NIM : 1701105091
Kelas : Etnomatematika 6A
b. Tarian
Tarian caci merupakan sebuah tarian kesatriaan dan warisan budaya daerah
masyarakat Manggarai. Secara etimologis Caci brasal dari 2 kata yakni ca dan ci. Ca
berarti satu dan ci berarti lawan. Jadi, tarian Caci berarti tarian seorang melawan
seorang yang lain yang memiliki prinsip sportif dan kreatif dalam aksi. Dalam
aksinya, terdapat dua kelompok laki-laki yang akan bertarung, dalam pertarungan ini
dua kelompok laki-laki tersebut dipasangkan satu lawan satu. Dalam matematika,
terlihat bahwa konsep memasangkan laki-laki dalam permainan caci dalam dua
kelompok tersebut menggunakan konsep himpunan, dimana dua kelompok pemain
tersebut merupakan dua himpunan pemain dan lawan pemain. Misalkan A = {a 1, a2 ,
a3 ,...} dan B = {b1, b2 ,b3,...}.
3. Konsep Matematika Dalam Rumah Adat, Agama, Tempat Ibadah, dan Interaksi
Sosial
a. Rumah Adat
b. Tempat Ibadah
Konssep matematika dasar yang ada dalam arsitektur Masjid Raya Sultan Riau
yang dikaitkan dalam tema budaya:
1. Bangun datar berupa persegi panjang dan lingkaran yang terdapat pada bagian
pintu saat dilakukan penarikan garis serta bagian atas pintu yang membentuk
setengah lingkaran
2. Bangun ruang berupa balok, limas melengkung , segi tujuh dan segi empat,
serta tabung pada bagian dinding, kubah, dan pilar menara yang ada pada
masjid tersebut
3. Transformasi geometri yang terdapat pada arsitektur masjid, yaitu refleksi
(pencerminan) terdapat pada bentuk pintu dan jendela kiri dan kanan.
c. Agama
d. Interaksi Sosial
Dalam kurikulum 2004, indikator mengenai topik logaritma adalah mengubah
bentuk pangkat ke bentuk logaritma dan sebaliknya, melakukan operasi aljabar
dalam bentuk logaritma, menentukan syarat perpangkatan, penarikan akar dan
logaritma, dan menyederhanakan bentuk aljabar yang memuat bentuk pangkat,
akar, dan logaritma. Kaitannya dengan interaksi sosial adalah dalam mengajarkan
teori logaritma ini, guru melakukan tanya jawab mengenai materi logaritma,
menjelaskan materi logaritma, mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan
pembelajaran logaritma, meminta siswa untuk maju mengerjakan soal logaritma,
dan mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang mengerjakan soal logarutma.
Sedangkan yang dilakukan siswa adalah bertanya mengenai materi logaritma,
maju mengerjakan soal logaritma atas inisiatif sendiri, memperlihatkan hasil
pekerjaannya kepada guru, mengungkapkan pendapatnya, dan membetulkan
jawaban/tulisan yang salah.