Hukum adalah semua peraturan undang-undang yang ada dan berlaku yang mengatur
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Macam macam hukum :
1. Hukum Publik adalah hukum yang mengatur kepentingan umum.
Bersifat mengikat semua warga negara dan penduduk.
Contoh : a. Hukum Tata Negara
b. Hukum Pajak
c. Hukum Pidana
2. Hukum Privat adalah hukum yang mengatur kepentigan pribadi atau perorangan.
Bersifat heterogen ( boleh memilih)
Contoh : a. Hukum Perdata
b. Hukum Dagang
c. Hukum adat yaitu hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan
kebiasaan.
BISNIS
Bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu business. Secara luas arti kata bisnis
sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijadikan oleh orang atau badan secara teratur
dan terus menerus, yaitu berupah kegiatan mengadakan barang barang atau jasa jasa
maupun fasilitas fasilitas untuk di perjualbelikan, dipertukarkan, atau disewagunakan
dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
3. Hak menguasai adalah suatu keadaan lahirian seorang menguasai suatu benda
atas benda tersebut.
Menurut pasal 504 KUHPd benda dibedakan menjadi dua:
1. Benda bergerak.
2. Benda tidak bergerak atau benda tetap.
UP
ne
dr
a
i
n
k
g
a
t
ua
nn
d
a
n
g
Contoh : seharusnya tanggal 10 dikirim beras Rojo Lele, tetapi tanggal 15 baru
sampai.
4. Melakukan sesuatu menurut kontrak tidak boleh dilakukan.
Contoh : beras tadi seharusnya dibungkus 10 kiloan, tetapi dibungkus
karungan.
PERJANJIAN BAKU
Adalah konsep perjanjian tertulis yang disusun tampa membicarakan isi dan lazimnya
dituangkan kedalam sejumlah perjanjian tida terbatas yang sifatnya tertentu. Tidak ada
kesepakatan antara kedua belah pihak, isi perjanjian dikehendaki satu pihak dalam
bentuk formulir.
Contoh : saat menyepakati menjadi mahasiswa baru dan ketika membayar DP-2 antar
mahasiswa berbeda tergantung pada pendaftaran gelombang masuk. Lalu diberi
sebauh formulir dan mahasiswa setujuh maka tanda tanggan. Jika tida dipatuhi
atau disetujuhi maka mendapatkan sanksi tidak dapat bisa mengikuti ujian.
Jenis jenis perjanjian baku :
1. Perjanjian baku sepihak perjanjian yang isinya ditentukan oleh pihak yang kuat
kedudukannya dalam perjanjian.
2. Perjanjian baku yang ditetapkan pemerintah perjanjian baku yang mempunyai
obyek obyek hak- hak atas tanah.
3. Perjanjian baku yang ditentuankan dilingkungan notarisi atau advokad terhadap
perjanjian yang konsepnya sudah disediakan untuk memenuhi permintaan
masyarakat.
Ciri ciri perjanjian baku :
1. Isinya ditetapkan secara sepihak oeh kreditur yang posisinya lebih kuat dari
2.
3.
4.
5.
debitur.
Debitur tidak ikut menentukan isi perjanjian.
Terdorong oleh kebutuhan debitur terpaksa menerima perjanjian tersebut.
Bentuknya tertulis.
Dipersiapkan terlebih dahulu secara masal atau individu
Kesimpulan :
1. Perjanjia baku bertentangan dengan asas kebebasan berkontrak
yang bertanggung jawab.
2. Kedudukan debitur dan kreditur tidak seimbang.
3. Pengusaha
kewajiban
hanya
atau
mengatur
perjanjian
Hal-haknya
baku
hanya
tidak
memuat
mengatur
sejumlah
Asas Kebebasan Berkontran (disiapkan oleh kedua belah pihak lalu dituangakan
Kedalam perjanjian berkontrak) dalam Kaitannya dengan Perjanjian Baku atau
Standar:
Asas yang mendasari kebebasan berkontrak :
1. Asas konsensualisme (adanya kesepakatan
Asas ini diatur dalam pasal 1320 B.W
Pasal 1338 ialah bahwa waktu membuat isi dari perjanjian Ada kebebasan
berkontrak yaitu KUHPd/B.W tidak mengatur membuat isi tentang apa saja
boleh tetapi tidak melanggar UU, ketertipan umum, as as asusila. Contoh :
jual beli sabu-sabu.
2. asas kepercayaan
adanya saling kepercayaan antara kedua belah pihak untuk mewujudkan prestasi
(isi perjanjian) mengikat kedua belah pihak dengan perjanjian yang dibuat
memperkuat kekuatan mengikat seperti UU.
3. asas kekuatan mengikat
3.
4.
5.
6.
Perikatan altetnatif
Perikatan solider
Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi
Perikatan dengan penerapan hukum
BWBaaddktun mseah butears nbgutahr nusda i rfdtan k g anr ga umn ah t ng a dis hkan oleh notaris d tem patk n dim an bad n usah di rkan.D arinotaris d baw h kep ngadil n egar unt k di aft rkan p itera ( dm in stra inegar )unt k
ddbusaicaskhtrn-b,daesadrslnrjaauntgyarolnehupm naghatdinlgn aedginaortadriisu.m kan m ela uiberta negar selam 3 bulan.Apabil set lah 3 bulan tidak Ada y ng m e b rikan om entar s pengum an ters butm ak diang ap s hla.
n
hUuskahm
a
Badan Usaha Bukan Badan Hukum
Akte notaris bukan syarat mutlak alat bukti tentang perjanjian mendirikan firma.
Bisa dengan akte dibawah tanggan adalah akte/surat perjanjian tanggan yang tidak
disahkan / tidak dibawah ke notaris sehingga kekuatan hukum kurang kuat
dibandingkan akte notaris apabila dipakai sebagai alat bukti. Masing-masing persero
bertanggung jawab secara renteng/hoofdeliyk (seluruh anggota ikut bertanggung
jawab apabila salah Satu pihak firma melakuakan perbuatan) tentang segala
perjanjian yang dibuat oleh salah seorang anggota firma.
Berahirnya firma :
a. Dengan bermusyawarah semua anggota yaitu karena didirikan atas
kesepakatan bersama maka berakhir dengan kesepakatan bersama.
b. Dengan lewatnya waktu menurut A.D(anggaran Dana) yaitu didalam A.D
disebutkan waktu untuk menjakankan firma, apabila sudah melewati batas
maka harus membuat baru.
c. Dengan meninggalnya salah satu anggota firma yaitu akan mengurangi jumlah
anggota, maka dibutuhkan anggota baru dan didaftarkan baru lagi.
d. Dengan harusnya barang yang menjadi obyek perjanjian (dengan selesainya)
pekerjaan dimana firma didirkan yaitu jika isinya sudah tidak Ada lagi maka
dihapus.
Pendirian P.T
1. Perseroan didirikan oleh 2 orang atau lebih dengan akte notaris yang dibuat
dalam bahasa Indonesia.
2. Setiap pendiri perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan di
dirikan.
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak berlaku dalam rangka
peleburan.
4. Perseroan mempengaruhi status badan hukum pada tanggal diterbitkannya
keputusan mentri mengenai pengesahan badan hukum perseroan.
5. Akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain berkaitan dengan
pendirian perseroan.