Anda di halaman 1dari 3

TUGAS HUKUM PERDATA BERSAMA PAK ERLAN ARDIANSYAH

Perikatan yang Lahir Karena Undang-Undang

Perikatan yang lahir karena undang-undang terbagi atas :

1. Undang-undang itu sendiri.


2. Undang-undang atas perbuatan orang, yang terbagi atas:

 Perbuatan yang sah menurut hukum (zaakwarneming)


 Perbuatan yang melanggar hukum (onrechtmatige Daad)

Perikatan yang lahir karena undang-undang itu sendiri maksudnya adalah bahwa perikatan itu
timbul karena memang undang-undang mengaturnya demikian, contohnya adalah dengan
meninggalnya seseorang maka akan timbul kewajiban bagi ahli warisnya untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban almarhum.

- Perbuatan yang Sah Menurut Hukum

Perikatan yang timbul dari undang-undang karena perbuatan orang yang sah menurut hukum
maksudnya adalah sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1354 KUHPerdata bahwa, “jika
seseorang dengan sukarela tanpa ditugaskan, mewakili urusan orang lain, dengan atau tanpa
setahu orang itu, maka ia secara diam-diam mengikatkan dirinya untuk meneruskan serta
menyelesaikan urusan itu, hingga orang yang ia wakili kepentingannya dapat mengerjakan
sendiri urusan itu. Ia harus membebani diri dengan segala sesuatu termasuk yang termasuk
urusan itu. Ia juga harus menjalankan segala kewajiban yang harus ia pikul jika ia menerima
kekeuasaan yang dinyatakan dengan tegas”.

Perbuatan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1354 KUHPerdata ini termasuk perbuatan yang
sah menurut hukum, dimana dilakukan secara sukarela untuk mengurus suatu kepentingan orang
lain, baik atas perintah ataupun tidak, sampai orang lain itu dapat mengurus sendiri urusannya.
Contoh sederhana adalah orang yang membantu merawat binatang peliharaan tetangganya
dengan memberi makan dan minum, sehubungan dengan pemilik binatang tersebut sedang keluar
kota.

- Perbuatan yang Melawan Hukum


Selanjutnya untuk perikatan yang timbul karena perbuatan orang yang melawan hukum
sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata disebutkan bahwa, “tiap perbuatan yang
melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang
menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut”.

Seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan perbbuatannya sendiri,
melainkan juga atas kerugian yang disebabkan perbuatan-perbuatan orang-orang yang menjadi
tanggungannya atau disebabkan barang-barang yang berada di bawah kekuasaannya.

Perbuatan melanggar hukum ini maksudnya tidak hanya melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan tetapi juga melanggar kesusilaan dan kepatutan dalam masyarakat yang
merugikan orang lain. (RenTo)(181118)

