1
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
B. Pengertian Nasionalisme
Apa itu nasionalisme? Pengertian Nasionalisme adalah paham kebangsaan dari
masyarakat suatu negara yang memiliki kesadaran dan semangat cinta tanah air dan
bangsa yang ditunjukkan melalui sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat.
Arti nasionalisme dapat juga didefinisikan sebagai pemahaman dari masyarakat
suatu bangsa yang mempunyai keselarasan kebudayaan, dan wilayah serta
kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan
negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
Beberapa contoh sikap dan perilaku nasionalisme adalah:
Mematuhi aturan yang berlaku
Mematuhi hukum negara
Melestarikan budaya Indonesia
Menciptakan dan mencintai produk dalam negeri
Bersedia melakukan aksi nyata membela, mempertahankan, dan memajukan
negara
Dan lain-lain.
2
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
b. Teori dan Tokoh Nasionalisme
• Ernest Renan
Unsur utama dalam nasionalisme adalah le desir de’etre ensemble (kemauan
untuk bersatu). Kemauan bersama ini disebut nasionalisme yaitu suatu paham
yang memberi ilham kepada sebagian besar penduduk bahwa nation state adalah
cita-cita dan merupakan bentuk organisasi politik yang sah, sedangkan bangsa
merupakan sumber semua tenaga kebudayaan dan kesejahteraan ekonomi.
• Otto Bauer
Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul dari
adanya national consiousnis atau kesadaran nasional berbangsa dan bernegara
sendiri.
• Mahatma Ghandi
India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan nama
”All India National Congres”. Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal
Nehru, B.G. Tilak, dsb. Akan tetapi tokoh pergerakan yang paling tersohor dan
salah satu tokoh nasioanalisme yang paling terpopuler adalah nasionalisme
adalah Mahatma Gandhi yang memiliki konsepsi dasar perjuangan:
• Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.
• Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun
mereka masuk kantor atau pabrik.
• Satyagraha, merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan
pemerintah kolonial Inggris.
• Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang
buatan negeri sendiri. (Selain itu adanya pendidikan Santiniketan oleh
Rabindranath Tagore).
• Sun Yat Sen
Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan pembaharuan
dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti
Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu:
• Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina
• Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan
rakyat)
• Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya. Apa
yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap
pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik
Nasionalis Cina (1911).
• Mustafa Kemal Pasha
Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan dan modernisasi di
segala sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat menumbangkan
Khilafah (Negeri Islam) dengan faham racun (nasionalisme dan sekulerisme).
Mustafa Kemal merupakan agen Inggris (Negeri Penjajah). Gerakan Turki Muda
ini banyak mempengaruhi munculnya pergerakan nasional di Indonesia.
3
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
• Arabi Pasha
Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan
bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Adanya pandangan modern
dari Mesir yang dikemukakan oleh Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya
organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia seperti Muhammaddiyah.Intinya
dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara tersebut mendorong negara-
negara lain termasuk Indonesia untuk melakukan hal yang sama yaitu melawan
penjajahan dan kolonialisme di negaranya.
• Bung Karno
Nasionalisme itu adalah suatu iktikad; suatu keinsyafan rakyat, bahwa rakyat itu
ada satu golongan, satu "bangsa" lanjut bung karno nasionalisme bukan saling
mengecualikan akan tetapi saling bersahabat karna kemanusiaan adalah satu.
C. Tujuan Nasionalisme
Sikap nasionalisme di suatu negara memiliki tujuan tertentu. Berikut ini adalah
beberapa tujuan nasionalisme:
• Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
• Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat.
• Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota
masyarakat.
• Berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau tuntutan berlebihan dari warga
negara kepada pemerintah.
• Menumbuhkan semangata rela berkorban bagi tanah air dan bangsa.
• Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh, baik dari luar maupun dari
dalam negeri.
D. Ciri-Ciri Nasionalisme
Nasionalisme dapat kita kenali dari karakteristiknya. Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri
nasionalisme adalah sebagai berikut:
4
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
• Bangga memiliki tanah air dan bangsa Indonesia.
• Memposisikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
Indonesia dapat dicirikan sebagai satu negara modern didasari dengan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yaitu masyarakat untuk membangun masa depan
bersama negara walaupun berbeda-beda suku, agama, ras, etnik, budayadan
golongan. Nasionalisme lahir pada abad 20 dengan adanya organisasi Boedi Oetomo
yang menghasilkan ketetapan Sumpah Pemuda pada tanggal 20 Oktober 1928.
Tetapi pada saat itu belum dilandasi dengan nasionalisme. Akar nasionalisme muncul
setelah para pemuda belajar di Belanda atau belajar dari pemerintah jajahanyang
memunculkan nasionalisme modern karena melampaui batas-batas etnis.
Untuk membentuk negara lebih sulit daripada membentuk pemerintahan khususnya
bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Agar terbentuk negara modern harus
memiliki wawasan kenegaraan dan dasar-dasar kultur Politik Nasional yang bersifat
abstrak dan lembaga-lembaga negara yang bersifat konkrit untuk mewujudkan
kepentingan rakyat. Perlu adanya integrasi nasional yang solid.
Dari paham dan institusi kenegaraan modern disepakati bahwa paham negara
yang berdasarkan hukum, bentuk negara yang republik, kedaulatan rakyat atau
demokrasi, pemilihan umum, sistem pemerintahan presidensiil, pengawasan oleh
5
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
dewan perwakilan rakyat, otonomi daerahdan jaminan hak warga negara dan
penduduk. Dengan kesepakatan tersebut maka terbentuklah negara Indonesia.
• Nasionalisme dibedakan menjadi lima jenis, yaitu nasionalisme humaniter,
nasionalisme jacobin, nasionalisme tradisional, nasionalisme liberal, dan
nasionalisme integral.
• Nasionalisme humaniter adalah nasionalisme yang mendasarkan pandangannya
bahwa setiap bangsa berhak memperjuangkan kesejahteraan bangsanya
berdasarkan caranya sendiri.
• Nasionalisme jacobin adalah nasionalisme yang demokratis, tetapi doktriner dan
fanatic terhadap bangsa lain.
• Nasionalisme tradisional adalah nasionalisme yang menekankan keunikan setiap
bangsa dan mempertahankan tradisi dan sejarahnya. Nasionalisme liberal adalah
nasionalisme yang menekankan pentingnya dunia berpegang pada prinsip dimana
setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.
• Nasionalisme integral adalah nasionalisme yang menekankan kepentingan
nasional ada di atas kepentingan individu, berdasarkan prinsip tersebut semua
warga negara harus sepenuhnya setia kepada negara.
F. Bentuk Nasionalisme
1. Nasionalisme Kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil)
Merupakan bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.
2. Nasionalisme Etnis
Adalah sejenis semangat kebangsaan dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
3. Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas
Dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi (organik)
hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
budaya bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan
sebagainya.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan
nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi keutamaan
mengatasi hak universal dan kebebasan.
6. Nasionalisme Agama
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari
persamaan agama.
6
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
G. Prinsip Nasionalisme
Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip
nasionalisme, yakni:
1) kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin
kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian, sistem
pertahanan keamanan, dan policy kebudayan;
2) kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan
berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
3) kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
4) kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self
estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian
dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan
kebudayaannya;
5) prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare)
serta kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees adn the glorification) dari
bangsanya
7
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
I. Nasionalisme di Indonesia
• Tiga titik sejarah penting pertumbuhan dan perkembangan nasionalisme di
Indonesia adalah Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, dan Proklamasi
Kemerdekaan
• Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Oetomo
pada tahun 1908, merupakan titik lahirnya ide atau gagasan tentang nasionalisme
Indonesia
• Sumpah Pemuda tahun 1928 merupakan ikrar atau perjanjian untuk mewujudkan
nasionalisme dalam ikatan satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa
persatuan.
• Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 adalah sebuah pernyataan
nasionalisme sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dalam wadah
negara nasional yang bernama Republik Indonesia.
Tantangan nasionalisme di NKRI dapat dibagi menjadi beberapa periode waktu
sebagai berikut:
8
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
1. Faktor Eksternal
a. Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga
menaikkan rasa percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan
bangsa kulit putih
b. Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya
nasionalisme di daerah Asia dan Afrika
c. Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points.
