Mafia tanah, melakukan system tanah yang tidak sah atau melanggar
hukum
Istilah perikatan
Mempunyai arti yang lebih luas dari perkataan perjanjian sebab dalam
buku III KUHPerdata diatur perihal hubungan hukum yang sama sekali
tidak bersumber pada suatu persetujuan / perjanjian, yaitu perihal
perikatan yang timbul dari perbuatan melanggar hukum ( onrechtmatige
daad) dan perihal perikatan yang timbul dari pengurusan kepentingan
orang lain yang tidak berdasarkan persetujuan atau perjanjian. Jadi
berisikan hukum perjanjiaan.
Pengertian perikatan :
Suatu hub hukum mengenai ( kekayaan
Cth aliran listrik
Unsur perikatan
1. Hubungan hukum ( legal relationship )
2. Pihak – pihak yaitu 2 atau lebih pihak ( parties )
3. Harta kekayaan ( partimanial )
4. Prestasi ( performance)
Objek perikatan
Hak kreditur dan kewajiban debitur, disebut prestasi
Sesuatu :
- Materil ( berwujud)
- Immaterial ( tidak berwujud )
Hubungan hukum
Hak absolout
Disebut juga hak mutlak, merupakan semua hak yang berlaku dan
harus dihormati oleh semua orang
Cth : hak kepribadian , ha atas nama & harus dihormati oleh
semua orang.
Hak dalam hukum keluarga, hak yang lahir dari hubungan suami
istri
Hak kebendaan, yaitu hak yang melekat pada seseorang dan dapat
dipertahannkan terhadap setiap orang.
Sumber Perikatan
Perikatan ( Ps 1313 )
Undang -undang ( Ps 1352, Ps 1353 KUHPerdata) :
a. Undang” saja:
Waris
Kepailitan, keadaan dimana seseorang tidak punya lagi
kemampuan untuk melakukan kewajibannnya, cthnya pinjam
meminjam, tidak bisa melakukan pembayaran kredit mobil /
rumah, lalu pihak yg berkewajiban tidak melakukan kewajiban,
lama” uangnya bisa triliunan, lalu dinyatakan sebagai pailit. Kalau
sudah masuk dalam pailit, maka objek dilakukan oleh kuator
Alimentasi,
Servituut, hak timbal balik masyarakat
- Kepastian hukum :
Menurut sudikno, kepastian hukum ialah jaminan bahwa hukum
tsb harus dijalankan dengan cara yang baik. Jadi didalam suatu
perikatan masing-masing pihak harus menjalankannya
- Konsensensualisme :
Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat
syarat
1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang tidak terlarang / halal
Kebebasan berkontrak
Kebebasan kontrak yakni dimana para pihak dapat :
1. Mengadakan perjanjian
2. Berbuat atau tidak berbuat sesuatu
3. Menentukan isi perjanjian
- Kepatutan
Kepatutan sesuai dengan apa yang ada yang ada di dalam
pasal 1339 KUHPerdata, yakni :
“Persetujuan tidak hanya mengikat apa yang dengan tegas
ditentukan di dalamnya, melainkan juga segala sesuatu yang
menurut sifatnya persetujuan dituntut berdasarkan keadilan,
kebiasaan, atau undang- undang.”
Ruang Lingkup berdasarrkan BW
1. Buku I tentang orang ( van personen)
2. Buku II tentang benda ( van zaken)
3. Buku III tentang perikatan Van verbintennisen
4. Buku IV tentang pembuktian dan kadaluarsa (Van bewijs
en verjaring)
Contoh zaakwarneming:
A dan B (gestor) tinggal di kosan yang sama, A memelihara 5 anak kucing. Pada
suatu hari A harus bergegas pulang ke kampung halamannya namun lupa
menitipkan anak kucing peliharaannya kepada orang lain. Kebetulan semua anak
kucing itu berada di dalam satu kandang yang sama dan terletak di depan kamar A.
Ketika B melewati kamar A, B melihat anak kucing yang kelaparan. B merasa iba
dan kasihan kepada anak kucing tersebut dan secara sukarela memberikan
makanan kepada anak kucing, namun karena kelalaiannya, ternyata tiga makanan
yang diberikan oleh B tidak lagi layak sehingga meracuni anak kucing itu hingga tiga
diantaranya mati. Pada kasus ini, A dapat menuntut B karena telah mengikut
campuri urusannya dalam memberikan makanan kepada hewan peliharannya
hingga tiga hewan peliharaannya mati (Pasal 1357)
Walaupun 2 hewan peliharaan A masih hidup, tapi B tidak berhak mendapatkan
upah karena telah menyelamatkan anak kucing A dari kelaparan (Pasal 1358)