barang/jasa tidak sesuai
dengan yang diperjanjikan.
8. Menyediakan suku cadang dan atau fasilitaspurna jual oleh produsen minimal untuk jangka waktu 1 tahun
9. Memberikan jaminan atau garansi atau barangyang diproduksikannya.

Ade Djuanda
BISNIS INTERNASIONAL JUAL BELI INTERNASIONAL

1. Pengertian Jual Beli Internasional


Jual beli internasional dimana pihak penjual dan pihak pembeli tidak berada dalam satu negara. Hukum
tentang jual beli internasional sejalan dengan hukum ekspor impor.
2. Benturan-benturan hukum dalam jual beli internasional
Pokok permasalahan yang sering timbul dalam jual beli internasional berhubung dengan berbedanya
hukum diantara negara dari pihak pembeli dengan negara dari pihak penjual adalah sebagai berikut ;
Permasalahan yang muncul berhubung berbedanya hukum diantara negara :
a. Kekuatan Hukum Negosiasi
Negosiasi tidak mengikat sama sekali. Jadi, ikatan hukum baru ada setelah ditandatanganinya kontrak.
KUH Perdata Indonesia (Pasal 1320) menganut prinsip ini.
b. Akseptasi yang Berbeda dengan Tawaran
Pada tahap awal suatu kontrak, salah satu pihak melakukan penawaran (offer) dan pihak lain
melakukan penerimaan (acceptance) terhadap penawaran tersebut.
c. Pembatalan suatu Tawaran
Penawaran dapat dibatalkan sebelum penerimaan tawaran dilakukan oleh pihak lawan.
d. Perlu tidaknya Suatu Consideration
Suatu consideration merupakan prestasi dari pihak lawan sebagai akibat adanya prestasi dari pihak
yang melakukan penawaran kontrak. Jika barang ditawarkan oleh pihak penjual maka yang merupakan
consideration adalah harga barang yang harus dibayar oleh pihak pembeli.
e. Keharusan Kontrak Tertulis
Indonesia tidak ada keharusan kontrak dilakukan dengan tertulis. Ada negara penganut Statute of Fraud,
bahwa kontrak tertentu harus dilakukan secara tertulis, seperti jual beli dengan harga di atas harga tertentu.
f. Waktu Dianggap Tercapainya Kata Sepakat
Saat diterimanya oleh pihak penawar pengiriman penerimaan tawaran. Akan tetapi, ada juga
menyatakan pada saat pihak penawar mengetahuinya secara nyata (actual knowledge) bahwa
tawarannya sudah diterima oleh pihak lawan dan masih banyak lagi teori yang lain.

DASAR HUKUM JUAL BELI INTERNASIONAL

• Ketentuan dalam kontrak tersebut, berdasarkanprinsip kebebasan berkontrak.


• Ketentuan dalam Undang-Undang tentang HukumKontrak (nasional)
• Kebiasaan bisnis (trade usage)
• Yurisprudensi
• Kaidah Hukum Perdata Internasional
• Konvensi internasional, seperti United Nations Convention Contracts for the International Sale

PENGATURAN RESIKO DALAM JUAL BELI INTERNASIONAL

Untuk pengaturan resiko dam jual beli internasional ini, hukum memberikan jalan yuridis sebagai berikut :
a. Resiko dapat diatur sendiri dalam kontrak ybs
b. Resiko mengikuti kepemilikan. Apabila hak milik sudah berpindah kepada penjual maka resiko
pun berpindah kepada penjual.
c. Resiko mengikuti pengaturan hukum mana yang berlaku.
d. Resiko mengikuti prinsip reservasi kepemilikan. Ditentukan dalam kontrak bahwa hak milik
belum berpindah meskipun barang sudah diserahkan, misalnya karena harga belum di bayar lunas.
Karena itu adalah adil jika ditentukan dalam kontrak bahwa resiko pun mestinya belum berpindah ke
pihak pembeli.
e. Resiko mengikuti penyerahan benda. Jika benda sudah diserahkan maka resiko pun sudah harus
berpindah. Tentang saat penyerahan benda ini terdapat berbagai kemungkinan bergantung model
mana yang dipilih oleh para pihak dalam kontrak etrsebut. Misalnya dapat dipilih model FOB (free on
board), CIF (cost, insurance and freight) dan lain-lain.

Ade Djuanda
METODE PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Metode Pembayaran Terlebih Dahulu
Pihak penjual (eksportir) baru akan mengirim barang dagangannya setelah menerima pengiriman
harga barang.
2. Metode Pembayaran Secara Open Account
Metode ini harga baru dibayar oleh pembeli setelah harga diterima oleh penjual.
3. Metode Pembayaran Atas Dasar Konsinyasi
Harga barang baru dibayar pada saat barang tersebut telah dijual lagi oleh pembeli kepada pihak
ketiga dan harga sudah dilunasi oleh pihak ketiga tersebut kepada pihak pembeli.
4. Metode Pembayaran Secara Documentary Colletion
Dilakukan dengan menggunakan dokumen Bills of Exchange, yakni harga barang segera harus
dibayar setelah shipping documents tiba di banknya importir. Tanpa shipping documents, pihak importir
tidak dapat mengambil barang tersebut.
5. Metode Pembayaran Secara Documentary Credit
Pembayaran dilakukan tanpa menunggu tibanya barang atau tibanya dokumen. Dibayar pada saat pihak
pembeli telah membuka letter of credit di suatu bank dan bank tersebut meneruskannya kepada bank
koresponden.

