Anda di halaman 1dari 36

1

1. VERBAL

1. Kosakata

1.1 Pengertian Kosakata

Kosakata adalah model soal verbal untuk menguji perbendaharaan kata dalam
bahasa indonesia. Singkatnya, kosakata adalah mencari makna terdekat dari soal
yang disajikan. Kosakata yang muncul dalam kebanyakan soal SPMB PKN
STAN adalah kosakata (kata-kata) yang jarang digunakan ataupun kata serapan
dari bahasa lain. Selain menggunakan kosakata yang berasal dari Bahasa melayu
beberapa soal kosakata maupun verbal secara umum banyak menggunakan kata
serapan. Kata tersebut terdiri atas kata serapan dari Bahasa Inggris, Bahasa
Belanda, Bahasa Sangsekerta, Bahasa Arab, dan Bahasa Tionghoa. Contohnya
sebagai berikut:

1. Impresif = …
A. bertindak cekatan
B. bersifat menghibur
C. bertindak emosional
D. mengembangkan mutu
E. membangkitkan perasaan
Soal SPMB TB PKN STAN 2018

Materi kosakata adalah materi yang paling sulit karena tidak terdapat trik khusu
dalam menjawabnya. Namun, kalian perlu diperhatikan adalah kebanyakan kata
serapan memiliki prefiks dan sufliks yang dapat mempermudah kita dalam
menjawab soal.

1.2 Prefiks dan Sufliks

Prefiks adalah awalan kata yang bisa merubah makna suatu kata.
- a-,ab-,an-, (tidak, menyimpang) contoh : abnormal : tidak normal
- anti-,ant-, (bertentangan dengan) contoh antidot : penawar racun
- aut-, auto-, (sendiri) contoh outodidak : belajar sendiri
- bi-, (kedua sisi, dua) contoh bipolar : mempunyai dua kutub
- dis-, (tidak atau bertentangan) contoh diskontinuitas : ketidaksinambungan
- dan banyak prefiks-prefiks lainnya.

Sufliks adalah akhiran kata yang bsa merubah makna suatu kata.
- --Isme (suatu paham) contoh ateisme : paham yang tidak mengakui adanya
Tuhan
- --logi (ilmu) contoh patologi : ilmu yang mempelajari tentang penyakit

Hak Cipta Customs XXII


2

- --oskopi (pemeriksaan) contoh urooskopi : pemeriksaan air seni


- Dan lainnya.
Perlu menjadi catatan bahwa tidak semua kata yang diakhiri atau diawali kata-
kata diatas ataupun kata-kata lainnya memiliki makna yang sama.

1.3 Triks dan Tips

a. Rajin-rajin mencari soal-soal kosataka dari USM PKN STAN 10 tahun


terakhir baik regular maupun tugas belajar. Biasanya ada soal yang berulang
(serius ).
b. Perbanyak perbendaharaan kata, makna per kata, prefiks, dan sulfliks.
c. perbanyak berdo’a semoga soal yang keluar adalah kata-kata yang kamu
ketahui.

2. Sinonim dan Antonim

2.1 Pengertian Sinonim dan Antonim

Sinonim adalah model soal verbal untuk mencari arti kata terdekat. Perbedaan
antara sinonim dan kosakata adalah sinonim jawabannya hanya satu kata
sedangkan kosakata lebih dari satu kata. Antonim adalah model soal verbal
untuk mencari lawan kata terdekat. Contohnya sebagai berikut:

1. Makbul = …
A. berhasil
B. manta
C. ajaib
D. baik
E. enak
Soal Sinonim SPMB TB PKN STAN 2018

2. Ilegal = …
A. sah
B. valid
C. wajib
D. haram
E. hukum
Soal Antonim SPMB PKN STAN 2018

Hak Cipta Customs XXII


3

2.2 Triks dan Tips

a. Cari kata yang berlawanan dalam opsi. Ingat!! Hanya 1 pasang. Contohnya

1. SREGEP = …
A. pintar
B. cerdas
C. bodoh
D. rajin
E. malas
Soal USM PKN STAN 2016
Maka jawabannya biasanya antara dua kata tersebut

b. Cari kata yang memiliki arti paling berdeda (dengan syarat opsi lainnya
memiliki arti yang sama.

1. RUJUKAN = …
A. referensi
B. himbauan
C. panduan
D. acuan
E. pedoman
Soal USM PKN STAN 2016
Maka jawabannya adalah B karena opsi lainnya memiliki arti yang
sama.

Trik and Tips diatas diperoleh berdasarkan pengalaman dan analisis soal-soal
USM PKN STAN dan tidak mutlak berlaku untuk semua soal.

Hak Cipta Customs XXII


4

3. Analogi

3.1 Pengertian Analogi

Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar
terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Secara sederhana analogi adalah
persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Jadi dalam soal nanti ada
dua atau lebih kata yang diberikan, kita diminta untuk mencari pasangan (bisa
lebih) kata yang setara. Dalam TPA SPMB PKN STAN soal-soal analogi tidak
pernah absen sejak hampir 10 tahun yang lalu. Biar paham kayak gini loh model
soalnya.

1. Sapi : Susu = …
A. aren : nira
B. gula : tebu
C. pulpen : tinta
D. madu : lebah
E. nyamuk : darah
Soal SPMB TB PKN STAN 2018

Materi analogi adalah materi yang paling mudah karena tidak membutuhkan
perhitungan. Namun, kalian perlu hati-hati karena pilihan jawaban yang
diberikan biasanya membuat kita rancu dan bingung. Nah, hal terpenting adalah
kita mesti mencari tahu dulu apa hubungan dua atau lebih kata yang diberikan
pada soal dan mencari pola hubungan yang tepat.

3.2 Pola-pola Analogi

Based on, soal-soal USM tahun sebelumnya pola soal analogi yang pernah
muncul ada 3 yaitu:
a. Pola Pertama

A:B=C:D

Ini adalah pola yang paling sering muncul dalam soal analogi TPA USM PKN
STAN.
Jadi kita cukup hubungkan A-C dan C-D

Hak Cipta Customs XXII


5

b. Pola Kedua

A:B=C:D

pola seperti ini terjadi apabila terdapat hubungan antara kata pada setiap sisi. Hal
ini terjadi apabila secara umum kedua sisi memiliki jenis kata yang sama.
Contohnya

c. Pola Ketiga

A:B=C:D

Ini adalah pola yang paling jarang muncul pada saat tes. Pola ini terjadi apabila
tidak pola 1 dan 2 tidak dapat digunakan. Ingat yah… syarat menggunakan pola
ini adalah apabila pola 1 dan 2 tidak dapat digunakan.

3.3 Jenis-jenis analogi

a. Analogi Sebab-Akibat

Contoh : Hujan : Banjir = Belajar : Pintar (Pola kedua)


Karena hujan, menjadi banjir
Karena belajar, menjadi pintar

b. Analogi Antonim/Sinonim

Contoh : Hitam : Lambat = Putih : Cepat (Pola pertama)


Hitam merupakan kebalikan dari Putih
Lambat merupakan kebalikan dari Cepat

c. Analogi Proses

Contoh : Air : Minum = Kue : Makan (Pola kedua)


Air diminum
Kue dimakan

3.4 Triks dan Tips

a. Cari hubungan berdasarkan jenis kata ( kata sifat, kata benda, dan lain-lain)
Contoh :

Gading : Gajah = Kulit : Ular


(Benda) (Hewan) (Benda) (Hewan)

Hak Cipta Customs XXII


6

b. Gunakan kata hubung untuk mencari hubungan kata-kata tersebut


Contoh :

Gading : Gajah = Kulit : Ular

- Gading merupakan benda yang paling sering diburu dari Gajah


- Kulit merupakan benda yang paling sering diburu dari Ular

2. BAHASA

Di bagian ini kita akan mendalami materi terkait dengan Bahasa Indonesia. Seperti
pada umumnya, didalam materi ini dibahas mengenai kemampuan memahami dan
menyimpulkan isi suatu pokok bahasan dalam sebuah bacaan.

1. Bacaan

1.1 Ide Pokok

Ide pokok adalah masalah utama atau gagasan utama yang dibahas dalam suatu
bacaan. Biasanya ide pokok terletak di kalimat pertama di tiap paragraph
ataupun kalimat terakhir di paragraph terakhir.

1.2 Kalimat Utama

Kalimat utama adalah kalimat yang berisi pokok pikiran utama atau ide pokok
utama dan menjadi dasar untuk mengembangkan paragraf. Ciri Ciri Kalimat
Utama yaitu :

 dapat berdiri sendiri dan punya arti yang jelas, sehingga tidak dibutuhkan
konjungsi, baik antar kalimat maupun intra kalimat
 biasanya ada di awal paragraf (deduktif). Namun, terkadang berada di akhir
paragraf (induktif). Kalimat utama yang berada di akhir paragraf biasanya
didahului dengan kata ―jadi‖ dan ―dengan demikian‖
 berisi suatu permasalahan yang dapat dikembangkan secara rinci
 merupakan pernyataan yang bersifat umum, dan bisa dikembangkan

1.3 Kesimpulan

Kesimpulan adalah bagian penting dalam bacaan atau juga bisa diartikan
rangkuman dalam suatu bacaan. Biasanya terletak di akhir suatu bacaan atau
bisa juga merupakan ide pokok yang mewakili suatu bacaan.

1.4 Pertanyaan yang sering muncul

Berikut adalah daftar pertanyaan yangs sering ditanyakan dalam materi bacaan :

Hak Cipta Customs XXII


7

a. Ide Pokok, Gagasan Utama, Judul yang cocok untuk bacaan


b. Informasi yang tersurat dalam bacaan
c. Informasi tersirat dalam bacaan
d. Pernyataan yang sesuai / tidak sesuai dengan bacaan

Contoh Soal:

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan musim


penghujan normal hingga Mei 2013. Dengan melihat pola dan karakteristik hujan di
Indonesia, maka diperkirakan puling beliung berpotensi terjadi hingga Maret - April
2013. "Selama tahun 2012, data sementara terjadi 295 puling beliung di Indonesia atau
sekitar 36 persen dari total bencana selama 2012," tutur Kepala Pusat Data, lnformasi
dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo
Nugroho, Kamis (27/12). Menurut Sutopo, tren kejadian puting beliung cenderung
mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Selama 2002-2011 meningkat 28 kali lipat
dan terdapat 404 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 115 juta jiwa yang tinggal di
daerah rawan sedang hingga rawan tiruigi bahaya puling beliung di Indonesia. "Kondisi
tersebut diperparah dengan belum adanya sistem peringalpn\llini puling beliung," kata
Sutopo. Hal ini disebabkan kecilnya cakupan terjangan puling beliung yang kurang dari
2 km, waktu kejadian kurang dari 10 menit, dan tidak semua awan Cumulonimbus
selalu lerjadi puling beliung. Kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau 2013
berpotensi terjadi di 8 provinsi langganan yaitu Sur1w1, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar,
Kalteng, Kalsel dan Kaltim. "Kekeringan berpotensi terjadi selama AgustusOktotler di
Jawa, Bali, NTI dan daerah-daerah yang defisit air," ujar Sutopo. Berdasarkan Data dan
lnformasi Bencana Indonesia (DIBI) BNPB dari tahun 1825-2012, jumlah korban
meninggal dan hilang akibat bencana geologi lebih banyak dibandingkan
hidrometeorologi. Dari 292.330 orang meninggal dan hilang, sekitar 74% akibat
bencana geologi sedangkan 26% bencana hidrometeorologi dan lainnya. "Masyarakat
dihimbau agar siap siaga. Dalam bahasa Latin ada istilah "Si vis pacem, para bellum".
Artinya jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang. Maka
dalam bencana pun berlaku, jika kau ingin selamat, bersiaplah menghadapi bencana.
Bencana datang ketika kita tidak siap. Semoga tldak ada bencana besar di tahun
mendatang," tandas Sutopo. (disadur dari berbagai sumber- PTI, BPPK)
Soal USM PKN STAN 2013

1. Fakta yang salah di bawah ini adalah ....


a. Kasus puling beliung meyumbang lebih dari 30% dari total bencana di
Indonesia
b. 292.330 orang meninggal dan hilang akibat bencana geologi dan
hidrometeorologi

Hak Cipta Customs XXII


8

c. Jumlah korban meninggal dan hilang akibat bencana hidrometeorologi lebih


sedikit dibandingkan geologi Pembahasan
d. Tren kejadian puling beliung mengalami peningkatan sebesar 28 kali lipat
dalam tempo sembilan tahun
e. Sumut, Riau, Jambi, Sulser, Kalbar, Kalteng, Kaiser dan Kaltim berpotensi
mengalami kebakaran lahan selama musim kemarau 2013

2. Pernyataan yang tidak tergolong fakta dalam bacaan di atas adalah ....
a. puting beliung beraksi kurang dari 10 menit
b. cakupan terjangan puling beliung kurang dari 2 km
c. BMKG menyatakan musim penghujan nonrnal hingga Mei 2013
d. puting beliung diperkirakan berpotensi terjadi dari bulan Maret sampai
dengan April 2013
e. 115 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di daerah rawan sedang hingga
rawan tinggi bahaya puting beliung

Pembahasan :

1. Fakta yang salah adalah Sumut, Riau, Jambi, Sulsel, Kalbar, Kalteng, dan
Kaltim berpotensi mengalami kebakaran lahan selama musim kemarau
2013. Yang benar adalah Sumsel, Bukan Sulsel (Jawaban E)
2. Pernyataan yang tidak tergolong fakta dalam bacaan diatas adalah puting
beliung diperkirakan berpotensi terjadi dari bulan Maret sampai April
2013, Kata Potensi menunjukkan Opini. (Jawaban D)

3. MATEMATIKA

1. Bilangan, Aljabar, Eksponen, dan Operasi Matematika

1.1 Rumus rumus penjabaran:

a. (x+y)2 = x2+y2+2xy
b. (x-y)2 = x2+y2-2xy
c. (x+y)3 = x3+3x2y+3xy2+y3
d. (x-y)3 = x3-3x2y+3xy2-y3
e. X2-y2 = (x+y) (x-y)
f. X2+y2 = (x-y)2 + 2xy
(x+y) – 2xy
g. X3-y3 = (x-y) (x2+xy+y2)
h. X3+y3 = (x+y) (x2-xy+y2)

Hak Cipta Customs XXII


9

1.2 Pembagian Spesial

Berikut adalah beberapa bentuk pecahan yang bisa dihafalkan

Pecahan Pecahan Pecahan Pecahan Pecahan Pecahan


Biasa Persen Desimal Biasa Persen Desimal
0,8333…
50% 0,5 83,33%
0,833

33,33% 0,333 12,5% 0,125

66,67% 0,666 0,67 37,5% 0,375

25% 0,25 62,5% 0,625

75% 0,75 87,5% 0,875

0,1666…
16,67%
0,167

Untuk perkalian dan pembagian bentuk pecahan decimal dan persentase lebih baik
diubah terlebih dahulu ke bentuk pecahan biasa untuk memudahkan menyederhanakan
angka agar mudah dalam operasi hitung. Contoh soal:

1. Hasil dari adalah …..


a. c. e.

b. d.