Semua hal tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut
ilmu di luar negeri.
2. Faktor Internal
a. Kejayaan bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa barat di bawah kerajaan
Sriwijaya, Mataram dan Majapahit.
b. Penderitaan rakyat akibat politik Drainage (pengerukaan kekayaan)
c. Adanya Diskriminasi rasial.
d. Munculnya golongan terpelajar pada awal abad ke-20 ketika di terapkan politik etis
oleh kolonial.
e. Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, ekonomi, dan
kebudayaan. Penerapan politik inilah peluang bagi bangsa indonesia secara
strategi, sehingga kemudian dimanfaatkan oleh para pendiri bangsa indonesia
untuk mengenyam pendidikan yang selama ini telah dieksploitasi oleh Belanda.
Ketika sudah banyak pribumi yang mengenyam pendidikan lanjut kemudian mulai
lah merumuskan format perlawanan yang baru, sala satunya adalah pembentukan
organisasi-organisasi kepemudaan.
9
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
mengusahakan perbaikan pendidikan, pengajaran, kebudayaan, pertanian,
peternakan, dan perdagangan. Namun sejalan dengan berkembangnya waktu
tujuan dan kegiatan Budi Utomo pun mengalami perkembangan.
Pada tahun 1914 Budi Utomo mengusulkan dibentuknya Komite
Pertahanan Hindia (Comite Indie Weerbaar). Budi Utomo menganggap
perlunya milisi bumiputra untuk mempertahankan Indonesia dari serangan luar
akibat Perang Dunia Pertama (PD I, 1914 – 1918). Namun, usulan itu tidak
dikabulkan dan justru pemerintah Belanda lebih mengutamakan pembentukan
Dewan Rakyat Hindia (Volksraad). Selanjutnya ketika Volksraad (Dewan
Rakyat) didirikan, Budi Utomo aktif dalam lembaga tersebut. Pada tahun 1932
pemahaman kebangsaan Budi Utomo makin berkembang maka pada tahun itu
pula mereka mencantumkan cita-cita Indonesia merdeka dalam tujuan
organisasi.
10
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Hindia. Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran politik bangsa Indonesia mulai
meningkat. Dalam kongres itu diputuskan pula adanya satu bangsa yang
menyatukan seluruh bangsa Indonesia.
Sementara itu orang-orang sosialis yang tergabung dalam de Indische
Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) seperti Semaun, Darsono, dan lain-
lain mencoba mempengaruhi SI. Sejak itu SI mulai bergeser ke kiri (sosialis).
Melihat perkembangan SI itu, pimpinan SI yang lain kemudian menjalankan
disiplin partai melalui kongres SI bulan Oktober 1921 di Surabaya. Selanjutnya
SI pecah menjadi SI “putih” di bawah Cokroaminoto dan SI “merah” di bawah
Semaun dan Darsono. Dalam Perkembangan SI “merah” ini bergabung dengan
Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah berdiri sejak 23 Mei 1920.
Dalam kongres Serikat Islam di Madiun pada tahun 1923 nama Serikat
Islam diganti menjadi Partai Serikat Islam (PSI). Partai ini bersifat nonkooperasi
yaitu tidak mau bekerjasama dengan pemerintah tetapi menginginkan adanya
wakil dalam Dewan Rakyat (Volksraad).
11
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Dalam perkumpulan Muhammadiyah terdapat bagian wanita yang
disebut Aisyiah, bagian khusus anak gadis disebut Nasyiatul Aisiyah, dan
kepanduan yang disebut, Hizbul Wathan.
d. Indische Partij (IP, 1912)
Organisasi yang sejak berdirinya sudah bersikap radikal adalah Indische
Partij. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 25 Desember 1912 di kalangan
orang-orang Indo di Indonesia yang dipimpin oleh Ernest Francois Eugene
Douwes Dekker (dr. Danudirja Setiabudi). Cita-citanya adalah agar orang-
orang yang menetap di Hindia Belanda (Indonesia) dapat duduk dalam
pemerintahan. Adapun semboyan IP adalah Indie Voor de Indier (Hindia bagi
orang-orang yang berdiam di Hindia).
