BAB I
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NEGARA
BAB II
KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
1. Konstitusi memiliki arti Hukum Dasar. Konstitusi terdiri atas dua bentuk :
a. Konstitusi Tertulis yaitu UUD
b. Konstitusi tidak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis, disebut konvensi.
BAB III
PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL
1. Norma hukum bersifat mengikat dan memaksa, sedangkan norma lain (agama, susila,
kesopanan) tidak dapat dipaksakan. Hukum bertujuan menciptakan keamanan dan keadilan.
Hukum berisi perintah, larangan, dan sanksi.
9. Manfaat mematuhi hukum di sekolah yaitu menciptakan suasana belajar mengajar yang
aman dan tertib.
BAB IV
DEMOKRASI PANCASILA
A. Hakikat Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos yang berarti rakyat dan kratein/kratos
yang berarti memerintah/pemerintahan. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Menurut Abraham Lincoln
(Mantan Presiden AS) : Democracy is the government from the people, by the people and for
the people. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
- Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta memerintah
dengan perantaraan wakilnya (partisifasi)
- Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
dan kewajiban, kebebasan serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara
3. Macam-Macam Demokrasi
Beberapa macam demokrasi yang berkembang di dunia, antara lain:
1) Demokrasi Parlementer
Di dalam sistem parlementer, kekuasaan legislatif terletak di atas kekuasaan eksekutif. Oleh
karena itu, menteri-menteri kabinet harus mempertanggungjawabkan semua tindakannya
kepada Dewan/DPR/Senat. Pemerintah setiap saat dapat dijatuhkan oleh Dewan/DPR/Senat
dengan mosi tidak percaya.
2) Demokrasi Liberal
Dalam sistem liberal, kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dipisahkan (sparate of
power ). Kepala negara/presiden langsung dipilih oleh rakyat (contoh Amerika Serikat).
Dalam demokrasi liberal pemerintah dipegang oleh partai yang menang dalam pemilihan
umum, sedangkan partai yang kalah menjadi pihak oposisi.
3) Demokrasi Sosialis
Demokrasi ini terdapat dalam negara-negara komunis yang totaliter. Lembaga-lembaga
demokrasi pada umumnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena kekuasaan ada di
tangan sekelompok kecil pimpinan partai komunis. Mereka ini yang memegang dan
mempergunakan kekuasaan menurut ideologi totaliter komunis: Dalam demokrasi rakyat,
pada dasarnya rakyat tidak memperoleh hak yang lazimnya di dapat dalam sistem demokrasi
lainnya.
4) Demokrasi Terpimpin
Demokrasi yang dikendalikan oleh seorang pemimpin/Presiden. Pemimpin yang kuat akan
mengendalikan semua kekuatan politik, sehingga keberadaan negara akan terjamin. Dalam
demokrasi terpimpin , kehendak Presiden sebagai pemimpin itulah yang berlaku. Presiden
mendominasi kehidupan politik, peran partai politik sangat terbatas, Parlemen (MPRS dan
DPR-GR) lemah.
5) Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam
Demokrasi Pancasila sangat diharapkan adanya musyawarah untuk mufakat. Akan tetapi, bila
tidak tercapai mufakat, pengambilan keputusan dapat ditempuh melalui pemungutan suara
terbanyak (Pasal 2, Ayat (3), UUD 1945). Dalam demokrasi Pancasila tidak mengenal
dominasi mayoritas ataupun tirani minoritas. Domiinasi mayoritas adalah kelompok besar
yang menguasai segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengabaikan
kelompok yang kecil. Tirani minoritas adalah kelompok kecil yang menguasai segala segi
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengabaikan kelompok besar.
Keunggulan demokrasi Pancasila dibanding dengan demokrasi lainnya sebagai berikut.
a) Adanyaa penghargaan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak minoritas tidak akan
diabaikan.
b) Mendahulukan kepentingan rakyat, dalam hal ini hak rakyat diakui dan dihargai.
c) Mengutamakan musyawarah untuk mufakat, dan baru kemudaian menggunakan suara
terbanyak
d) Kebenaran dan keadilan selalu dijunjung tinggi.
e) Mengutamakan kejujuran dan iktikad baik.
2) Demokrasi tidak langsung atau perwakilan, adalah suatu sisitem demokrasi yang dalam
menyalurkan aspirasinya, rakyat memilih wakil-wakil untuk duduk dalam suatu lembaga
parlemen atau lembaga perwakilan rakyat. Lembaga ini dipilih dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat, karena itu dalam demokrasi tidak langsung semua rakyat turut serta dalam
membicarakan dan menetapkan kebijakan tentang persoalan-persoalan negara.
4. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Negara/pemerintahan yang demokrasi memiliki dua asas pokok, yaitu:
1) Pengakuan akan hakekat dan martabat manusia, misalnya perlindungan dari
pemerintah terhadap hak asasi manusia demi kepentingan bersama;
2) Pengakuan peran serta rakyat dalam pemerintahan, misalnya hak rakyat memilih
wakil-wakil rakyat secara langsung, umum, bebas dan rahasia serta dilaksanakan secara jujur
dan adil.
Sedangkan ciri kehidupan masyarakat yang demokratis di bawah Rule of Law menurut
Miriam Budiardjo (1986) adalah:
a) adanya perlindungan konstitusional, dengan pengertian, bahwa konstitusi, selain
menjamin hak-hak individu, harus menentukan pula cara prosedural untuk mempereh
perlindungan atas perlindungan at as hak-hak yang dijamin,
b) adanya kehakiman yang bebas dan tidak memihak
c) adanya pemililihan umum yang bebas,
d) adanya kebebasan untuk menyatakan pendapat,
e) adanya kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi, dan
f) adanyan pendidikan kewarganegaraan (civic education).
Pandangan lain dikemukakan oleh Lyman Tower Sargent (1987:29), bahwa unsur-unsur
kunci demokrasi adalah:
a) Keterlibatan rakyat dalam pengambilan keputusan politik,
b) Tingkat persamaan hak di antara warga negara,
c) Tingkat kebebasan dan kemerdekaan yang diberikan pada atau dipertahankan dan h
warga negara,
d) Sistem perwakilan, dan
e) Sistem pemilihan dan ketentuan mayoritas.
Lalu bagaimana ciri negara yang demokratis? Sebuah negara demokratis selain harus
mengembangkan ciri-ciri atau prinsip di atas; negara demokratis harus memiliki ciri-ciri:
1) Adanya pandangan, bahwa warga negara (rakyat) harus dilibatkan dalam pengambilan
keputusan politik, baik secara langsung maupun melalui perwakilan.
2) Adanya persamaan hak.
3) Adanya kebebasan dan kemerdekaan yang diberikan atau dipertahankan dan dimiliki
oleh warga negara.
4) Adanya sistem perwakilan.
5) Adanya sistem pemilihan umum.
1. Pengertian Kedaulatan
Kedaulatan berasal dari kata "daulat" daulat dalam bahasa Arab artinya "kekuasaan atau
dinasti pemerintahan". Dan masih ada arti kedaulatan dalam bahasa-bahasa yang lainnya
misalnnya ; Istilah dari bahasa Inggris (SOUVERIGNITY), Perancis (SOUVERAINETE),
Italia (SOVRANSI), Latin (SUPERAMUS)
Makna dari istilah-istilah di atas kesemuanya memiliki arti "tertinggi". Jadi kedaulatan berarti
kekuasaan tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan lain atau
kekuasaan yang tertinggi yang ada dalam suatu Negara.
Pada dasarnya, kedaulatan mempunyai empat sifat, antara lain :
1) Permanen, artinya kedaulatan itu bersifat tetap dan akan ada selama suatu negara masih
berdiri
2) Asli, artinya kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi
3) Bulat, artinya tidak dapat dibagi-bagi, merupakan satu-satunya kekuasaan yang tertinggi
dalam negara
4) Tidak Terbatas, artinya kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapapun.
Kedaulatan rakyat berati bahwa kekuasaan tertinggi dalam suatu negara terletak ditangan
rakyat. Rakyatlah yang berkuasa, mengatur dan menentukan berlangsungnya kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 :
”Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”
Di negara-negara demokrasi masa kini, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Artinya
rakyat memiliki kekuasaan menentukan bagaimana suatu negara di kelola. Tetapi dalam
perwujudannya rakyat memberikan mandat kepada orang-orang yang dipilihnya melalui
pemilihan umum.
Kalau kita lihat dari kelima teori kedaulatan diatas, maka kedaulatan yang dianut oleh
Bangsa Indonesia adalah :
1) Teori Kedaulatan Rakyat, yaitu bahwa rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi di Indonesia, hal ini sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UUD 1945 : ”Kedaulatan berada
ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”
2) Teori Kedaulatan Hukum, yaitu bahwa hukumlah sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi di Indonesia, artinya bahwa semua warga negara sama kedudukannya didalam
hukum, hal ini sesuai deangan pasal 27 ayat (1) UUD 1945 : “segala warga negara
bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
b) Sistem Presidensiil
Pada sistem presidensiil, kepala negara dan kepala pemerintah pegang oleh presiden. Ini
berarti presiden memegang kekuasaan eksekutif dalam negara. Menteri¬menteri negara
diangkat dan ditunjuk oleh presiden, sehingga mereka bertanggung jawab kepada presiden.
Presiden menjalankan fungsi eksekutif dan bertanggung jawab kepada lembaga perwakilan
rakyat yang merupakan lembaga legislatif. Presiden tidak bisa dijatuhkan oleh lembaga
legislatif tetapi juga tidak bisa membubarkan lembaga legislatif. Negara yang menganut
sistem ini di antaranya Amerika Serikat, Filipina, dan Indonesia.
Dalam pemerintahan sislem parlementer, hubungan antara badan legislatif dengan badan
eksekulif sangat erat. Keanggotaan badan legislatif dipilih oleh rakyat melalui pemilihan
umum. Adapun badan eksekutif atau kabinet yang dipimpin oleh seorang perdana menteri
dipilih berdasarkan dukungan suara terbanyak dari badan legislatif (dewan perwakilan
rakyat).
Kabinet yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat. Oleh karena itu, kedudukan kabinet sangat bergantung kepada Dewan
Perwakilan Rakyat. Apabila kabinet dapat mempertanggungjawabkan tindakannya kepada
Dewan Perwakilan Rakyat, tidak akan terjadi sesuatu hal. Namun, jika badan perwakilan
rakyat tidak dapat menerima pertanggungjawaban kabinet, maka kemungkinannya dewan
peewakilan rakyat akan menjatuhkan kabinet dengan mosi tidak percaya.
Karena sangat bergantung kepada badan perwakilan rakyat, posisi pemerintahan dengan
sistem parlementee sangat labil. Apalagi kalau persaingan memperebutkan kursi di badan
legislatif sangat tinggi. Hal ini biasanya terjadi apabila terdapat jumlah partai yang banyak
dalam memperebutkan suara mayoritas di lembaga legislatif. dan kabinet terbentuk
berdasarkan koalisi beberapa partai.
Sistem parlementer pernah diterapkan di Indonesia dari tahun 1945 sampai dengan tahun
1959 yang membawa akibat sering terjadinya pergantian kabinet. Sistem ini masih dianut
sampai sekarang terutama di negara-negara Belanda, Belgia, dan Perancis.
Berbeda dengan sistem parlementer, dalam sistem presidensiil hubungan antara badan
legislatif dan badan eksekutif bersifat fungsional. Artinya, badan yang satu tidak bergantung
pada yang lainnya. Badan eksekutif terpisah dari badan legislatif atau parlemen. Sistem ini
merupakan aplikasi dari teori pemisahan kekuasaan.
Teori ini merupakan pikiran John Locke yang kemudian dikembangkan oleh Montesquieu.
Menurut John Locke. kekuasaan negara terpisah antara kekuasaan legislatif, eksekutif, dan
federatif. Dalam hal ini badan legislatif memiliki kekuasaan untuk membentuk undang-
undang. Kekuasaan federatif meliputi kekuasaan yang tidak termasuk kekuasaan legislatif
dan eksekutif, seperti mengadakan kerja sama dan aliansi dengan negara lain di luar negeri.
Sama seperti John Locke, Mostesquieu membagi kekuasaan negara secara terpisah atas tiga
jenis. yakni kekuasaan legislatif, eksekutif. dan yudikatif. Bedanya dengan John Locke,
Montesquieu menegaskan bahwa kekuasaan yudikatif adalah mengawasi dan mengambil
tindakan apabila eksekutif yang bertugas melaksanakan undang-undang terbukti menyimpang
dari undang-undang yang digariskan. Pemisahaan kekuasaan seperti tersebut di atas masih
diterapkan seperti di Amerika Serikat, itupun tidak semurni ajaran Montesquieu. Di negara
ini, kekuasaan legislatif dipegang oleh Kongres, kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden,
dan kekuasaan yudikalif dijalankan oleh Mahkamah Agung. Masing-masing badan berdiri
sendiri. Kekuasaannya sudah dibatasi sehingga keseimbangan kekuasaan saan antara ketiga
badan tadi dapat diwujudkan. Ketiga badan itupun memiliki kedudukan yang sederajat
sehingga mereka bisa saling mengawasi. Prinsip inilah yang dinamakan pengawasan dan
keseimbangan dalam pemerintahan Amerika Serikat.
