Oleh :
SONI WASITA, S.H., M.H., Sp.1.
Advokat dan Konsultan Hukum
KANTOR HUKUM SONI WASITA, SH & REKAN
soniwasita@kantorhukumsw.com//0818-215-875
Profile Pemateri
Soni Wasita, S.H., M.H., Sp.1., lulusan Fakultas Hukum Universitas Katolik
Parahyangan Bandung tahun 1995, Spesialis Hukum Kenotariatan pada
Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Bandung tahun 2003.
Pasca Sarjana Universitas Pasundan 2010. Karir propesionalnya sebagai
Advokat diawali pada tahun 1997 dengan membuka KANTOR HUKUM
SONI WASITA, SH & REKAN.
Beliau tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) yang
saat ini menjabat sebagai Dewan Kehormatan Daerah dan tergabung dalam
Orgasasi Advokat Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN). Selain sebagai
seorang Advokat beliau pun berprofesi sebagai Dosen dan Instruktur
Pelatihan pada beberapa Perguruan Tinggi Swasta diantarannya sebagai
Dosen dan Instruktur Kemahiran Hukum BBKH pada Fakultas Hukum
Universitas Pasundan Bandung, dan Dosen Hukum Ekonomi pada STEMBI
Bandung..
BAB. I
Pendahuluan
Hukum tertulis dan hukum tidak tertulis
3.Hukum Pidana;
4.Hukum Acara;
5.Hukum Perburuhan;
6.Hukum Pajak;
7.Hukum Internasional
Asas Hukum
1. Peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan
yang lebih rendah (lex superior derogat legi inferiori);
2. Peraturan yang baru mengesampingkan peraturan terdahulu
yang mengatur permasalahan yang sama (lex posterior
derogat legi priori);
3. Peraturan yang khusus mengesampingkan peraturan umum
(lex spesialis derogat legi generali ).
BAB II
Subjek dan Objek Hukum
SUBJEK HUKUM
1. Manusia (Natuurlijke persoon);
2. Badan Hukum(Rechts person)
orang dalam bentuk Badan Hukum atau orang yang diciptakan hukum
secara f ik si ( persona f ic ta ), yang dapat melakukan tindakan hukum
seperti manusia.
karakteristik Badan Hukum yaitu:
a. Memiliki harta kekayaan terpisah;
b. Mempunyai tujuan tertentu;
c. Mempunyai kepentingan tersendiri
hak dan kewajiban yang terpisah dari hak dan kewajiban para
anggotanya sebagai pribadi;
d. Adanya organisasi yang teratur, mempunyai sifat continue (hak
dan kewajiban tetap ada walaupun berganti).
OBJEK HUKUM
Sesuatu yang tidak mempunyai hak dan
tidak menjadi pihak menurut hukum dan
semata-mata hanya diobjekkan atau
berguna bagi para subjek hukum
Wilayah
1. Hukum Nasional
“Hukum yang berlaku dalam suatu wilayah
negara tertentu “
2. Hukum Internasional :
“Hukum yang berlaku dalam mengatur
hubungan-hubungan yang berlangsung
dengan melampaui batas-batas wilayah
negara “.
Sifat & Kekuataan Sanksinya
Contoh :
Pasal 338 KUHPidana:
“Barang siapa yang menghilangkan nyawa orang lain karena
pembunuhan biasa dihukum penjara selama-lamanya 15
tahun “
2. Kaidah hukum yang mengatur :
Kaidah hukum pelengkap
Contoh : Jual-Beli
1. Barang diserahkan kepada pembeli, pembayaran dilakukan
secara berangsur;
2. Pembayaran dilunasi seluruhnya oleh pembeli, tetapi
barang tetap dikuasai dan dimanfaatkan oleh penjual;
3. Pembayaran dilakukan secara bertahap, setelah
pembayaran tahap terakhir barang akan diserahkan
kepada pembeli.
BAB III
Perikatan dan Perjanjian
• “Perikatan” dapat dimaksudkan sebagai suatu hubungan hukum yang
melekatkan hak dan kewajiban diantara para pihaknya, yang lahir baik
karena adanya suatu persetujuan maupun karena undang-undang.
• Konsekuensi bagi para pihak yang mengikatkan diri ataupun yang terikat
dalam hubungan hukum ini adalah timbulnya apa yang dinamakan
dalam dunia hukum dengan istilah “prestasi”, yaitu sesuatu yang dapat
dituntut.
Pemberian kuasa Berakhir diatur dalam pasal 1813 BW kuasa berakhir apabila:
• Kuasa yang diberikan ditarik kembali
• Pemberitahuan penghentian kuasa
• Meninggalnya pengampu atau pailitnya pemberi kuasa maupun penerima
kuasa
• Perkawinan perempuan yang memberi atau yang menerima kuasa (hal ini
sudah tidak berlaku).
BAB IV
Perusahaan
• Bentuk-bentuk Perusahaan:
1. Firma;
2. Persekutuan Komanditer/Commanditaire
Vennootschap (CV);
3. Perseroan Terbatas
FIRMA
“Fa” atau VOF = Vennootschap Onder Firma atau Perseroan Firma adalah
tiap-tiap perseroan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan suatu
perusahaan di bawah satu nama bersama, dimana anggota-angotanya
langsung dan sendiri-sendiri bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
pihak ketiga.
Bentuk perseroan ini diatur dalam Kitab Undang Hukum Dagang (KUHD)
Pasal 16. Perkataan f irma sebenarnya berarti nama yang dipakai untuk
berdagang bersama-sama. Nama suatu f irma adakalanya diambil dari
nama seorang yang turut menjadi persero pada f irma itu sendiri, tetapi
dapat juga nama itu diambil dari nama orang yang bukan persero.
Persekutuan Komanditer
Commanditaire Vennootschap (CV)
“CV” atau Commanditaire Vennootschap atau Perseroan Komanditer
adalah suatu bentuk badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih,
dimana satu orang atau lebih dari pendirinya adalah pesero aktif (pesero
pengurus/pesero komplementaris), yakni yang aktif menjalankan
perusahaan dan akan bertanggung jawab secara penuh sampai kekayaan
pribadinya, sementara satu orang lain atau lebih merupakan pesero pasif
(persero komanditer), dimana dia hanya bertanggung jawab sebatas uang
yang dia setor saja.
•Persero Aktif (sekutu komplementer) adalah pengurus yang menjalan roda
usaha perusahaan.
•Pe rse ro Pasi f (se kut u ko mand i t e r) ad al ah anggo t a yang hanya
menyertokan modal baik berupa uang, barang, atau keahlian.
PERSEROAN TERBATAS
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
RUPS adalah Organ Perseroan Direksi adalah organ perseroan yang Dewan Komisaris adalah
yang mempunyai wewenang berwenang dan bertanggung jawab Organ Perseroan yang
yang tidak diberikan kepada penuh atas pengurusan perseroan bertugas melakukan
Direksi atau Dewan Komisaris untuk kepentingan perseroan, sesuai pengawasan secara umum
dalam batas-batas yang telah dengan maksud dan tujuan dan atau khusus sesuai
ditentukan dalam UUPT perseroan serta mewakili Perseroan, dengan anggaran dasar serta
dan/atau Anggaran Dasar baik di dalam maupun di luar memberi nasihat kepada
pengadilan sesuai dengan ketentuan Direksi
anggaran dasar
BAB V
Hukum Perbankan
• Dasar Hukum Perbankan adalah Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan
atas Undang-Undang. No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
• Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
DEFINISI
• Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak ;
• Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha
Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya.
• Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran ;
• Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran ;
• Bank devisa adalah bank yang dapat melakukan transaksi dalam menggunakan mata uang asing.
Jenis bank
• Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Def inisi mengenai Fidusia itu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1
Undang-Undang RI Nomor 42 tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia adalah
Hornby:
“Konsumen (consumer) adalah seseorang yang membeli barang atau
menggunakan jasa”
“Seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang tertentu
atau menggunakan jasa tertentu”
Wanprestasi
OBYEK Seni, Sastra & Ilmu Invensi Teknologi Desain penampilan Simbol dagang &
Pengetahuan (Proses, Alat) produk jasa
“Hak cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta (seorang atau beberapa orang
yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan
yang bersifat khas dan pribadi) yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.”
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan,
kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada
pencipta, yaitu " seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan
atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi yang nyata".
Hak cipta diperoleh secara otomatis seketika, Hak cipta bukan diperoleh melalui
pendaftaran Pendaftaran ciptaan diperlukan untuk kekuatan bukti.
Lingkup Hak Cipta
Ciptaan yang Dilindungi :
a) Buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya;
b) Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya;
c) Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
d) Lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;
e) Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f) Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung,
atau kolase;
g) Karya seni terapan;
h) Karya arsitektur;
i) Peta;
j) Karya seni batik atau seni motif lain;
k) Karya fotografi;
l) Potret;
m) Karya sinematografi;
n) Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen,
modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;
o) Terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi budaya
tradisional;
p) Kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan
Program Komputer maupun media lainnya;
q) Kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan
karya yang asli;
r) Permainan video; dan
s) Program Komputer.
No Hak Cipta Jangka Waktu
4. Hak Ekonomi atas karya seni terapan Berlaku 25 tahun semenjak diumumkan
5. Hak Cipta atas ekspresi budaya tradisional yang Tanpa Batas waktu
dipegang oleh negara
6. Hak Cipta atas Ciptaan yang Penciptanya tidak Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun
diketahui yang dipegang oleh negara
7. Hak Cipta atas Ciptaan yang dilaksanakan oleh Berlaku selama 50 (lima puluh)
pihak yang melakukan Pengumuman
8. Hak ekonomi Pelaku Pertunjukan Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertunjukannya
difiksasi dalam
Fonogram atau audiovisual
9. Hak Ekonomi Produser Fonogram Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak Fonogramnya difiksasi
10. Hak ekonomi Lembaga Penyiaran Berlaku selama 20 (dua puluh) tahun sejak karya siarannya pertama
kali
disiarkan.
2. PATEN
UU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
Berdasarkan Pasal 1
Angka 1 : Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor
atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan
kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Angka 2 : Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau
proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
Angka 3 : Inventor adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-
sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang
menghasilkan Invensi.
Paten diberikan dalam ruang lingkup bidang teknologi, yaitu ilmu
pengetahuan yang diterapkan dalam proses industri. Di samping paten,
dikenal pula paten sederhana (utility models) yang hampir sama dengan
paten, tetapi memiliki syarat-syarat perlindungan yang lebih sederhana.
Paten hanya diberikan negara kepada penemu (inventor) yang telah
menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud
dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di
bidang teknologi yang berupa :
a. proses;
b. hasil produksi;
c. penyempurnaan dan pengembangan proses;
d. penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi;
Syarat Substantif Paten:
• Baru (novelty)
• Langkah inventif (inventive step)
• Dapat Diterapkan secara industri (Industrially applicable)
– Paten Proses: Klaim proses yaitu klaim untuk suatu aktivitas, seperti,
komposisi plastik yang terdiri dari kira-kira 50-60% A, 20-30%B dan 15-25%C
atau suatu pH yang memodif ik asi substansi sec ara c ukup untuk
menyesuaikan pH pada nilai sekitar 3 sampai 4,5.
– Paten Produk: Klaim produk yaitu klaim untuk benda f isik, contoh, suatu
kontainer dari barang, alat pemarut kelapa.
– Paten Pengembangan : Klaim produk melalui proses, contoh, Produk yang
terbuat dengan cara sebagai berikut: campurkan air dengan senyawa Z
untuk kemudian aduk, panaskan campuran tersebut pada suhu 150-160
derajat Celcius, biarkan campuran menjadi dingin pada suhu kamar.
Pendaftaran Paten
– Itikad baik
– Daya pembeda
– Tidak memiliki “persamaan pada pokoknya” atau “persamaan
secara keseluruhan” dengan merek terdaftar lain, merek terkenal
atau indikasi geografis lain
– Pemeriksaan substantif paling lama 150 hari (5 bulan).
Merek Coca-Cola
Contoh Merek : Coca Cola
• Kata: Coca Cola (digunakan pertama kali 1887 didaftar 1892),
Coke (digunakan 1941 terdaftar 1945), Diet Coke (digunakan
dan terdaftar 1982);
• Phrase : The pause that refreshes (1929), The best friend Thirst
Ever Had (1938), What you want Is a Coke (1952), Things Go
Better With Coke (1963), It’s The Real Thing (1970), Coke Is It
(1982), You Can Beat The Real Thing (1987), Always Coca Cola
(1993);
• Simbol atau logo:
Indikasi Geografis :
“suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis
termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari
kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan
karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang
dihasilkan”
Contoh Indikasi Geografis :
1. Scotlandia - Scotch Whiskey
2. Perancis - Champagne
3. Republik Czechna – Beer
4. Slovenia - Lipizzaner Horses
5. India – Basmati (beras)
6. Thailand – Jasmine (beras)
7. Indonesia
a. Kopi Arabika Gayo
b. Kopi Aranbika java preanger
c. Ubi cilembu sumedang
d. Kangkung lombok, dll
4. Desain Industri
UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
DESAIN INDUSTRI:
(Ps. 13 UU no.31/2000)
Kursi
GB.1 KETERANGAN GAMBAR & PENJELASAN DESAIN
Pemegang hak perlindungan varietas tanaman memiliki hak untuk menggunakan dan
memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan
varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi termasuk :
a. Varietas turunan esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi atau
varietas yang telah terdaftar dan diberi nama;
b. Varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas tersebut;
c. Varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas yang dilindungi.
Memproduksi atau memperbanyak benih; menyiapkan untuk tujuan propagasi;
mengiklankan; menawarkan; menjual atau memperdagangkan; mengekspor;
mengimpor; mencadangkan.
Cara Perolehan Perlindungan Varietas Tanaman dan Jangka
Waktu Perlindungan :
Baru (new)
Unik (distinc),
Seragam (uniform),
Stabil (stable),
Diberi nama (denomination).
Contoh PVT :
6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST)
UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu
“Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu(DTLST) adalah kreasi berupa
rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen yang
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen
aktif serta sebagian atau seluruhnya interkoneksi dalam suatu
sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan
untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu. “
Hak Eksklusif DTLST :
Pemegang Hak memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Hak
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimilikinya dan untuk
melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat,
memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan/atau
mengedarkan barang yang di dalamnya terdapat seluruh atau
sebagian Desain yang telah diberi Hak Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.
Cara Perolehan Hak DTLST dan JangkaWaktu
Perlindungan :
Formula Coca-cola
BAB VIII
MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK
SEHAT
• Dasar hukum dari Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ini
adalah Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
DEFINISI
1. Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku
usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
2. Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau
lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan
atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum.
Perjanjian yang Dilarang
1. Oligopoli
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk
secara bersama sama melakukan penguasaan produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Apabila 2 (dua)
atau 3 (tiga) pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih
dari 75% (tujuh puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa
tertentu.
2. Penetapan Harga
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga atas mutu suatu barang dan atau
jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggaran pada pasar
bersangkutan yang sama.
3. Pembagian Wilayah
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya yang bertujuan untuk membagi wilayah pemasaran atau
alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat
4. Pemboikotan
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha
pesaingnya , yang dapat menghalangi pelaku usaha lain untuk
melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuan pasar dalam negeri
maupun luar negeri
Thank you very much for your kind attention and
have a nice day
©Soni Wasita-Juli-2022