Anda di halaman 1dari 11

MODUL SKD

SELEKSI KOMPETENSI DASAR


BAB 6
VERBAL
Materi verbal TIU dalam tes CPNS memuat:

1. Analogi Kata, Sinonim, dan Antonim


2. Silogisme (Penarikan Kesimpulan/Penalaran Logis)
3. Analistis (Logika Posisi)

A. SINONIM, ANTONIM, DAN ANALOGI KATA


1. SINONIM DAN ANTONIM
Sinonim adalah persamaan kata sedangkan Antonim adalah lawan kata. Soal
terkait sinonim maupun antonim ini terkadang diujikan, kadang pula tidak diujikan.
Untuk menguasai kemampuan sinonim dan antonym ini hanya diperlukan Latihan soal
yang banyak, agar pengetahuan kosa kata menjadi lebih banyak. Selain itu beberapa
tips lainnya:
Tips mengerjakan soal sinonim/antonim sangatlah penting. Anda harus
menabung banyak kata sejak sekarang, sebab kunci utama agar tes sinonim/antonim
Anda lancar, adalah mengantongi banyak kosa kata. Namun, tidak ada salahnya juga
bila Anda menyimak tips berikut ini:
✓ Tips 1. Banyak membaca Koran dan artikel. Jika menemukan kata asing,
carilah artinya di kamus. Sehingga, kamu tidak perlu menghafal semua isi
kamus tetapi memahami kata-kata yang sering muncul.
✓ Tips 2. Memahami makna kata dari imbuhan prefix (imbuhan awal) dan suffix
(imbuhan akhir).
✓ Tips 3. Soal sinonim dari kata serapan dapat diidentifikasi dengan cara jangan
memilih jawaban yang memiliki kemiripan bunyi, baik di awal maupun akhir
suku kata.
✓ Tips 4. Latihan mengerjakan soal-soal sinonim sebelum ujian berlangsung.
Dengan banyak latihan mengerjakan soal tersebut, Anda dapat dengan mudah
semakin banyak mengingat kata.
Setelah membaca tips di atas, Anda pasti masih dibuat bingung dengan
maksud dari prefix dan suffix dalam tes soal sinonim/antonim. Berikut ini kami berikan
penjelasannya:
Prefix adalah imbuhan yang terletak di awal kata. Awalan dalam bahasa
Indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik
dari bahasa daerah maupun bahasa asing.

1
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Contoh:
1. Anti- memiliki arti melawan/bertentangan dengan. Dalam kalimat, Anda
dapat menemukannya dengan contoh antiklimaks, berlawanan dengan
kemajuan (kemunduran).
2. Hiper- memiliki arti lebih/sangat. Dalam kalimat, Anda dapat
menemukannya dengan contoh hipersensitif, terlalu halus atau sangat
sensitif.
3. Ko- memiliki arti bersama-sama/mendampingi. Dalam kalimat, Anda
dapat menemukannya dengan contoh copilot, berarti mendamipingi
pilot.
Suffix merupakan imbuhan yang terletak di akhir kata. Dalam proses
pembentukan kata ini tidak pernah mengalami perubahan bentuk.
Contoh:
1. –isme memiliki berbagai macam arti, yaitu agama, doktrin, teori yang
dikembangkan, gerakan politis ataupun gerakan artistik. Sebagai contoh,
imbuhan tersebut dapat Anda temukan dalam kata Budhisme, Feminisme,
Nasionalisme, dan Marxisme.
2. –logi imbuhan ini memiliki beberapa arti, yaitu ilmu/pengetahuan dan
kumpulan tulisan. Imbuhan tersebut diantaranya dapat Anda temukan
dalam kata sosiologi dan eulogi.

2. ANALOGI KATA
Seleksi analogi sering juga disebut sebagai seleksi padanan kata. Tugas peserta
seleksi adalah mencari jawaban yang memiliki padanan kata yang sesuai dengan
padanan kata pada soal. Soal analogi dalam seleksi CPNS biasanya terdiri atas
analogi dua pasang kata dan analogi tiga pasang kata.
✓ Analogi Dua Pasang Kata
Analogi dua pasang kata adalah soal analogi yang terdiri atas dua kata
yang berhubungan. Dalam soal jenis ini, peserta seleksi harus mencari
jawaban yang memiliki padanan kata atau hubungan kata yang sesuai dengan
hubungan pasangan kata pada soal. Jawaban yang harus dicari peserta seleksi
dapat berupa pasangan utuh atau hanya bagian dari pasangan (satu kata).

Contoh 1 (Jawaban berupa pasangan utuh):


Jepang : Tokyo = … : …
A. Prancis : Eiffel
B. Roma : Italia
C. Indonesia : Surabaya
D. Jerman : Berlin
E. Malaysia : Ringgit

Jawaban: D
2
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Pembahahan:
Pembahasan:
• Ibukota negara Jepang adalah kota Tokyo.
• Ibukota negara Jerman adalah kota Berlin.
• Hubungan kedua pasangan kata sesuai, yaitu kata pertama adalah nama
negara dan kata kedua adalah nama ibukota negara.
• Pilihan B tidak memenuhi syarat jawaban karena posisi antara nama negara
dan nama ibukota negara terbalik.
• Pilihan a, c, dan e tidak memenuhi syarat jawaban karena kata kedua bukan
merupakan nama ibukota negara.
Contoh 2 (Jawaban berupa bagian pasangan):
Lionel Messi : Sepakbola = Maria Saraphova : ….
a. Bola voli
b. Tenis
c. Renang
d. Atletik
e. Balap sepeda
Jawaban :B
Pembahasan :
Lionel Messi merupakan atlet dari cabang olahraga sepakbola.
Maria Sharapova merupakan atlet dari cabang olahraga tenis.

✓ Analogi Tiga Pasang Kata


Konsep pengerjaan analogi tiga pasang kata tidak berbeda dengan
analogi dua pasang kata. Satu-satunya perbedaan adalah jumlah kata pada
analogi ini adalah tiga kata.

Contoh:
Sapi : Mamalia : Herbivora = … : … : …
a. Kuda : Herbivora : Mamalia
b. Buaya : Aves : Karnivora
c. Karnivora : Harimau : Mamalia
d. Ayam : Aves : Karnivora
e. Ular : Reptilia : Karnivora
Jawaban: E
Pembahasan:
Sapi merupakan hewan mamalia dan merupakan pemakan tumbuhan
(herbivora).
Ular merupakan hewan reptilia dan merupakan pemakan daging (karnivora).