Montesquieu adalah seorang ahli politik dan filsafat bangsa Perancis yang mengajarkan asas-
asas teori kedaulatan rakyat. Ia menguraikan bahwa negara melaksanakan kekuasaan atau
kedaulatan atas nama seluruh rakyat. Montesquieu dikenal dengan gagasan Trias Politika.
Yaitu bahwa untuk menjamin agar kekuasaan tidak terpusat dan kepentingan rakyat tidak
diabaikan, maka kekuasaan negara harus di pisah kedalam tiga lembaga, yaitu :
a) Kekuasaan Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat dan menerapkan undang-
undang
b) Kekuasaan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang
c) Kekuasaan Yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang
oleh badan-badan peradilan
5) Presiden
Kekuasaan Presiden yang diatur dalam UUD 1945 hasil amandemen adalah ;
a) membuat Undang-Undang bersama DPR (pasal 5 ayat 1)
b) menetapkan Peraturan Pemerintah (pasal 5 ayat 2)
c) memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (pasal 14
ayat (1) UUD 1945)
d) memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 14 ayat
(2) UUD 1945)
e) mengangkat dan memberhentikan mentri-mentri negara (pasal 17)
f) mengajukan rancangan undang-undang anggran pendapatan dan belanja negara (pasal
23 ayat 2) …. Dst
6) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus ;
a) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara (pasa 23E ayat 1)
b) Menyerahkan laporan hasil pemeriksaan BPK kepada DPR, DPD dan DPRD sesuai
dengan kewenagnanya (pasal 23E ayat 2)
7) Mahkamah Agung (MA)
MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman disamping sebuah
Mahkamah Konstitusi di Indonesia (pasal 24 ayat 2). MA membawahi beberapa macam
lingkungan peradilan, antara lain ;
- Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara
Adapun tugas dan wewenang MA, antara lain :
1) Mengadili pada tingkat kasasi, yaitu memutuskan permohonan kasasi (tingkat banding
terakhir)
2) Menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap undang-
undang
3) Memeriksa serta memutuskan sengketa tentang kewenangan mengadili
4) Meninjau kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
UU No 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD
dinyatakan, bahwa tugas dan wewenang KPU adalah :
1) Merencanakan penyelenggaraan pemilihan umum
2) Menetapkan organisasi dan tata cara semua tahapan pelaksanaan pemilu
3) Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan semua tahapan pelaksanaan pemilu
4) Menetapkan peserta pemilu
5) Menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi dan calon anggota DPR, DPD, DPRD
Propinsi dan DPRD Kab/kota
6) Menetapkan waktu, tanggal dan tata cara pelaksanaan kampanye dan pemungutan
suara, menetapkan hasil pemilu dan mengumumkan calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD
Propinsi dan DPRD Kab/Kota
7) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilu
8) Melaksanakan tugas dan kewenangan lain yang diatur undang-undang
BAB I
PEMBELAAN TERHADAP NEGARA
A. HAKIKAT NEGARA
Menurut Max Weber, Negara adalah Suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Sedangkan Karl Marx
mengatakan Negara adalah suatu kekuasaan bagi manusia (penguasa) untuk menindas
manusia lain.
Prof. Mr. Soenarko, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu
dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan, sedangkan Prof.
Miriam Budiardjo memberikan pengertian Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah
dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongankekuasaan lainnya dan
yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.
Jadi Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai kedaulatan (keluar dan ke dalam).
Sifat-Sifat Negara
Memaksa yaitu negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa agar peraturan di taati
Monopoli yaitu negara menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
Menyeluruh/mencakup semua (all embresing) yaitu peraturan perundang-undangan
yang dibuat negara berlaku untuk semua warga negara tanpa kecuali.
Unsur-Unsur negara
Pada umumnya tujuan negara adalah untuk menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi
rakyatnya. Menurut Charles E. Merriam, tujuan negara dalah :
1. Melaksanakan penertiban
2. Mengusahakan kesejahrteraan dan kemakmuran rakyatnya
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan
1. Bentuk negara
Negara Kesatuan
Negara Serikat
Perserikatan Negara (Konfederasi)
Uni, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Riil dan Uni Personil
Dominion
Koloni
Protektorat
Mandat
Trust
Bentuk Pemerintahan
1. Penduduk yaitu mereka yang tinggal di wilayah suatu negara. Warga negara yaitu
mereka yang tinggal dalam wilayah suatu negara dan diakui secara hukum.
2. Jika orang asing ingin menjadi warga suatu negara maka harus melalui proses
Naturalisasi, yaitu pewarganegaraan yang diperoleh warga negara asing setelah
memenuhi sayarat dalam undang-undang.
Sehubungan dengan stelsel ini muncul hak yaitu Hak Opsi yaitu, hak untuk memilih
kewarganegaraan (stelsel aktif), dan Hak Repodiasi yaitu, hak untuk menolak
kewarganegaraan (stelsel pasif)
Warga Negara Indonesia, diatur dalam pasal 26 ayat (1) UUD 1945, UU No. 12
Tahun 2006, yang menjadi warga negara indonesia yaitu :
Diatur dalam pasal 27 ayat (1) dan pasal 28 yaitu tentang Hak yang sama dalam
Hukum dan Hak yang sama Dalm Pemerintahan
Diatur dalam pasal 31 dan pasal 32 ayat (1 dan 2) dan juga diatur dalam UU No.20
tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Diatur dalam pasal 27 ayat (3) dan UU No. 3 Tahun 2002 tentang "Pertahanan
Negara", sistem pertahanan negara indonesia adalah SISHANKAMRATA, dimana
TNI dan POLRi sebagai komponen utama dan rakyat sebagai komponen pendukung.
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui empat hal
yaitu:
Pendidikan kewarganegaraan
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela dan secara wajib
Pengabdian sesuai dengan profesi
BAB 2
OTONOMI DAERAH
h. Desa
Desa merupakan wilayah terkecil yang mempunyai kewenangan mengatur urusan rumah
tangganya sendiri. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.
Pemerintahan desa terdiri dari :
a) Pemerintah Desa
b) Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Perwakilan Desa (BPD)
BPD, menurut UU No. 22 Tahun 1999, merupakan lembaga perwakilan rakyat desa yang
berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta bersama kepala desa
menetapkan peraturan desa.
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan Publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota masyarakat
dalam hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
BAB 3
GLOBALISASI
A. PENGERTIAN GLOBALISASI
Menurut A.G. MacGrew, Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan
kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai
individu dan masyarakat belahan dunia yang lain.
Menurut Internasional Monetary Fund (IMF), Globalisasi adalah meningkatnya saling
ketergantungan ekonomi antara negara-negara di duia yang ditandai oleh meningkat dan
beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang
meluas dan cepat.
Menurut Bank Dunia, Globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan
perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain.
Jadi Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara
saling berintraksi, bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi
batas negara.
Globalisasi di tujukkkan dengan beberapa tanda-tanda yaitu :
Meningkatnya perdagangan global
Meningkatnya aliran modal internasional (investasi langsung dari luar negeri)
Meningkatnya lairan data lintas atas (; penggunaan internet, satelit komunikasi dan telepon)
Adanya desakan berbagai pihak untuk mengaddili penjahat perang di Mahkamah Kejahatan
Internasional (internastional Criminal Court)dan adanya gerakan untuk menyerukan keadilan
internasional
Meningkatnya pertukaran budaya (cultural exchange) internasional
Menyebar luasnya paham multikulturalisme dan semakin besarnya akses individu terhadap
berbagai macam budaya
Meningkatnya perjalanan dan turisme tingkat negara
Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi ilegal
Berkembngnya infrastuktur telekomunikasi global
Berkembangnya sistem keuangan global
Meningkatnya aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan
multinasional
Meningkatnya peran organisasi-organisasi internasional (WTO,IMF) yang berhubungan
dengan transaksi-transaksi internasional.
