Anda di halaman 1dari 4

Bentuk Ancaman Militer dan Non Militer Terhadap Negara

# Ancaman Militer (Bentuk Ancaman yang Bersifat


Tradisional)
Pengertian ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan
terorganisir dan dinilai memiliki kemampuan yang dapat membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa bila tidak segera ditangani.

Contoh Ancaman Militer berupa :

1. Agresi, adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap suatu negara yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah negara
tersebut, dan juga membahayakan keselamatan segenap bangsa tersebut.
2. Pelanggaran Wilayah yang dilakukan negara asing dengan menggunakan peralatan seperti
kapal maupun pesawat.
3. Spionase, adalah ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara yang kegiatannya
berupa mata-mata dan dilakukan oleh negara lain yang bertujuan untuk mencari dan
mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.
4. Sabotase, adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara yang kegiatannya
mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer dan obyek vital nasional.
5. Ancaman dari teroris baik dari jaringan luar negeri maupun dalam negeri.
6. Pemberontakan yang menggunakan senjata.
7. Perang Saudara yang menggunakan senjata.

# Ancaman Non Militer (Bentuk Ancaman yang Bersifat Non


Tradisional)

Pengertian ancaman non militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata, namun
jika dibiarkan akan mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa.

Contoh Ancaman Non Militer berupa :

1. Perdagangan dan penyalahgunaan narkoba atau obat-obatan terlarang.


2. Imigrasi gelap atau imigrasi ilegal.
3. Pencurian sumber daya alam secara ilegal.
4. Banyak tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
5. Kemiskinan dan Kebodohan.
6. 1. Contoh bentuk ancaman militer yang dapat membahayakan kedaulatan dan
keutuhan wilayah Negara Indonesia:
a. Dari luar negeri
1) Agresi : penggunaan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Bentuk-bentuk/cara-cara
agresi:
a) Invasi : serangan oleh kekuatan bersenjata Negara lain terhadap
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b) Bombardemen : penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh angkatan
bersenjata Negara lain terhadap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c) Blokade : pengepungan terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah
udara Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh angkatan bersenjata Negara
lain.
d) Serangan unsur angkatan bersenjata Negara lain terhadap unsur satuan darat atau
satuan laut atau satuan udara Tentara Nasional Indonesia.
e) Unsur kekuatan bersenjata asing dalam wilayah udara atau seluruh wilayah
Negara berdasarkan perjanjian yang tindakan atau keberadaannya bertentangan
dengan ketentuan perjanjian.
f) Tindakan suatu Negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh Negara
lain sebagai daerah persiapan untuk melakukan agresi terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
g) Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh Negara lain untuk
melakukan tindakan kekerasan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Pelanggaran wilayah: pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh Negara lain, baik
yang melakukan kapal maupun pesawat non komersial.
3) Spionase: mencari dan mendapatkan rahasia militer Negara lain.
4) Sabotase dari luar negeri: merusak instalasi penting militer dan obyek vital
nasional yang membahayakan keselamatan bangsa oleh Negara lain.
5) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau
yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi sehingga
membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
b. Dari dalam negeri
1) Pemberontakan bersenjata Contoh sejumlah aksi pemberontakan bersenjata di
Indonesia yang dilakukan oleh gerakan radikal: Pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Pemberontakan Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)/Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
Pemberontakan Kahar Muzakar Pemberontakan Gerakan 30
September/Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI)
2) Perang saudara: perang yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata
dengan kelompok bersenjata lainnya.
3) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme dalam negeri yang
bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa.
4) Sabotase dari dalam negeri: merusak instalasi penting militer dan obyek vital
nasional yang membahayakan keselamatan bangsa oleh oknum dalam negeri.
5) Konflik horizontal: konflik yang terjadi antara mereka yang memiliki kedudukan
sama atau setingkat dalam organisasi.
2. Ancaman dari dalam negeri yaitu suatu ancaman terhadap suatu kondisi atau bidang tertentu
dalam negeri yang berasal dari dalam negeri itu sendiri. Contohnya : anak-anak muda sekarang
sudah malas menekuni budaya bangsa sendiri seperti tari Jawa, gamelan, wayang dsb.

Ancaman dari luar negeri yaitu suatu ancaman terhadap suatu kondisi atau bidang tertentu dalam
negeri yang berasal dari luar negeri. Contohnya : anak-anak luar negeri banyak yang menekuni
budaya negeri kita seperti tari Jawa, gamelan, wayang dsb.

3. sikap yang harus di hindari:

1. Tidak menghargai negeri sendiri. 2. Tidak mencintai produk dalam negeri. 3. Membedakan semua
suku bangsa yang ada di negara kita. 4. Tidak mencintai kebudayaan sendiri

4. Pengertian Patriotisme

Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan
negara.
Patriotisme berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa
pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa Inggris. Pengorbanan tersebut bisa
berupa harta benda maupun jiwa raga.

Ciri-Ciri Patriotisme

Patriotisme mempunyai beberapa ciri, antara lain:

Simpati terhadap bangsa. Patriotisme membuat seseorang mampu mencintai bangsa


dan negaranya tanpa menjadikan negara tersebut sebagai tujuan yang menguntungkan
diri sendiri. Patriotisme menciptakan solidaritas untuk mencapai kesejahteraan
bangsa.
Patriotisme ini mampu melihat kekuatan dan kelemahan bangsa.
Dengan modal nilai-nilai dan budaya bangsa, berjuang pada saat ini untuk mencapai
cita- cita bangsa.
Rasa mempunyai identitas diri. Patriotisme adalah sikap mau melihat, menerima,
serta mengembangkan watak dan kepribadian bangsa.
Bersifat terbuka. Patriotisme berarti melihat bangsanya dalam konteks hidup dunia,
bersedia terlibat di dalamnya dan bersedia belajar dari bangsa- bangsa lain demi
kemajuan bangsa.

Berikut ini ciri-ciri seorang patriot:

Cinta tanah air


Tidak kenal menyerah
Berjiwa Pembaru
Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan
golongan.

Contoh Patriotisme
Contoh sikap dan kegiatan yang mencerminkan jiwa patriotisme dalam kehidupan sehari-
hari, diantaranya:

Mengikuti upacara hari besar kenegaraan.


Mengikuti kegiatan bakti sosial.
Mengikuti kegiatan seperti pramuka, PMR, dll.
Mengikuti apresiasi seni budaya.
Menghormati Guru/Orang tua/Orang sekitar.
Rajin belajar,
Membawa pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
Tidak merusak lingkungan hidup
Ikut serta memelihara fasilitas umum
Ikut serta dalam pembangunan bangsa
Mentaati peraturan yang ada
Melestarikan budaya bangsa

Anda mungkin juga menyukai