Anda di halaman 1dari 8

Hukum Bisnis

1. Apa pengertian hukum?


 Hukum adalah seperangkat aturan dan prinsip yang dibuat oleh otoritas atau
lembaga yang berwenang untuk mengatur perilaku, interaksi, dan hubungan
antara individu, kelompok, atau entitas dalam suatu masyarakat. Tujuannya
adalah untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan keamanan dalam suatu komunitas
atau negara. Hukum dapat berbentuk tertulis dalam bentuk undang-undang,
peraturan, konstitusi, atau bisa juga bersifat tidak tertulis dalam bentuk kebiasaan
atau prinsip- prinsip yang diakui secara luas.

2. Jelaskan Sejarah berlakunya hukum privat di Indonesia !


 Hukum Privat, juga dikenal sebagai hukum perdata, memiliki sejarah yang
panjang di Indonesia. Perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai sistem hukum
yang telah berlaku sebelumnya dan oleh interaksi dengan berbagai budaya dan
sistem hukum dari luar negeri.

 Sebelum Penjajahan: Sebelum kedatangan bangsa Eropa, masyarakat Indonesia


menerapkan sistem hukum adat yang beragam di setiap daerahnya. Sistem ini
mengatur hal-hal seperti kepemilikan tanah, warisan, perkawinan, dan kontrak-
kontrak lokal berdasarkan adat istiadat setempat.
 Pengaruh Hindu-Buddha: Periode kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seperti
Sriwijaya dan Majapahit, juga memberi kontribusi pada pembentukan hukum
perdata di Indonesia. Prinsip-prinsip tentang kepemilikan, warisan, dan pernikahan
memiliki dasar dalam sistem hukum Hindu-Buddha.
 Kolonisasi Belanda: Pengaruh paling signifikan terhadap hukum perdata di
Indonesia datang melalui kolonialisme Belanda. Pada masa kolonial, Belanda
menerapkan hukum kolonial yang berdasarkan hukum Romawi-Germanik. Di
bawah pemerintahan kolonial Belanda, Kitab Undang-undang Hukum Perdata
(KUHPerdata) diterapkan pada tahun 1848. KUHPerdata ini sangat memengaruhi
dan masih menjadi dasar dari hukum perdata di Indonesia hingga saat ini.
Perubahan Pasca-Kemerdekaan: Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah
melakukan sejumlah reformasi hukum. Meskipun banyak aspek hukum kolonial yang
dipertahankan, terjadi juga penyesuaian dan penyempurnaan hukum perdata sesuai
dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia yang merdeka.
Pengaruh Hukum Islam: Hukum perdata di Indonesia juga dipengaruhi oleh
ajaran Islam, terutama dalam hal keluarga, warisan, dan kontrak. Prinsip-prinsip
hukum Islam menjadi dasar bagi berlakunya hukum perdata di Indonesia terkait
dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan agama Islam.

Sejak masa kemerdekaan, Indonesia telah mengadopsi sistem hukum perdata yang
mencakup pengaruh dari berbagai sumber, baik lokal maupun asing. Hukum perdata
di Indonesia terus berkembang untuk mencapai keselarasan dengan kebutuhan
masyarakat yang majemuk dan beragam di Indonesia.

3. Apa pengertian hukum bisnis ?


 Hukum bisnis merupakan cabang dari hukum yang berkaitan dengan segala aspek
legal yang terkait dengan aktivitas bisnis dan komersial. Ini mencakup regulasi,
aturan, dan prinsip-prinsip yang mengatur bagaimana bisnis beroperasi, melakukan
transaksi, mengelola kontrak, perlindungan konsumen, persaingan usaha,
kepemilikan intelektual, hingga masalah-masalah hukum yang terkait dengan
insolvency (kebangkrutan) dan hukum ketenagakerjaan.

4. Apa fungsi dan pentingnya hukum bisnis ?


a) Fungsi hukum bisnis
Memberikan jawaban atas persoalan hubungan antara Hukum dengan Bisnis
melalui pengamatan atas pendayagunaan ketentuan hukum oleh pemerintah dalam
kegiatan perekonomian (globalisasi ekonomi akan berpengaruh negative bagi
ketertiban bisnis di Indonesia bila mana ketentuan hukum tertinggal
b) Tujuan atau pentingnya hukum bisnis :
1. Untuk memacu Pembangunan ekonomi maka pemerintah berusaha
menggalakkan peranan sektor swasta antara lain dengan menarik investor
asing.
2. Pemerintah melakukan upaya – upaya penyederhanaan prosedur perijinan
melalui berbagai tindakan kebijaksanaan deregulasi yang tersebar di segala
bidang ekonomi atau bidang bisnis.

5. Sebutkan asas hukum bisnis !


1) Aspek perjanjian
Perjanjian (kontrak) bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua lebih pihak yang
mempunyai nilai komersial. Atau dengan kata lain Kontrak Bisnis merupakan suatu
perjanjian dalam bentuk tertulis dimana substansi yang disetujui oleh para pihak yang
terikat didalamnya bermuatan bisnis. Kemudian syarat sahnya perjanjian atau kontrak
yaitu Sepakat mereka yang mengikat dirinya, Kecakapan untuk membuat suatu
perikatan, Mengenai suatu hal tertentu secara yuridis suatu perjanjian harus mengenai
hal tertentu yang telah disetujui.
2) Asas kebebasan berkontrak
Dengan asas kebebasan berkontrak orang dapat menciptakan perjanjian-perjanjian baru
menyimpang dari apa yang tidak diatur oleh undang-undang, tetapi tidak boleh
bertentangan dengan apa yang dilarang oleh undang-undang. Pasal 1338 ayat (1)
KUHPerdata mengakui asas kebebasan berkontrak dengan menyatakan, bahwa semua
perjanjian yang dimuat secara sah mengikat para pihak sebagai undang-undang.

6. Bagaimana kedudukan orang sebagai subjek hukum dan benda sebagai objek hukum ?
1) Orang sebagai subjek hukum :
 Subjek Hukum Pribadi: Orang dianggap sebagai subjek hukum pribadi. Mereka
memiliki hak-hak dan kewajiban yang diakui oleh hukum. Orang memiliki
kapasitas hukum untuk bertindak, membuat kontrak, memiliki properti, dan
melakukan tindakan hukum lainnya.
 Kedudukan Hukum: Orang memiliki kedudukan hukum yang melibatkan hak asasi
manusia, hak kepemilikan, hak untuk membuat kesepakatan, dan hak-hak lainnya
yang diakui oleh hukum.
2) Orang sebagai objek hukum :
 Objek Hukum: Benda atau barang dapat menjadi objek hukum. Ini bisa berupa
properti seperti tanah, bangunan, uang, atau barang-barang lainnya yang memiliki
nilai ekonomi.
 Kedudukan Hukum: Benda memiliki nilai yang dapat diakui oleh hukum, dan
statusnya sebagai objek hukum memungkinkan untuk dimiliki, diperdagangkan,
dan digunakan dalam berbagai transaksi hukum seperti jual beli, sewa-menyewa,
dan penggunaan dalam kontrak.

7. Kapan seseorang dikatakan tidak cakap menurut hukum?


 Termasuk golongan orang yang tidak cakap dalam hukum ( pasal 1330 BW ) :
a) Orang yang belum dewasa atau di bawah umur (0 – 21th)
b) Orang yang berada di bawah pengawasan (cure tele) yang harus diwakili orang tua
atau walinya
c) Perempuan yang telah kawin tidak diperbolehkan bertindak sendiri dalam hukum,
tetapi harus dibantu oleh suaminya (dicabut dengan SEMANo.3/1963 tgl 4
Agsutus 1963)

8. Jelaskan perbedaan antara benda bergerak maupun tidak bergerak menurut sifat dan cara
penyerahanya !
 Benda tidak bergerak penyerahan haknya secara yuridis artinya penyerahan hak
tersebut diikuti dengan balik nama, dengan demikian haknya secara hukum
berpindah. Benda tidak bergerak sifatnya yitu segala sesuatu yang secara langsung
atau tidak langsung karena perbuatan alam atau menuasia menjadi satu dengan tanah.
Contoh benda tidak bergerak yaitu tanah dan bangunan rumah ataupun Perusahaan.
 Benda bergerak penyerahan haknya secara lansgung atau secara nyata. Benda bergerak
memiliki sifat atau ketentuan yaitu benda atau barang yang dapat bergerak atau dapat
dipindahkan dan tidak menyatu dengan tanah contohnya obligasi dan saham
9. Jelaskan unsur – unsur perikatan :
a) Adanya hubungan hukum
b) Dalam lapangan harta kekayaan
c) Anatara dua orang atau lebih
d) Adanya prestasi atau isi perjanjian
 Memberi sesuatu
 Berbuat sesuatu
 Tidak berbuat sesuatu
e) Bertanggung jawab atas perikatan tersebut