3
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Tipe-Tipe Soal Analogi Kata
No. Tipe Contoh Soal
1 Kata dan Hubungan kata pada tipe soal jenis ini merupakan hubungan antara kata dan
Hasil hasil proses lanjutannya.
Proses Contoh:
Beras : Nasi = … : …
a. Kelapa : Santan
b. Roti : Gandum
c. Keju : Susu
d. Sapi : Susu
e. Air : Minum
Jawaban: A
Pembahasan:
Beras setelah melalui proses memasak akan menghasilkan atau berubah
menjadi nasi.
Kelapa setelah melalui proses pengolahan akan menghasilkan atau berubah
menjadi santan.
2 Kata dan Hubungan kata pada tipe soal jenis ini merupakan hubungan antara kata dan
Sinonim sinonim atau persamaan katanya.
Contoh:
Jenius : Cerdas = … : …
a. Lambat : Teliti
b. Awal : Final
c. Akut : Berat
d. Sederhana : Miskin
e. Rajin : Kaya
Pembahasan:
Jawaban: C
Sinonim atau persamaan kata dari jenius adalah cerdas.
Sinonim atau persamaan kata dari akut adalah berat.
3 Kata dan Hubungan kata pada tipe soal jenis ini merupakan hubungan antara kata dan
Antonim antonim atau lawan katanya.
Contoh:
Aktif : Pasif = … : …
a. Ganjil : Gasal
b. Giliran : Berganti
c. Utuh : Mantap
d. Fasih : Gagap
e. Wajar : Jujur
Pembahasan:
Jawaban: D
Antonim atau lawan kata dari aktif adalah pasif.
Antonim atau lawan kata dari fasih adalah gagap.
4 Kata dan Hubungan kata pada tipe soal jenis ini merupakan hubungan antara kata dan
Fungsi fungsinya. Biasanya yang muncul pada soal adalah kata benda.
Contoh:
Gunting : Potong = … : …
a. Roti : Bakar
b. Pisau : Iris
c. Atap : Rumah
d. Kambing : Sate
4
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
No. Tipe Contoh Soal
e. Jauh : Dekat
Jawaban: B
Pembahasan:
Fungsi dari gunting adalah untuk memotong (kata dasar potong).
Fungsi dari pisau adalah untuk mengiris (kata dasar iris).
5 Kata dan Hubungan kata pada tipe soal jenis ini merupakan hubungan antara kata dengan
Solusi sebuah solusi. Biasanya kata yang muncul pada soal adalah suatu kondisi
tertentu yang membutuhkan sebuah solusi.
Contoh:
Lapar : Makan = … : …
a. Payung : Hujan
b. Luka : Darah
c. Mengantuk : Tidur
d. Rajin : Pintar
e. Dokter : Sakit
Jawaban: C
Pembahasan:
Saat kita lapar solusi yang menyelesaikan adalah makan.
Saat kita mengantuk solusi yang menyelesaikan adalah tidur
6 Kata dan Hubungan kata pada tipe soal jenis ini merupakan hubungan antara kata jenis
Jenis dan semua yang termasuk di dalamnya.
Contoh:
Bunga : Tulip = … : …
a. Mamalia : Ular
b. Manusia : Menyusui
c. Laut : Gunung
d. Malang : Jawa Timur
e. Kendaraan : Becak
Jawaban: E
Pembahasan:
Salah satu jenis bunga adalah bunga tulip.
Salah satu jenis kendaraan adalah becak.
7 Kata dan Hubungan kata pada tipe soal jenis ini merupakan hubungan antara kata dan
Bagian bagian yang lebih kecil.
Contoh:
Tubuh : Tangan = … : …
A. Kasur : Bantal
B. Sabun : Kamar Mandi
C. Wajan : Goreng
D. Rumah : Jendela
E. Motor : Ojek
Jawaban: D
Pembahasan:
Salah satu bagian dari tubuh adalah tangan.
Salah satu bagian dari rumah adalah jendela.
8 Kata Hubungan kata pada tipe soal jenis ini merupakan hubungan antara kata yang
yang berkaitan dan sebuah pekerjaan atau profesi. Soal jenis ini memiliki lebih banyak
berkaitan kemungkinan karena hubungan yang terjadi banyak sekali, antara lain:
dengan • Pekerjaan : Tempat Kerja
pekerjaan Contoh:
Dokter : Rumah Sakit =

5
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
No. Tipe Contoh Soal
Petani : Sawah
Pembahasan:
Dokter bekerja di rumah sakit.
Petani bekerja di sawah.

• Pekerjaan : Obyek Kerja


Contoh:
Dokter : Pasien = Guru : Murid
Pembahasan:
Dokter bekerja mengobati pasien.
Guru bekerja mengajar murid.

• Pekerjaan : Alat Kerja


Contoh:
Dokter : Stetoskop = Polisi : Pistol
Pembahasan:
Salah satu alat kerja dokter adalah stetoskop.
Salah satu alat kerja polisi adalah pistol.

B. SILOGISME (PENARIKAN KESIMPULAN/PENALARAN LOGIS)


Penalaran logis merupakan tes yang selalu muncul dalam SKD TIU. Dalam tes
penalaran logis, akan diberikan dua atau lebih kalimat yang saling berhubungan atau
memiliki pola yang terkait. Kalimat-kalimat pada soal tersebut berupa pernyataan-
pernyataan. Hal yang harus dilakukan peserta tes adalah menarik kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan tersebut.
Meski terlihat sulit, sebenarnya soal penalaran logis memiliki pola tertentu yang
selalu muncul berulang kali. Pola-pola ini berdasarkan pada kata kunci dari
pernyataan-pernyataan pada soal. Pola-pola kunci yang dapat Anda pelajari, sebagai
berikut:

