Anda di halaman 1dari 28

TIU 08 : SILOGISME DAN

LOGIKA MATEMATIKA

ASRIN PURWANI BASO, S.A.P

ASRIN PURWANI BASO


PENARIKAN KESIMPULAN
DENGAN BEBERAPA PREMIS

Pernyataan = kalimat Jenis-Jenis Pernyataan majemuk


yang memiliki benar saja Konjungsi (p^q, dibaca : p dan q)
atau salah saja, tetapi
tidak keduanya,
Ingkaran/Negasip Disjungsi (P v q, dibaca : p atau q)
dilambangkan ~p dibaca
Implikasi (p→q, dibaca jika p maka q)
tidak benar bahwa p.
Jadi = apabila pernyataan
p bernilai benar, maka
Bimplikasi (p↔q, dibaca: jika dan
ingkarannya bernilai hanya jika q)
salah, dan sebaliknya
A. KONJUNGSI

Konjungsi dari P q p^q


pernyataan p dan q B B B
(p^q : dibaca p dan
q) bernilai benar
B S S

ketika p dan q S B S
keduanya bernilai S S S
benar
LANJUTAN
Contoh Soal :
Tentukan kebenaran dari kalimat “2 + 6 =
8 walaupun Makassar bukan ibukota
provisi
sulawesi selatan”
Kata Yang Membentuk Konjugsi Jawab:
p : 2+6 = 8
Dan, meskipun Tetapi, q: Makassar bukan Ibukota Provinsi
sedangkan Sulawesi Selatan
Jadi kalimat “2+6=8 walaupun makassar
bukan Ibukota provinsi Sulawesi Selatan,
berdasarkan tebel nilai kebenaran
bernilai salah.
Noted : pada suatu pernyataan majemuk,
Padahal , Yang, Juga, Walaupun kedua pernyataan tunggal boleh tidak
memiliki hubungan
DISJUNGSI

P Q pV q
Disjungsi dari
pernyataan p dan q B B B

(p V q : dibaca p
B S B
atau q) bernilai
benar ketika salah S B B

satu p dan q S S S
bernilai benar
IMPLIKASI

• Implikasi dari Pernyataan p dan q (p


→q dibaca : p maka q) bernilai salah
hanya karena ketika pernyataan p
bernilai benar dan q bernilai salah
• Pada suatu implikasi (p →q) tidak
diharuskan adanya hbungan antara
pernyataan p dan q
TABEL KEBENARAN

p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
BIMPLIKASI

p q p↔q

Bimplikasi dari
pernyataan p dan q B B B

(p↔q dibaca p jika


dan hanya jika q) B S S

bernilai benar hanya


ketika pernyataan p S B S

dan q memiliki nilai


kebenaran yang sama S S B
MENENTUKAN INGKARAN/KESETARAAN DARI PERNYATAAN
MAJEMUK/KUANTOR

Kuantor Penulisan Cara Baca

Universal V 𝓍, p(𝓍) Untuk semua 𝓍 berlaku p(𝓍)

Eksistensial ∃𝓍,P (x) Ada beberapa 𝓍 berlakulah P(𝓍)


INGKARAN KUANTOR

Ingkaran Kuantor Cara Baca Contoh soal


1. Ingkaran dari pernyataan “
~(∀ 𝓍, p(𝓍))≅ ∃𝓍, Ada beberapa x Semua anak-anak suka permen
~ p(𝓍) bukan p(x)
adalah .....
2. Negasi dari pernyataan “Hari ini
tidak hujan dan saya tidak
~(∃𝓍, p(𝓍) ≅ ∀𝓍, Semua x bukan membawa payung” adalah....
~P (𝓍) p(x)
JENIS-JENIS PENARIKAN
KESIMPULAN
PENALARAN LOGIS

Penalaran logis menguji peserta untuk mendayagunakan


logikanya dalam memahami pernyataan ataupun informasi
yang diberikan.
Pola yang digunakan dalam tes adalah peserta diminta
menentukan kesimpulan dari beberapa pernyataan singkat
yang diberikan di soal.
Peserta wajib menghindari perasaan (opini pribadi) dalam
menyelesaikan soal.
Yang dibutuhkan jawaban dari hasil analisis logis.
Teknik penarikan kesimpulan yang logis:
1. Modus ponens
2. Modus tollens
3. Silogisme
MODUS PONENS

Pernyataan 1 : p -> q
Pernyataan 2 : p
Kesimpulan : q

Contoh:
Pernyataan 1: Jika Rahma lulus ujian maka ia
mendapat beasiswa
Pernyataan 2: Rahma lulus ujian
Kesimpulan: Rahma mendapat beasiswa
MODUS TOLLENS

