Anda di halaman 1dari 15

JUDUL

Pendirian
LKMS
PRESENTED BY: MASFUFAH
Pengertian
A LKMS

Topic B Lembaga Lembaga


Outline LKMS

C Pendirian LKMS
Pengertian
LKMS
WHAT IS
L K M S

Lembaga Keuangan Mikro Syariah adalah


lembaga keuangan yang memberikan jasa
pengembangan usaha dan juga
pemberdayaan masyarakat, dengan
menerapkan prinsip ekonomi syariah dalam
kegiatan operasionalnya.

Kegiatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah

A B C

Pengelolaan Pinjaman atau Pemberian jasa


pembiayaan UMKM konsultasi
simpanan

Lembaga
Keuangan
Mikro Syariah
di Indonesia

I 1. Koperasi Syariah Benteng


I Mikro lndonesia
(Tangerang)
I 2. BPRS Amanah Insani
(Bekasi)
I 3. BPRS Artha Madani

I (Bekasi)
4. BPRS Harta Insan Karimah
I Cibitung (Bekasi)
5. BPRS Amanah Ummah
I (Bogor)

I 6. BPRS Botani (Bogor)


7. Koperasi Syariah 212 (Bogor
I –kantor pusat)
8. Koperasi Syariah Investama
I Madani (Surabaya)
TATA CARA PENDIRIAN LKMS

1. Surat Permohonan Pendaftaran.

2. Akta pendirian badan hukum termasuk

anggaran dasar berikut perubahannya yang

telah disahkan atau disetujui oleh instansi

yang berwenang atau diberitahukan kepada

instansi yang berwenang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.


3. Daftar susunan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah
(DPS), disertai dengan:
1 (satu) lembar pasfoto terbaru ukuran 4×6 cm;
fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
daftar riwayat hidup;
surat pernyataan bermaterai dari Direksi, Dewan
Komisaris, dan DPS bagi LKM Syariah;
surat keterangan atau bukti tertulis memiliki
pengalaman operasional di bidang lembaga keuangan
mikro atau lembaga jasa keuangan lainnya paling
singkat 1 (satu) tahun bagi salah satu Direksi;
surat keterangan atau bukti tertulis memiliki
pengalaman operasional di bidang lembaga keuangan
mikro syariah atau lembaga jasa keuangan syariah
lainnya paling singkat 1 (satu) tahun bagi salah satu
Direksi, bagi LKM yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah.
LANJUTAN

4. Data pemegang saham/anggota berikut rincian


kepemilikan saham/data anggota.
5. Surat rekomendasi pengangkatan Dewan Pengawas
Syariah (DPS) dari Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis
Ulama Indonesia (MUI) bagi yang melakukan kegiatan
usaha berdasarkan Prinsip Syariah.
6. Struktur organisasi dan kepengurusan, sistem, dan
prosedur ke
LANJUTAN
7. Rencana kerja untuk 2 (dua) tahun pertama yang paling kurang memuat:
data mengenai jumlah LKM lainnya pada wilayah kerja LKM yang
bersangkutan;
rencana kegiatan usaha LKM yang memuat proyeksi Simpanan dan
penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan serta langkah-langkah kegiatan
yang akan dilakukan dalam mewujudkan rencana dimaksud;
uraian mengenai potensi ekonomi pada wilayah kerja LKM yang
bersangkutan;
proyeksi laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan 4
(empat) bulanan yang dimulai sejak LKM melakukan kegiatan
operasional dan mengacu pada ketentuan mengenai laporan keuangan
LKM.
LANJUTAN
8. Fotokopi bukti pelunasan modal disetor atau simpanan pokok, simpanan
wajib, dan hibah dalam bentuk deposito berjangka yang masih berlaku atas
nama PT/Koperasi LKM/LKMS pada salah satu bank/bank syariah/unit usaha
syariah di Indonesia.
9. Bukti kesiapan operasional, antara lain berupa:
daftar aset tetap dan inventaris;
bukti kepemilikan atau penguasaan kantor; dan
contoh formulir yang akan digunakan untuk operasional LKM.
10. Surat pernyataan bermaterai dari pemegang saham bahwa modal disetor
atau simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah tidak berasal dari pinjaman
dan tidak berasal dari dan untuk tindak pidana pencucian uang.
pengajuan izin
usaha LKM di
OJK
Dilansir dari situs resmi OJK
1. Mengajukan permohonan dan melengkapi semua berkas ke Kantor Regional atau
kantor OJK atau Direktorat LKM sesuai daerah tempat kedudukan PT/Koperasi.
2. Setelah dinyatakan lengkap maka OJK akan memberikan persetujuan atau
penolakan atas permohonan izin usaha dalam jangka waktu paling lama 40
(empat puluh) hari kerja sejak permohonan izin usaha diterima secara lengkap
dan benar.
3. Melakukan analisis Laporan Keuangan (LK) dan persetujuan.
4. SK izin usaha akan dikeluarkan oleh OJK.
5. Pemda berkoordinasi dengan OJK melakukan pelatihan dalam penyusunan LK
kepada LKM.
6. LKM yang telah mendapat izin usaha dari OJK wajib melakukan kegiatan usaha
paling lambat 4 (empat) bulan setelah tanggal izin usaha ditetapkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai