Oleh: Kelompok 2
Nama Anggota : 1. Adi Parmanto S 2. Angel Simanjuntak 3. Aurell Nidyagita G 4. Thania Bonita 5. Samuel Tambunan
Diplomasi adalah strategi dengan jalan mengadakan perundingan-perundingan. Strategi ini dilakukan karena Indonesia masih dalam posisi yang lemah dalam menghadapi Sekutu. o Strategi Konfrontasi (Fisik) adalah strategi dengan jalan mengangkat senjata atau perang. Para pendukung konfrontasi berpendapat bahwa semangat di kalangan rakyat dan pejuang cukup kuat untuk melawan kekuatan asing.
Perundingan Linggajati
Terjadi pada 10 November 15 November 1946
Di daerah Linggajati, sebelah kota Cirebon Dari Indonesia Perdana Menteri Sutan Sjahrir
Killearn.
Belanda mengakui secara de facto wilayah RI atas Sumatra, Jawa, dan Madura. RI dan Belanda bersama-sama akan membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat dan RI menjadi salah satu negara bagian di dalamnya. RIS dan Negeri Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Ratu Belanda.
Perjanjian Renville
Terjadi pada tanggal 8 Desember 1947 17 Januari 1948 Pasca peristiwa AMB I, PBB membentuk KTN (Komisi Tiga Negara) yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Belgia KTN berhasil mengajak Belanda dan RI untuk berunding kembali. Perundingan diadakan di atas Kapal Renville yang berlabuh di Teluk Jakarta. Delegasi Indonesia diwakili oleh Amir Sjarifuddin. Delegasi Belanda dipimpin oleh Abdulkadir Wijoyoatmojo.
kedaulatannya diserahkan kepada RIS yang segera dibentuk. Sebelum RIS dibentuk, pemerintah Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada suatu pemerintah federal sementara. Pihak Republik menarik pasukannya dari daerah pendudukan Belanda ke daerah Republik. Persetujuan ini menimbulkan konflik, karena Republik sekarang hanyalah wilayah Jawa bagian tengah dan sebagian besar wilayah Sumatra.
Perjanjian Roem-Royen
Usaha UNCI untuk mengajak berunding Indonesia-Belanda tenyata membawa keduabelah pihak ke Perundingan RoemRoyen. Delegasi RI yaitu Mr.Moh.Roem Delegasi Belanda yaitu J.H.Van Royen.
(KMB
Diadakan di Den Haag tanggal 23 Agustus 2 November 1949 dgn UNCI sebagai penengahnya. Delegasi Indonesia Moh. Hatta
Ketua konferensi William Dress ( PM Belanda )
Hasil KMB
Belanda mengakui RIS sebagai negara yg merdeka dan
berdaulat. Status Irian Barat akan dibicarakan satu tahun setelah penyerahan kedaulatan. RIS dan Negeri Belanda akan disatukan dalam Uni IndonesiaBelanda yg diketuai oleh Ratu Belanda. RIS mengendalikan hak milik dan memberikan hak konsesi dan izin baru bagi perusahaan-perusahaan Belanda. RIS harus mengganti biaya Belanda selama berada di Indonesia sebesar 4,418 miliar gulden.
Agresi Militer I
Puncak ketegangan Indonesia Belanda tgl 21 Juli 1947 Belanda melakukan penyerangan dan menduduki JaBar
kemudian Sumut Tujuan penyerangan sebenarnya merupakan aksi polosionil. 30 Juli 1947 pemerintah India dan Australia mengajukan usul resmi kepada agar masalah Agresi Militer I dibicarakan dalam Dewan Keamanan PBB
4 Agustus 1947 diadakan gencatan senjata antara
Indonesia-Belanda.
PBB membentuk komisi konsuler ubtuk mengawasi
Agresi Militer II
Indonesia menyiapkan rencana besar yaitu total defense
Sudirman.
19 Desember 1948 Yogyakarta menjadi tujuan pertama
Pertempuran Ambarawa
Terjadi tgl 21 November 1945
Karena pembebasan secara sepihak oleh
NICA thp interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa. Perlawanan Indonesia dipimpin oleh Kolonel Sudirman.
29 Nov 1945 untuk mengosongkan kota Bandung, lalu ultimatum kedua tgl 23 Maret 1946 dg perintah yang sama. Pejuang dan rakyat Bandung meninggalkan kotanya samdil melawan dan membumi hanguskan Bandung.
Karawang bekasi
19 Des 1945,sekutu melancarkan serangan udara thdp kota kerawang dan bekasi.
Pasukan marinir belanda, mendarat di
Belanda. Setelah itu, Belanda melawan Perlawanan tidak seimbang , I Gusti Ngurah Rai gugur
diplomasi, menumbuhkan semangat perjuangan rakyat,menunjukkan kepada TNI masih mempunyai kekuatan, mematahkan moral pasukan Belanda.
Peristiwa G 30 S/PKI
Kondisi politik menjelang G 30 S/PKI, diwarnai aksi-aksi agitasi,
Pada saat ini, banyak kekuatan politik yang
anggota tidak tetap DK PBB. Tersiar kabar kesehatan presiden menurun Penculikan jendral dan para perwira TNI
Penumpasan G 30 S /PKI
Penculikan para pemimpin menyebabkan terjadi kekosongan
kepemimpinan. Mayor Jendral Soeharto memutuskan untuk menjadi pimpinan AD sementara waktu Mayor Jenderal Soeharto mengeluarkan pemberitahuan , bahwa telah terjadi penculikan Jenderal yang mengatasnamakan dirinya Gestapu Soeharto berpendapat bahwa gestapu dapat ditumpas , dan pancasila tetap jaya 2 oktober orerasi dimulai,kekuatan G 30 S / PKI di Halim melarikan diri, dan dibubarkan oleh kimandan masing-masing Dibentuk operasi Trisula untuk menumpas G 30 S / PKI di Blitar, dan operasi Trisakti lainnya untuk menumpas G 30 S / PKI