Pernyataan 1 : p -> q
Pernyataan 2 : -q
Kesimpulan : -p

Contoh:
Pernyataan 1: Jika Rahma lulus ujian maka ia
mendapat beasiswa
Pernyataan 2: Rahma tidak mendapat
beasiswa
Kesimpulan: Rahma tidak lulus ujian
SILOGISME

Pernyataan 1 : p -> q
Pernyataan 2 : q -> r
Kesimpulan : p -> r

Contoh:
Pernyataan 1: Jika Rahma lulus ujian maka ia mendapat
beasiswa
Pernyataan 2: Jika Rahma mendapat beasiswa maka
biaya pendidikan menjadi ringan
Kesimpulan: Jika Rahma lulus ujian maka biaya
pendidikan menjadi ringan
ANALISIS KEJADIAN
BERDASARKAN DIAGRAM
VENN
Semua A bersifat B

Setiap anggota A memiliki sifat seperti B


Ada anggota B yang tidak memiliki sifat A
ANALISIS KEJADIAN
BERDASARKAN DIAGRAM
VENN
Ada C yang bersifat A dan B

Setiap anggota C memiliki sifat seperti A sekaligus/ dan seperti


B
Ada anggota A yang tidak memiliki sifat B
Ada anggota B yang tidak memiliki sifat A
ANALISIS KEJADIAN
BERDASARKAN DIAGRAM
VENN
A dan B tidak ada hubungan

Kejadian saling lepas/ tidak ada hubungan antara dua kejadian


Tidak ada A yang bersifat B
Tidak ada B yang bersifat A
ANALISIS KEJADIAN
BERDASARKAN DIAGRAM
VENN
Sifat tidak langsung

Semua A bersifat B
Semua B bersifat C
Semua A bersifat C
ANALISIS KEJADIAN
BERDASARKAN DIAGRAM
VENN
Sifat irisan tiga kejadian
D bersifat A, B, dan C
Ada A yang tidak bersifat B dan C
Ada B yang tidak bersifat A dan C
Ada C yang tidak bersifat A dan B
Ada yang bersifat A dan B, namun tidak bersifat C
Ada yang bersifat B dan C, namun tidak bersifat A
Ada yang bersifat A dan C, namun tidak bersifat B
CATATAN

Bedakan makna “Semua/Setiap”,


“Beberapa/Ada/Sementara/Sebagian”
“Semua” memiliki arti yang sama dengan “Setiap”,
apabila suatu kejadian melibatkan “Semua” berarti
setiap anggota tersebut tanpa terkecuali.
“Beberapa” memiliki arti yang sama dengan “Ada”,
“Sementara”, atau “Sebagian”, apabila suatu
kejadian melibatkan “Beberapa” berarti hanya
sebagian kecil anggotanya atau cukup disebut ada.
PENALARAN ANALITIS

Penalaran logis menguji peserta untuk


mempelajari cerita singkat dan melakukan
penalaran terhadap pertanyaan yang diberikan.
Umumnya jawaban tidaklah eksplisit namun
perlu penalaran.
Beri tanda pada kata kunci di soal cerita
Bila perlu buatlah ilustrasi gambar atau tabel.
Model-model penalaran analitis:
1. Model perbandingan
2. Model urutan
3. Model hubungan antarsyarat
MODEL PERBANDINGAN DAN
URUTAN

Model perbandingan
Kasus berupa perbandingan dua atau lebih nilai

Model urutan
Urutan yang terjadi di soal memiliki kata kunci
“kurang dari” (<), “lebih dari” (>), “sama dengan/sama
seperti/sama banyaknya” (=)
MODEL HUBUNGAN
ANTARSYARAT

Syarat cukup
Jika P terjadi pastilah terjadi Q
Contoh
P (Anton bujangan), Q (belum menikah)
Mengetahui Anton bujangan sudah cukup mengetahui ia
belum menikah

Syarat perlu
Q mutlak diperlukan terjadinya P
Contoh
P (Anton bujangan), Q (belum menikah)
Jika Anton sudah menikah maka ia tidak bujangan lagi
belum menikah adalah syarat perlu untuk menjadi bujangan
MODEL HUBUNGAN
ANTARSYARAT

Syarat mutlak
P <-> Q atau “… jika dan hanya jika …”
Contoh
P (Air turun dari langit), Q (terjadi hujan)
Air turun dari langit jika dan hanya jika terjadi hujan
air turun dari langit adalah syarat mutlak terjadinya hujan
terjadinya hujan merupakan syarat mutlak air turun dari
langit

Model kombinasi
Soal-soal terkait penyusunan jadwal kegiatan, kemungkinan
banyaknya cara yang terjadi, posisi dan syarat atau kondisi
tertentu, pemilihan atau penunjukan objek/calon
berdasarkan syarat atau kondisi tertentu.
Bisa menggunakan tabel atau ilustrasi gambar sesuai dengan
penempatan di soal tersebut.
THANKS......
Good luck

Anda mungkin juga menyukai