Dalam menjalankan propagandanya ke Jawa Tengah, E.F.E Douwes
Dekker bertemu dengan Cipto Mangunkusumo yang telah meninggalkan Budi
Utomo. Cipto Mangunkusumo terkenal dalam Budi Utomo dengan pandangan-
pandangannya yang radikal, segera terpikat pada ide Douwes Dekker. Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) dan Abdul Muis yang berada di Bandung
juga tertarik pada ide Douwes Dekker tersebut. Dengan dukungan tokoh-tokoh
tersebut, Indische Partij berkembang menjadi 30 cabang dengan 7.300 orang
anggota, sebagian besar terdiri atas orang-orang Indo-Belanda.
Indische Partij berjasa memunculkan konsep Indie voor de Indier yang
sesungguhnya lebih luas dari konsep “Jawa Raya” dari Budi Utomo.
Dibandingkan dengan Budi Utomo, Indische Partij telah mencakup suku-suku
bangsa lain di nusantara. Budi utomo dalam perkembangannya terpengaruh
juga oleh cita-cita nasionalisme yang lebih luas. Hal ini dialami juga oleh
organisasi-organisasi lain yang keanggotaannya terdiri atas suku-suku bangsa
tertentu, seperti Serikat Ambon, Serikat Minahasa, Kaum Betawi, Partai
Tionghoa Indonesia, Serikat Selebes, dan Partai Arab-Indonesia. Cita-cita
persatuan ini kemudian berkembang menjadi nasionalisme yang kokoh, hal ini
menjadi pokok.
Masa akhir Indische Partij terjadi setelah Suwardi Suryaningrat dan
Cipto Mangunkusumo ditangkap. Pemerintah Belanda menganggap Indische
Partij mengganggu serta mengancam ketertiban umum. Oleh karena itu, para
pemimpinnya ditangkap dan dibuang. dr. E.F.E. Douwes Dekker atau dr.
Danudirja Setiabudi dibuang ke Kupang (NTT), dr. Cipto Mangunkusumo
dibuang ke Bandanaira di Kepulauan Maluku, dan Raden Mas Suwardi
Suryaningrat dibuang ke Pulau Bangka. Akhirnya kedua tokoh tersebut
meminta dibuang ke negeri Belanda. Demikian juga Douwes Dekker dibuang
ke Belanda dari tahun 1913 sampai dengan 1918.
Pada saat pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun
kemerdekaan negeri Belanda dari Belgia, tokoh yang disebut terakhir ini juga
menulis sebuah artikel berjudul “Als Ik de Netherlander was” (seandainya aku
seorang Belanda) yang berisikan kritikan pedas terhadap pemerintah. Kelak
karena permohonan ketiga tokoh itu sendiri, akhirnya mereka dibuang ke
negeri Belanda.
12
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
e. Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia)
Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia adalah organisasi
pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908.
Indische Vereeniging berdiri atas prakarsa Soetan Kasajangan Soripada dan
R.M. Noto Soeroto yang tujuan utamanya ialah mengadakan pesta dansa-
dansa dan pidato-pidato. Sejak Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi
Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) masuk, pada 1913, mulailah mereka
memikirkan mengenai masa depan Indonesia. Mereka mulai menyadari betapa
pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Semenjak itulah
vereeninging ini memasuki kancah politik. Waktu itu pula vereeniging
menerbitkan sebuah buletin yang diberi nama Hindia Poetera, tetapi isinya
sama sekali tidak memuat tulisan-tulisan bernada politik.
