Anuitas adalah sejumlah pembayaran pinjaman yang sama besarnya yang dibayarkan
setiap jangka waktu tertentu, dan terdiri atas bagian bunga dan bagian angsuran.
A = an + b n
Jika suatu pinjaman sebesar M dilunasi dengan sistem anuitas tahunan selama n tahun dengan
suku bunga i%/tahun, dan setiap anuitas sama besarnya, maka berlaku:
A n + 1 = An
an + 1 + bn + 1 = an + bn
an + 1 = an + bn – bn + 1
an + 1 = an + an. i
an + 1 = an (1 + i), sehingga:
a2 = a1 (1 + i).
a3 = a2 (1 + i).
a3 = a1 (1 + i)(1 + i).
a3 = a1 (1 + i)2 .
a4 = a3 (1 + i).
a4 = a1 (1 + i)2 (1 + i).
Contoh 1:
Suatu pinjaman Rp20.000.000.00 akan dilunasi dengan anuitas tahunan dengan suku
bunga 6%/tahun selama 20 tahun. Jika pembayaran anuitas dibulatkan ke atas dalam
puluhan ribu, tentukan:
M = Rp20.000.000,00
I = 6% /tahun
n = 20 tahun
Contoh 2 :
M = Rp12.000.000,00
I = 5 %/tahun
n = 15 tahun
Kita gunakan rumus anuitas terlebih dahulu. Jika kalian kurang faham bisa dibaca lagi artikel
tentang anuitas saya pada link di bawah ini :
Rumus anuitas :
AN = M.i/1-(1+i)-n
= 12.000.000 x 0,1/1-(1+0,1)-5
= 1.200.000/(1-(1,1)-5
= 1.200.000/(1-0,620921323)
= 3.165.569,77
Rencana pelunasannya sebagai berikut :
2. Anuitas Due
Anuitas Due (Annuitas Due) adalah suatu anuitas yang pembayarannya dilakukan
pada tiap awal atau permulaan interval pembayaran. Pembayaran sewa yang biasanya
dilakukan pada tiap awal periode pembayaran adalah salah satu contoh anuitas due.
Jangka waktu atau masa suatu anuitas due, dimulai dari pemayaran pertama sampai
dengan akhir periode pembayaran yang terakhir.
Anuitas due sebenarnya adalah anuitas sederhana yang biasa yang dimundurkan
satu periode. Denga demikian, nilai akumulasi S dan nilai sekarang A pada anuitas
due dapat ditentukan dengan mempedomani cara penentuan nilai akumulasi S dan
nilai sekarang A pada anuitas sederhana yang biasa.
Pada anuitas sederhana yang biasa, pembayaran anuitas sebesar R pada suku bunga
majemuk I pr periode selama n periode akan menghasilkan :
( 1+i )n−1
Nilai Akumulasi :S= Rx [ i ]
1−( 1+ i )−n
Nilai Sekarang :A= Rx
i[ ]
Apabila dimundurkan satu periode, maka nilai akumulasi S dan nilai sekarang A
seperti dirumuskan dalam persamaan diatas sebenarnya adalah nilai akumulasi pada
anuitas due selama (n-1) periode. Untuk n periode, nilai akumulasi dan nilai sekarang
tersebut perlu diakumulasi selama satu periode. Dengan demikian nilai akumulasi dan
nilai sekarang pada anuitas due dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
( 1+i )n−1
Nilai Akumulasi :S= Rx [ i
( 1+i ) ]
1−( 1+ i )−n
Nilai Sekarang :A= Rx [ i ]
( 1+i )
Contoh :
Hayati menyetor uang sebesar Rp.100.000 tiap awal bulan dalam suatu rekening
tabungan pada suatu Bank yang mengenakan suku bunga = 12% per tahun.
Hitung jumlah rekening tabungannya selama 5 tahun.
Jawab :
Diketahui :
R = Rp.1000.000,00
n = 12x5 = 60 bulan
i = 12% = 0,12/12 = 0,01
Penyelesaian :
( 1+i )n−1
S= Rx [ i ]
( 1+i )
( 1+0,01 )60−1
= 100.000 x [ 0,01 ]
( 1+0,01 )
= Rp. 8.248.636,66
Penghapusan dengan presentase tetap
Metode presentase tetap adalah metode alokasi harga perolehan yang
mendasarkan alokasi tersebut pada waktu pemakaian, yang jumlah biaya
penghapusannya akan tetap dari waktu ke waktu. Oleh karena itu cara penentuannya
yang sangat sederhana yakni hanya dengan cara membagi harga perolehan yang
dihapuskan dengn taksiran umur maka metode ini adalah metode yang paling banyak
dipakai. Metode presentase tetap menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur
manfaat aset jika nilai residunya tidak berubah. Beban penghapusan dibagi sama rata
selama masa manfaat aset yang bersangkutan, setelah dikurangi dengan estimasi nilai
residu yang wajar. Rumus untuk menghitung penghapusann metode presentase tetap
yaitu :
Harga Perolehan ( HP )−Nilai Residu
Benban Penghapusan / tahun =
Umur Manfaat
S
D=A-
N
D
r= x 100
A
Keterangan
A : Biaya perolehan aktiva yaitu besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh aktiva sampai aktiva itu siap di operasikan
S : Perkiraan nilai sisa aktiva yaitu nilai taksir yang mungkin dapat diperoleh melalui
aktiva yang sudah lewat masa pemakaiannya
D : Beban penyusutan tiap periode
r : Tingkat penyusutan atau persentase penyusutan
n : Umur manfaat / umur ekonomis aktiva dalam tahun
Contoh :
Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp.14.000.000,00.
Diperkirakan aktiva itu bisa dimanfaatkan selama 6 tahun dengan taksiran nilai sisanya
Rp.2.000.000,00. Tentukanlah Besarnya beban penyusutan tiap tahun dan Persentase
penyusutan per tahun!
Jawab :
Diketahui :
A = Rp.14.000.000,00
S = Rp. 2.000.000,00
n = 6 Tahun
r = (D/A) x 100%
r = (Rp.2.000.000,00/Rp.14.000.000,00) x 100%
r = 0,14 x 100%
r = 14%
Maka, besarnya persentase penyusutan tiap tahun adalah 14%
i
An =
M
[ ( )
1−
1
1+i
n
]
Contoh :
harga beli sebuah mesin Rp. 50 juta rupiah dengan nilai sisa diperkirakan
sebesar Rp. 10 juta rupiah dan umur ekonomis set selama 5 tahun. Tingkat bunga
efektif diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapa besar penyusutan tahunan yang
harus dilakukan dengan menggunakan metode anuitas?
Jawab :
B = Rp.50.000.000
n = 5 tahun
S = Rp.10.000.000
i =18%
untuk menentukan nilai asset yang disusut perlu dihitung present value dari scrap
value /nilai sisa dengan menggunakan formula sebgai berikut:
P = S (1 + i)n
P = 10.000.000 (1+0.18)-5
P = 10.000.000 (0,43710922)
P = 4.371.092
present asset yang disusut
An = B-P = 50.000.000 – 4.371.092
= Rp. 45.628.908;
i
An =
M
[ 1−
1
( )
1+i
n
]
Penyusutan per tahun dihitung sebagai berikut :
0.18
R =
45.628 .908
[ 1−
1
(
1+0.18
5
) ]
R = 45.628.908 (0.31977784)
R = Rp. 14.591.114
Jadi jumlah penyusutan dalam satu tahun adalah sebesar Rp. 14.591.114.
1. Penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari suatu saat berikutnya
→ konsep dari nilai waktu ke ruang
2. Besarnya penghapusan lebih kecil di tahun awal
3. Besarnya nilai patokan penyusutan akan dipenghapuskan (P-S) selama N perioda
ke nilai seragam tahunan dengan bunga i% menjadi :
A
A=(P−S)( ,i , n)
F
A F
D t =(P−S )( ,i , n)( , i ,t−1)
F P
D t =BV t −1−BV t
Nilai buku periode t adalah nilai awal aset tersebut setelah dikurangi akumulasi nilai
patokan penghapusan maupun bunga
BV t=P−A ( FA , i ,t )
Atau
BV t=P−( P−S ) ( FA ,i , t )
P=modal aset BV t=Nilai buku pda periode t
Dt=besarnya penghapusan pada tahun ke t
Contoh :
Hitung penghapusan dari Sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp
40juta dan biaya pengirim Adan uji coba besarnya adalah Rp 1 juta. Masa pakai alat ini 5
tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp 3 juta. Dan I sebesar 10%.
A=( P−S ) ( FA ,i , n) A=( 39 juta−3 juta ) ( AF , 12,6) A=36 juta ( 0,12323 )=Rp 4,436 juta
Besarnya penyusutan pada tahun pertama
¿ 36 juta ( 0,12323 ) ( 1 )¿ Rp 4,436 juta Nilai buku pada akhir tahun pertama :