10. Jelaskan perbedaan anatara perjanjian dan perikatan !


1) Perjanjian merupakan sumber dari perikatan disamping masih ada sumber lain yaitu
Undang – Undang
2) Perikatan adalah suatu penegrtian abstrak, sedangkan perjanjian adalah suatu hal
yang konkrit
3) Perjanjian ada unsur kehendak dari kedua belah pihak, sedangkan sumber Undang –
undang memang sudah ditentukan demikian oleh UU

11. Jelaskan syarat sahnya membuat perjanjian sesuai pasal 1320 KUH Perdata dan akibat
hukum dari suatu perjanjian !
 Syarat sahnya membuat perjanjian (1320 BW):
1) Semua persetujuan dibuat secara sah berlaku sebagai Undang – undang bagi
mereka.
2) Cakap untuk membuat suatu perjanjian. Persetujuan tersebut tidak boleh ditarik
Kembali kecuali dengan sepakat oleh kedua belah pihak atau karena alas an oleh
UU yang dinyatakan cukup untuk itu.
3) Suatu sebab yang halal atau clausa yang diperbolehkan
4) Tidak boleh adanya paksaan atau ancaman
5) Objek perjanjian harus selalu ada
6) Tidak melanggar Perundang – undangan, ketertiban umum, dan kesusilaan
12. Jelaskan perbedaan antara asas kebebasan berkontrak dengan asas kebebasan berkontrak
bertanggung jawab !

 Asas kebebasan berkontrak menyatakan bahwa pihak yang terlibat dalam sebuah
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kontrak baku !
kontrak memiliki kebebasan untuk menentukan syarat-syarat kontrak tersebut
 Perjanjian baku adalah
sesuai dengan konsep
keinginan perjanjian
mereka, tertulis
selama yangmelanggar
tidak disusun tanpa membericakan
hukum. Hal ini
memungkinkan
isi pihak-pihakkeuntuk
dan lazimnya dituangkan dalammenjalankan kegiatan tidak
sejumlah perjanjian bisnisterbatas
denganyang
fleksibilitas
sifatnya
dan otonomi
tertentu. dalam membuat
Perjanjian kesepakatan.
yang didalmnya dibakukan syarat eksonerasi dan dituangkan

 dalam bentuk
Sementara itu,formulir.
asas kebebasan berkontrak bertanggung jawab menekankan bahwa
meskipun ada kebebasan dalam menentukan syarat-syarat kontrak, pihak yang
terlibat
14. Jelaskan juga memiliki
beberapa kewajiban
pendapat hukum baik untuk bertindak
yang setuju secara
maupun bertanggung
tidak jawab.
setuju bahwa Ini
kontrak
berarti bahwa dalam melakukan kontrak, mereka tidak hanya memikirkan
baku adalah suatu perjanjian !
kepentingan diri sendiri, tetapi juga memperhitungkan dampak yang mungkin
timbul bagi pihak
Ketidaksetaraan lain atau masyarakat
Kedudukan: Beberapaumum.
pendapat hukum menyoroti bahwa
kontrak baku sering kali muncul dalam situasi di mana terdapat ketidaksetaraan
kekuatan atau posisi tawar antara pihak-pihak yang terlibat. Dalam konteks ini,
beberapa pandangan hukum berargumen bahwa kontrak baku mungkin tidak
benar-benar mencerminkan persetujuan bebas dan adil antara kedua belah pihak.
Tidak Ada Ruang untuk Negosiasi: Kontrak baku sering kali memiliki syarat-
syarat yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa adanya ruang untuk bernegosiasi.
Beberapa pandangan hukum menyatakan bahwa perjanjian seharusnya
melibatkan proses tawar-menawar yang lebih seimbang untuk dianggap sebagai
perjanjian yang sah.
Ketentuan Hukum: Di beberapa yurisdiksi, kontrak baku bisa dilihat dengan cara
yang berbeda secara hukum. Ada negara yang mengatur kontrak baku dengan
ketat dan mengharuskan klausul-klausul tertentu agar kontrak tersebut sah secara
hukum, sementara negara lain mungkin lebih fleksibel dalam mengakui kontrak baku sebagai

15. Jelaskan perbedaan Merger, Konsolidasi dan Akuisisi dalam perseroan !

Merger (Penggabungan):
a. Definisi: Merger adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih
sehingga terbentuk satu entitas baru. Perusahaan-perusahaan yang
bergabung ini biasanya memiliki ukuran dan industri yang serupa.
b. Hasi Merger menghasilkan entitas baru yang menggabungkan sumber
daya, operasi, manajemen, dan kepemilikan dari perusahaan-
perusahaan yang bergabung.
c. Conto Misalnya, perusahaan A dan perusahaan B yang bergerak dalam
industri yang sama memutuskan untuk bergabung dan membentuk entitas
baru, yaitu perusahaan C.
Konsolidasi:
d. Definisi: Konsolidasi terjadi ketika dua perusahaan atau lebih bergabung
untuk membentuk entitas baru dan tidak ada dari perusahaan-
perusahaan tersebut yang tetap eksis sebagai entitas terpisah.
e. Hasi Konsolidasi menghasilkan entitas yang sama sekali baru
dan entitas-entitas sebelumnya tidak lagi ada secara terpisah.
f. Conto Perusahaan X dan perusahaan Y menggabungkan semua
aset, karyawan, dan operasi mereka untuk membentuk entitas baru,
tanpa mempertahankan perusahaan X atau Y sebagai entitas terpisah.
Akuisisi:
g. Definisi: Akuisisi terjadi ketika satu perusahaan memperoleh mayoritas
saham atau kendali atas perusahaan lain, yang membuat perusahaan
yang mengakuisisi memiliki kekuatan kontrol atas perusahaan yang
diakuisisi.
h. Hasi Dalam akuisisi, perusahaan yang diakuisisi tetap eksis, namun
sekarang memiliki kepemilikan mayoritas oleh perusahaan
pengakuisisi.
i. Conto Perusahaan A membeli mayoritas saham atau aset perusahaan B,
sehingga perusahaan A menjadi penguasa mayoritas atas perusahaan B.

16. Jelaskan ciri – ciri setiap badan usaha yang berbadan hukum dengan badan usaha yang
tidak berbadan hukum di Indonesia !
Badan Usaha yang Berbadan Hukum:

1. Memiliki Kedudukan Hukum yang Jelas: Badan usaha yang berbadan hukum
memiliki kedudukan hukum yang terpisah dari pemiliknya. Mereka dianggap
sebagai entitas yang terpisah secara hukum dari pemiliknya.
2. Mempunyai Akta Pendirian: Badan usaha berbadan hukum biasanya didirikan
melalui akta pendirian yang sah secara hukum, seperti akta pendirian untuk PT
(Perseroan Terbatas), akta notaris untuk koperasi, atau akta pendirian untuk
yayasan dan badan hukum lainnya.
3. Tanggung Jawab Terbatas: Pemilik atau anggota badan usaha hanya
bertanggung jawab sesuai dengan modal atau kontribusi yang mereka miliki.
Artinya, dalam keadaan tertentu, harta pribadi pemilik tidak terlibat dalam
tanggung jawab perusahaan.
4. Bisa Memiliki Kepemilikan yang Terbagi-bagi: Dalam badan usaha berbadan
hukum seperti PT, kepemilikan saham bisa terbagi-bagi di antara berbagai
pemilik (pemegang saham).
5. Diatur oleh Undang-Undang: Badan usaha berbadan hukum diatur oleh
undang-undang tertentu yang mengatur aspek-aspek pendirian, operasional, dan
pembubaran badan usaha tersebut.

Badan Usaha yang Tidak Berbadan Hukum:

1. Tidak Memiliki Kedudukan Hukum yang Terpisah: Badan usaha yang tidak
berbadan hukum tidak memiliki kedudukan hukum yang terpisah dari pemiliknya.
Mereka sering kali dianggap sebagai ekstensi dari pemiliknya.
2. Tanggung Jawab Tidak Terbatas: Pemilik badan usaha yang tidak berbadan
hukum bertanggung jawab secara penuh atas kewajiban dan utang perusahaan
dengan seluruh harta pribadinya.
3. Operasional Lebih Fleksibel: Badan usaha ini sering kali lebih fleksibel dalam
operasionalnya karena tidak terikat oleh regulasi yang sama ketatnya seperti
badan usaha berbadan hukum.
4. Kepemilikan Biasanya Tunggal: Pemilik badan usaha ini biasanya tunggal,
seperti pada usaha perseorangan atau kemitraan tanpa badan hukum.

Anda mungkin juga menyukai