Ada tiga (3) faktor penyebab meningkatnya globalisasi yaitu ; adanya perubahan politik
dunia, aliran informasi yang cepat dan luas, dan berkembang pesatnya perusahaan-
perusahaan internasional / traansnasional
Adanya Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Giddens pengaruh politik yang mempengaruhi meningkatnya globalisasi
yaitu :
Bubarnya Uni Soviet Tahun 1991dan jatuhnya Komunisme Model uni Soviet
Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasioal dan Regional
Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovermental Organizations/IGOs) dan
Organisasi Non-pemerintahInternasional (International Non-govermental
Organizations/INGOs
Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas, hal ini dipengaruhi oleh semakin pesatnya
kemajuan dibidang teknologi
Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan internasional / transnasioal (Transnasional
Corporation – TNCs) yaitu perusahaan yang memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu
negara
Faktor Pendukung Globalisasi yaitu :
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
Adanya integrasi ekonomi dunia
B. ARTI PENTING GLOBALISASI BAGI INDONESIA
Globalisasi adalah sebuah realita, artinya globalisasi tidak bisa dihindari, dan setiap bangsa
atau negara mau tidak mau akan masuk ke dunia yang global yang disebut globalisasi. Salah
satu cara negara mempersiapkan diri untuk menghadapi globalisasi adalah dengan
membangun sistem pendidikan yang baik yang bertujuan untuk menciptakan SDM-SDM
yang berprestasi, tekun, jujur, ulet dan mau belajar terus-menerus demi kemajuan diri,
keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negaranya.
Hukum globalisasi bagi bangsa indonesia yaitu (1) apappun yang terjadi di indonesia bisa
menimbulkan reaksi di dunia internasional, (2) apapun yang terjadi di dunia internasional
bisa memmengaruhi indonesia.
Contoh peranan indonesia dalam dunia internasional dengan politik bebas aktifnya :
Indonesia menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika (KAA), tanggal 24 April 1955 di
Bandung dan tanggal 22-23 April 2005 di Jakarta
Indonesia memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (GNB)tahun 1961. gerakan ini
bertujuan untuk meredakan ketegangan perang dingin antar Blok Barat dengan Blok Timur
guna mewujudkan perdamaian dunia.
Indonesia memprakarsai berdirinya perhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara
(ASEAN)
Indonesai aktif membantu menyelesaikan konflik di Bosnia, Filipina, Kampuchea dan
negara-negara lain yang mengalami konflik dan perang saudara
BAB 4
DAMPAK GLOBALISASI
A. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI GLOBALISASI
Dampak positif Globalisasi
a. Meningkatkan dinamika (perubahan) Komunikasi dan Transportasi
b. Terbukanya lapangan pekerjaan
c. Pesatnya Pertumbuhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dibidang HAM dan
Lingkungan Hidup
d. Menumbuhkan semangat toleransi antar sesama penduduk dunia
e. Pesatnya gerakan demokrasi di berbagai negara
Dampak Negatif Globalisasi
a. Semakin kuatnya kelompok ekonomi kuat dan semakin lemahnya daya saing pemilik
modal kecil
b. Menurunnya kualitas Sumber Daya Alam
c. Meningkatnya Kerusakan Lingkungan
d. Semakin canggihnya tindak kejahatan yang mengguakan teknologi canggih
e. Meningkatnya BudayaKonsumtif (yaitu budaya atau kebiasaan masyarakat untuk membeli
barang-barang yang bukan kebutuhan pokok atau mendesak.)
BAB 5
PRESTASI DIRI DAN KEUNGGULAN BANGSA
C. MACAM-MACAM KECERDASAN
Menurut Howard Gardner dalam Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intellegences),
mengemukakan kemampaun manusia terdiri dari delapan kecerdasan yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik, yaitu kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik secara
lisan maupun tulisan
2. Kecerdasan Matematis-Logis yaitu kemampuan menggunakan angka dengan baik dan
melakukan penalran dengan benar
3. Kecerdasan Spasial yaitu kemampuan memersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan
mentransformasi persepsi dunai tersebut
4. Kecerdasan Kinestetis-Jasmani, yaitu keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk
mengekspresikan ide dan perasaan dan keterampilan menggunakan tangan untuk
menciptakan atau mengubah sesuatu.
5. Kecerdasan Musikal, yaitu kemampuan menangani bentuk-bentuk musik dengan cara
memersepsi, membedakan, mengubah dan mengekspresikannya.
6. Kecerdasan Interpersonal, yaitu kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati,
maksud, motivasi dan perasaan orang lain
7. Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan memahami dieri sendiri dan bertindak
berdasrkan pemahaman tersebut
8. Kecerdasan Naturalis, yaitu keahlian mengenali dan mengategorikan spesies (flora dan
fauna) di lingkungan sekitar.
Menurut Thomas Amstrong, ada 3 faktor yang mempengaruhi kecerdasan pada diri manusia
yaitu :
1. Faktor biologis
2. Faktor Sejarah hidup pribadi
3. Faktor latar belakang kultural dan historis