- Perikatan yang Lahir dari Perjanjian dan Undang-Undang


Miko Kamal 'Aspek Hukum, Kontrak dan Klaim' Program Studi Magister Teknik Sipil
UNIVERSITAS BUNG HATTA 12/8/2018 MIKO KAMAL
- Sumber Hukum Perikatan
Pasal 1233 KUH Perdata: 'tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena persetujuan baik karena
undang-undang'. Dua sumber: Sumber persetujuan. Dua orang atau lebih saling berjanji
melakukan sesuatu hal (perjanjian menerbitkan perikatan antara dua orang atau lebih).
Sumber undang-undang. Undang-undang saja atau undang-undang semata-mata. Undang-
undang yang berhubungan dengan akibat perbuatan manusia. Perikatan yang lahir karena
perbuatan yang halal (Pasal 1354 KUH Perdata: seseorang dengan sukarela mewakili orang
lain untuk dan atas nama orang lain tersebut). Perikatan yang lahir akibat perbuatan melawan
hukum (onrechtmatige daad), pasal 1365 KUH Perdata. 12/8/2018 MIKO KAMAL
- Asas-asas Perjanjian Asas Kebebasan Berkontrak (Pasal 1338 ayat (1): 'Semua perikatan
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagai mereka yang membuatnya'.
Asas Konsensualisme (berdasarkan kesepakatan pihak). Asas Kepribadian (Pasal 1315 jo
1340 KUH Perdata): 'Pada umumnya tak seorangpun dapat menginaktkan diri atas nama
sendiri atau meminta ditetapkan suatu janji selain dari pada untuk dirinya sendiri (Pasal
1315), dan 'Persetujuan-persetujuan hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya...'
(Pasal 1340). Asas Keseimbangan (hak kreditur dan debitur harus seimbang). Asas Kepastian
Hukum (Pasal 1338): 'Semua perikatan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagai mereka yang membuatnya'. Asas Moral (perbuatan sukarela seseorang, Pasal
1354 KUH Perdata). Asas Kepatutan (Pasal 1339 KUH Perdata: 'Perjanjian tidak hanya
mengikat untuk hal-hal yang secara tegas dinyatakan di dalamnya, tetapi juga untuk segala
sesuatu yang menurut sifat perjanjian diharuskan oleh kepatutan...'. 12/8/2018 MIKO
KAMAL
- Syarat-syarat Sahnya Perjanjian (Pasal 1320 KUH Perdata)
Adanya kesepakatan kedua belah pihak: persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang
atau lebih dengan pihak lainnya. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum: kemampuan
untuk melakukan perbuatan hukum, yakni orang yang sudah dewasa. Yang tidak berwenang
melakukan perbuatan hukum: Anak dibawah umur Orang yang ditaruh di bawah pengampuan
Adanya objek. Contoh, perjanjian jual beli rumah; yang menjadi objek adalah rumah dan
harga pembelian. Adanya kausa yang halal; tidak bertentangan dengan undang-undang,
kesusilaan dan ketertiban umum (1337 KUHPer) Dua yang pertama disebut syarat subjektif
dan dua yang terakhir disebut syarat objektif. Bila syarat subjektif tidak terpenuhi maka
kontrak atau perjanjian tersebut dapat dibatalkan (voidable). Bila syarat objektif tidak
terpenuhi maka kontrak atau perjanjian tersebut batal demi hukum (voidnietig). 12/8/2018
MIKO KAMAL
- Lahirnya Perjanjian Teori Pernyataan (Uitings Theorie): Perjanjian telah lahir pada saat
penawaran telah ditulis pada surat jawaban penerimaan. Teori Pengiriman (Verzending
Theorie): Teori ini mengajarkan pada saat pengiriman jawaban penerimaan, merupakan saat
lahirnya perjanjian. Teori Pengetahuan (Vernemings Theorie): Perjanjian lahir pada saat surat
jawaban penerimaan diketahui isinya oleh pihak yang menawarkan. Teori Penerimaan
(Ontvangs Theorie): Perjanjian lahir sejak saat diterimanya jawaban, tidak peduli apakah surat
tersebut dibuka atau dibiarkan tidak dibuka, yang pokok adalah surat itu sampai pada alamat
si penerima surat. 12/8/2018 MIKO KAMAL
- Pembatalan Perjanjian
Dapat dibatalkan. Bila syarat subjektif tidak terpenuhi maka kontrak atau perjanjian tersebut
dapat dibatalkan (voidable). Batal demi hukum. Bila syarat objektif tidak terpenuhi maka
kontrak atau perjanjian tersebut batal demi hukum (voidnietig). 12/8/2018 MIKO KAMAL
- Perikatan yang Lahir dari Undang-undang
Semata-mata karena Undang-undang: Hak Alimentasi: hak yang dapat dilakukan kepada
pihak lawan karena undang-undang menetapkan hak tersebut. Misal, hak kewajiban anak
menghormati orang tua (Pasal 298 KUH Perdata) Hukum Bertetangga (Pasal 625 KUH
Perdata). Akibat Perbuatan: Perbuatan yang halal. Perbuatan melawan hukum. 12/8/2018
MIKO KAMAL

CONTOH KASUS

Anda mungkin juga menyukai