LETTER OF CREDIT
L/C adalah suatu kontrak, dengan mana suatu bank (issuing bank) bertindak atas nama dan perintah dari
sorang nasabah (pemohon L/C) yang biasanya berkedudukan sebagai importir untuk melakukan pembayaran
kepada pihak pengekspor atau pihak ketiga (beneficiary) atau membayar atau mengaksep wesel2 yang ditarik
oleh beneficiary, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran, atau untuk mengaksep
atau emngambil alih (negosisasi) wesel-wesel tersebut.

UNSUR-UNSUR YURIDIS DARI PENERBITAN SUATU L/C


a. Adanya kontrak jual beli
b. Atau dipakai surat pesanan, proforma invoice atau confirmation of sale, jika kontrak jual beli tersebut
tidak ada.
c. Menyediakan sejumlah dana yang harus di setor kepada bank sesuai peraturan dan ketentuan perbankan
yang berlaku.

WORLD TRADE ORGANIZATION


WTO merupakan organisasi kelanjutan dari general agreement on tariffs and trade (GATT). Merupakan suatu
forum dan suatu lembaga internasional di bidang perdagangan, yang berwujud suatu kontrak atau traktat
antara para pihak peserta kontrak, untuk mematuhi aturan main yang telah disepakati bersama dalam bidang
perdagangan internasional.

GATT MEMILIKI BEBERAPA SISTEM DAN FORUM


a. Sistem yuridis
Berfungsi sebagai pembuat aturan main 9rule making)
b. Forum negosiasi
Berfungsi sebagai pelaksana negosiasi putaran perundingan, dengan sasaran untuk mencapai
pengembangan terhadap perjanjian multilateral, tariff dan non tarif, dsb.
c. Forum pengambilan keputusan
Berfungsi sebagai pengendali arah GATT sebagai suatu sistem
d. Sistem Penyelesaian Sengketa
Fungsinya adalah untuk menyelesaikan sengketa yang timbul dengan mekanisme yang baik dan adil
e. Sistem Organisasi Internasional
Berfungsi untuk mengarahkan operasi GATT secara terpadu, sehingga dapat mengendalikan GATT
sebagai lembaga.

Ade Djuanda
PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS

PENGERTIAN DAN URGENSI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA


 Pengadilan sengketa konvensional dilakukan melalui sebuah badan yang disebut dengan pengadilan.
 Arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa perdatayang bersifat swasta di luar pengadilan umum yang
didasarkan pada kontrak arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa, dimana
pihak penyelesai sengketa (arbiter) tersebut dipilih oleh pihak yang bersangkutan, yang etrdiri dari
orang-orang yang tidak berkepentingan dengan perkara yang bersangkutan.
Di Indonesia syarat untuk menjadi arbiter adalah :
a. Cakap dalam melakukan tindakan hukum
b. Berumur minimal 35 tahun
c. Tidak mempunyai hubungan sedarah dengan kedua belah pihak yang bersengketa.
d. Tidak mempunyai kepentingan finansial atau kepentigan lain atas putusan arbitrase
e. Mempunyai pengalaman atau menguasai secara aktif dalam bidangnya paling sedikit selama 15 tahun.
f. Hakim, jaksa, panitera dan pejabat peradilan lainnya tidak boleh menjadi arbiter.

MODEL ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA


1. Arbitrase
Cara penyelesaian sengketa perdata swasta di luar pengadilan umum yang didasarkan pada kontrak
arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak yang bersengketa.
2. Negosiasi
Suatu proses tawar menawar atau pembicaraan untuk mencapai suatu kesepakatan terhadap masalah
tertentu yang terjadi di antara pihak.
3. Mediasi
Suatu proses penyelesaian sengketa berupa negosiasi untuk memecahkan masalah melalui pihak luar yang
netral untuk membantu menemukan solusi dalam menyelesaikan sengketa.
4. Konsiliasi konsiliasi mirip dengan mediasi. Tetapi mediasi mempunyai kewenangan untuk mengusulkan
penyelesaian sengketa, hal itu tidak dimiliki oleh konsiliasi.
5. Pencari Fakta
Suatu proses yang dilakukan untuk melakukan proses pencarian fakta yang akan menghasilkan suatu
rekomendasi yang tidak mengikat.
6. Minitrial
sistem pengadilan swasta untuk menyelesaikan, memeriksa dan memutuskan terhadap kasus-kasus
perusahaan yang dilakukan oleh orang yang disebut dengan ‘manajer’ yang diberi wewenang untuk
menegosiasikan suatu settlement diantara pihak yang bersengketa.
7. Ombudsman
seorang pejabat publik yang independen yang diangkat untuk melakukan kritik, investigasi dan publikasi
8. Penilaian Ahli
Penilaian ahli untuk memberikan pendapat saja
9. Pengadilan Kasus
Model pengadilan dalam sistem peradilan biasa tetapi dengan memakai prosedur dan sistem pembuktian
yang sederhana, pengadilan hanya berwenang mengadili kasus-kasus kecil dengan prosedur cepat dan
tidak dibenarkan memakai pengacara.
10. Peradilan Adat
Contoh : Kerapatan Adat Nagari di MInangkabau atau Tuha Peut di Aceh.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARBITRASE


• Kelebihan Arbitrase
1. Prosedur tidak berbelit
2. Biaya lebih murah
3. Putusan tidak diekspos di depan umum
4. Hukum terhadap pembuktian dan prosedur luwes
5. Para pihak dapat memilih hukum mana yang diberlakukan oleharbitrase
6. Para pihak dapat memilih sendiri para arbiter
7. Dapat dipilih arbiter dari kalangan ahli di bidangnya
8. Putusan dapat lebih terkait dengan situasi dan kondisi

Ade Djuanda
9. Putusan umumnya inkracht
10. Putusan arbitrase juga dapat dieksekusi oleh pengadilan tanpa ataudengan sedikit review
11. Prosedur arbitrase lebih mudah dimengerti oleh masyarakat banyak
12. Menutup kemungkinan forum shopping (coba-coba memilih ataumenghindari pengadilan)

• Kelemahan Arbitrase :
1. Tersedia dengan baik untuk perusahaan besar
2. Due process kurang etrpenuhi
3. Kurangnya unsur finality
4. Kurangnya power untuk menggiring para pihakke settlement
5. kurangnya power dalam hal law enforcement daneksekusi
6. Kurangnya power untuk menghadirkan barangbukti atau saksi
7. Dapat menyembunyikan dispute dari public scrutiny.

EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE


1.Eksekusi Secara Paksa
Eksekusi yang tidak memerlukan campur tangan dari pihak ketua Pengadilan \negeri mana pun, tetapi
para pihak melaksanakan sendiri secara sukarela etrhadap apa-apa yang telah diputuskan oleh arbitrase
yang bersangkutan.
2. Eksekusi Secara Paksa
Campur tangan pihak pengadilan diperlukan, yaitu dengan memaksa para pihak yang kalah untuk
melaksanakan putusan tersebut.

LISENSI DAN WARALABA


LISENSI
Perjanjian lisensi untuk hak milik intelektual telah diatur dalam undang-undang tentang :
1. Lisensi merek diatur dalam Undang-Undang tentangmerek
2. Lisensi paten diatur dalam Undang-Undang tentangpaten
3. Lisensi hak cipta diatur dalam Undang-Undangtentang hak cipta

A. LISENSI PATEN
Pemilik paten, dapat memberikan persetujuan terhadap orang lain untuk membuat, menjual,
menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan untuk disewakan atau dijual dan sebagainya. Paten
dapat beralih misalnya karena pewarisan dan dapat juga dialihkan. Apabila yang dialihkan itu pemilikannya
cara yang ditempuh adalah melalui :
- hibah
- wasiat
- perjanjian
sedangkan apabila yang ditransfer itu pemakaiannya, maka dapat dilakukan dengan lisensi.
• Lisensi terkena wajib daftar dalam Daftar Umum Paten
• Permohonan lisensi wajib harus menunjukkan bukti yang meyakinkan terhadap :
a. harus diajukan ermohonan oleh yang ingin memperoleh lisensiwajib
b. harus membayarkan royalti kepada pemegang paten
c. diajukan setelah lewat jangka awaktu 36 bulan sejak tanggalpemberian paten
d. jika paten ybs dilaksanakan dengan cara yang merugikankepentingan masy. Di Ind oleh pemegang
paten atau pemegang lisensi paten
e. kemampuan untuk melaksanakan sendiri paten ybs
f. mempunyai sendiri fasilitas untuk melaksanakan paten ybs
g. harus diajukan permohonan oleh yang ingin mem[peroleh lisensiwajib
• Pembayaran
• Model pembayaran royalti dari pemegang lisensi kepadapemilik paten minimal dikenal 6 (enam) metode
pembayaran sbb :
a. pembayaran suatu jumlah sekaligus

Ade Djuanda
b. persentase harga jual
c. pembayaran jumlah etrtentu dihitung tiap masing2 komponen yang dibuat
d. persentase dari profit
e. partisipasi pihak pemberi lisensi dalam perusahaanpenerima lisensi melalui pemilikan saham
f. membayarnya dengan barang 9imbal jual) ataudengan jasa seperti jasa melakukan riset, dan
sebagainya.

FRANCHISE (WARALABA)
• Franchise atau waralaba adalah suatu cara melakukankerja sama di bidang bisnis antara dua atau lebih
eprusahaan, dimana satu pihak akan bertindak sebagai franchisor dan pihak yang lain sebagai franchisee.
• Franchhise adalah suatu lisensi kontraktual yang diberikan oleh franchisor kepada franchisee yang :
1. mengizinkan atau mengharuskan franchisee selama jangka waktu franchise

Ade Djuanda

Anda mungkin juga menyukai