Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eli Permana pamungkas

NPM : 201000015

Kelas : A

Tugas : Hukum Ekonomi Syariah

a. Struktur Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah?

Jawab!!!

b. Tugas Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah ?

Jawab!!!

(TUGAS DEWAN SYARIAH NASIONAL)

Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, pasal 4 dan 5, DSN-MUI
mempunyai tugas sebagai berikut:

 Menetapkan fatwa atas sistem, kegiatan, produk, dan jasa Lembaga Keuangan
Syariah (LKS), Lembaga Bisnis Syariah (LBS), dan Lembaga Perekonomian
Syariah (LPS) lainnyalaiknya
 Mengawasi penerapan fatwa melalui Dewan Pengawas Syariah (DPS) di LKS, LBS,
dan LPS lainnya;

 Membuat Pedoman Implementasi Fatwa untuk lebih menjabarkan fatwa tertentu


agar tidak menimbulkan multi penafsiran pada saat diimplementasikan di LKS,
LBS, dan LPS lainnya;

 Mengeluarkan Surat Edaran (Ta'limat) kepada LKS, LBS, dan LPS lainnya;

 Memberikan rekomendasi calon anggota dan/atau mencabut rekomendasi anggota


DPS pada LKS, LBS, dan LPS lainnya;

 Memberikan rekomendasi calon Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM) dan/atau


mencabut Rekomendasi ASPM;

 Menerbitkan Pernyataan Kesesuaian Syariah atau Keselarasan Syariah bagi


produk dan ketentuan yang diterbitkan oleh Otoritas terkait;

 Menerbitkan Pernyataan Kesesuaian Syariah atas sistem, kegiatan, produk, dan


jasa di LKS, LBS, dan LPS lainya;

 Menerbitkan Sertifikat Kesesuaian Syariah bagi LBS dan LPS lainnya yang
memerlukan;

 Menyelenggarakan Program Sertifikasi Keahlian Syariah bagi LKS, LBS, dan LPS
lainnya;

 Melakukan sosialisasi dan edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan,


bisnis, dan ekonomi syariah;

 Menumbuhkembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan


perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnyakhususnya

(DEWAN PENGAWAS SYARIAH)

Sesuai Keputusan DSN-MUI No. 2 Tahun 2000, tugas DPS yaitu:

1. Memberikan nasihat dan saran kepada direksi, pimpinan usaha syarah dan
pimpinan kantor cabang Lembaga keuangan Syariah mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan aspek Syariah;

2. Melakukan pengawasan, baik secara aktif maupun pasif, terutama dalam


pelaksanaan fatwa DSN serta memberikan pengarahan/pengawasan atas
produk/jasa dan kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip Syariah;

3. Sebagai mediator antar Lembaga keuangan Syariah dengan DSN dalam


mengomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari Lembaga
keuangan Syariah yang memerlukan kajian dan fatwa DSN. Mengikuti fatwa DSN;

4. Merumuskan permasalahan yang memerlukan pengesahan DSN;

5. Melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Lembaga keuangan Syariah yang


diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

3. Wewenang Dewan Syariah Nasional

Jawab!!!

(WEWENANG DEWAN SYARIAH NASIONAL)

Adapun wewenang DSN sebagai berikut:

1. Memberikan peringatan kepada LKS, LBS, dan LPS lainnya untuk menghentikan
penyimpangan dari fatwa yang diterbitkan oleh DSN-MUI;

2. Merekomendasikan kepada pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan


apabila peringatan tidak diindahkan;

3. Membekukan dan/atau membatalkan sertifikat Syariah bagi LKS, LBS, dan LPS
lainnya yang melakukan pelanggaran;

4. Menyetujui atau menolak permohonan LKS, LBS, dan LPS lainnya mengenai usul
pergantian dan/atau pemberhentikan DPS pada lembaga yang bersangkutan

5. Merekomendasikan kepada pihak terkait untuk menumbuhkembangkan usaha


bidang keuangan, bisnis, dan ekonomi syariah;

6. Menjalin kemitraan dan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun
luar negeri untuk menumbuhkembangkan usaha bidang keuangan, bisnis, dan
ekonomi syariah
4. Dasar Hukum Dewan Pengawas Syariah?

Jawab!!!

Dasar hukum Dewan Pengawas Syariah (DPS)

terdapat dalam Pasal 32 Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan


Syariah yang menjelaskan bahwa:

(1) Dewan Pengawas Syariah wajib dibentuk di Bank Syariah dan Bank Umum
Konvensional yang memiliki UUS.

(2) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh
Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia.

(3) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas
memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar
sesuai dengan Prinsip Syariah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan Dewan Pengawas Syariah


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bank Indonesia.

5. Hubungan Kerja Dewan Syariah Nasional, Dewan Pengawas Syariah dan Bank
Indonesia?

Jawab!!!

membantu pihak terkait seperti Departemen Keuangan, Bank Indonesia, dan lain-lain
dalam menyusun peraturan atau ketentuan untuk lembaga keuangan syariah.

Anda mungkin juga menyukai