TIP MENGERJAKAN SOAL PENALARAN LOGIS


✓ Baca seluruh pernyataan dengan cermat, analisis dan pahami maksud dari masing-
masing pernyataan.
✓ Masukkan kata kunci yang ada pada pernyataan ke dalam pola-pola yang telah
disebutkan di atas.
✓ Buat kesimpulan dengan menggunakan kata kunci dan hanya berdasarkan pernyataan
pada soal, bukan berdasarkan kondisi umum yang ada di lingkungan sebenarnya.

6
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
1. Pola Pertama

Pernyataan 1 Semua A adalah B


Pernyataan 2 Semua B adalah C
Kesimpulan Semua A adalah C

Contoh Soal:
Semua Ketua RW datang ke acara Pilkades.
Semua yang datang ke acara Pilkades adalah laki-laki.

Kesimpulan:
Semua Ketua RW adalah laki-laki.

KATA KUNCI Jika kedua pernyataan memuat pernyataan keseluruhan,


kesimpulannya adalah keseluruhan.

2. Pola Kedua
Pernyataan 1 Semua A adalah B
Pernyataan 2 Sebagian A adalah C
Kesimpulan Sebagian A adalah B dan C

Contoh Soal:
Semua siswa SMU Pelita pandai berhitung.
Sebagian siswa SMU Pelita memiliki nilai TOEFL yang tinggi.
Kesimpulan:
Sebagian siswa SMU Pelita pandai berhitung dan memiliki nilai TOEFL yang
tinggi.

KATA KUNCI Jika salah satu pernyataan memuat pernyataan sebagian,


kesimpulannya adalah sebagian.

3. Pola Ketiga
Pernyataan 1 Semua A adalah B
Pernyataan 2 Sebagian A bukan C
Kesimpulan Sebagian A adalah B dan bukan C

7
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR

Contoh Soal:
Semua aktor bermain sinetron.
Sebagian aktor tidak senang bernyanyi.
Kesimpulan :
Sebagian aktor bermain sinetron dan tidak senang bernyanyi.

KATA KUNCI Jika salah satu pernyataan memuat pernyataan negatif (ditandai
dengan kata tidak, atau bukan), kesimpulannya adalah negatif.

4. Pola Keempat
Pola keempat digunakan apabila soal memakai kata hubung jika – maka,
sehingga untuk penyelesaikannya menggunakan:
a. Silogisme
Silogisme merupakan penarikan kesimpulan dari dua pernyataan implikasi. Aturan
silogisme adalah sebagai berikut.
Premis 1 : p => q
Premis 2 : q => r
Kesimpulan : p => r

Contoh :
Jika bahan kaos yang digunakan adalah katun maka penjualan kaos meningkat.
Jika penjualan kaos meningkat maka penjualan kemeja akan meningkat.
Kesimpulan :
Jika bahan kaos yang digunakan adalah katun maka penjualan kemeja meningkat

b. Modus Ponens
Modus ponens mengikuti aturan berikut ini.
Premis 1: p => q
Premis 2: p
Kesimpulan: q
8
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
Contoh:
Premis 1 : Jika Reni mengikuti lomba tari maka Reni rajin berlatih
Premis 2 : Reni mengikuti lomba tari
Kesimpulan : Reni rajin berlatih

Tetapi, apabila dibalik:


Premis 1 : Jika Reni mengikuti lomba tari maka Reni rajin berlatih
Premis 2 : Reni rajin berlatih
Kalau jawab : Reni mengikuti lomba tari (maka salah)
Seharunya : Tidak dapat ditarik kesimpulan atau Reni mungkin mengikuti lomba
tari

c. Modus Tollens
Penarikan kesimpulan dengan modus tolens, mengikuti aturan berikut.
Premis 1: p => q
Premis 2: ~q
Kesimpulan: ~p

Contoh:
Premis 1 : Jika Reni mengikuti lomba tari maka Reni rajin berlatih
Premis 2 : Reni tidak rajin berlatih
Kesimpulan : Reni tidak mengikuti lomba tari

Tetapi, apabila dibalik:


Premis 1 : Jika Reni mengikuti lomba tari maka Reni rajin berlatih
Premis 2 : Reni tidak mengikuti lomba tari
Kalau jawab : Reni tidak rajin berlatih (maka salah)
Seharusnya : Tidak dapat ditarik kesimpulan atau Reni mungkin tidak rajin berlatih

9
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
d. Kesetaraan dan Ingkaran
No. Pernyataan Setara Ingkaran
1 Jika A maka B Jika bukan B maka bukan A ~(p → q) ≡ p dan ~q
(p → q)
p → q ≡ ~ q → ~p Contoh:
INGKARAN dari Jika Andi
Contoh: lapar maka Andi makan
Jika Andi lapar maka Andi makan
Adalah :
Setara:
Andi lapar dan tidak makan
Jika Andi tidak makan maka Andi
tidak lapar
Bukan A atau B

Jika Andi lapar maka Andi makan

Setara:
Andi tidak makan atau Andi lapar

C. PENALARAN ANALITIS (LOGIKA POSISI)


Konsep soal tes penalaran analitis tidak jauh berbeda dengan tes penalaran
logis, yaitu peserta tes harus menarik kesimpulan dari pernyataan yang ada. Hal yang
membuat berbeda, yaitu dalam penalaran analitis, peserta diberikan pernyataan yang
panjang, hampir menyerupai sebuah cerita panjang.
Kemampuan utama yang sangat diperlukan oleh peserta tes dalam menyelesaikan
soal penalaran analitis adalah daya analisis yang baik. Untuk itu, Anda harus melatih
ketelitian dan kecermatan Anda, agar dapat memiliki daya analisis yang prima.
✓ Tipe-Tipe Soal Tes Penalaran Analitis
Meskipun disajikan dalam sebuah pernyataan atau cerita panjang, inti
dari soal penalaran analitis adalah perbandingan antara satu hal dan hal-hal
lainnya atau kombinasi posisi sesuatu.
Perbandingan dan kombinasi posisi yang sering digunakan dalam soal
tes penalaran analitis adalah, sebagai berikut:
• Perbandingan Urutan Usia
• Perbandingan Urutan Prestasi
• Perbandingan Urutan Jarak
• Kombinasi Posisi Antrean
• Kombinasi Posisi Duduk sejajar/melingkar

10
MODUL SKD
SELEKSI KOMPETENSI DASAR
• Kombinasi Hobi
• Kombinasi Makanan Favorit

✓ Tips Mengerjakan Soal Penalaran Analitis

1) Fokus, konsentrasi, dan teliti saat mengerjakan.


2) Baca soal dengan saksama dan analisis setiap informasi yang ada pada soal
3) Tulislah petunjuk dengan bentuk yang lebih singkat, seperti tabel, ilustrasi
gambar, atau dengan tanda lainnya.
4) Perbanyak latihan soal.
5) Pada saat tes ataupun try out, jika soal yang dikerjakan dirasa sulit, lewati dan
jangan terlalu penasaran untuk memecahkan soal. Ingat, sangat berharga!

Contoh Soal:
Di sebuah lomba lari, Vino berhasil mencapai garis finis terlebih dahulu dibanding Ulfa.
Sementara itu, Sheila berhasil mencapai garis finis lebih cepat daripada Tara, tetapi
masih kalah cepat dari Ulfa. Roni berhasil finis tepat setelah Vino.
Pertanyaan :
Orang yang mencapai garis finish paling akhir adalah ….
A. Roni
B. Sheila
C. Tara
D. Ulfa
E. Vino
Analisis Pernyataan Soal:
Informasi yang ada dalam pernyataan soal adalah:
• Vino finis sebelum Ulfa
• Sheila finis sebelum Tara
• Sheila finis setelah Ulfa
• Roni finis tepat setelah Vino
Dari informasi di atas, urutan finish yang mungkin terjadi adalah:
Vino – Roni – Ulfa – Sheila – Tara
Jawaban: C
11

Anda mungkin juga menyukai