Anda di halaman 1dari 6

A.

Paham Kebangsaan, Nasionalisme, dan Menjaga NKRI


1. Paham Kebangsaan
Dalam sidang BPUPKI 29 Mei - 1 Juni 1945, terjadi diskusi mengenai apa yang
dimaksud dengan bangsa dan kebangsaan. Soekarno memberikan penekanan
bahwa apa yang disampaikannya saat sidang, atas dasar sebagai bagian dari
bangsa, yang tidak memiliki tendensi untuk menolak atau mendukung salah satu
kubu. Menurut Soekarno, bangsa/kebangsaan itu tidak berdasarkan satu daerah
tertentu.

a. Nasionalisme
Secara sederhana, nasionalisme dapat diartikan sebagai sikap mental dan
tingkah laku individu/masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas serta
pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Nasionalisme dapat
didefinisikan dalam dua pengertian berikut.
1) Nasionalisme dalam arti sempit (Nasionalistis)
adalah perasaan cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan
berlebihan serta memandang rendah bangsa lain. Hal ini sering
disamakan dengan Jingoisme atau Chauvinisme.

2) Nasionalisme dalam arti luas


Nasionalisme dalam pengertian ini diartikan sebagai perasaan
cinta/bangga terhadap tanah air dan bangsanya tanpa memandang
rendah bangsa/negara lain. Nasionalisme menjadi dasar pembentukan
negara kebangsaan. Negara kebangsaan adalah negara yang
pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan/nasionalisme.

Faktor-faktor perkembangan nasionalisme di Indonesia :


1) Persamaan nasib
2) Kesatuan tempat tinggal
3) Adanya keinginan bersama untuk merdeka
4) Cita-cita bersama untuk mewujudkan kemakmuran dan keadilan sebagai
suatu bangsa.

Adapun spirit kebangsaan (nasionalisme) pada bangsa Indonesia ditandai


dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1) Memiliki rasa cinta pada tanah air (patriotisme).
2) Bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
3) Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
4) Mengakui dan menghargai keanekaragaman yang ada pada bangsa
Indonesia.
5) Bersedia mempertahankan dan turut memajukan negara serta menjaga
nama baik bangsanya.
Bentuk nasionalisme :
1) Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil)
terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi
aktif warga negaranya.
2) Nasionalisme etnis (etnonasionalisme)
terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari budaya
asal/etnis sebuah masyarakat.
3) Nasionalisme budaya
terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari budaya
bersama anggota masyarakat.
4) Nasionalisme romantik/nasionalisme identitas
terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik sebagai sesuatu
yang alamiah dan merupakan ekspresi suatu bangsa atau ras.
5) Nasionalisme agama
terbentuk karena negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan
agama yang dipeluk oleh anggota masyarakat.
6) Nasionalisme kenegaraan
Dalam konsep nasionalisme kenegaraan, bangsa menjadi komunitas yang
memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan dan kekuatan negara.

Tujuan nasionalisme :
1) Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
2) Membangun hubungan yang harmonis antarindividu dan masyarakat.
3) Membangun dan mempererat tali persaudaraan antarmasyarakat.
4) Menumbuhkan semangat rela berkorban bagi tanah air dan bangsa.
5) Menjaga tanah air dari serangan musuh

Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri nasionalisme adalah :


1) Adanya persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Adanya organisasi modern yang sifatnya nasional.
3) Perjuangan yang dilakukan sifatnya nasional.
4) Nasionalisme bertujuan mencapai kemerdekaan dan mendirikan suatu
negara merdeka dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
5) Nasionalisme lebih mengutamakan pikiran
b. Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata patria yang artinya tanah air -> patriot yang
artinya seseorang yang mencintai tanah air -> patriotisme yang artinya sikap
seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan
kemakmuran tanah airnya.

Ciri-ciri patriotisme :
1) cinta tanah air
2) rela berkorban untuk membela serta mempertahankan bangsa dan
negara
3) menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi/golongan
4) berjiwa pembaru
5) tidak kenal menyerah.

Menurut A. Mangunhardjana pengertian patriotisme yang sejati adalah :


1) Solider secara bertanggung jawab atas seluruh bangsa.
2) Patriotisme sejati bersifat berani dalam melihat diri sendiri seperti apa
adanya.
3) Patriotisme sejati bermodalkan nilai-nilai dan budaya rohani bangsa,
berjuang di masa kini dalam rangka menuju cita-cita yang ditetapkan.
4) Patriotisme sejati adalah rasa memiliki identitas diri, yaitu dengan
melihat, menerima, dan mengembangkan watak serta kepribadian bangsa
sendiri.
5) Bersifat terbuka.

Jiwa patriotisme telah tampak pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia


antara lain :
1) Dalam sejarah pergerakan kemerdekaan, semangat kebangsaan dan jiwa
patriotisme tercatat sebagai kekuatan nasional yang mengubah citra
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terjajah dan tertindas menjadi
bangsa yang merdeka dan berdaulat.
2) Perjuangan Angkatan 1945 dalam membela proklamasi dan menegakkan
NKRI. Ketika itu bangsa Indonesia belum memiliki ABRITNI yang kuat dan
terorganisasi, tetapi memiliki semangat cinta tanah air dan bangsa dengan
semboyan "Merdeka atau Mati" dan "Setia Sampai Akhir Hayat".
3) Jiwa patriotik adalah jiwa semangat '45" yaitu perjuangan untuk nusa,
bangsa, dan negara yang tanpa pamrih, rela berkorban jiwa dan harta,
rela menderita untuk merdeka, setia kepada cita-cita bangsa, bangga
sebagai bangsa Indonesia, serta bangga bertanah air Indonesia.

