1
Permohonan Persetujuan Prinsip BPR
o Badan Usaha:
1. Akta pendirian badan hukum,
2. Dokumen yang dipersyaratkan bagi perseorangan bagi
seluruh anggota Direksi dan Komisaris,
3. Daftar pemilik dan rincian kepemilikan,
4. Laporan keuangan terakhir sebelum permohonan pendirian,
5. Laporan keuangan yang telah diaudit paling lama 6 bulan
bagi badan usaha yang akan melakukan penyertaan minimal
Rp1 miliar, kecuali bagi Pemerintah Daerah,
6. Surat pernyataan dari pengurus badan hukum dan
pemegang saham pengendali mengenai kesediaan untuk
mengatasi kesulitan permodalan dan likuiditas yang dihadapi
BPR dalam menjalankan kegiatan usahanya dalam hal badan
hukum tersebut merupakan calon pemegang saham
pengendali BPR atau surat pernyataan dari pemegang
saham pengendali tentang kesediaan untuk mengatasi
kesulitan permodalan dan likuiditas yang dihadapi BPR
dalam menjalankan kegiatan usahanya,
7. Seluruh struktur kelompok usaha yang terkait dengan BPR
dan badan hukum pengendali BPR sampai dengan pemilik
terakhir (ultimate shareholder), kecuali bagi Pemerintah
Daerah; dan
8. Surat pernyataan dari pengurus badan hukum yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan telah menyampaikan
informasi secara benar dan lengkap mengenai struktur
kelompok usaha BPR sampai dengan pemilik terakhir, dalam
hal badan hukum tersebut merupakan calon Pemegang
Saham Pengendali BPR.
2
7. Bukti setoran modal paling sedikit 30% (tiga puluh perseratus) dari modal
disetor.
8. Surat pernyataan dari calon pemilik bahwa setoran modal tidak berasal
dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank
dan/atau pihak lain dan tidak berasal dari dan untuk tujuan pencucian
uang.
3
Prosedur Pendirian BPR
1. Akta pendirian badan hukum, yang memuat anggaran dasar badan hukum
yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang;
3. Daftar susunan calon anggota Direksi dan dewan Komisaris, dalam hal
terjadi perubahan;
6. Surat pernyataan dari calon pemilik bahwa setoran modal tidak berasal
dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank
dan/atau pihak lain dan tidak berasal dari dan untuk tujuan pencucian
uang;
4
Aspek Penilaian dan Persyaratan
B. Pengajuan Permohonan
1. Perseroan Terbatas.
2. Koperasi.
3. Perusahaan Daerah.
5
2. Rp2 milyar bagi BPR yang didirikan di ibukota propinsi di pulau Jawa dan
Bali dan di wilayah Kabupaten atau Kodya Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi.
3. Rp1 milyar bagi BPR yang didirikan di ibukota propinsi di luar pulau Jawa
dan Bali dan di wilayah pulau Jawa dan Bali di luar wilayah pada angka 1
dan angka 2.
4. Rp500 juta bagi BPR yang didirikan di luar wilayah tersebut di atas.
Sebagai bagian penguatan modal BPR, BPR-BPR yang dewasa ini telah
beroperasi wajib meningkatkan jumlah modal disetor sesuai tempat kedudukan
BPR paling lambat akhir tahun 2010, dengan tahapan sebagai berikut:
• Paling sedikit 40% dari modal disetor pada tanggal 31 Desember 2006
• Paling sedikit 70% dari modal disetor pada tanggal 31 Desember 2008
• 100% dari modal disetor pada tanggal 31 Desember 2010
BPR yang tidak mampu memenuhi persyaratan modal disetor pada akhir 2010
wajib memindahkan tempat kedudukan ke wilayah dengan persyaratan modal
disetor yang sesuai, dan apabila tidak mampu memenuhi dikenakan sanksi
pembatasan kegiatan usaha.
G. Persyaratan Pemilik
6
1. Paling sedikit terdiri dari 2 orang dengan pendidikan formal
paling rendah setingkat D-3 atau Sarjana Muda atau telah
menyelesaikan minimal 110 SKS dalam pendidikan S-1.
Paling sedikit 50% dari anggota Direksi memiliki
pengalaman sebagai pejabat di bidang operasional
perbankan paling singkat selama 2 (dua) tahun atau telah
mengikuti magang paling singkat selama 3 (tiga) bulan di
BPR dan memiliki sertifikat kelulusan dari Lembaga
Sertifikasi, pada saat diajukan sebagai calon anggota Direksi
2. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan
strategis dalam rangka pengembangan BPR yang sehat.
b. Bagi anggota Dewan Komisaris: paling sedikit terdiri dari
2 orang dan minimum 50% anggota Dewan Komisaris
memiliki pengetahuan/pengalaman di bidang perbankan.
3. Memiliki reputasi keuangan yang baik yaitu tidak termasuk
dalam daftar kredit macet dan tidak pernah dinyatakan pailit
atau menjadi anggota direksi atau dewan komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan
dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum
dicalonkan.
Selain hal di atas, calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris wajib memenuhi
persyaratan administratif seperti ketentuan mengenai hubungan keluarga antara
anggota Direksi dan Dewan Komisaris, rangkap jabatan dan wajib memiliki
sertifikat kelulusan (bagi anggota Direksi).