Anda di halaman 1dari 19

HUKUM ORANG DAN

KELUARGA

SURINI AHLAN SJARIF


ISTILAH DAN PENGERTIAN
 ISTILAH PENDUKUNG HAK ATAU SUBYEK
HUKUM
 DALAM BAHASA LATIN DISEBUT
PERSONA
 DALAM BAHASA BELANDA PERSOON
 DALAM BAHASA INGGRIS PERSON
 DALAM BAHASA PERANCIS PERSONNE

SURINI AHLAN SJARIF


PERSOON ATAU SUBJEK
HUKUM
Terdiri dari :
 Orang (pribadi kodrat) dan badan hukum (pribadi
hukum)

Jadi persoon atau subjek hukum meliputi orang


dalam arti makhluk hidup kodrati dan badan
hukum.

SURINI AHLAN SJARIF


HUKUM ORANG (HUKUM
PRIBADI)
Dalam arti luas yaitu normal hukum atau ketentuan-
ketentuan mengenai hukum perorangan/ hukum
tentang diri seseorang dan hukum keluarga.
Dalam arti sempit memuat peraturan-peraturan atau
ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur
tentang orang/persoon yaitu manusia sebagai
subjek hukum yang mempunyai hak dan
kewajiban dalam lalu lintas hukum.

SURINI AHLAN SJARIF


Manusia Sebagai Subjek Hukum
Kodrati
Merupakan pendukung hak dan kewajiban hukum
khususnya hukum perdata.
Subjek hukum manusia lahir pada saat dinyatakan
hidup.
Pengecualiannya ada pada ketentuan pasal 2
KUHPerdata. Lihat ketentuan pasal 836 dan
pasal 1679 KUHPerdata !

SURINI AHLAN SJARIF


Manusia Sebagai Subjek Hukum karena unsur
Kodrati sementara badan hukum sebagai subjek
hukum bukanlah karena unsur kodrati tetapi karena
hukum. Jadi, merupakan subjek hukum dalam arti
yuridis. Yakni subjek hukum karena pemberian
hukum.

SURINI AHLAN SJARIF


Badan Hukum (Recht Persoon)

Badan hukum adalah konstruksi abstrak yang


diciptakan oleh hukum sebagai satu kesatuan
yang berdiri sendiri dan dapat bertindak sendiri
sesuai hukum dalam arti mempunyai hak dan
kewajiban dalam lalu lintas hukum.

SURINI AHLAN SJARIF


Pengertian subjek hukum

Adalah mereka yang dapat menjadi pendukung hak


dan kewajiban di bidang hukum dan dapat
melaksanakan hak dan kewajiban tersebut dalam lalu
lintas hukum.

Macam subjek hukum terdiri dari :


 Manusia (natuurljke persoon)
 Badan hukum (recht persoon)

SURINI AHLAN SJARIF


Dalam kehidupan modern dibutuhkan adanya suatu
gabungan usaha yang tujuannya untuk mengejar
keuntungan. Dalam hal ini dibutuhkan adanya
konstruksi hukum yang mempunyai tanggung
jawab terbatas.

Contoh badan hukum :


 PT (Perseroan Terbatas)
 Yayasan koperasi
 Dll.

SURINI AHLAN SJARIF


Teori-Teori mengenai badan Hukum
1. Teori Fictie menurut teori ini subjek hukum hanyalah manusia tetapi karena
kebutuhan praktek hukum membuat fictie bahwa badan hukum dianggap
sebgai subjek hukum layaknya manusia. Jadi hakekatnya badan hukum
kedudukannya sebagai subjek hukum adalah merupakan ciptaan hukum. Teori
ini dikemukakan oleh F.C. von Savigny.
2. Teori Organ, menurut teori ini badan hukum dianggap sebagai persoon atau
pribadi alamiah yang mempunyai organ-organnya. Jadi, badan hukum
dibandingkan dengan manusia kodrati yang mempunyai anggota badan dapat
berpikir dan berbuat melalui organ-organnya. Organ-organ badan hukum
adalah direksi komisaris, dan rapat umum pemegang saham.
3. Teori kekayaan dengan satu tujuan, badan hukum menurut teori ini adalah
harta kekayaan yang berdiri sendiri dan mempunyai tujuan tertentu seperti
misalnya yayasan yang dididrikan dengan sejumlah kekayaan tertentu untuk
suatu tujuan tertentu. Teori ini dikemukakan oleh Brinz.

SURINI AHLAN SJARIF


Syarat-syarat pembentukan badan
hukum
 Syarat Formal : Harus didirikan dengan akta notaris
 Syarat materiil menurut Prof Meyers ialah :

1. Mempunyai kekayaan sendiri


Harta kekayaan sendiri yang terpisah dari harta kekayaan
pribadi anggota atau para pendirinya. Harta kekayaan tersebut
diperoleh dari pemasukan para anggotanya dan penyetran dari
para pendir yang tujuannya untuk mendirikan badan hukum
tersebut.