Penanaman jiwa patriotisme harus dilandasi oleh semangat kebangsaan/


nasionalisme. Sebaliknya, jiwa nasionalisme dalam setiap pribadi warga
negara perlu dilanjutkan dengan semangat patriotik untuk mencintai dan rela
berkorban demi kemajuan bangsa.

c. Hubungan Nasionalisme dan Patriotisme


Nasionalisme dan patriotisme mempunyai hubungan yang erat dan bahkan
tidak dapat dipisahkan. Patriotisme mengajarkan pada kita untuk selalu
mencintai tanah air sebagai tempat berpijak, tempat hidup, dan mencari
penghidupan. Adapun nasionalisme mengajarkan kita untuk mencintai
bangsa dan negara dengan segala apa yang dimilikinya.

d. Pentingnya Nasionalisme dan Patriotisme


untuk membangun bangsa dan negara Indonesia harus tumbuh semangat
yang tinggi dan cinta tanah air. Tanpa rasa itu mustahil bangsa Indonesia
dapat bersatu di atas keberagaman untuk berjuang menghadapi tantangan
kehidupan terutama di era globalisasi ini.

e. Paham-Paham Lain
1) Jingoisme
adalah sikap dan semangat yang berkobar-kobar untuk berperang
melawan bangsa lain.
2) Chauvinisme
adalah sikap mengagung-agungkan bangsanya secara berlebihan sehingga
sering bersikap agresif terhadap bangsa lain.
3) Imperialisme
adalah sikap dan dorongan jingoistis yang diwujudkan dengan
menaklukkan, menguasai, dan menjajah bangsa lain.
4) Internasionalisme
adalah sikap menghargai bangsa lain dan menyelenggarakan
pemerintahan sendiri untuk kepentingan sendiri, tetapi tanpa
meremehkan hak, kebutuhan, dan kedaulatan bangsa lain.
5) Universalisme
adalah sikap suatu bangsa dalam hidup di tengah-tengah komunitas
bangsa lain sehingga bangsa tersebut tidak memisahkan diri dari bangsa
lain serta menutup diri dari pergaulan dengan bangsa lain, tetapi
berusaha untuk terlibat dan memberi sumbangan yang berarti bagi dunia
internasional.

f. Peran Warga Negara dalam Meningkatkan Nasionalisme dan Patriotisme


Tanpa nasionalisme dan patriotisme, maka tujuan serta cita-cita negara akan
sulit tercapai. Oleh karena itu, semangat nasionalisme dan patriotisme perlu
ditanamkan kepada seluruh masyarakat terutama generasi muda sejak dini
secara berencana dan terarah.
Cara yang dapat ditempuh dalam menerapkan semangat kebangsaan, yaitu :
1) Keteladanan
Keteladanan dapat diberikan di berbagal lingkungan kehidupan, seperti
keluarga, sekolah, instansi pemerintah dan swasta, serta masyarakat.

Di keluarga, orang tua menjadi tokoh utama dalam memberikan


keteladanan. Sebagai contoh, memberi contoh untuk mendonorkan darah
atau ikut serta dalam kerja bakti.

Di sekolah, keteladanan dapat diberikan oleh guru, pamong sekolah,


pengurus OSIS, dan pengurus kelas. Sebagai contoh, mengeluarkan uang
untuk membantu meringankan beban temannya yang sedang kena
musibah, membersihkan lingkungan sekolah, dan menjaga nama baik
sekolah.

Di masyarakat, keteladanan dapat diberikan oleh pimpinan/orang yang


dituakan dan tokoh atau pemuka masyarakat. Sebagai contoh, membantu
korban bencana atau pengentasan kemiskinan.

2) Pewarisan
Caranya dengan melakukan serangkaian kegiatan tertentu yang
mempunyai nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, misalnya suka kerja
keras dan membiasakan menabung. Dari kegiatan ini diharapkan orang
tersebut kelak dapat mewarisi nilai-nilai yang ada di balik kegiatan
tersebut.

3) Pelaksanaan Kewajiban
Masalah keutuhan, keselamatan, serta kelestarian hidup bangsa dan
negara merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu,
sudah sewajamya kalau sekarang pemerintah segera menempuh berbagai
upaya yang berpihak kepada bangsa dan negara. Salah satu upaya
tersebut adalah dengan menumbuhkembangkan jiwa-jiwa nasionalisme
dan patriotisme dengan cara menciptakan peraturan perundang-
undangan yang mewajibkan peran serta dalam upaya pembelaan negara.
Peranan warga negara dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan
patriotisme adalah dengan senantiasa bersedia melakukan tindakan dan
perilaku-perilaku yang dapat membangun rasa memiliki bangsa, rasa
kecintaan terhadap bangsa dan negara, rasa menghargai jasa pendahulu
bangsa, rasa bersalah bila mengkhianati bangsanya, rasa kebersamaan,
sikap membela jika ada bangsa atau orang lain yang merusak nama baik
bangsa, dan sebagainya.
Sebagai bagian dari bangsa dan negara Indonesia, kita pasti
mendambakan keutuhan negara Indonesia. Kita mengharapkan negara
yang damal, adil, dan sejahtera. Semua itu dapat terwujud apabila kita
menyadari kewajiban kita, baik sebagai warga sekolah, warga masyarakat
maupun warga negara. Sebagai warga negara yang baik kita harus dapat
menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Salah satunya kewajiban
untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tindakan dan perilaku tersebut dapat diwujudkan di lingkungan keluarga,


sekolah, masyarakat, negara, ataupun di tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai