Dosen Pengampu : Drs. Emil El Faisal, M.Si, & Mariyani, S.Pd, M.Pd
Anggota Kelompok :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia” tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini, untuk memenuhi tugas dari dosen kami yaitu
Bapak Drs. Emil El Faisal, M.Si dan Ibu Mariyani, S.Pd, M.Pd pada mata kuliah
Integrasi Nasional. Selain itu juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan
kita mengenai mata kuliah ini. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
semua anggota yang terlibat yang tidak dapat diucapkan satu persatu.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah
ini, namun kami pun menyadari pasti ada kesalahan atau kekeliruan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, jika didapati adanya kesalahan baik dalam
segi teknik penulisan maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta
saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami
untuk dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga bantuan dan dukungan yang
diberikan semua pihak dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Dengan segala
keterbatasan, akhir kata semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi kita
semua. Aamiin ya rabbal’alamiin.
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
2.3 Bentuk-Bentuk dan Contoh dari Konflik yang Ada di dalam Masyarakat
Indonesia ........................................................................................................7
3.1. Kesimpulan............................................................................................26
3.2. Saran......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia sebagai
makhluk sosial di dalam berkehidupan bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk
individu sekaligus makhluk sosial dalam menjalin hubungan sosial dengan
manusia lainya tidak lepas dari kepentingan satu sama lain. Selama manusia itu
mempunyai kepentingan yang berbeda maka konflik akan selalu menyertainya
dimanapun mereka berada. Adapun konflik bersumber dari kebutuhan dasar
manusia (basic human needs) seperti yang diungkapkan oleh John Burton dalam
Conflict: Resolution and Provention, setiap kepentingan memiliki tujuan dalam
bentuk pemenuhan kebutuhan dasar (Susan, 2012: 19-20). Misalnya kebutuhan
manusia secara materil berupa kekayaan bisa yang kita ketahui bersama bahwa
hampir semua orang itu mempunyai kepentingan masing-masing baik untuk
dirinya sendiri maupun untuk kelompoknya.
Dari uraian diatas maka akan didapatkan rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian konflik?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya konlik?
3. Apa saja bentuk-bentuk dan contoh dari konflik yang ada di dalam
masyarakat Indonesia?
4. Bagaimana dampak dari terjadinya konflik dan solusi/penyelesaian dari
konflik tersebut?
1.3 Tujuan
Dari uraian diatas maka akan didapatkan tujuan pembahasan yang ingin dicapai
adalah
PEMBAHASAN
Secara etimologi, konflik berasal dari bahasa latin yakni configere yang
artinya saling memukul. Konflik adalah suatu tindakan salah satu pihak yang
berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain yang mana hal
ini dapat terjadi antar kelompok masyarakat atau dalam hubungan antar individu.
Konflik juga didefinisikan sebagai interaksi sosial antar individu atau kelompok
yang lebih dipengaruhi oleh perbedaan daripada persamaan. Soerjono Soekanto
berpandangan bahwa konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang
perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan
jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan atau kekerasan.
Pandangan tentang konflik yang dikemukakan oleh para pakar di antaranya
sebagai berikut.
a. Konflik adalah suatu proses yang terjadi ketika satu pihak secara negatif
mempengaruhi pihak lain, dengan melakukan kekerasan fisik yang
membuat orang lain perasaan serta fisiknya terganggu.
b. Konflik adalah bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh
individu atau kelompok karena mereka yang terlibat memiliki perbedaan
sikap, kepercayaan, nilai-nilai, serta kebutuhan.
c. Konflik adalah pertentangan atau pertikaian karena ada perbedaan dalam
kebutuhan, nilai, dan motivasi pelaku atau yang terlibat di dalamnya.
d. Konflik adalah suatu bentuk perlawanan yang melibatkan dua pihak
secara antagonis. Konflik adalah kekacauan rangsangan kontradiktif
dalam diri individu.
e. Konflik adalah hubungan pertentangan antara dua pihak atau lebih
(individu maupun kelompok) yang memiliki atau merasa memiliki
sasaran-sasaran tertentu, namun diliputi pemikiran, perasaan, atau
perbuatan yang tidak sejalan.
a. Komunikasi.
Salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit
dimengerti dan informasi yang tidak lengkap.
b. Struktur.
Pertarungan kekuasaan antara pemilik kepentingan atau sistem yang
bertentangan, persaingan untuk merebutkan sumber daya yang terbatas,
atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok- kelompok kegiatan
kerja untuk mencapai tujuan mereka.
c. Pribadi.
Ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi dengan perilaku
yang diperankan mereka, dan perubahan dalam nilai-nilai persepsi.
8. Konflik Ras
Dewasa ini, konflik ras tidak sering terjadi dalam masyarakat. Konflik
ras terjadi akibat rasa ketidakadilan yang didapat dari salah satu ras atau ras
lain merasa dirinya lebih unggul. Contohnya saja kriminalitas seperti
pembunuhan yang dilakukan ras kulit hitam di Amerika adalah sebagai
bentuk protes kekecewaan mereka akibat ras kulit putih menganggap
mereka adalah golongan terendah.
9. Konflik Ekonomi
Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik ekonomi.
Konflik ekonomi biasa kita temui dalam kegiatan perekonomian
masyarakat. Konflik ini biasanya terjadi akibat persaingan pada proses
kegiatan ekonomi antar individu maupun kelompok. Contohnya saja akibat
kalah saing dalam penjualan, seorang pengusaha menyebarkan berita tidak
benar terkait produk saingannya dengan tujuan agar konsumen produk
konsumen beralih mengonsumsi produknya.
j. Meningkatkan solidaritas.
Secara umum ada beberapa akibat yang bisa ditimbulkan oleh terjadinya
suatu konflik dari sisi negatif adalah sebagai berikut:
4. Perubahan Kepribadian
Dampak yang terakhir dan paling akan dirasakan oleh individu yang
berkonflik adalah adanya perubahan kepribadian. Dalam hal ini, seorang
individu yang terlibat konflik akan mempengaruhi psikologis dan sifatnya,
dimana ia akan cenderung akan lebih agresif, mudah marah, dan beringas
(Abrar M, 2010 : 79-88).
3. Melakukan diskusi
Anda/kita dapat mengajak lawan bicara untuk berdiskusi dengan
memilih tempat yang netral, aman, dan juga nyaman sehingga anda/kita
dapat merundingkan masalah yang dihadapi dengan sikap yang baik.
Anda/kita serta lawan dapat menjelaskan sudut pandangnya masing-masing
dan apa yang diinginkan.
1. Konsiliasi
Merupakan bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui
lembaga-lembaga tertentu untuk memungkinkan diskusi dan pengambilan
keputusan yang adil di antara pihak-pihak yang bertikai.
2. Mediasi
Kedua pihak sepakat mencari nasihat dari pihak ketiga (seorang
mediator berupa tokoh, ahli, atau lembaga tertentu yang dipandang
mempunyai pengetahuan dan keahlian yang menda-lam mengenai hal yang
dipertentangkan) tetapi nasihat yang diberikan oleh mediator ini tidak
mengikat mereka.
3. Arbitrasi
Arbitrasi ini merupakan umumnya dilakukan apabila kedua belah
pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima
hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan terbaik untuk
menyelesaikan konflik. Contohnya adalah pengadilan.
Dalam hal ini, terjadi saling menukar informasi, dan saling menjajaki
perbedaan dan persamaan-persamaan
Model yang memberikan nilai yang tinggi kepada pihak lawan dengan
mengabaikan atau menganggap rendah dirinya sendiri
Perhatian atas dirinya sendiri dengan perhatian terhadap orang lain sama
besarnya, yang berlaku adalah prinsip musyawarah (win win solution).
Menurut George Simmel, ada cara lain yang dapat digunakan didalam upaya
menyelesaikan konflik, yakni:
c. Penghentian Konflik
Penghentian konflik dilakukan, melalui :
1. Penghentian kekerasan fisik
2. Penetapan Status Keadaan Konflik
3. Tindakan darurat penyelamatan dan perlindungan korban
4. Bantuan pengerahan sumber daya TNI.
3.1 Kesimpulan
Secara etimologi, konflik berasal dari bahasa latin yakni configere yang
artinya saling memukul. Konflik adalah suatu tindakan salah satu pihak yang
berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain yang mana hal
ini dapat terjadi antar kelompok masyarakat atau dalam hubunagn antar individu.
Konflik juga didefinisikan sebagai interaksi sosial antar individu atau kelompok
yang lebih dipengaruhi oleh perbedaan daripada persamaan.
3.2. Saran
Fisher, Simon, dkk. (2001). Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi Untuk
Bertindak, Alih Bahasa S. N. Kartikasari, dkk. Jakarta: The British Counsil,
Indonesia.
Muhlis, Muhlis. (2020). Resolusi Konflik Cadangan Air Tanah Sebagai Dampak
Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Tesis,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)