SURINI AHLAN SJARIF


Lanjutan….
2. Badan hukum mempunyai tujuan tertentu
yaitu untuk memperoleh keuntungan atau mempunyai tujuan komersial
misalnya PT. sementara badan hukum yang memiliki tujuan ideal adalah
yayasan.
3. Badan hukum mempunyai kepentingan sendiri
Badan hukum mempunyai hak subjektif tertentu yaitu kepentingan yang
dilindungi oleh hukum sehingga dapat menuntut dan
mempertahankannya terhadap pihak ketiga. Kepentingan tersebut untuk
jangka waktu yang panjang.
4. Badan hukum mempunyai organisasi yang teratur
Organisasi teratur badan hukum sebagai subjek hukum mempunyai
subjek hukum yang teratur. Badan hukum sebgai subjek hukum
bentukan manusia mempunyai alat perlengkapan yang tugas dan
fungsinya ditetapkan dalam anggaran dasar
Bentuk-Bentuk Badan Hukum
1. Badan hukum Publik yaitu badan hukum yang
susunan dan pembentukannya didasarkan hukum
publik bagi Negara, propinsi, wilayah, dll.
2. Badan hukum Privat, badan hukum yang susunan
dan pembentukannya berdasarkan hukum privat.

SURINI AHLAN SJARIF


Domisili
Pada hakekatnya setiap subjek hukum harus
mempunyai tempat tinggal yang merupakan
tempat unutk pelaksanaan hak dan kewajiban
sebgai subjek hukum misalnya :
a. pasal 1393 KUHPerdata tentang pembayaran
harus dilakukan di tempat kreditur.
b. Penolakan warisan diajukan di kantor pengadilan
dimana warisan terbuka pasal 1057 KUHPerdata.
c. Gugatan diajukan di pengadilan tempat tinggal
tergugat, pasal 118 RIB.
SURINI AHLAN SJARIF
Kecakapan Bertindak dalam Hukum
Pendapat umum menyatakan bahwa untuk menjadi
pendukung hak dan kewajiban keperdataan disebut
dengan kewenangan bertindak (bevoegdheid) yang
ada sejak dilahirkan dan berakhir pada saat kematian.
Seseorang dalam hukum perdata mempunyai
kedudukan yang sama namun kecakapan untuk
berbuat tergantung pada undang-undang yang
mengaturnya.

SURINI AHLAN SJARIF


 Bevoegd (kecakapan) merupakan kewenangan
seseorang. Bekwamheid merupakan kecakapan
bertindak.
 Handelings Onbekwaam yang merupakan
ketidakcakapan dapat berupa ketidak cakapan yang
bersifat umum yaitu berlaku bagi seorang yang
belum cukup umur. Belum dapat melakukan
perbuatan hukum. Ketidakcakapan yang bersifat
khusus hanya berlaku pada peristiwa hukum
tertentu saja. Misalnya seorang yang berusia 21
tahun akan melakukan perkawinan harus memenuhi
syarat yang ditentukan yang berkaitan dengan izin
kawin dan larangan perkawinan
Hal-hal yang mempengaruhi kecakapan
seseorang untuk melakukan perbuatan hukum

a. Usia, untuk melakukan perbuatan hukum secara


umum harus sudah berusia 21 tahun (330
KUHPerdata). Untuk membuat suatu wasiat
pasal 897 KUHPerdata.
b. Kelamin, juga mempengaruhi untuk bertindak
lalu lintas hukum yaitu adanya perbedaan usia
pada seorang laki-laki dan perempuan ketika
hendak melakukan perkawinan (pasal 29
KUHPerdata) pasal 7 UU no. 1 tahun 1974.
Dalam KUHPerdata, dengan dilangsungkan
perkawinan maka akibat hukumnya istri menjadi
tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum dan
maju di depan pengadilan (Lihat ketentuan pasal
108 dan 110 KUHPerdata !)
c. Kewarganegaraan
kewarganegaraan juga dapat mempengaruhi
kecakapan seseorang untuk bertindak dalam lalu
lintas hukum misalnya untuk mendapatkan hak
milik atas tanah hanyalah dapat dipunyai oleh
warga negara Indonesia.
Yang dinyatakan tidak cakap untuk melakukan
perbuatan hukum (Handelings onbekwaamheid)

1. Anak dibawah umur


2. Wanita bersuami
3. Orang-orang yang ditaruh dibawah pengampuan
(pasal 1330 KUHPerdata)

SURINI AHLAN SJARIF

Anda mungkin juga menyukai