Pembahasan:

( ) ( )
2. Hasil dari = a, Maka nilai a adalah …..
( ) ( )
a. 1,17
b. 1,07
c. 0,97
d. 0,87
e. 0,77

0
𝑥 𝑥 : 𝑥 0 9 Hak Cipta Customs XXII
9 9 9 9
10

Pembahasan:

1.3 Perpangkatan aljabar degan menggunakan segitiga pascal

Pangkat dari a (unsur pertama) pada (a+b) dimulai dari an kemudian berkurang
satu demi satu dan terakhir a pada suku ke-n
Sebaliknya, pangkat dari b (unsur kedua) dimulai dengan b pada suku ke2 lalu
bertambah satu demi satu dan berakhir b pada suku ke (n+1)

Contoh :
( a + b )0 = 1
( a + b )1 = a + b
( a + b )2 = a2 + 2ab + b2
( a + b )3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
( a + b )4 = a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 + b4
( a + b )5 = a5 + 5a4b + 10a3 b2 + 10a2b3 + 5ab4 + b5

1.4 Eksponen

 Sifat – Sifat Persamaan Eksponen Berdasarkan Pangkatnya

Pangkat Bulat Positif (m dan n bulat positif )


m n m+n
a .a =a
m n m-n
 a /a = a
m n m.n
 (a ) = a
m m m
 (ab) = a . b
m m m
 (a/b) = a /b

Pangkat Nol
 a0 = 1, dengan syarat a ≠ 0

Pangkat Bulat Negatif ( n positif )


 a-n = 1/an , atau 1/a-n = a

Pangkat Bilangan Pecahan

Hak Cipta Customs XXII


11

 a1/n = n√a
 am/n = n√am = ( n√a)m
 Jenis – Jenis Persamaan Eksponen

Persamaan eksponen berbentuk ap = aq

Jika a > 0 ; a ≠ 1 dan ap = aq maka p = q


Contoh :
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan
 23x-2 = 128
 5×2 + 6x – 42 = 3125 12 – x
 42x – 18x + 4 = 0

Jawab :
 23x-2 = 128
23x-2 = 27
3x – 2 = 7
3x = 9
x=3

 5×2 + 6x – 42 = 3125 12 – x
5×2 + 6x – 42 = 55(12 – x)
x2 + 6x – 42 = 5(12 – x)
x2 + 6x – 42 = 60 – 5x
x2 + 11x – 102 = 0
(x + 17)(x – 6) = 0
x = -17 atau x = 6
 42x – 18x + 4 = 0
2.22x – 9.2 x + 4 = 0
2.(2x)2 – 9.2x + 4 = 0
2a2 – 9a + 4 = 0
(2a – 1)(a – 4) = 0
a = ½ atau a = 4
 Untuk a = ½
2x = ½
2x = 2-1
x = -1
 Untuk a = 4
2x = 4
2x = 22
x=2
Jadi Hp = {-1, 2}

 Persamaan eksponen berbentuk af(x) = b f(x)

Jika af(x) = b f(x) maka f(x) = 0


dengan (a > 0 ; b > 0 ; a ≠ 1; b ≠ 1)

Hak Cipta Customs XXII


12

Contoh :
Carilah semua x yang memenuhi 25.5 2x – 5 = 3 2x – 3

Jawab :
25.52x – 5 = 3 2x – 3
52. 52x – 5 = 3 2x – 3
52x – 5 +2 = 3 2x – 3
52x – 3 = 32x – 3
2x – 3 = 0
2x = 3
x = 3/2

 Persamaan eksponen berbentuk (h(x))f(x) = (h(x))g(x)

 Jika h(x) = 0, maka haruslah f(x) > 0 dan g(x) > 0 karena nol berpangkat
nol atau berpangkat negatif tidak didefinisikan.
 Jika h(x) ≠ 0 maka (h(x))g(x) ≠ 0. Maka kita dapat juga membagi kedua
ruas dengan (h(x))g(x) sehingga menjadi:
o (h(x))f(x) : (h(x))g(x) = (h(x))g(x) : (h(x))g(x)
o (h(x))f(x) – g(x) = 1
 Jika h(x) = 1 maka f(x) dan g(x) tidak juuga memberikan syarat apapun
sebab satu berpangkat sembarang itu bilangan terdefinisi dan hasilnya satu.
 Jika h(x) = -1 maka f(x) – g(x) haruslah genap sebab -1 berpangkat ganjil
hasilnya bukan satu. f(x) – g(x) genap sama artinya dengan f(x) dan g(x)
keduanya genap atau keduanya ganjil
 Jika h(x) ≠ 1 maka haruslah f(x) = g(x)

Penyelesaian persamaan tersebut (h(x))f(x) = (h(x))g(x) adalah semua x yang


sudah memenuhi persamaan:
 h(x) = 0 dengan syarat f(x) > 0 dan g(x) > 0
 h(x) = 1
 h(x) = -1 dengan syarat f(x) dan g(x) keduanya ganjil atau keduanya genap
 h(x) ≠ 0 : h(x) ≠ 1 dan f(x) = g(x)

Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari (x – 5)x2 – 4 = (x – 5)2 – x)

Jawab :
h(x) = 0 ⟺ x – 5 = 0 ⟺ x = 5
Syarat x2 – 4 > 0 dan 2 – x > 0
Substitusikan x – 5
52 – 4 > 0 dan 2 – 5 > 0 (tidak memenuhi)
Ini berarti x = 5 bukan himpunan penyelesaian.

 h(x) = 1 ⟺ x – 5 = 1 ⟺ x = 6

Hak Cipta Customs XXII


13

Tidak memerlukan syarat sehingga x = 6 merupakan himpunan penyelesaian.

 h(x) = -1 ⟺ x – 5 = -1 ⟺ x = 4
Substitusikan x = 4 pada f(x) dan g(x)
42 – 4 = genap dan 2 – 4 = genap
Karena keduanya genap maka x – 4 merupakan himpunan penyelesaian.

 f(x) = g(x) ⟺ x2 – 4 = 2 – x
x2 + x – 6 = 0
(x + 3)(x – 2) = 0
x = -3 atau x = 2

 Setelah itu disubstitusikan x = -3 atau x = 2 ke dalam h(x) diperoleh h(x) ≠


0 : h(x) ≠ 1
 Ini berarti x = -3 atau x = 2 merupakan himpunan penyelesaian.
 Jadi, himpunan penyelesaian persamaan di atas adalah = {-3, 2, 4, 6}

1.5 Modulo

Modulo itu adalah submateri tentang salah satu teori bilangan. Mungkin
beberapa dari kita masih asing dengan materi ini, kalau di soal-soal STAN
biasanya sih menanyakan sisa pembagian dari dua bilangan bulat.
Meskipun model soal seperti ini jarang keluar, tapi kita harus tetap tau buat
antisipasi kali aja muncul tahun depan yekan..

Teori Aritmatika Modulo

Sebelum mempelajari modulo kita coba hal-hal sederhana, misalnya dari


pembagian 13:4 = 3 sisa 1, ada beberapa informasi yang kita dapat yaitu
(i) 13 dibagi 4 sisa 1 dan
(ii) 4 merupakan faktor dari 13-1
Penulisan dengan menggunakan modulo 13 dibagi 4 sisa 1 dapat kita tulis
menjadi 13 ≡ 1 mod 4 dibaca : 13 kongruen dengan 1 mod 4
( ― ≡ ― dibaca kongruen).

Contoh lain:

27≡ 2 mod (5) artinya 27 dibagi 5 sisa 2


48≡ 6 mod (7) artinya 48 dibagi 7 sisa 6

Jadi gini gaes, misalkan dua bilangan a dan b, a modulo b (disingkat a mod b)
adalah bilangan bulat sisa pembagian a oleh b. Misalnya, "1 mod 3", "4 mod 3",
dan "7 mod 3" memiliki hasil 1, karena ketiga bilangan tersebut memiliki sisa 1
jika dibagi oleh 3, sedangkan "9 mod 3" sama dengan 0. Penerapan operasi
modulus dalam teori bilangan tergolong aritmatika modulo.

Hak Cipta Customs XXII


14

Contoh Soal:

Sisa pembagian 9 oleh 14 adalah…


[bentuk soal sama seperti: 9 mod 14 = …]

a. 1
b. 2
c. 5
d. 3

Jawaban : D

Pembahasan :

Sebenarnya cara menyelesaikan soal seperti ini menuntut kreativitas dalam


berpikir gaes (manipulasi soal), misalnya untuk contoh soal di atas, seperti
berikut:

33×6 + 1 (mod 14) Pangkat 19 diubah ke 3×16 + 1 karena 33 = 27 mendekati


faktor 14 yaitu 28
≡ [(33)6 × (3)1] (mod 14)
≡ [(27) 6 × (3)] (mod 14) 27 diubah ke (2×14 – 1) agar ada unsur angka 14 nya
≡ [(2×14 – 1) 6 × (3)] (mod 14) (ubah bentuk tanpa ubah nilai)
≡ [(28 – 1)6 × (3)] (mod 14) 28 mod 14 = 0, jadi dihilangkan
≡ [(– 1)6 × (3)] (mod 14)
≡ 1 × 3 (mod 14)
≡ 3 (mod 14)

Jadi sisa pembagian adalah 3

 Triks n Tips

Khusus untuk pembagian 5 dan 10, jika ditanyakan sisanya (mod 5 atau mod 10)
ada cara cepatnya loh..

Sisa pembagian oleh 10 adalah…

a. 1
b. 2
c. 3
d. 9
Hak Cipta Customs XXII
Jawaban : C
Soal USM/SPMB PKN STAN 2013
15

Pembahasan :

Kalau dibagi 10 atau 5, sisanya itu pasti satuannya dari pembilang, berarti kita
hanya perlu tau berapa sih satuan dari 321 yakali kan kita mau hitung manual
hasilnya. Just info, bilangan pangkat itu satuannya selalu berulang dengan pola
yang sama.
Untuk angka 3 berpangkat, modelnya seperti ini:

3¹ = 3
3² = 9
3³ = 27 Satuannya berulang setelah 4 pangkat
3⁴ = 81
3⁵ = 243

Untuk 321 berarti 21 dibagi 4 = 5 sisa 1 , berarti sisanya sama dengan model
pertama yaitu 31
Jadi sisa pembagian adalah 3.

Misal nih, soal diubah jadi 343 mod 5 = …


Berarti 43 dibagi 4 = 10 sisa 3, berarti sisanya sama dengan model ketiga yaitu
33 (lihat satuannya aja)
Jadi sisa pembagian adalah 7. Ada juga soal yang bisa dimanipulasi dengan
model lain lho, gimana tuh? Cekidot.Contoh Soal:

Sisa pembagian 099 oleh 7 adalah…


[bentuk soal sama seperti: 099 mod 7 = …]

a. 4
b. 6
c. 2
d. 3

Pembahasan :
Dalam soal ini, penyebut lebih kecil dari pembilang (7 lebih kecil dari 10)

101 dibagi 7 sisanya 3

102 dibagi 7 sisanya 2 cara cepatnya : sisa 102 sama dengan sisa (101×101 ) = 3×3 = 9), 9:7
= 1 sisa 2
103 dibagi 7 sisanya 6 sisa dari (102×101 ) = 2×3 = 6) 6 kan lebih kecil dari 7, jadi gak
perlu dibagi 7
104 dibagi 7 sisanya 4
Dan seterusnya, gaes…
5
10 dibagi 7 sisanya 5

Hak Cipta Customs XXII


16

106 dibagi 7 sisanya 1

107 dibagi 7 sisanya 3 (berarti ―sisa‖ berulang setelah 6 pangkat)


Untuk 1099 dibagi 7 , pangkat 99 nya dibagi 6 = 96 ―sisa 3‖
Nah, berarti sisanya sama dengan model ketiga yaitu 103
Jadi, sisa dari 1099 dibagi 7 adalah 6.

1.6 Satuan Pengukuran

Materi ini kan udah gak asing lagi bagi kita semua karena dari SD udah
dipelajarin, jadi kita hanya akan bahas garis besarnya untuk mengingat kembali.

Satuan Ukuran (I)

 Panjang : Km, hm, dam, m, dm, cm, mm


Naik 1 tingkat, dibagi 10
 Berat : Kg, hg, dag, g, dg, cg, mg Turun 1 tingkat, dikalikan 10
 Liter : Kl, … , ml
 Luas (Are) : Ka, …. , ma

 Luas : km2, … , mm2 Naik 1 tingkat, dibagi 100 Turun 1 tingkat, dikalikan 100

 Volume : km3, … , mm3 Naik 1 tingkat, dibagi 1000 Turun 1 tingkat, dikalikan 1000

Satuan ukuran berat lainnya : Satuan ukuran panjang Perlu diingat :


lainnya :
1 kwintal = 100 kg 1 ha = 1 hm2
1 ton = 1000 kg 1 inci = 2,45 cm 1 liter = 1000 cm3 = 1 dm3
1 pon = 0,5 kg 1 kaki = 30,5 cm 1 cm3 = 1 ml = 1 cc
1 ons = 0,1 kg 1 yard = 91,4 cm

Satuan Ukuran (II)

 Satuan Ukuran Debit

Satuan debit biasanya digunakan untuk menentukan volume air yang mengalir
dalam satu satuan waktu. Misalnya, Dito akan mengisi sebuah ember dengan air
dari keran. Dalam waktu 1 menit, ember tersebut terisi 6 liter air. Artinya, debit
air yang mengalir dari keran itu adalah 6 liter/menit.

 Satuan Ukuran Waktu

Satuan waktu kan kita udah tau tuh, kalau 1 jam = 60 menit, 1 hari = 24 jam, dll.
Ada beberapa satuan waktu yang mungkin jarang kita ingat:
- 1 abad = 100 tahun

Hak Cipta Customs XXII


17

- 1 dasawarsa = 10 tahun
- 1 windu = 8 tahun
- 1 lustrum = 5 tahun
- 1 tahun =52 minggu = 365hari
- 1 catur wulan = 4 bulan
- 1 jam = 3.600 detik

 Satuan Ukuran Suhu

C : R : (F – 32) = 5 :4 : 9

 Satuan Ukuran Jumlah (Kuantitas)

1 gros = 12 lusin = 144 biji


1 lusin = 12 biji
1 kodi = 20 lembar
1 rim = 500 lembar
Contoh Soal:

3 m3 + 6,5 liter + 120 cc = … liter

a. 365,50 liter
b. 312,30 liter
c. 1652,50 liter
d. 3006,62 liter

Jawaban : D

2. Persamaan dan Pertidaksamaan

2.1 Persamaan Linear

Persamaan Linear adalah suatu persamaan yang variable atau peubahnya


berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu).

Persamaan Linear memiliki beberapa sifat, yaitu:


a. Suatu persamaan tidak berubah nilainya jika ditambah atau dikurang
dengan bilangan yang sama

b. Suatu persamaan tidak berubah nilainya jika kedua ruas dikalikan atau
dibagi dengan bilangan yang sama.

Hak Cipta Customs XXII


18

Persamaan Linear sendiri dikelompokkan berdasarkan banyaknya variable yang


terdapat dalam satu persamaan.

a. Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)


Persamaan Linear Satu Variabel artinya suatu persamaan yang
variable/peubahnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu) dan hanya
mempunyai satu variable.
Bentuk umum Persamaan Linear Satu Variabel:

ax+b=c atau y=mx+b


dengan:
a dan/atau m disebut dengan variable atau peubah
Contoh Soal:

SOAL
1. Sekolah popular memiliki sebuah asrama berisi sejumlah kamar. Jika
setiap kamar diisi dua orang siswa akan ada dua belas siswa yang tidak
memperoleh kamar. Jika setiap kamar diisi tiga orang siswa akan ada dua
kamar yang kosong. Berapa banyak kamar yang tersedia di asrama sekolah
popular?
e. 14
f. 18
g. 20
h. 22
i. 24

Soal Modul Bebas Tugas Belajar 2019


−𝑥
2. Persamaan = x, berapakah nilai x2+3x-4=………
+𝑥
a. 4
b. -4
c. 0
d. 1
e. 2
Soal Modul Bebas Tugas Belajar 2019

Hak Cipta Customs XXII


19

b. Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) atau Lebih


Persamaan Linear Satu Variabel artinya suatu persamaan yang
variable/peubahnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu) dan hanya
mempunyai dua variable atau lebih.
Bentuk umum Persamaan Linear Dua Variabel:
ax+by=c atau px+qy=r
dengan:

 x dan y adalah variable


 b,a,p,q adalah koefisien
 c dan r adalah hasil

-Basic Concept-
Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) atau lebih ini dapat diselesaikan
dengan cara:
a. Metode Eliminasi
b. Metode Substitusi
c. Metode Campuran (Eliminasi dan Substitusi)

Contoh Soal:

SOAL
1. Sejumlah uang terdiri dari koin pecahan 500-an, 200-an, dan 100-an dengan
total nilai Rp 100.000,-. Jika total uang pecahan 500-an setengah dari total
uang pecahan 200-an, tetapi 3 kali total uang pecahan 100-an, maka
banyaknya koin pecahan adalah…..
a. 300
b. 360
c. 460
d. 500
e. 640
Soal Modul Bebas Tugas Belajar 2019

2. Penyelesaian system persamaan 2x+4y+2=0 dan 3x-y-11=0 adalah X1 dan


Y1. Hasil dari X1 + Y1 adalah……
a. -5
b. -1
c. 1
d. 5
e. 0
Soal Modul Bebas Tugas Belajar 2019

Hak Cipta Customs XXII


20

2.2 Pertidaksamaan Linear

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan satu atau lebih


peubah dan relasi <, > , ≤ , atau ≥.

Pertidaksamaan Linear memiliki beberapa sifat, yaitu:


a. Suatu pertidaksamaan tidak berubah tandanya jika kedua ruas pertidaksamaan
ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.
Contoh: x > y maka x + a > y + a
b. Suatu pertidaksamaan tidak berubah tandanya jika kedua ruas dikali atau
dibagi dengan bilangan positif yang sama.
Contoh: x ≤ y maka a .x ≤ y. a dengan a > 0
c. Suatu pertidaksamaan akan berubah tandanya jika kedua ruas dikali atau
dibagi dengan bilangan negatif yang sama.
Contoh: x ≤ y maka –x a ≥ -y a (berubah tanda karena kedua ruas dikali
dengan bilangan negatif yang sama)

Bentuk umum Pertidaksamaan Linear Satu Variabel:

ax + b < 0; ax + b > 0; ax + b > 0; ax + b < 0


dengan:
 a < 0 (a≠0)
 a dan b bilangan nyata (real)

Contoh Bentuk Pertidaksamaan Linear:


 x + 6 > 3 (Bentuk Pertidaksamaan Linear)
 x-5 ≤ 7 + 2x (Bentuk Pertidaksamaan Linear)
 x+y < 2 (Bukan bentuk Pertidaksamaan Linear)
 x2 -5x+6≥0 (Bukan bentuk Pertidaksamaan Linear)

Contoh Soal:

SOAL
1. Tentukan HP dari pertidaksamaan 3(x – 1) + 1 < 7
a. HP = { x | x < , x R}
b. HP = { x | x > , x R}
c. HP = { x | x < 3 , x R}
d. HP = { x | x > 3 , x R}
e. HP = { x | ≤x < 3 , x R}
2. Tentukan penyelesaian dari 2 < x-1 ≤6, untuk x bilangan asli
a. HP= {4,5,6,7}
b. HP={4,5,6,7,8}
c. HP={2,3,4}
d. HP={3,4,5}
e. HP={4,5,6}

Hak Cipta Customs XXII


21

Triks and Tips


1) Soal persamaan linear dan pertidaksamaan biasanya dalam bentuk suatu cerita.
Apabila terdapat beberapa variable (seperti sepatu, buku, dll) dalam cerita
tersebut, selalu perumpamakan dengan huruf. Satu huruf mewakili satu variable.
2) Bentuk paragraph cerita tersebut menjadi kalimat matematika.
3) Putuskan cara yang tepat untuk menyelesaikan soal tersebut.

3. Aritmatika Sosial

Persentase (%) merupakan ukuran sesuatu ketika dibagi dengan angka 100.
Aritmatika Sosial merupakab perhitungn matematika untuk perdagangan seperti
menghitung harga penjualan, harga pembelian, laba, rugi, diskon dsb.

1. Harga Pembelian, harga penjualan, untung, rugi dll

a. Harga Pembelian dan harga penjualan


Harga Jual = Harga beli + untung
Harga Beli = Harga jual – Untung

b. Untung/ Rugi
Untung = Harga jual- harga beli

2. Menetukan persentase (%) untung atau rugi

00

00
3. Harga Diskon

Harga Diskon = Harga jual – (Harga jual x persentase diskon)

1. Seorang anak bernama Intan membeli baju seharga Rp. 100.000,00 dengan diskon
25%+40% dan celana seharga Rp. 100.000,00 dengan diskon 55%. Jika m adalah harga
baju setelah diskon dan n adalah harga celana setelah diskon maka....
A. >
B. − =10.000
C. + =100.000
D. <
E. =

Hak Cipta Customs XXII


22

4. Jarak, Waktu, dan Kecepatan

Rumus Umum

Keterangan :
s = Jarak
V = Kecepatan
t = Waktu

Apabila terdapat kasus

Saling mendekati (berpapasan)

A B

Maka : Stot = SA + SB
Stot = VA x tA + VB x tB

Menyusul
A A
B B
Jika A dan B bergerak dari tempat yang sama maka jarak tempuhnya akan sama

SA = SB
VA x tA = VB x tB

Maka untuk mencari selisih waktu menggunakan rumus :

VA x (tB + ∆t) = VB x tB
Keterangan : ∆t = selisih waktu

Kecepatan Rata – Rata


+ +
Rumus : atau
+ +

Waktu total

Jika dalam soal terdapat si A yang mampu menyelesaikan pekerjaan dalam


waktu ta, dan si B mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu tb, maka waktu
total mereka jika mengerjakan pekerjaan bersama — sama adalah tab

Hak Cipta Customs XXII


23

Dapat dihitung dengan rumus :


fg

Sebuah kereta berangkat dari stasiun R menuju stasiun S dengan kecepatan 72


km/jam dan stasiun S ke stasiun R dengan kecepatan 108 km/jam. kecepatan
rata-rata kereta tersebut adalah …

A. 80
B. 86,4
C. 90
D. 94

Pembahasan : Vrata = 2.(V1.V2) : (V1 +V2)


= 2(72.108) : (72 + 108)
= 86,4

Soal USM/SPMB PKN STAN 2010

5. Statistika

1. Pengertian Statistika
Statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang cara
mengolah data. Dalam TPA USM PKN STAN soal-soal sering muncul.
2. Komponen Statistika
a. Mean (Rataan/Rata-rata)
b. Modus
c. Median (Nilai Tengah)
A. Mean (Rataan/ rata-rata)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝑥 𝑥 ⋯ 𝑥𝑛


𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑛

B. Median
Nilai tengah setelah diurutkan

𝑀𝑒 𝑋𝑛+ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙


𝑋𝑛 𝑋𝑛+
𝑀𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝

C. Modus
Nilai yang paling sering muncul.

Hak Cipta Customs XXII


24

4. IRAMA BILANGAN
Irama bilangan adalah suatu pola dimana bilangan-bilangan membentuk sebuah
irama, baik itu ditambah, dikurang, atau dikali. Dalam satu soal, dimungkinkan
adanya beberapa irama bilangan. Hal ini juga berlaku pada pola huruf yang biasanya
kita jumpai pada soal-soal. Untuk mengetahui tipe irama bilangan, mari kita lihat
pembahasan di bawah ini.

1. Barisan dan Deret

1.1 Aritmatika

Aritmatika berasal dari bahasa Yunani, arithmos yang berarti angka/ilmu hitung.
Aritmatika merupakan cabang matematika yang mempelajari operasi dasar
bilangan, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, maupun perkalian.
Dalam irama bilangan, aritmatika merupakan tipe dari bilangan-bilangan yang
hubungan satu sama lainnya lebih kepada pola angka ditambah atau dikurang.

Contoh Soal:

21, 26, 22, 28, 25, 32, …


a. 27
b. 28
c. 29
d. 30
(Soal USM/SPMB PKN STAN 2016

Jawaban yang tepat adalah d, didapat dari deret tersebut membentuk irama
bilangan +5, -4, +6, -3, +7, maka selanjutnya adalah -2. Jadi, 32 – 2 = 30.

1.2 Geometri

Geometri berasal dari bahasa Yunani Kuno geo-bumi dan metron-pengukuran.


Geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan
bentuk, ukuran, posisi relatif gambar, dan sifat ruang.
Dalam deret, geometri merupakan jenis barisan dan deret dimana bilangan
berikutnya merupakan perkalian dari bilangan sebelumnya dengan suatu
bilangan rasio tertentu.
Kuncinya terletak pada kata rasio, dalam irama bilangan, geometri sering
dikaitkan dengan soal yang dalam pengerjannya membutuhkan cara perkalian,
pembagian, maupun perpangkatan.

Hak Cipta Customs XXII


25

Contoh Soal:

4, 6, 8, 18, 16, 54 …
j. 32 , 162
k. 56 , 60
l. 162 , 32
m. 64 , 82

Jawaban yang tepat adalah a, didapat dari 4 ke 8 dan 8 ke 16 sama-sama dikali 2


sedangkan dari 6 ke 18 da 18 ke 54 sama-sama dikali 3. Kita dapat melihat
bahwa tipe soal ini adalah pola lompat 2 angka.
1.3 Huruf

Huruf merupakan salah satu tipe irama bilangan yang unik karena dalam proses
pengerjaannya kita membutuhkan dua kali kerja. Pertama, menentukan
letak/hubungan huruf yang satu dengan yang lain. Kedua, melakukan operasi
bilangan (perhitungan jarak dari huruf satu ke huruf yang lain) baik ditambah
maupun dikurang.
Ditambah bisa diartikan jika pola huruf bergerak ke kanan dan bisa diartikan
dikurang jika pola huruf bergerak kearah kiri. Kemudian,jika telah menemukan
jaraknya, kita baru bisa mengetahui huruf apa yang menjadi jawaban dari
persoalan yang ada.
Sekilas hal ini terlihat kompleks, tetapi akan sangat terbantu apabila kita
membuat terlebih dahulu daftar huruf berdasarkan abjad dari A – Z untuk

A B C D E F G H I J K L M
M N O P Q R S T U V W X Y Z
mempermudah kita dalam melakukan pemetaan.

Contoh Soal:

A F G L M R S …
a. Z
b. Y
c. X
d. U

(Soal USM/SPMB PKN STAN 2014

Hak Cipta Customs XXII


26

Jawaban yang tepat adalah c, didapat dari jarak A ke F + 5, jarak F ke G + 1,


jarak G ke L + 5, jarak L ke M + 1, dst. Irama bilangan yang dipakai berurutan
yaitu + 5 dan + 1.
 Triks n Tips
Pada soal irama bilangan, kita diajak untuk bermain bersama logika dan sedikit
perhitungan. Kita harus memperhatikan beberapa hal dalam mengerjakan soal
irama bilangan, yaitu:
1. Jangan panik ketika melihat soal yang cenderung angkanya besar (ada yang
sampai ratusan).
2. Atensi angka yang berulang. Biasanya hal tersebut dapat membantu kita
dalam menentukan pola, seperti pola lompat sekian angka.
3. Tulis huruf berdasarkan abjad A-Z untuk memudahkan dalam mengerjakan
soal irama bilangan tipe huruf.

5. LOGIKA DAN KESIMPULAN


1. Penarikan Kesimpulan
Suatu kesimpulan atau konklusi dapat ditarik dengan menggunakan sejumlah
pernyataan yang disebut dengan premis. Penarikan kesimpulan dengan
memanfaatkan sejumlah pernyataan disebut argumen. Ada 3 metode penarikan
kesimpulan secara umum, yaitu :
1.1 Modus Ponens
Prinsip modus ponens mengatakan ―jika p terjadi maka q terjadi, dan ternyata p
terjadi.‖ Maka menurut asumsi kita, disimpulkan ―q terjadi‖. Secara matematis
dapat dituliskan:
Premis 1 : P Q
Premis 2 : P
Simpulan : Q
Contoh:
Jika saya tidak suka menyanyi maka adik suka menari. saya tidak suka
menyanyi.

Jawab:
Premis 1 : saya tidak suka menyanyi adik suka menari
Premis 2 : saya tidak suka menyanyi
Simpulan : adik suka menari

1.2 Modus Tollens

Prinsip modus tolens mengatakan ―jika p terjadi maka q terjadi, dan ternyata q
tidak terjadi. Maka menurut asumsi tersebut, disimpulkan p tidak terjadi. Secara
matematis dapat dituliskan:
Premis 1 : P Q
Premis 2 : -P

Hak Cipta Customs XXII


27

Simpulan : -Q

Contoh:
Jika Rudi suka mengaji maka ia rajin ke masjid. Rudi tidak suka mengaji.

Jawab:
Premis 1 : Rudi suka mengaji ia rajin ke masjid
Premis 2 : Rudi tidak suka mengaji
Simpulan : ia tidak rajin ke masjid

1.3 Modus Silogisme

Merupakan argumen yang sah dan dinyatakan dengan prinsip silogisme.


Pada dasarnya jika p terjadi maka q terjadi, dan jika q terjadi maka r terjadi.
Oleh karena itu disimpulkan jika p terjadi maka r juga terjadi. Secara matematis
dapat dituliskan:

Premis 1 : P Q
Premis 2 : Q R
Simpulan : P R

Contoh:
Jika Tono suka makan kacang maka Budi suka makan bubur. Jika Budi suka
makan bubur maka Santi suka tidur. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah?

Jawab
Premis 1 : Tono suka makan kacang Budi suka makan bubur
Premis 2 : Budi suka makan bubur Santi suka tidur
Premis 3 : Santi tidak suka tidur
Simpulan : Tono tidak suka makan kacang

Kalimat / Pernyataan Berkuantor

Kuantor adalah pengukur kuantitas atau jumlah. Pernyataan Berkuantor artinya


pernyataan yang mengandung ukuran kualitas/jumlah. Biasanya mengandung
kata semua, setiap,beberapa, ada, dan sebagainya. Kata tersebut merupakan
kuantor karena menyatakan ukuran jumlah. Kuantor dibagi menjadi dua bagian,
kuantor universal dan kuantor eksistensial.

1. Kuantor Universal
Contohnya adalah semua, untuk setiap, atau untuk tiap-tiap. Berikut
beberapa contoh Kuantor Universal.

a. Semua siswa SMA di Jakarta pernah ke Ancol.


b. Setiap bilangan asli lebih besar daripada nol.

2. Kuantor Eksistensial

Hak Cipta Customs XXII


28

Eksistensial merupakan kata sifat dari eksis, yaitu keberadaan. Kuantor


eksistensial artinya pengukur jumlah yang menunjukan keberadaan. Dalam
matematika ―ada‖ artinya tidak kosong atau setidaknya satu. Contoh
Kuantor eksistensial adalah ada, beberapa, terdapat, atau, sekurang-
kurangnya satu. Berikut beberapa contoh pernyataan yang menggunakan
kuantor eksistensial.
a. Ada rumah yang tak memiliki jendela.
b. Beberapa Presiden adalah wanita.
c. Terdapat bilangan asli x yang jika dikalikan dengan 5 hasilnya 6,24

Secara umum ingkaran (negasi) dari kuantor adalah sebagai berikut:


 Ingkaran dari (semua) adalah (terdapat)
 Ingkaran dari (ada atau terdapat) adalah (semua)

Berikut ini adalah contoh-contoh ingkaran dari kalimat berkuantor


a. Semua kucing berwarna putih
Ingkarannya adalah : Tidak benar bahwa semua kucing berwarna
putih
Ada kucing yang tidak berwarna putih.
b. Semua mahasiswa pernah belajar di perpustakaan
Ingkarannya adalah : Tidak semua mahasiswa pernah belajar di
perpustakaan
Ada mahasiswa yang tidak pernah belajar di perpustakaan
c. Semua siswa SMA di Jakarta pernah ke Ancol.
Ingkarannya adalah : Tidak semua siswa SMA di Jakarta pernah ke
Ancol
Ada siswa SMA di Jakarta yang tidak pernah ke Ancol

Hak Cipta Customs XXII


29

6. LOGIKA DAN KESIMPULAN

1. Analogi Posisi

1.1 Konsep Analisis

Bagian ini merupakan bagian yang bisa dibilang susah susah gampang, karena
bagian ini kemampuan analitik kita benar benar diuji untuk dapat menyimpulkan
dengan benar suatu informasi. Berbeda dengan penarikan kesimpulan dengan
prinsip silogisme, disini kita harus bisa menganalisa dan menyimpulkan suatu
keadaan beserta ketentuannya. Dalam suatu kasus (contohnya letak posisi,
proses, kesukaan, urutan, selisih) akan diberikan beberapa ketentuan yang juga
menjadi pertanyaan, dan lumayan menguras waktu pengerjaan.

1.2 Contoh Soal dan Pembahasan

Rahmat, Rina, Reni, Rendra, dan Raharja adalah siswa kelas VII di SMP
Ramandika.Mereka selalu belajar bersama dalam satu grup belajar. Hari
ini hasil ujian Kimia dan Nilai Mereka Cukup Memuaskan. Hasilnya
Nilai Rahmat lebih dari Nilai Reni, Nilai Raharja kurang dari nilai
Rendra. Tidak ada anak yang nilainya sama. Anak yang nilainya tinggi
akan menjadi ketua grup.

A. Jika Rina berada pada peringkat ketiga diantara kelima siswa


tersebut ...
a. Raharja Bukan pada urutan pertama
b. Rahmat Bukan pada urutan kedua
c. Rendra pada urutan pertama
d. Reni pada urutan keempat
e. Reni adalah urutan terakhir

B. Jika Reni lebih dari nilai Rendra maka ...


a. Nilai Rahmat yang tertinggi
b. Nilai Rina paling rendah
c. Nilai Rendra lebih dari Nilai Rahmat
d. Nilai Rina lebih rendah dari nilai Rendra
e. Nilai Reni lebih dari nilai Raharja

Soal USM/SPMB PKN STAN 2017

Hak Cipta Customs XXII


30

Pembahasan :

Pola Baku :

Rahmat > Reni


Rendra > Raharja

A. Rina adalah urutan nomor 3

Jika mengamati jawaban ,yang paling bisa ditarik kesimpulan adalah


Jawaban A

Raharja tidak mungkin menjadi urutan pertama karena ada yang nilainya
lebih besar dari Raharja yakni Rendra. (Raharja < Rendra)

B. Jika, Reni > Rendra

Maka polanya:
Rahmat > Reni > Rendra > Raharja

Nilai Reni > Raharja karena Rendra > Raharja (pola baku) , maka jawaban
yang mungkin adalah D

 Triks n Tips

1. Baca dahulu soal dengan teliti beserta ketentuan, biasanya nama-nama di


soal bisa disingkat urut dengan abjad (Ali,Budi, Cantika, Dedi)
2. Perhatikan syarat ketentuan masing masing kondisi
3. Biasanya satu kasus akan beranak-pinak di soalnya, apabila soalnya banyak
pastikan lagi urutan sesuai dengan ketentuan awal lalu kerjakan soal
berikutnya.
4. Gunakan gambar pola urutan (kotak-kotak, lingkaran, tanda kurang lebih)
yang memudahkan anda untuk berimajinasi tentang kondisi soal.
5. Teliti dan Tenang ! Soal seperti ini lumayan menguras waktu dan juga bikin
otak agak panas, tetap tenang dan teliti.

Hak Cipta Customs XXII


31

7. GAMBAR

1.1 Pola-pola Gambar


a. Pola Kelanjutan

Setelah gambar pertama, kedua, dan ketiga, gambar manakah yang merupakan
lanjutannya? Biasanya, untuk pola ini, terdapat kesamaan dalam setiap
gambarnya, atau penambahan atau pengurangan elemen tertentu pada gambar,
contoh di atas misalnya. Dari segitiga, segi empat, segi lima, bisa tertebak, kan,
gambar selanjutnya apa?

b. Pola Beda Sendiri

Pola ini menekankan pada kesamaan dari setiap gambar. Mana yang tidak sama,
maka itulah jawabannya. Contoh soal di atas memperlihatkan 4 gambar dengan
5 sisi, sedangkan hanya 1 gambar yang memiliki 4 sisi. Jadi, jawabannya adalah
opsi B.

c. Pola Perputaran

Pola gambar ini sebenarnya mudah, Anda hanya memutar-mutar gambar dan
temukan opsi mana yang sesuai dengan perputaran gambar tersebut. Dari contoh
di atas, jawabannya adalah E. Mengapa? Coba perhatikan lebih detil.

Hak Cipta Customs XXII


32

d. Analogi Gambar

Pola ini serupa dengan analogi kata di verbal, cara mengerjakannya pun hampir
sama. Yang perlu dilakukan adalah menemukan pola yang sama antara gambar
satu dengan gambar yang lain.

1.2 Tips and Trick


a. Cari tanda tertentu yang memudahkan kita mengingatnya, seperti sudut atau
tanda kecil pada gambar (kotak, hati, dll)
b. Fokus pada gambar, perhatikan secara detil
c. Jangan terpaku pada ingatan tentang penyelesaian soal yang sejenis.
Berpikir dan temukan polanya
Sering berlatih mengerjakan pola gambar agar insting menemukan pola gambar
pada soal meningkat

Hak Cipta Customs XXII


33

DAFTAR PUSTAKA
1. Verbal
Tim Penulis Imam PKN STAN. 2016. Mimpi Jadi Nyata. Makassar: Imam PKN
STAN.
2. Matematika
2.1 Modulo
https://yajripayaman.blogspot.com/2016/11/modulo.html

https://www.defantri.com/2017/01/belajar-modulo-dengan-cara-
sederhana.html

https://www.youtube.com/watch?v=eq4yeUgr9jM

2.2 Persamaan dan Pertidaksamaan


Ilmukuduniaku14.com. Kumpulan Soal dan Pembahasan. Diakses pada 14 Agustus
2019, dari http://ilmuku-duniaku14.blogspot.com/2018/07/kumpulan-soal-
cerita-dan-pembahasan_3.html

Juraganles.com. (2019, 25 April). Soal persamaan linear dua variable spldv plus
kunci jawaban. Diakses pada 14 Agustus 2019, dari
https://www.juraganles.com/2019/03/soal-persamaan-linear-dua-variabel-
spldv-plus-kunci-jawaban.html

Yuksinau.id. (2019, 21 Juli). Pertidaksamaan Linear Dua Variabel. Diakses pada


13 Agustus 2019, dari https://www.yuksinau.id/pertidaksamaan-linear-dua-
variabel/

Blogruangguru.com. (2018, 23 Juli). Pertidaksamaan dan Sistem Pertidaksamaan


Linear Dua Variabel. Diakses pada 13 Agustus 2019, dari
https://blog.ruangguru.com/matematika-kelas-10-pertidaksamaan-linear-dua-
variabel-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel

Blogmipa-matematika. (2017, 19 Desember). Kumpulan Soal Cerita Berbentuk


SPLTV dan Pembahasannya Lengkap. Diakses pada 9 Agustus 2019, dari
https://blogmipa-matematika.blogspot.com/2017/12/soal-cerita-SPLTV.html

Studiobelajar.com. Sistem Persamaan Linear. Diakses pada 9 Agustus 2019, dari


https://www.studiobelajar.com/sistem-persamaan-linear/

Hak Cipta Customs XXII


34

Belajarmtk.com. (2018, 1 Februari). Persamaan Linear Dua Variabel Dan Contoh


Soalnya. Diakses pada 9 Agustus 2019, dari
https://www.belajarmtk.com/persamaan-linear-dua-variabel-dan-contoh-
soalnya/

Mathcyber1998.com. (2019, 7 April). Soal dan Pembahasan – Sistem Persamaan


Linear Dua Variabel (SPLDV). Diakses pada 9 Agustus 2019, dari
https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linear-
dua-variabel-spldv/

Tim Sapta Bhuwana Caraka. 2018. Seri Sukses SPMB PKN STAN 2019. Surakarta:
PT. Sapta Bhuwana Caraka

Ardianzah, F dan Endah. 2019. Modul bebas tugas belajar TPA TBI Persiapan
SPMB Tugas Belajar PKN STAN. Jakarta: PT Bebas Inti Cendikia

2.3 Aritmatika Sosial


Tim Penulis Imam PKN STAN. 2016. Mimpi Jadi Nyata. Makassar: Imam PKN
STAN
2.4 Statistika
Tim Penulis Imam PKN STAN. 2016. Mimpi Jadi Nyata. Makassar: Imam PKN
STAN
3. Irama Bilangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Aritmetika diakses pada tanggal 17 Agustus 2019.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Geometri diakses pada tanggal 19 Agustus 2019.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Barisan_dan_deret_geometri diakses pada tanggal


19 Agustus 2019.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bilangan_Fibonacci diakses pada tanggal 19


Agustus 2019.
4. Logika dan Kesimpulan
https://dosenbahasa.com/ciri-ciri-kalimat-utama-dan-kalimat-penjelas (diakses 27
Juli 2019)

Seri Sukses SPMB PKN STAN 2019 – Science Society – PT Sapta Bhuwana
Caraka

Keypass USM PKN STAN 2017 – Bukustan.net


5. Gambar

Hak Cipta Customs XXII


35

Tim Penulis Imam PKN STAN. 2016. Mimpi Jadi Nyata. Makassar: Imam PKN
STAN

Hak Cipta Customs XXII

Anda mungkin juga menyukai