Semula, gagasan nama Indonesisch (Indonesia) diperkenalkan sebagai
pengganti indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan
dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia
Pada September 1922, saat pergantian ketua antara Dr. Soetomo dan
Herman Kartawisastra organisasi ini berubah nama menjadi Indonesische
Vereeniging. Saat itu istilah "Indonesier" dan kata sifat "Indonesich" sudah
tenar digunakan oleh para pemrakarsa Politik Etis. Para anggota Indonesische
juga memutuskan untuk menerbitkan kembali majalah Hindia Poetra dengan
Mohammad Hatta sebagai pengasuhnya. Majalah ini terbit dwibulanan, dengan
16 halaman dan biaya langganan seharga 2,5 gulden setahun. Penerbitan
kembali Hindia Poetra ini menjadi sarana untuk menyebarkan ide-ide
antikolonial. Dalam 2 edisi pertama, Hatta menyumbangkan tulisan kritik
mengenai praktik sewa tanah industri gula Hindia Belanda yang merugikan
petani.[2]
Saat Iwa Koesoemasoemantri menjadi ketua pada 1923, Indonesische
mulai menyebarkan ide non-kooperasi yang mempunyai arti berjuang demi
kemerdekaan tanpa bekerjasama dengan Belanda. Tahun 1924, saat M. Nazir
Datuk Pamoentjak menjadi ketua, nama majalah Hindia Poetra berubah
menjadi Indonesia Merdeka. Tahun 1925 saat Soekiman Wirjosandjojo nama
organisasi ini resmi berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
Hatta menjadi Voorzitter (Ketua) PI terlama yaitu sejak awal tahun 1926
hingga 1930, sebelumnya setiap ketua hanya menjabat selama setahun.
Perhimpunan Indonesia kemudian menggalakkan secara terencana
propaganda tentang Perhimpunan Indonesia ke luar negeri Belanda.
Tokoh-tokoh lain yang menjadi anggota organisasi ini antara lain:
Achmad Farhan ar-rosyid, Soekiman Wirjosandjojo, Arnold Mononutu,
'''Soedibjo Wirjowerdojo''', Prof Mr Sunario Sastrowardoyo, Sastromoeljono,
Abdul Madjid, Sutan Sjahrir, Sutomo, Ali Abdurabbih, Wreksodiningrat, dll.
13
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
f. Partai Nasionalisme Indonesia
Kesadaran atas segala penindasan kemudian melahirkan pembentukan
stady clap sebagai cikal bakal pembentukan Partai Nasioanalisme Indonesia
(PNI) yang didirikan oleh bung Karno pada tahun 1927 dan bung karno pula
sebagai ketuanya.
g. Upaya menggalang persatuan
1. Pembentukan permufakatan Perhimpunan Politik Kebngsaan Indonesia
(PPPKI) yang terdiri dari Muhammadiah, Jong Islamiche, sarekat ambon,
madura.
2. gerakan pemuda kedaerahan pertama di indonesia adalah Trikoro Darmo
berdiri tanggal 7 Maret 1915 oleh pemuda-pemuda jawa dengan tokoh
satiman, kadarman, sumardi, jaksodipuro.
3. Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia pada tahun 1926.
14
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
komitmen perjuangan rakyat Indonesia sehingga sukses meraih
kemerdekaannya 17 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kongres Pemuda 1
15
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Selain itu menjadi Indonesia merdeka terbitan PPPI di negeri Belanda.
PPPI sendiri juga membuat majalah Indonesia Raya dimana Abu Hanifah yang
menjadi pimpinan redaksinya. Dari gagasan-gagasan yang dikeluarrkan oleh
PPPI sudah mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan.
Kongres Pemuda 2
16
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Sumpah Pemuda. Dalam acara inilah lagu Indonesia Raya yang dibuat oleh
Wage Rudolf Supratman ditetapkan sebagai lagu negara.
Kongres Pemuda Kedua
Dalam susunan panitia itu juga tidak ada perwakilan organisasi yang
mendapat dua jabatan sekaligus. Berikut susunan panitia penyelenggara
acara Kongres Pemuda 2.
17
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
18
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
4. Menanamkan Nasionalisme di Indonesia
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk
bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat
secara politis dan secara antropologis.
20
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Jenis Integrasi Nasional
21
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
adalah orang yang cinta pada tanah air dan rela berkorban untuk mempertahankan
negaranya. Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada tanah air.
Semangat patriotisme semangat untuk mencintai tanah air. Gerakan
patriotisme muncul setelah terbentuknya bangsa yang dilandasi nasionalisme. Pada
dasarnya patriotisme berbeda dengan nasionalisme, meskipun berdekatan dan
umumnya dianggap sama. Patriotisme lahir dari semangat nasionalisme dengan
terbentuknya negara.
Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
22
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
lainnya. Jika kita merusak fasilitas umum akan merugikan orang lain dan negara. Kita
sendiri juga tidak dapat menggunakannya lagi.
• Pro-Patria dan Primus Patria, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan tanah air.
• Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap
perjuangan kemerdekaan.
• Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
23
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
• Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
• Jiwa kestaria, kebebasan jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
e. Contoh Semangat nasionalisme dan patriotisme
• Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuk
• Semangat pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga.
• Senmangat tahan derita dan tahan uji.
• Semangat kepahlawan
• Semangat persatuan dan kesatuan
• Percaya pada diri sendiri
J. NASIONALISME EKSTREM
Nasionalisme adalah sebuah paham yang bersifat positif untuk mewujudkan konsep
identitas bersama demi kepentingan nasional dan di Indonesia paham nasionalisme
berdasarkan Pancasila. Namun, apabila dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan
keseimbangan antara hak dan kewajiban maka akan lahir nasionalisme ekstrem.
24
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Konsep nasionalisme ekstrem sama halnya dengan nasionalisme, tetapi diterapkan
secara berlebihan hingga dapat menimbulkan dampak negatif. Berikut ini yang
termasuk dalam nasionalisme ekstrem yaitu:
1. Chauvinisme, mengajarkan seseorang untuk mencintai bangsa dan negaranya
sendiri dengan cara mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.
2. Fasisme, menggunakan paksaan agar masyarakat mencintai bangsa dan
negaranya sedangkan nasionalisme menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
mencintai bangsa dan negaranya.
3. Primordialisme, pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang
dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala
sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya (lebih mementingkan suku
budayanya sendiri).
4. Etnosentrisme, suatu persepsi atau pandangan yang dimiliki oleh masing-masing
individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih baik dari budaya
lainnya atau membanggakan budayanya sendiri dan menganggap rendah budaya
lain.
25
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
2. Di era globalisasi saat ini, setiap bangsa khususnya bangsa Indonesia tidak
terlepas dari adanya pengaruh negatif dari luar negeri sehingga semangat
kebangsaan atau nasionalisme sangat penting diwujudkan dengan cara …
A. Mengklaim bahwa budaya luar pasti lebih buruk dari budaya sendiri
B. Memelihara dan mempertahankan sikap chauvinisme bangsa dan negara
C. Menentang seluruh budaya luar karena hanya membawa dampak negatif
D. Mengubah pengaruh negatif menjadi pengaruh positif
E. Memfilter pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya kita
26
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
5. Sesuai dengan nilai persatuan dalam nasionalisme, diperlukan adanya
tindakan dalam menanamkan rasa nasionalisme dalam hati dan pikiran semua
bangsa Indonesia yakni, Kecuali ….
A. Memasukkan nasionalisme dalam pelajaran di sekolah maupun perkuliahan
B. Menayangkan acara televisi berupa film dokumenter bangsa Indonesa
dalam memperjuangkan kemerdekaan
C. Mendorong pelaku usaha melalui pelatihan dan pembinaan untuk
meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
D. Memberikan teladan kepada masyarakat melalui kepemimpinan pejabat
pemerintah yang memiliki semangat nasionalisme.
E. Mencintai produk dalam negeri dengan menggunakannya secara terbatas
karena produk luar negeri lebih menarik
27
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
10. Salah satu bentuk nasionalisme dalam membangun negara merupakan
karakter yang menonjol dalam paham integralistik karena mengutamakan ….
A. Kesejahteraan bagi seluruh rakyat
B. Persatuan antara rakyat dan pemerintah
C. Urusan kepentingan rakyat semata
D. Jaminan pemerintah yang stabil
E. Keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara
11. Munculnya nasionalisme di Indonesia dapat dijabarkan melalui dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini yang tidak termasuk faktor
internal munculnya nasionalisme di Indonesia adalah ….
A. Kenangan kejayaan masa lampau
B. Munculnya golongan cendekiawan
C. Adanya perkembangan nasionalisme di negara tetangga
D. Adanya penderitaan rakyat Indonesia ketika mengalami penjajahan
E. Berkembangnya paham nasionalis dalam bidang politik, ekonomi, dan
kebudayaan
28